Anda di halaman 1dari 7

D.

Jaringan ikat yang ada


1.Jaringan ikat areolar (renggang)

Jaringan ikat renggang dicirikan dengan susunan seratnya yang renggang.Terdiri dari
beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks pada susunan serat kolagen dan serat elastic yang
renggang.Serat ini halus dan fleksibel,memiliki pembuluh darah yang banyak dan tahan tekanan.

Fungsi :

 Membentuk organ dalam


 Menyokong,mengelilingi dan menghubungkan seluruh jaringan lain.

a.Sel

1.Fibroblas

adalah sel yang paling lazim ditemukan pada jaringan ikat renggang.berfungsi mensekresi
protein,khususnya fibroblast yang berbentuk serat.

a. Fibroblas muda memiliki prosesus sitoplasmatik bercabang ireguler dan memiliki


nucleus berbentuk oval yang besar.
b. Fibroblas bertanggung jawab untuk melakukan sintesis pada serat jaringan ikat dan
substanti dasar.

2.Makrofag(histiosit)

Sel ini berasal dari sel darah putih (monosit) yang bersikulasi dalam darah untuk pertahanan
tubuh melawanagaen infektisisus.Bentuknya tidak teratur.Ciri-ciri : ukuran sel besar dan
memfagositosis kuman dan benda asing.

3.Sel mast

Ditemukan dalam area yang kaya pembuluh darah,terbentuk dari sejenis darah putih yang
disebut basofil.Karakteristik : Berukuran besar,berbentuk oval,berisi granula sitoplasma dan
sel yang memproduksi histamine yang mrnyebankan dilatasi pembuluh darah dan heparin
untuk mencegah pembekuan darah.

4.Sel plasma

Sel plasma pada jaringan ikat jarang,kecuali pada area yang terinveksi
bakteri.Karakteristik:berbentuk bulat yang memiliki penampakan serupa jam dinding dan
untuk menyintesis protein.

5.Sel adiposa adalah sel yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak.

6.Leukosit(sel darah putih)sering ditemukan bila telah migrasi ke pembuluh darah untuk
melawan kuman dan benda asing.

b. Distribusi

 Jaringan ikat areolar banyak ditemukan dalam tubuh dibawah membran epitel dan
disekitar kelenjar .
 Jaringan ini memenuhi organ otot dan epitel,serta saraf dan pembuluh darah.
2. Jaringan ikat rapat

Hampir sama dengan jaringan ikat areolar namun susunan serat kolagen dan elastiknya
rapat.Jaringan ikat rapat terbagi 2 :

a.Jaringan ikat regular(teratur) yang rapat.

 Struktur.Serat kolagen putih tersusun dalam berkas parallel untuk membentuk suatu pola
untuk menahan tekanan.
 Distribusi : 1.Tendon mengikat otot pada tulang
2.Ligamen melekatkan tulang ke tulang pada sendi.
3.Aponeurosis adalah tendon datar yang lebar untuk mengikat otot lebar
ke tulang.

b.Jaringan ikat ireguler yang rapat.

 Struktur.Jaringan ini tersusun tak teratur dengan demikian dapat menahan tekanan yang
berasal dari segala arah.
 Distribusi.Jaringan membentuk pelapis otot(lasia dalam) ,tulang(periosteum),
kartilago(perikondrium), dan kapsul pembungkus organ(mis,ginjal dan hati)

3.Jaringan ikat elastik

a. Struktur.Mengandung serat elastic yang bercabang bebas(berwarna kuning),berbentuk


jarring.
b. Distribusi.Ditemukan dalam ligamen elastic dan pada dinding arteri dan jalan udara
terbesar.

4.Jaringan adipose adalah jenis jaringan ikat yang khusus untuk menyimpan lemak dalam bentuk
droplet intraselular yang besar.

a. Karakteristik
 Droplet lemak memperbesar sel sehingga sitoplasma berkurang menjadi lingkaran
tipis disekitar tepi sel.
 Suatu potongan melintang memperlihatkan sel lemak yang satu nucleus memiliki
penampakan seperti cincin signet.
 Sel lemak ditemukan tersebar dalam jaringan ikat renggang.

b. Fungsi
 Sel lemak menyintesis lemak,menyimpannya dan melepas lemak jika dibutuhkan.
 Jaringan adipose adalah adalah suatu pembungkus disekitar dan antara
organ,saraf,otot dll.
 Jaringan adipose adalh konduktor panas yang buruk sehingga dapat mengisolasi
tubuh dari peningkatan dan penurunan suhu tubuh yang berlebihan.
c. Distribusi.Jaringan adipose berada di setiap persambungan dengan jaringan ikat
areolar,misalnya : dibawah kulit,disekitar ginjal dan kelenjar adrenalin,permukaan jantung,
dan sumsum tulang.

