Sejarah Jawa Dwipa
Sejarah Jawa Dwipa
Kini dengarlah pula kisah silam Jawadwipa nan terkandung dalam karya
pujangga, prasasti dan ingatan bangsa.
Bait 01
Bait 02
Ratusan ribu tahun yang silam manusia Jawa hidup di dataran rendah pulau ia
dikenal dengan nama kera yang berdiri tegak atau Pithecantropus Erectus
Mojokertoensis berkelompok mereka hidup, berkembang biak dan berburu
bersaingan dengan binatang-binatang hutan Lalu ribuan tahun yang telah silam
sebelum Kristus lahir, sebelum ada tarikh Saka dari tanah Utara, di sekitar Cina
Selatan, Yunnan dan Tonkin nenek moyang bangsa Melayu tiba dengan ratusan
perahu ke Nusantara sebagian tinggal menetap sebagian berlayar terus ke
Philipina, Madagaskar Irian dan pulau-pulau Polynesia Desa-desa terbentuk
dengan wilayahnya tempat masyarakat, yang bersifat kerakyatan, menetap Alat-
alat senjata dari perunggu dan besi serta kepandaian tanah liat, menganyam dan
menanam padi memulai kebudayaan di Jawadwipa.
Bait 03
Dalam abad pertama tarikh Masehi datanglah orang-orang Hindu dari India
1
Bersama mereka, para pedagang, pendeta dan Pangeran agama Hindu dan
Buddha tibalah Pangeran Aji Saka, yang mulia perkasa membawa aksara
Sanskrit dan Pallawa yang di Jawadwipa lalu menjadi abjad-abjad:
Ha Na Ca Ra Ka
Da Ta Sa Sa La
Pa Da Ja Ya Nya
Ma Ga Ba Tha Nga
Bait 04
Bait 05
Bait 06
Pada tahun 778 dibangunlah candi Siwa di Prambanan atas perintah raja Hindu,
Daksa yang terselesaikan tahun 822, Mulai tahun 742 hingga tahun 754 Dyah
Balitung yang perkasa, raja Mataram di Medang Kamulan persatukan bagian
2
Timur dan Tengah Jawadwipa, Lalu pada tahun 847, baginda Mpu Sindok
pindahkan pemerintahan ke Timur Jawadwipa di Watu Galuh, dekat Jombang,
berdiri kratonnya, Pada masa pemerintahannya, Sri Sambhara Suryawarana
menuliskan kitab Sang Hyang Kamahayanikan.
Bait 07
Bait 08
Bait 09
Sekitar masa Airlangga, yaitu tahun 1030, Jawadwipa bagian sebelah Barat
diperintah oleh raja Sri Jayabupati yang kratonnya terletak di Galuh Pakuan.
Bait 10
3
Anindita Suhtrasingha Parakrama Uttunggadewa, Beliau raja yang keramat dan
tajam pandangnya bagi masa-masa kemudian diucapkannya ramalan akan nasib
Jawadwipa, akan nasib bangsanya dengan kalimat nan terselubung, arti
tersembunyi Pada tahun 1157, sebelum sang Prabu wafat Mpu Sedah dan Mpu
panuluh, menuliskan kita Bharatayudha.
Bait 11
Tahun 1107 saksikan penobatan raja di Kediri yang bergelar Abiseka Sri
Maharaja Kamesware Triwikrama Awatara Aniwariwirya Parakrama Digjaya
Uttunggadewa, Permaisurinya adalah Kirana Ratu putri Jenggala nan ayu jelita,
Pujangga agung Mpu Dharmaja memandang raja dan ratunya, tatkala ditulisnya
kisah Dewa Kamajaya dan Ratih Dewi dalam karya sastra nan halus merasuk
yang bernama Smaradahana.
