Anda di halaman 1dari 30

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Pembuatan Kompos dengan Menggunakan Limbah Organik

Pembuatan Kompos dengan


Menggunakan Limbah Padat Organik
(Sampah sayuran, Ampas tebu, Kotoran Kambing)

Oleh :
Hapsari Kusumaningtyas
(3415097722)
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
Pembuatan Kompos dengan Menggunakan Limbah Organik

Pendahuluan
• Latar Belakang
• Rumusan masalah
• Tujuan

Tinjauan Pustaka
• Kompos
• Pupuk
• Ampas tebu
• Kotoran kambing
• Bakteri EM-4
• Bahan dan metode

Pembahasan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
Pembuatan Kompos dengan Menggunakan Limbah Organik

• Sampah sayuran menumpuk di pasar


• Sisa penggilingan tebu mencapai 95%
• 1 ekor kambing produce 0,63 kg bahan kering
feses

Daur ulang limbah padat menjadi kompos


PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
Pembuatan Kompos dengan Menggunakan Limbah Organik

• Berapakah kandungan C. N dan rasio C/N


kompos matang?

• Manakah komposisi yang terbaik dari


campuran bahan kompos yang sesuai
dengan SNI-7030-2004
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
Pembuatan Kompos dengan Menggunakan Limbah Organik

• Untuk mengetahui kandungan C, N dan


rasio C/N kompos matang

• Mengetahui komposisi terbaik dari


campuran bahan kompos yang sesuai
dengan SNI-7030-2004
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
Pembuatan Kompos dengan Menggunakan Limbah Organik

Pengertian
• Wahyono dkk, 2003
• J.H crawford, 2003
• Sutejo, 1987
• Murbandono, 1997 :
fungsi penting dalam bid pertanian:
memperbaiki struktur tanah
meningkatkan daya serap tanah
meningkatkan kondisi kehidupan dalam tanah
mengandung nutrien bagi tanaman
Proses pengomposan
• menjaga keseimbangan kandungan nutrien,
kadar air, pH, Temperatur.
• Awal = temperatur kompos akan mencapai 65
– 70 oC sehingga organisma patogen mati dan
gas-gas yang berbahaya dan baunya
menyengat tidak akan muncul.
• Umumnya berakhir setelah 6 sampai 7 minggu
yang ditandai dengan tercapainya suhu
terendah yang konstan dan kestabilan materi.
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
Pembuatan Kompos dengan Menggunakan Limbah Organik

Faktor yang mempengaruhi proses pengomposan:


• Kelembaban/kadar air
wahyono dkk,2003 & murbandodno, 1993
• Konsentrasi oksigen
• temperatur
• Perbandingan C/N
• Derajat keasaman (pH)
Ciri-ciri kompos yang telah matang:
Suhu tumpukan ±30 C
Rasio C/N 10-20
Berbau tanah
Berwarna cokelat tua sampai kehitaman
Berstruktur remah dan gembur
Pupuk organik
• Hubungan pupuk organik dengan kompos ?
• Asalnya ?
• Penambahan bioaktivator (bakteri EM4)
• Dampak Pupuk anorganik
Tebu:
Iklim tropis
banyak produksi tebu di indonesia
paling efisien
dalam
fotosintesis.

limbah
pemrosesan
tebu (ampas,
blotong, tetes)
Potensi bagasse (ampas tebu) menurut
P3GI tahun 2008
karakteristik:
Berbentuk butiran kecil
Tingkat kadar air yang rendah

Di daerah jawa barat 1 ekor kambing


menghasilkan 0,63 bahan kering feses.
Pengertian:
Kultur campuran mikroorganisme yang
menguntungkan bagi pertumbuhan
tanaman.
Mengandung lactobacillus sp, bakteri
penghasil asam laktat, streptomyces, ragi.

Dapat dibeli atau dikembangbiakkan sendiri.