5.Jaringan ikat reticular

Hampir sama dengan serat kolagen tapi berukuran kecil.Tersusun dari serat-serat tipis yang
bercabang banyak dan bersatu membentuk jaringan kerja yang halus untuk menyokong organ-organ
lunak.Dalam proses penyembuhan luka ,yang pertama terbentuk adalah serat reticular,kemudian
menebal menjadi serat kolagen .

E. Jaringan Ikat Penunjang


Jaringan ikat berbeda dengan epitel dalam beberapa hal antara lain;lazim nya

Terdapat dibawah jaringan epitel atau trdpt d’antra organ organ tubuh sebagai pengikat atau pengisi
ruang antara. Selanjutnya jumlah sel jaringan ikat relative sedikit dari jaringan epitel dan bahan antar
selnya lebih banyak.

Fungsi jaringan ikat adalah :

1. Sbg penunjang tubuh dalam arti luas, misalnya kerangka tubuh.


2. Sbg penunjang serta pengantar pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf masuk organ
tubuh vital, misalnya otak, ginjal, hati, paru2, dll.
3. Merupakan media antara pembuluh darah kapiler dengan sel2 tubuh dalam mengantarkan
zat makanan, zat asam, dan mengambil sisa metabolism.

Klasifikasi jaringan ikat .

1. Jaringan ikat embrional


a.Mesenkim
Mesenkim adalah jaringan ikat embrio yang kelak akan menumbuhkan jaringan ikat dewasa,
pembuluh darah dan limfe, dan otot polos.
Sel mesenkim bentuknya tidak teratur dan memiliki banyak penyaluran dan saling
berhubungan.
Secara umum sifat selnya uniform dan monoton. Pembuluh darah belum tampak pada
mesenkim. Apabila jaringan ini diambil dan dibiakan dalam biakan jaringan, sel2 mesenkim
akan lepas dan menunjukkan gerakan amuboid.

b.Jaringan ikat mukosa

Jaringan ikat mukosa/berlendir dapat dianggap sbg tahap perkembangan lanjut dari
mesenkim.
Jaringan ikat mukosa ditemukan pada tali pusar disekitar pembuluh darah, dikenal sbg
jaringan warton.
2. Jaringan yang biasa;
a.jaringan ikat rengang
dalam sitoplasma terdapatbanyak burir yg lazim nya bersifat basofil.butir ini mudah larut
dlm air
seperti butir pd leukosit basofil.
Histamine menyebabkan terjd nya vasodilatasi dan meningkat kan permeabelitas pembuluh
darah kapiler dan vena kecil pda kasus alergi.
3. Serat kolagen
Serat kolagen pda jaringan segar beraspek putih.
Yg sifat nya adalah;lentur,tetapi susah diregang.dpt dicerna olh pepsin lambung,tapi sulit
dicerna oleh tripsin yg alkhalik.bila direbus menjdi gelatin,bila direndam dlm asam lemah
akan menggembung,tpi dalam basa lemah bahan antar fibril akan larut,sehingga akan
terurai.
4.serabut elastic
Dalam keadaan segar serabut elastic beraspek kuning,oleh sebab itu disebut dengan serabut
kuning.
Sifat umum;serabut elastin bersifat elastic tahan terhadap pengaruh panas,dingin,danezim
pencernaan,kecuali oleh enzim pakreatin atau elastase dari pancreas.pd arteria tipe elastic
serabut elastin membentuk selaput bercelah dikenal sebagai lamina elastika interna dan
eksterna.
5.serabut reticular
Serabut nya kecil,bercabang cabang membentuk reticulum pewarnaan sehingga sulit tampak
serabut reticular sering disebut serabut argirifil.
Serabut reticular sering merupakann serabut kolagen

Bahan dasar matrik

Bahan dasar mengandung mukopolisakarida yg dibagi dlm 2 kelompok;

1.asam hialuron dan khondroitin

2.kondroitin sulfat A,B,C dan keratosulfat.asam hialuron yg terdapat pd tali pusar,cairan


synovial,jaringan2 ikat longgar dan humor aquosus mata memiliki kemampuan mengikat air yg
menyebabkan terjdi nya perubahan viskosita serta permiabilitas dari bahan dasar,sehingga
mampu menahan serta melokalisasi penyebaran bahan beracun ,misalnya pd kasus infeksi local.