Bait 12
4
telah kirimkan duta besarnya tuk paksa Kertanegara terima kehendak sang
kaisar Dengan marah sang Prabu mengusir utusan Tatar dan canangkan
kewibawaan Singasari, Tahun 1292 terjadi peristiwa hina yang menyedihkan
karena Jayakatwang, raja bawahan di Gelang-gelang berkhianat menghantam
sang Prabu di kratonnya Kertanegara gugur dan berpulang ke Jinalaya
dimakamkan dengan gelar: Yang Mulia di alam Siwa-Buddha Menantu sang
prabu, Sanggramawijaya, disertai para hamba lari dikejar musuh, hingga tiba di
Madura Arya Wiraraja lindungi ia, dan dimintakan ampun pada Jayakatwang atas
ijinnya, Wijaya membangun Majapahit, dekat Majakerta dan dihimpunnya
tentara, tuk balaskan dendam Kertanegara.
Bait 13
Bait 14
5
Dinobatkan pada Saka 15 kartika 1225, yaitu masehi 1303,
Bait 15
Bait 16
6
pada tahun kelahiran Hayam Wuruk, tahun 1334
Bait 17
7
Dharmajaksa ring Kasyawan dan Dharmajaksa ring Kasogatan
Bait 18
Bait 19
8
Masa bahagia negeri majapahit berlangsung
yaitu Negarakertagama
Bait 20
9
Kusumawardhani berganti memerintah
Bait 21
10
dari Bhre Kertabhumi
Bait 22
11
bukan lagi dengung mantra para pedanda
Bait 23
Ialah raja yang berbajik, setia dan taat pada hukum Manu
12
Bait 24
Bait 25
13
Prabu Ratu Purana diwastu lagi dan bergelar
14
Di ketinggian ujung hulu telaga, tak jauh dari kraton Sang Prabu
Bait 26
Bait 27
15
di samping Sang Hyang Lingga pada tahun Saka
Bait 28
16
Watu Gigilang, Warisan Karuhun, tempat penobatan raja
Bait 29
di Batavia
17
Tapi pada akhirnya, kalahlah Banten bersama
Kesultanan Cirebon
Bait 30
namanya Mataram
Bait 31
18
tentang berdirinya kesultanan Demak
19
kini bangkit kuasa tak tertandingi
Bait 32
Bait 33
20
selama 12 tahun ia memerintah, lalu wafat di desa Krapyak
Bait 34
21
malah dinikahkan dengan adinda raja agung
22
karena gagal penuhi amanat Sang Prabu
Bait 35
23
di Imogiri, pemakaman para raja, ia dimakamkan
Bait 36
Bait 37
24
Berdiri pula loji Belanda di Surakarta
persengketaan keluarga
25
Bait 38
Bait 39
26
Di malam terang bulan, kala tak sejengkal awanpun
27
akan merdekakan negeri terkasih.
28
Catatan Tambahan :
Berdasarkan buku Babad Misteri Kabut Caringin Kurung I, ditulis oleh Sayyid
Faridhal Attros Al Kindhy Asy’ari, ada poin poin penting :
1. bahwa sudah ada kehidupan manusia di bragananta (jawa, indonesia)
semenjak 1 juta tahun sebelum tarikh saka. manusia tsb mirip kera, akan tetapi
makanannya bukan hanya buah2an tapi juga daging dari hasil buruan. mereka
hidup berkelompok dan sangat buas. mereka disebut manusia Buncang.
manusia Buncang tsb terbagi menjadi dua kelompok. kelompok pertama tinggal
diatas pohon2 yg tinggi sebagai tempat tinggal (rumah). mereka berjalan
menggunakan kedua kaki dan tangannya. kelompok ini dinamakan Kuyang, dan
kelompok kedua tinggal didalam goa2 dan dikenal dengan nama Gubang.
kelompok ini berjalan jinjit. kedua kelompok manusia purba Buncang ini tidak
akur.
2. sekitar 100.000 tahun sebelum tarikh saka ada manusia hidup di pulau jawa
yang disebut manusia Yaksa (apakah manusia Yaksa hasil dari evolusi manusia
Buncang?). secara fisik, manusia Yaksa ini terbagi menjadi dua golongan.
golongan pertama berjalan tegak dengan tinggi badan kurang lebih seperti
manusia sekarang, sekujur badannya ditumbuhi bulu dengan bercak2 putih
disekujur badannya. golongan ini tinggal di daerah jawa barat. sedang golongan
yang kedua berjalan bungkuk dengan tinggi badan lebih pendek (cebol), sekujur
tubuhnya ditumbuhi bulu dengan warna kulit hitam. golongan ini tersebar di
daerah jawa tengah dan jawa timur.
