Anda di halaman 1dari 20

KESERASIAN KERJA

ANTARA ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT


DI PT. TRI EKA BUMI SENTOSA
JOBSITE PT. ANTANG GUNUNG MERATUS
KAB. HULU SUNGAI SELATAN
PROV. KALIMANTAN SELATAN

AKHMAD NAFARIN
TO3 070036

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
BANJARMASIN
2010
PENDAHULUAN

Untuk mencapai target produksi yang telah ditetapkan, kegiatan penambangan haruslah
dilakukan dengan seoptimal mungkin. Pada saat pengamatan dilapangan sering terjadi waktu
tunggu dari alat gali muat dan itu merupakan salah satu faktor yang menyebabkan alat
bekerja secara tidak optimal. Maka dari itu dengan adanya penelitian ini diharapkan kinerja
dari alat yang bekerja di lapangan akan bekerja secara optimal dan target produksi yang
telah ditetapkan akan tercapai.
Maksud dan Tujuan Tugas akhir.
1. Mengetahui hasil produksi.
2. Mengetahui cycle.
3. Mengetahui nilai faktor keserasian (match factor).
Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan
data – data dari kegiatan produksi sehingga dapat
mengoptimalkan nilai keserasian alat dan diharapkan dapat
memaksimalkan hasil produksi.
Batasan Masalah

1. Lokasi kegiatan penelitian diadakan di Daerah


Hulu Sungai Selatan lokasi tambang PT. Tri Eka
Bumi Sentosa jobsite PT. Antang Gunung
Meratus.
2. Optimalisasi keserasian kerja alat.
3. Produksi alat gali muat excavator Komatsu PC
400 LC-7 dengan alat angkut Dump Truck Hino
FM 260.
4. Keserasian kerja (match factor).
Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian
Letak dan Luas Daerah
• Letak PT. Tri Eka Bumi Sentosa berada pada lokasi Kuasa Pertambangan
PT. Antang Gunung Meratus. Secara geografis letak PT. Tri Eka Bumi
Sentosa berada pada koordinat 02º 53’ 13.2’’ S dan 115º 16’ 26.3’’ E.
Data – data
Faktor pengembangan material (swell factor).
No Jenis Material Sweel Factor
1 Lempung, kerikil 0.74

2 Lempung, basah 0.74

3 Tanah, kering 0.80

4 Tanah, basah 0.80

5 Tanah dan kerikil 0.83

6 Kerikil, kering 0.89

7 Kerikil, basah 0.88

8 Batu gamping 0.63

9 Batu hasil peledakan 0.63

10 Pasir, kerikil 0.87

11 Pasir, basah 0.87

12 Batu serpih 0.71

(sumber : optimalisasi kerja alat gali muat dan alat angkut, Tri Wasduki, 2008 )
Kondisi Operasi/ Penggalian Bucket Factor
Back Hoe
Mudah Tanah clay, Agak Lunak 1,20 – 1,10
Sedang Tanah Asli Kering, Berpasir 1,10 – 1,00
Agak sulit Tanah Asli Berpasir dan Berkerikil 1,00 – 0,80
Sulit Tanah Keras Bekas Ledakan 0,80 – 0,70
Loading shovel
Mudah Tanah Clay, Agak Lunak 1,10 – 1,00
Sedang Tanah Gembur Campur Kerikil 1,00 – 0,95
Agak sulit Batu Keras Bekas Ledakan Ringan 0,95 – 0,90
Sulit Batu Keras Bekas Ledakan 0,90 – 0,85
Excavator
 Excavator
Diketahui :
60
T =
Ctm
Nm = 3
Keterangan :

T = Banyaknya swing, swing/jam T = 60 swing/jam


Ctm = Waktu edar excavator

60 = Konversi dari menit ke jam


Wt = 20 jam/hari
Diketahui :
Cam = 2,2 m 3
Ctm = 60 detik

= 60 detik/60 detik (1 menit = 60 detik) F = 1,1


= 1 menit

60 Ek = 65,85 %
T =
1

= 60 swing/jam SF = 0,74
Ptm = Nm x T x Wt x Cam x F x Ek x SF
Ptm = 3 x 60 x 20 x 2,2 x 1,1 x 0,65 x 0,74
Keterangan :

Ptm = Produksi excavator, BCM/hari = 4190,472 BCM/hari


Nm = Jumlah alat muat

T = Banyaknya swing,swing/jam = 4190,472 BCM/hari : 20 jam


Wt = Waktu kerja perhari, jam/hari
= 209,52 BCM/jam
Cam = Kapasitas mangkuk (bucket capacity), m 3

F = Faktor pengisian bucket Jadi hasil produksi dari alat gali muat excavator Komatsu PC 400 LC-7 dengan metode
Ek = Efisiensi kerja, %
top loading adalah sebesar 209,52 BCM/jam
SF = Swell factor
Dump Truck
 Dump Truck
Diketahui :
60
T =
Cta
Na = 15
Keterangan :

T = Banyaknya trip, trip/jam


T = 8,59 trip/jam
Cta = Waktu edar dump truck

60 = Konversi dari menit ke jam Wt = 20 jam/hari


Diketahui :