Manfaat:
• Meningkatkan dekomposisi limbah dan sampah
organik
• Meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman
• Menekan aktivitas serangga, hama dan patogen.
• Membersihkan air limbah
• Meningkatkan kualitas air pada tambak
• memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi tanah
1. Dilakukan uji pendahuluan
2. Disusun komposisi dasar

perbandingan bahan dasar kompos


bakteri
sampah Kotoran EM-4
variasi sayur Ampas tebu kambing (10ml)
A + - + +
B + + - +
C - + + -
D + + + +
ampah sayur, ampas tebu, dan kotoran kambing

Penimbangan secara variabel

Timbangan

Pencampuran sesuai variabel

Kotak
pengomposan

Penumpukan secara variabel


Kotak
pengomposan Pembalikan, pengukuran
Proses pengomposan
rasio C/N, temperatur,
30 hari
pH, dan kadar air
Kompos matang
1. Hasil uji pendahuluan
Karakteristik bahan kompos (basis kering)

kadar
bahan kompos %C %N % C/N Temperatur Ph
air (%)

sampah sayur 90 45,4 0,73 62,19 28 7

ampas tebu 15,86 13,324 0,422 31,57 30 7


kotoran
kambing 18,82 43,09 2,04 21,12 31 7
2. Kandungan awal tiap variasi (basis kering)

N
C organik Rasio kadar temperat
Variasi total Ph
(%) C/N air (%) ur (C)
(%)

A 43,34 1,91 22,7 54,41 30 7


B 16,9 0,48 36,14 52,93 31 7
C 28,04 1,22 22,95 17,34 32 7
D 29,03 1,19 24,36 41,77 31 7
Grafik temperatur vs waktu
Karakteristik kompos matang
variasi bahan kompos
Parameter satuan
A B C D
C organik % 42,57 22,37 27,83 28,47
N total % 2,44 1,03 1,34 1,36
Rasio C/N 17,45 21,72 20,77 20,93
Kadar air % 49,71 45,38 42,81 43,35

Temperatur C 26,33 27,33 27 26,33


Ph 7 7 7 7
Karakteristik menurut SNI

C N Kada
Rasio Suhu
Batas organik( total r air pH
C/N (oC)
%) (%) (%)

Min 9,8 0,4 10 - - 6,8

Max 32 - 20 50 ±30 7,49


variasi bahan kompos
Parameter satuan
A B C D
C organik % 42,57 22,37 27,83 28,47
N total % 2,44 1,03 1,34 1,36
Rasio C/N 17,45 21,72 20,77 20,93
Kadar air % 49,71 45,38 42,81 43,35
Temperatur C 26,33 27,33 27 26,33
Ph 7 7 7 7

C N Kadar
Rasio Suhu
Batas organik( total air pH
C/N (oC)
%) (%) (%)
Min 9,8 0,4 10 - - 6,8
Max 32 - 20 50 ±30 7,49
Rasio C/N
Analisa kandungan fisik kompos matang
berat
Berat
bahan
Berat awal kompos Berat bahan
Varia yang tidak
bahan yang yang yang hilang
si menjadi
(gram) terbentuk (gram)
kompos
(gram)
(gram)
A 2000 400 800 800
B 2000 50 500 1450
C 2000 300 900 800
D 2000 100 400 1500
Bau, warna dan bentuk akhir kompos
• Berbau tanah
• Berwarna cokelat kehitaman
• Sesuai dengan standar SNI
kesimpulan
• Ampas tebu merupakan bahan organik yang susah untuk
dikomposkan.
• Rasio C/N kompos matang variasi A, B, C, dan D masing-
masing sebagai berikut 17,45; 21,72; 20,77; 20,93.
• Bahan kompos yang terbaik untuk dilakukan proses
pengomposan adalah sampah sayur + kotoran kambing
dengan penambahan 10 ml EM-4 (kompos variasi A).
• Karakteristi kompos variasi A telah memenuhi standar SNI 19-
7030-2004 dengan rasio C/N 17,45, kadar air 49,71, dan pH 7
dengan waktu kematangan 30 hari.
Daftar pustaka
• http://dombagarut.com/2008/02/kambing-etawa.html
• http://pertahanan.slemankab.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=216:kompos-inthil-
cocok-untuk-segala-tanaman&catid=87:artikel&Itemid=155
• http://www.songgolangit.20m.com/apakahdanuntung.htm
• http://petanidesa.com/2007/02/03/cara-pembiakan-bakteri/
• http://nescastha. com/tag/manfaat-tebu/nes\
• http://www.risvank.com/2009/03/pemanfaatan-produk-hasil-
samping-pabrik-gula/comment-page-1/
• http://www.chem-is-
try.org/artikel_kimia/teknologi_tepat_guna/produksi_furfural
_dan_turunannya_alternatif_peningkatan_nilai_tambah_am
pas_tebu_indonesia/

Anda mungkin juga menyukai