3.sekitar 40.000 tahun sebelum tarikh saka, terjadi bencana alam besar, dimana
terjadi kemarau yang sangat panjang. hal ini mengakibatkan tumbuh2an dan
binatang banyak yang mati. Begitupun halnya dengan manusia Yaksa, banyak
dari mereka yang meninggal karena kelaparan dan saling memakan antar
mereka (kanibal) untuk mempertahankan hidup. ditambah lagi dengan
pembantaian oleh kaum pendatang cina terhadap manusia Yaksa selaku
manusia pribumi. pembantaian oleh kaum pendatang cina ini dipicu oleh
keganasan dari manusia Yaksa yang memang sedang kelaparan akibat kemarau
panjang. saat itu manusia Yaksa baru mengenal peradaban batu dan berburu.
sedang kaum pendatang cina sudah mengenal peradaban logam dan bercocok
tanam. sehingga pada saat terjadi perang, maka sudah dipastikan manusia
Yaksa mengalami kekalahan. disamping kalah teknologi, manusia Yaksa juga
kalah jumlah (jumlah manusia Yaksa menyusut drastis semenjak bencana alam).
bahkan manusia Yaksa yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur hampir
punah. sisa2 dari mereka, lari ke Jawa Barat dan melakukan perkawinan dengan
manusia Yaksa Jawa Barat.
4. sekitar 10.000 tahun sebelum tarikh saka, keturunan dari hasil perkawinan
manusia Yaksa Jawa tengah dan Jawa Barat telah membuat sebuah komunitas
baru yang hidup dipegunungan di Jawa Barat. mereka tersisihkan oleh kaum
pendatang dari cina dan india.
5. sekitar awal abad tarikh saka (400-an sebelum tarikh saka), terjadi kematian
misterius sejumlah kepala suku serta kepala keluarga dari kaum pendatang. hal
ini tentu saja menggemparkan kaum pendatang. karena kaum pendatang tidak
memiliki pemimpin dan sebagian besarnya adalah perempuan dan anak2, maka
29
kaum pribumi (manusia Yaksa) mengambil alih kampung2 kaum pendatang. dan
semenjak itulah di deklarasikan sebuah Kerajaan yang dinamakan Kerajaan
Caringin Kurung. dibawah kepemimpinan Raja Caringin Kurung I ini mulai terjadi
asimilasi budaya dan perkawinan antara kaum pribumi (manusia Yaksa) dengan
kaum pendatang. Kerajaan Caringin Kurung ini berkembang pesat karena
rakyatnya makmur sejahtera dengan wilayah yang subur. hal ini mengundang
lebih banyak lagi kaum pendatang yang ingin berdagang atau hijrah ke Kerajaan
Caringin Kurung. kaum pendatang ini berasal dari daerah barat (india) dan utara
(cina).
6.Kerajaan Caringin Kurung berdiri selama 6 abad (abad 4 SM – 2M), dari Raja
Caringin Kurung I – Raja Caringin Kurung XIII.
7.perhitungan tarikh saka ditemukan oleh Raja Caringin Kurung XI
8.Raja-Raja Caringin Kurung menganut kepercayaan animisme, yaitu keyakinan
terhadap alam makrokosmos dan mikrokosmos yang dilandasi oleh semangat
kebenaran.
8. Bahasa yang digunakan oleh rakyat caringin kurung adalah bahasa Karan
(nantinya akan bercampur dengan bahasa sansekerta) dan huruf yang dipakai
adalah aksara Darung (nantinya akan bercampur dengan huruf palawa).
9.luas wilayah kerajaan Caringin Kurung meliputi ASEAN sekarang ini.
10. Raja Purnawarman (Tarumanagara) adalah keturunan Raja Caringin Kurung
XIII. Raja Mulawarman (Kutai atau Lunggai) adalah keturunan Raja Caringin
Kurung IV.
(Sumber: Babad Misteri Kabut Caringin Kurung I, oleh: Sayyid Faridhal Attros Al
Kindhy Asy’ari)
30