Kartilago dan tulang memiliki daya regang yang diberikan oleh serat kolagen dan materi tambahan
dalam substansi dasar yang memberikan sifat rigriditas dan kemampuan untuk menopang berat
tubuh.

1. Kartilago
Mengandung campuran glikosaminoglikan dengan protein kenyal seperti karet pada
substansi dasarnya yang memberikan karakter serupa plastic pada jaringan. Sebagian besar
kartilago yang terbentuk dalam tubuh diganti tulang. Fungsi kartilago yang lain ialah menunjang
jaringan lunak. Karena permukaannya licin dan berdaya kenyal, maka kartilago merupakan
daerah peredam guncangan dan permukaan gesekan bagi sendi.
Kolagen,asam hialuronat, proteoglikan dan sejumlah kecil glikoprotein tertentu merupakan
makromolekul utama dalam semua jenis matriks kartilago. Kartilago tidak mempunyai pembuluh
darah dan mendapatkan makanannya melalui difusi dari kapiler dalam jaringan ikat yang
berdekatan (perikondrium) atau melalui cairan sinovial. Pada keadaan tertentu, pembuluh darah
menerobos kartilago untuk mengangkut makanan bagi jaringan lain, namun pembuluh ini tidak
memasok makanan bagi kartilago.

Kartilago terbagi 3 jenis :

a. Kartilago hialin
1. Distribusi. Terbentuk terutama pada area yang membutuhkan sokongan kuat, tetapi
fleksibilitas juga diperlukan. Misalnya :
a. Ujung tulang-tulang panjang
b. Ujung anterior tulang-tulang iga
c. Telinga eksternal
d. Rangka janin
e. Hidung, laring, trakea, dan bronkus
2. Struktur. Struktur paling luar dari kartilago Hyalin bagian atas sama dengan dari
bawah masing-masing terdapat selaput perikondrium yang kaya fibroblas. Agak ke
tengah terdapat kondroblas atau sel kartilago muda dalam kapsula kecil dengan
sitoplasma penuh. Makin ke tengah terdapat kondrosit atau sel rawan dewasa
dalam berkelompok seperti bagian paling tengah, kondrosit tampak membentuk
kelompok dua-dua empat-empat, dan disebut kelompok isogen. Tiap kelompok
isogen dikelilingi matriks teritorial dan menampakkan kondrosit dengan sitoplasma
tereduksi, sehingga tampak ruang antara sitoplasma dengan kapsula yang disebut
lakuna. Antara dua kelompok isogen dipisahkan oleh matriks interteritorial.
a. Kondrosit , adalah sel kartilago yang telah matur. Kondrosit mempunyai inti
yang khas berbentuk bundar dengan sebuah nucleus atau dua buah nucleoli.
Kondrosit terletak di dalam lacuna ( celah ) berbentuk bulat. Ia disebut juga sel
kartilago ( yang kalau berkelompok disebut sel isogen ). Letak chondrocyt di
dalam jaringan tulang rawan lebih ke dalam daripada letak chondroblast.Sel ini
mengisi ruang-ruang kecil (lacuna) dalam matriks yang jernih dan tampak seperti
kaca.
i. Kondroblast, yang berasal dari mesenkim adalah sel kondrosit yang
immature.
ii. Kondroblast terkumpul dalam lacuna dan menjadi kondrosit matur.
Lalu membelah dan memproduksi kartilago tambahan,
b. Perikondrium adalah membrane jaringan ikat rapat yang tervaskularisasi dengan
baik di sekitar kartilago hialin. Kecuali pada kartilago sendi,semua kartilago
hyalin ditutupi oleh selapis jaringan ikat padat,perikondrium, yang esensial bagi
pertumbuhan dan pemeliharaan tulang rawan.
Terdiri dari dua lapisan : lapisan fibrosa dan lapisan khondrogenik
c. Matriks kartilago tidak memiliki pembuluh darah. Komponen penting dari
matriks kartilago adalah kondronektin,sebuah makromolekul yang membantu
perlekatan kondrosit pada kolagen matriks. Matriks kartilago yang tepat
,mengelilingi setiap kondrosit banyak mengandung glikosaminoglikan dan sedikit
kolagen.
d. Histogenesis Kartilago Hyaline :
A. Mesenkim, jaringan precursor semua jenis tulang rawan.
B. Proliferasi mitosis dari sel-sel mesenkim menghasilkan jaringan yang sangat
aseluler.
C. Khondroblast saling berjauhan oleh pembentukan banyak matriks.
D. Multiplikasi sel-sel kartilago mengasilkan kelompok isogen, masing-masing
dikelilingi oleh pemadatan matriks territorial ( kapsula ).
3. Pertumbuhan. Pertumbuhan sebenarnya jadi jauh lebih besar daripada sekedar
penambahan jumlah sel. Pertumbuhan interstisial penting untuk menambah
panjang tulang panjang dan menyediakan model kartilago untuk penulangan
endokondral.
Pada tulang rawan sendi, saat sel-sel dan matriks dekat permukaan sendi secara
berangsur menjadi aus, maka tulang rawan ini harus diganti baru dari dalam, karena
tidak ada perikondrium untuk menambah sel-sel baru secara aposisi. Pada kartilago
yang ditemukan di tempat lain dari tubuh, pertumbuhan interstisial tidak begitu
penting karena matriksnya telah menjadi sangat kaku akibat adanya ikatan silang
dari unsur matriks. Tulang rawan kemudian hanya dapat tumbuh melebar melalui
aposisi.
a. Pertumbuhan Interstisial (suatu perpanjangan kartilago dari arah dalam)
b. Pertumbuhan aposisional (dari luar bagian atas lapisan yang sebelumnya ada)
b. Fibrokartilago
1. Distribusi . Fibrokartilago terjadi pada lokasi yang lebih memerlukan sokongan atau
daya regang yang lebih kuat daripada yang dapat diberikan kartilago hialin.
Fibrokartilago menyatukan tulang pada persendian yang gerakannya terbatas,
misalnya :
a. Tulang pada tengkorak kepala
b. Simfisis pubis
c. Diskus intervertebral
2. Struktur. Kondrosit seringkali terbentiuk dalam kelompok atau barisan di antara
sejumlah berkas serat kolagen.