Cta = 6,98 menit Cam = 2,2 m 3


60
T =
6,98 F = 1,1
= 8,59 trip/jam
Ek = 65,85 %
Pta = Na x T x Wt x Cam x F x n x Ek x SF

Keterangan : SF = 0,74
Pta = Produksi alat angkut, BCM/hari

Na = Jumlah alat angkut Pta = 15x 8,59 x 20 x 2,2 x 1,1 x 0,65 x 0,74
T = Banyaknya trip, trip/jam

Wt = Waktu kerja perhari, jam/hari


= 2999,67 BCM/hari
= Kapasitas mangkuk (bucket capacity), m 3
Cam
= 2999,67 BCM/hari : 20 jam
F = Faktor pengisian bucket

N = Banyaknya pemuatan mangkuk excavator kedalam bak. = 149,98 BCM/jam


Jika waktu edar belum ditambahkan dalam satu siklus

Ek = Efisiensi kerja, %
Jadi hasil produksi dari alat angkut dump truck Hino FM 260 dengan menggunakan
SF = Swell factor metode top loading adalah sebesar 149,98 BCM/jam.
Faktor Keserasian Kerja (Match Factor)
MF =

Keterangan :

MF = Faktor Keserasian

nH = Jumlah Alat Angkut, (Unit)

nL = Jumlah Alat Gali Muat, (Unit)

CTL = Cycle Time Alat Gali Muat, (Menit)

CTH = Cycle Time Alat Angkut, (Menit)

Diketahui :

nH = 15 unit (Pengamatan Lapangan)

nL = 3 unit (Pengamatan Lapangan)

CTL = 1 menit (Hasil Perhitungan Waktu Edar Excavator )

CTH = 6,98 menit (Hasil Perhitungan Waktu Edar Dump Truck)

15  1
MF =
3  6,98
15
MF =
20,94
MF = 0,71
Dump Truck
 Dump Truck
Diketahui :
60
T =
Cta
Na = 21
Keterangan :

T = Banyaknya trip, trip/jam T = 8,59 trip/jam


Cta = Waktu edar dump truck

60 = Konversi dari menit ke jam Wt = 20 jam/hari


Diketahui :

Cta = 6,98 menit


Cam = 2,2 m 3

T =
60
6,98
F = 1,1
= 8,59 trip/jam
Ek = 65,85 %
Pta = Na x T x Wt x Cam x F x n x Ek x SF

Keterangan : SF = 0,74
Pta = Produksi alat angkut, BCM/hari
Pta = 21x 8,59 x 20 x 2,2 x 1,1 x 0,65 x 0,74
Na = Jumlah alat angkut

T = Banyaknya trip, trip/jam


= 4199,55 BCM/hari
Wt = Waktu kerja perhari, jam/hari

Cam = Kapasitas mangkuk (bucket capacity), m 3 = 4199,55 BCM/hari : 20 jam


F = Faktor pengisian bucket
= 209,97 BCM/jam
N = Banyaknya pemuatan mangkuk excavator kedalam bak.

Jika waktu edar belum ditambahkan dalam satu siklus Jadi hasil produksi dari alat angkut dump truck Hino FM 260 dengan menggunakan
Ek = Efisiensi kerja, %
metode top loading adalah sebesar 209,97 BCM/jam.
SF = Swell factor
Faktor Keserasian Kerja (Match Factor)
MF =

Keterangan :

MF = Faktor Keserasian

nH = Jumlah Alat Angkut, (Unit)

nL = Jumlah Alat Gali Muat, (Unit)

CTL = Cycle Time Alat Gali Muat, (Menit)

CTH = Cycle Time Alat Angkut, (Menit)

Diketahui :

nH = 21 unit

nL = 3 unit (Pengamatan Lapangan)

CTL = 1 menit (Hasil Perhitungan Waktu Edar Excavator )

CTH = 6,98 menit (Hasil Perhitungan Waktu Edar Dump Truck)

21 1
MF =
3  6,98
21
MF =
20,94
MF = 1,002
Kesimpulan

1. Hasil produksi dari 1 unit alat gali muat excavator Komatsu PC


400 LC-7 secara teori adalah sebesar 209,52 BCM/jam dan hasil
produksi dari 15 unit alat angkut dump truck Hino FM 260 secara
teori adalah sebesar 149,98 BCM/jam sedangkan target produksi
yang diinginkan perusahaan adalah 197,39 BCM/jam jadi target
produksi yang ditetapkan belum tercapai dengan menggukan
kombinasi alat seperti ini
2. Nilai keserasian antara alat gali muat dan alat angkut adalah 0,71
3. Hasil pembahasan yang didapatkan bahwa hasil produksi teori
dari alat angkut adalah 209,97 BCM/jam dan produksi teori alat
gali muat 209,52 BCM/jam, dengan nilai keserasian kerja 1,002
jadi keserasian kerja antara kedua alat setelah penambahan
jumlah alat angkut diharapkan mencapai hasil yang optimal.
Saran
1. Mengurangi hambatan – hambatan yang sering terjadi
di lapangan,
2. Melakukan perawatan jalan secara berkala.
3. Untuk mengatasi masalah keserasian kerja dari alat
yang belum mencapai nilai yang optimal sebaiknya
dilakukan penambahan alat angkut dari yang
sebelumnya 15 unit menjadi 21 unit sehingga
diharapkan akan mencapai nilai keserasian kerja yang
optimal.

Anda mungkin juga menyukai