Anda di halaman 1dari 5

SOSIOLOGI PERTANIAN

Disusun Oleh:

Puspita Mahaelani

150610090001

UNIVERSITAS PADJAJARAN
2010
A. Kebudayaan

Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian
disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink : kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma


sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut E.B taylor :  kompilasi atau jalinan keseluruhan kenyataan dan kebiasaan yang
dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi : kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.

B. Masyarakat

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat
adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah
komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang
teratur.

C. Masyarakat dan Kebudayaan


Masyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan
antar lainnya. Kebudayaan mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul
karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolik
dan bukan warisan karena keturunan (Davis, 1960). Apabila diambil definisi kebudayaan
menurut Taylor dalam Soekanto (1990), kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat dan setiap kemampuan serta
kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat, maka perubahan kebudayaan dalam segala
perubahan yang mencakup unsur-unsur tersebut. Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa
perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya
bersangkut paut dengan suatu cara penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara
suatu masyarakat memenuhi kebutuhannya.

D. Hubungan Masyarakat dan Kebudayaan

 Masyarakat tdk dapat dipisahkan dengan manusia karena hanya manusia yang hidup
bermasyarakat.

 dimana orang bermasyarakat akan timbul kebudayaan

 manusia , masyarakat dan kebudayaan merupakan kesatuan uth karena dari 3 unsur inilah
kehiduap sosial berlangsung

E. Gambaran Budaya Masyarakat Pedesaan


 Pola kebudayaan tradisional → produk dari besarnya pengaruh alam terhadap
kebudayaan masyarakat
 Besar kecilnya pengaruh ditentukan oleh: (1) sejauhmana ketergantungan pada pertanian,
(2) tingkat teknologi, (3) sistim produksi yg diterapkan
 Kebudayaan tradisional tecipta jika masyarakat amat tergantung pada pertanian, tingkat
teknologi rendah dan produksinya hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga/subsisten
 tingkat inovasi rendah, hidup organis, lamban, percaya takhayul, bersahaja, kesadaran
pada waktu rendah, praktis, jujur, terus terang, suka bersahabat, standar moral.
 Pola kebudayaan tsb akan semakin pudar seiring dengan: (1) kemajuan tekologi, (2)
kemampuan mengendalikan alam, (3) tujuan produksi semakin komersial
 Rendahnya tingkat inovasi peasant (Rogers): mengandalkan cara-cara yang sudah
diketahui, sumber ekonomi langka, rendahnya pengetahuan
G. Perbedaan Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Kota
Daftar Pustaka

http://qyonglee.multiply.com/journal/item/25

http://devirahman.wordpress.com/2009/04/24/pengertian-masyarakat/

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

Anda mungkin juga menyukai