Anda di halaman 1dari 6

MANUAL PROSEDUR

PENJAMINAN MUTU LABORATORIUM


UNIVERSITAS LAMPUNG

Oleh
Penjaminan Mutu Unila

UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2005
I. PENDAHULUAN

Dalam rangka menentukan arah pengembangan Universitas Lampung (Unila),


pimpinan Unila telah menentukan visi dan misi Unila. Visi Unila menuju tahun 2010
menjadi “universitas yang otonom dan berkualitas, unggul di bidang pendidikan dan riset,
yang terakreditas tinggi di dalam negeri dan dikenal di luar negeri” dengan pola
pengembangan keilmuan, “Pengembangan Wilayah Lahan Kering dalam arti luas”. Visi
Unila yang telah disyahkan oleh Senat Unila merupakan gambaran idealis realistis Unila
terkait dengan tantangan pendidikan tinggi dalam masyarakat serta pasar nasional dan
internasional yang semakin kompetitif pada tahun 2010.

Dalam mewujudkan visi tersebut, telah ditetapkan Misi Unila sebagai berikut: (1)
melaksanakan Tri-dharma perguruan tinggi yang berkualitas; (2) membangun suasana
dan budaya akademik yang bermoral; (3) menambah dan memelihara fasilitas secara
berkelanjutan; (4) mengembangkan dan memperbaiki secara berkelanjutan sistem
manajemen menuju efisiensi dan profesionalisme; (5) menggali sumber dana baru (non-
konvensional); (6) mengembangkan jalinan kerja sama.

Komentar. Dikarenakan Misi Unila butir ke-4 di atas, Sistem Informasi


Manajemen Sumber Daya Laboratorium Terpadu ini dibuat. Sistem ini termasuk
modal awal dalam rangka melaksanakan Misi Unila butir ke-5, terutama melalui jalur
proposal penelitian dan pengembangan serta melaksanakan Misi Unila butir ke-6,
terutama melalui jalur proposal pengabdian pada masyarakat.

Untuk mencapai visi dan dalam rangka melaksanakan misi tersebut di atas serta
menindaklanjuti ketetapan dari Dirjen Pendidikan Tinggi tentang HELTS 2003 – 2010
tanggal 1 April 2003 maka Unila telah: (a) menyusun dan mengaplikasikan “Manual
Prosedur Penjaminan Mutu Pembelajaran” dan “Manual Prosedur Evaluasi Kinerja
Jurusan” serta (b) menerbitkan “Manual Prosedur Penjaminan Mutu Laboratorium”.
Manual ini menguraikan: (1) Standar Laboratorium, (2) Manual Prosedur Pengelolaan
Laboratorium, dan (3) Manual Prosedur Penilaian Laboratorium.
II. STANDAR LABORATORIUM DI UNILA

A. Pengertian Laboratorium

Laboratorium adalah unsur pelaksana teknis penunjang pelaksanaan tugas


pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam satu cabang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni sesuai dengan keperluan bidang ilmu /teknologi
/kesenian tertentu.

Komentar. Cabang ilmu pengetahuan yang dimaksud adalah teknik komputer. Ke


depan, Laboratorium Teknik Komputer (LTK) akan dikembangkan menangani teknik
sistem komputer dan informatika. Teknologi yang dimaksud tentu teknologi komputer.
Seni yang dimaksud adalah komputer grafis, desain grafis, dan seni yang terkait dengan
komputer.

Laboratorium dapat berupa bengkel, studio, rumah sakit, laut, pasar, hotel, pabrik,
kebun, sawah, desa, sekolahan, dan perkantoran. Di samping sebagai tempat praktek
mahasiswa dan tempat dosen /peneliti melakukan penelitian, laboratorium juga bisa
digunakan oleh masyarakat untuk membantu memecahkan masalah mereka. Di Unila,
laboratorium dipimpin oleh seorang dosen yang ditugasi sebagai kepala laboratorium.

Komentar. LTK akan bekerja sama dengan Teknik Sipil (cp: Eko Rahmadi, S.T.)
dan Teknik Mesin (cp: M. Irsyad, S.T., M.T.) untuk mengakses bengkel. LTK akan
bekerja sama dengan Teknik Sipil dan UPT Pusat Pembelajaran /UPT Balai Bahasa untuk
mengakses studio (cp: Sugeng Widodo, S.Pd., M. Basri, S.Pd., M.Pd., Budi Kadaryanto,
S.Pd.). LTK akan bekerja sama dengan PS Kedokteran untuk mengakses rumah sakit (cp:
dr. Ade Yonata, dr. Dwi Indria Anggraini, dr. A. Fauzi, dr. Muhammad Yusran, dr.
Tiwuk Susantiningsih, dr. Roro Rukmi Windi Perdani, dr. Nurul islamy, dr. Susianti, dr.
TA. Larasati). LTK akan bekerja sama dengan Departemen Kelautan untuk mengakses
laut (cp: Dedy Miswar, S.Si., Geografi KIP). LTK akan bekerja sama dengan Fakultas
Ekonomi untuk mengakses pasar (cp: Yenni Agustina, S.E., Heru Wahyudi, S.E., Ahmad
Faisol, S.E.). LTK akan bekerja sama dengan Fakultas Isipol untuk mengakses hotel dan
desa (cp: Budi Kurniawan, S.IP., Fery Triatmojo, A.AN.). LTK akan bekerja sama
dengan Fakultas Teknik untuk mengakses pabrik. LTK akan bekerja sama dengan
Fakultas Pertanian untuk mengakses kebun dan sawah (cp: Rio Tedi Prayitno, S.P., Susni
Herwanti, S.Hut., Munti Sarida, S.Pi.). LTK akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan
di Provinsi dan kabupaten /kota untuk mengakses sekolahan (cp: Pramudiyanti, S.Si.,
M.Si., Gurum Ahmad Fauzi, S.Si., Rico Andrian, S.Si., Tristiyanto, S.Kom). LTK akan
bekerja sama dengan kepala kantor untuk mengakses perkantoran (cp: Yusdianto, S.H.,
Eka Deviani, S.H., Marlia Eka Putri, S.H., Martha Riananda, S.H., Desy Churul Aini,
S.H., Dewi Septina, S.H., Siti Azizah, S.H., Selvia Oktaviana, S.H.).

B. Standar Laboratorium
Standar laboratorium adalah kriteria /nilai /hal yang harus dimiliki oleh
laboratorium agar Manual Prosedur Penjaminan Mutu Laboratorium bisa diterapkan
dengan baik di laboratorium tersebut. Salah satu tujuan penetapan standar laboratorium
adalah untuk mempermudah usaha peningkatan mutu laboratorium yang ada di
lingkungan Unila.

Laboratorium dinilai sudah memenuhi Standar Laboratorium jika laboratorium


tersebut telah: 1. mempunyai struktur organisasi sekurang-kurangnya terdiri atas kepala
laboratorium, teknisi, laboran, dan petugas kebersihan (gambar 1).

Dekan
Fakultas Teknik

Head of Ketua
Computer Engineering Jurusan Teknik Elektro
Peer Group

Kepala
Laboratorium Teknik Komputer

Wakil
Kalab LTK
Teknisi
LTK

Kadep KS /Pasar Bendahara Lab Sekretaris Lab


Departemen Kerja Sama dan Pemasaran Departemen Keuangan dan Usaha Departemen Umum

Kadep Litbang Kadep BangMa Kadep SDM


Departemen Penelitian dan Pengambangan Departemen Pengembangan Masyarakat Departemen Sumber Daya Manusia

Gambar 1 – Struktur organisasi Laboratorium Teknik Komputer

Keterangan gambar: 1. Kepala Lab harus sesuai bidang ilmunya, 2. Teknisi harus
mampu memelihara dan merawat peralatan laboratorium, 3. Laboran harus mampu
mengelola bahan dan menggunakan peralatan laboratorium, 4. Petugas kebersihan harus
mampu membersihkan laboratorium dan peralatannya.

Kepala Lab sa’at ini diambil dari dosen yang tergabung dalam ACRG (Applied
Computer Research Group). Jika dosen dari kelompok ini sibuk semua maka tidak
menutup kemungkinan diambil dari dosen yang tergabung dalam peer group lain.

Teknisi Lab sa’at ini berasal dari PNS yang di-drop Fakultas Teknik. Jika yang
bersangkutan mengalami kesibukan maka tidak menutup kemungkinan mengambil
teknisi dari kalangan mahasiswa.
Laboran yang tergabung di LTK disebar ke enam departemen yang ada.
Diharapkan suatu sa’at enam departemen itu dipimpin oleh dosen. Kini semuanya masih
dipimpin oleh laboran yang berasal dari kalangan mahasiswa. Mayoritas laboran yang
ada berasal dari kalangan tersebut. Petugas kebersihan di LTK tidak ada yang khusus.
Semua warga lab harus bertugas menjaga kebersihan, mulai dari Kepala Lab, Teknisi
Lab, mau pun Laboran dan Peer Group.

Standar Laboratorium: 2. mempunyai tata ruang yang terdiri atas: tempat


aktivitas, tempat penyimpanan, dan tempat pengelolaan laboratorium. Daya tampung
tempat aktivitas dan luas ruang tempat pengelolaan laboratorium untuk laboran atau
teknisi harus memadai, yaitu masing-masing 1,5 m2 /pengguna dan 4 m2 /orang.

Komentar. Ada uraiannya di bnke_2005_ltk.doc halaman 11 setelah uraian


tentang wewenang petugas kebersihan lab.

Standar Laboratorium: 3. mempunyai infra-struktur seperti instalasi listrik dan


air serta peralatan komunikasi yang memadai dan berfungsi baik sesuai dengan
kebutuhan laboratorium.

Komentar. Ada uraiannya di bnke_2005_ltk.doc halaman 12.

Standar Laboratorium: 4. mempunyai peralatan untuk pembelajaran (peralatan


penunjang praktikum), penelitian, dan pengabdian /layanan yang memadai dan berfungsi
dengan baik serta tersimpan baik pada tempat penyimpanan yang mencukupi dan aman.
Frekuensi pemakaian peralatan yang tinggi dapat ditunjukkan melalui data pemakaian
peralatan. Petunjuk pengoperasian setiap peralatan tersedia serta mudah dibaca dan
dimengerti.

Komentar. Ada basis data di alat_lab.mdb.

Standar Laboratorium: 5. mempunyai prosedur: penggunaan laboratorium


untuk dosen, mahasiswa, dan masyarakat; peminjaman alat; pengusulan pengadaan alat
dan bahan habis pakai. Laboratorium juga harus mempunyai tata tertib untuk: praktikum,
penelitian, dan tata tertib layanan, serta catatan tentang: peralatan, daftar pemakaian alat,
dan pemakaian laboratorium.

Komentar. Ada folder untuk penggunaan laboratorium, folder untuk peminjaman


alat, folder usul pengadaan, tata tertib sudah ada di sk kalab, catatan tentang itu semua
ada di basis data alat_lab.mdb.

Standar Laboratorium: 6. memiliki peralatan untuk keselamatan dan keamanan


laboratorium. Peralatan P3K, pemadam kebakaran, dan alat keselamatan kerja lainnya
harus memadai sesuai dengan kebutuhan laboratorium, begitu pula dengan peralatan
keamanan laboratorium. Prosedur keselamatan dan keamanan harus ada, jelas, serta
mudah dibaca dan dimengerti.
Komentar. Sa’at ini LTK belum memiliki peralatan keselamatan (P3K, pemadam
kebakaran, dll). Peralatan keamanan yang ada adalah teralis besi dan kunci gembok lab
yang hitam dan besar sebanyak lima buah. Satu di antaranya dipakai untuk mengunci
pintu teralis besi gedung Laboratorium Terpadu Teknik Elektro. Dua kunci gembok
kuningan dipakai oleh Kepala Laboratorium. Prosedur keselamatan terhadap bahaya
kebakaran sudah ada sk kalab-nya.

Standar Laboratorium: 7. mempunyai dana yang bersumber dari Unila dan luar
Unila serta jumlah dana yang mencukupi untuk menjalankan aktivitasnya dan untuk
pengadaan bahan habis pakai, alat, serta pengadaan alat.

Komentar. LTK memiliki dana yang bersumber dari Unila, penyalurannya lewat
JTE (Jurusan Teknik Elektro). LTK tidak mempunyai dana yang bersumber dari luar
Unila. Walau pun begitu dalam jumlah yang tidak signifikan, kadang-kadang LTK
menerima sumbangan dari beberapa laborannya (biasanya diwujudkan sebagai barang).
Jumlah dana tidak mencukupi untuk menjalankan aktivitas yang direncanakan bahkan
kini terdapat hutang lebih dari satu juta rupiah kepada Laboratorium Analisis Struktur
(Jurusan Teknik Sipil) akibat penyelenggaraan praktikum pemrograman komputer.
Akibat sering tersendatnya dana menyebabkan sering tersendatnya bahan habis pakai
seperti tinta printer dan biaya servis. Hal ini sudah memakan korban dua printer yang
menjadi rusak yaitu printer Epson Stylus 760 dan printer HP desk jet 3535. Pengadaan
alat hampir dapat dikatakan nihil. Walau pun begitu pada akhir Semester Genap tahun
akademik 2005 – 2006 LTK menerima dua unit Gold Tool (@ 25 piece, an assortment of
tools for general and precision work for technicians, engineers, students & do-it-yourself,
your longlife tools partner).

C. Kiat Unila untuk Mencapai Standar Laboratorium

Untuk mencapai standar laboratorium tersebut, sejak tahun 2001 Unila telah
memotivasi jurusan di lingkungan Unila untuk melakukan evaluasi diri dan memperoleh
block grant dari pihak luar untuk meningkatkan mutu jurusan termasuk mutu
laboratoriumnya. Pada tahun 2004, Unila memilih laboratorium terbaik dengan harapan
ini bisa lebih memacu jurusan untuk meningkatkan mutu laboratoriumnya.

lanjut

Anda mungkin juga menyukai