c. Kartilago elastic, memiliki serat elastic utama.


1. Distribusi. Kartilago elastic terbentuk pada bagian telinga eksternal, epiglottis, dan
beberapa kartilago laring.
2. Struktur. Kartilagop elastic serupa dengan struktur kartilago hialin dengan tambahan
sel elastic yang bercabang banyak.

2. Tulang (jaringan osseous). Seperti kartilago , tersusun dari sel, serat, dan matriks.

Walaupun demikian jaringan ini lebih kuat daripada kartilago, karena matriksnya mengandung
kal;sium anorganik dan garam posfat yang memberikat kekerasan kemampuan untuk menopang
berat tubuh. Sel tulang memiliki persediaan darah yang kaya melalui kanalikuli, yaitu saluran kecil
yang menembus matriks terkalsifikasi.

a. Jenis sel
1. Osteoblas menyintesis unsur-unsur organic tulang.
2. Osteosit adalah sel-sel matang yang mengisi lakunna dalam matriks.
3. Osteoklas adalah sel-sel yang bertanggung jawab untuk menghancurkan dan
membentuk kembali tulang.
b. Jenis jaringan tulang. Berdasarkan porositasnya , tuilang dapat diklasifikasi menjadi tulang :
1. Tulang Kompak (rapat) berbentuk padat, kecuali pada kanalikuli, mikroskopiknya
tulang kompak terletak di bagian eksternal tulang panjang.
2. Tulang Cancellus (disebut juga tulang berspons atau tulang trabekular). Strukturnya
menyerupai kisi-kisi yang terdiri dari batang tulang tipis atau trabekular yang
menutupi ruang sum-sum. Tulang ini terletak pada internal tulang kompak.
c. Struktur tulang kompak
1. Struktur dasar pada tulang kompak dewasa adalah system havers (osteon)
2. Masing-masing system havers memiliki saluran havers sentral yang dikelilingi
lamella, merupakan cincin konsentris zat interselular.

3.Lakunna mengandung osteosit dan kanalikuli yang terletak dalam lamella. Kanalikuli bercabang
dari seluruh permukaan lacuna untuk berhubungan dengan kanalikuli lain dan dengan saluran havers
atau saluran Volksman.
a. Saluran Volksman yang berasal dari sudut kanan saluran havers. Menembus lamella untuk
berhubungan silang dengan system havers.

b. Saluran Havers mengarahkan pembuluh darah, limfatik, dan saraf melalui tulang kompak.

4. Periosteum dan Endosteum. Tulang dilapisi secara eksternal dan internal oleh lapisan sel
pembentuk tulang dan jaringan ikat rapat yang disebut Periosteum dan Endosteum.

5. Pertumbuhan tulang hanya dapat mengarah ke aposisional dari lapisan tulang yang sebelumnya
sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai