Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. TUJUAN PRAKTIKUM

• Agar mahasiswa dapat mengetahui organ-organ system reproduksi pada hewan


vertebrate (mamalia,aves,reptile, dan pisces)

• Agar mahsisiwa dapat mengetahui bagaimana cara reproduksi pada hewan vertebrate
(mamalia,aves,reptile, dan pisces)

B. DASAR TEORI

Sistem reproduksi vertebata jantan terdiri atas sepasang testis, saluran rreproduksi jantan,
kelenjar seks asesoris (pada mamlia) dan organ kopulatoris (pada hewan-hewan dengan
fertilisasi internal). Sistem reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium pada beberapa hanya
satu) dan sdaluran reproduksi betina. Pada mamlia yang dilengkapi organ kelamin luar (vulva)
dan kelenjar susu (Tenzer, 2003:19)

Reproduksi vertebrata pada umumnya sama, tetapi karena tempat hidup, perkembangan
anatomi, dan cara hidup yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan pada proses fertilisasi.
Misalnya hewan akuatik padda umumnya melakukan fertilisasid\ di luar tubuh (fertilisasi
eksterna), sedangkan hewan darat melakukan fertilisasi di dalam tubuh (fertilisasi interna).
(Pratiwi,1996:101).

Bagi hewan yang melakukan fertilisasi interna dilengkapi dengan adanya organ kopulatori,
yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke betina.

Untuk mempertahankan jenisnya maka, suatu organnisme akan melakukan perkembangbiakan.


Sistem yang berperan dalam perkembangbiakan hewan adalah sistem reproduksi. Sistem
reproduksi pada vertebrata adalah sistem reproduksi seksual. Secara umum sistem reproduksi
pada vertebrata terdiri atas kelenjar kelamin (gonad), saluran reproduksi, dan kelenjar seks
aksesori (pada mamalia). Hewan-hewan yang melakuakan vertilisasi secara internal, yang
jantan memiliki organ kopulatoris yang berfungsi untuk menyalurkan sperma dari organisme
jantan ke saluran reproduksi betina.
Organ utama penyusun sistem reproduksi adalah gonad. Pada hewan jantan, gonadnya berupa
testis sedangkan pada yang betina disebut ovarium. Gonad berfungsi sebagai penghasil sel
kelamin (sel gamet). Gamet jantan disebut spermatozoa sedang yang betina sel telur (ovum).

BAB II

METODE KERJA

 ALAT :

1. seperangkat alat bedah

2. Papan seksi

3. jarum pentul

 BAHAN :

1. Sepasang tikus putih (satu ekor tikus jantan dan betina)

2. Sepasang ayam kampong ( satu ekor ayam jantan dan betina)

3. Sepasang ikan mas air tawar ( satu ekor ikan jantan dan betina )

4. Seekor kadal jantan

5. kapas

6. larutan pembius kloroform

 METODE KERJA

Pengamatan ini dilakukan dengan metode pengamatan langsung dengan mata telanjang.
Prosedur yang dilakukan yaitu:

1. Memasukkan hewan amatan kedalam penyungkup dan membiusnya dengan klorofom.


2. Melakukan pembedahan hewan jantan di atas papan seksi. Kemudian mengamati bentuk
dan posisi organ-organ penyusun sistem reproduksi jantan pada ikan,ayam, kadal, , dan
tikus..
3. Menggambar saluran reproduksi mulai dari testis sampai menuju luar tubuh.
4. Mengamati strutur anatomi dan posisi organ kopulatoris dan kelenjar seks asesori.
5. Melakukan pembedahan hewan betina di atas papan seksi. Kemudian mengamati bentuk
dan posisi organ-organ penyusun sistem reproduksi betina pada ikan, ayam, kadal, dan
tikust.
6. Menggambar saluran reproduksi mulai dari ovarium sampai menuju luar tubuh
7. Mengamati susunan kelenjar susu dan vulva mamalalia.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. SISTEM REPRODUKSI PADA HEWAN PISCES

Sistem Genitalia Jantan•

a. Testis berjumlah sepasang, digantungkan pada dinding tengah rongga abdomen oleh
mesorsium. Bentuknya oval dengan permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya
panjang dan seringkali berlobus.
b. Saluran reproduksi, pada Elasmoranchi beberapa tubulus mesonefrus bagian anterior
akan menjadi duktus aferen dan menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut
dutus deferen. Baian posterior duktus aferen berdilatasi membentuk vesikula seminalis,
lalu dari sini akan terbentuk kantung sperma. Dutus deferen akan bermuara di kloaka.
Pada Teleostei saluran dari sistem ekskresi dan sistem reproduksi menuju kloaka secara
terpisah.

Sistem Genitalia Betina•

a. Ovarium pada Elasmoranchi padat, tapi kurang kompak, terletak pada anterior rongga
abdomen. Pada saat dewasa yang berkembang hanya ovarium kanan. Pada Teleostei tipe
ovariumnya sirkular dan berjumlah sepasang.
b. Saluran reproduksi Elasmoranchi berjumlah sepasang, bagian anteriornya berfusi yang
memiliki satu ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Oviduk sempit pada bagian
anterior dan posteriornya. Pelebaran selanjutnya pada uterus yang bermuara di kloaka.
Pada Teleostei punya oviduk pendek dan berhubungan langsung dengan ovarium. Pada
bagian posterior bersatu dan bermuara pada satu lubang. Teleostei tidak memiliki kloaka.
(Buku SH II, diktat Asistensi Anatomi Hewan, Zoologi)
GAMBAR : A. JANTAN DAN BETINA

ket : testis dan ovarium gambar di ats tidak terlihat jelas hal ini disebabkan Karen umur ikan
yang masih muda dan organ dalmnya di tutupi oleh lemak.

SISTEM REPRODUKSI PADA HEWAN MAMALIA

 Sistem reproduksi pada jantan

Organ kelamin luar terdiri dari :

- Penis, merupakan organ kopulasi yang menghubungkan antara alat kelamin jantan
dan betina untuk memindahkan semen kedalam organ reproduksi betina.

- Scortum, merupakan selaput pembungkus tetis atau pelindung testis yang


berfungsi mengatur suhu sesuai bagi spermatozoa.
Organ kelamin dalam terdiri dari :

- Testis, merupakan kelenjar kelamin yang sepasng dan menghasilkan sperma serta
hormone testoteron.

- Epididimis, merupakan saluran panjang yang berkelok dan keluar dari testis.
Berfungsi menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma

- Vas deferens, merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan
berujung di kelenjar postat dan berfungsi untuk mengangkut sperma menuju
vesikula seminalis.

- Saluran ejakulasi, merupakan saluran pemdek dan menghubungkan vesikula


seminalis dan urethra

- Urethra, merupakan saluran panjang dari saluran ejakulasi dan terdapat pada
penis.

 Sistem reproduksi pada betina

Organ kelamin luar terdiri dari :

- Vagina, merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus denagn tubuh


bagian luar dan berfungsi sebagai organ kopulasii dan saluaran persalinan.

- Vulva, merupakan celah yang terdapat pada bagian luar yang terbagi atas dua
bagian:

 Labium mayor, merupakan sepasang bibir besar yang terletak pada bagian
luar dan membatasi vulva.

 Labium minor merpukan sepang bibir kecil yang di bagian dalam dan
membatasi vulva.

Organ bagian dalam, terdiri dari :

- Ovarium, merupakan organ utama yang berjumlah sepasng, berfungsi untuk


menghasilkan sel ovum dan hormone wanita.
 Estrogen,berfungsi mempertahankan sifat sekunder pada wanita dan
membantu pemantangan sel ovum.

 Progesteron, berfungsi memelihara masa kehamilan.

- Fimbriae, merupakan silia lembut terdapat pada pangkal ovarium, berdekatan


dengan saluran oviduk. Berfungsi menangkap sel ovum yang telah matang yang
dikeluarkan oleh ovarium.

- Infudibulum,berbentuk corong pada bagian ujung oviduct berdekatan dengan


fimbrae.berfungsi menampung sel ovum.

- tuba fallopi,saluran memanjang setelah infudibulum.

- oviduct,saluran panjang dari tuba fallopi berfungsi sebagai tempat fertelisasi.

- uterus,organ yang berongga dan berotot berfungsi sebgai pertumbuhan embrio


terbagi atas 3 lapisan.

 perimetrium:lapisan luar(pelindung uterus)

 miometrium:lapisan sel oto(kontraksi dan relaksais utrus dengan melebar


dan kembali ke bentuk semula)

 endometrium:lapisan dalam yang kaya akan sel darah merah

- servix, bagian dasar dari uterus ( leher rahim)sebagai jalan keluarnya janin dari
uterus menuju saluran vagina

- saluran vagina,saluran lanjutan dari uterus dan sampai pada vagina

- klitoris,tonjolan kecil yang terletak di depan vulva.


GAMBAR : ORGAN JANTAN DAN BETINA

SISTEM REPRODUKSI PADA HEWAN REPTIL

Sistem Genitalia Jantan

a. Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang, dan
terletak di dorsal rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan
dari pada yang lain. Testis akan membesar saat musim kawin.

b. Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan


saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk
epididimis. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus
seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior menjadi duktus deferen. Pada
kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu
lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek.

 Sistem Genitalia Betina

a. Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian permukaannya benjol-


benjol. Letaknya tepat di bagian ventral kolumna vertebralis.

b. Saluran reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior terbuka ke rongga
selom sebagai ostium, sedang bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding bersifat glanduler,
bagian anterior menghasilkan albumin yang berfungsi untuk membungkus sel telur, kecuali pada
ular dan kadal. Bagian posterior sebagai shell gland akan menghasilkan cangkang kapur. (Buku
SH II, diktat Asistensi Anatomi Hewan, Zoologi).

GAMBAR : ORGAN KEDAL JANTAN

SISTEM REPRODUKSI HEWAN AVES

Sistem Genitalia Jantan

a. Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin,
terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya
membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.
b. Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis.
Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus
deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere.
Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang
bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan
epididimisyang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya
dengan ureter ketika masuk kloaka.

 Sistem Genitalia Betina

a. Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri,
dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.

b. Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya
panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi
beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah
ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah
magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane
sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur. (Buku SH
II, diktat Asistensi Anatomi Hewan, Zoologi).
GAMBAR : ORGAN JANTAN DAN BETINA
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jenis reproduksi yang terjadi pada vertebrata adalah reproduksi seksual. System reproduksi
pada vertebrata secara umum terdiri atas kelenjar kelamin, saluran reproduksi dan kelenjar seks
asesori. Hewan yang melakuakan fertilisasi internal dilengkapi dengan organ kopulatoris pada
yang jantan.

Organ utama penyusun system reproduksi adalah gonad. Pada hewan jantan gonadnya
disebut testis, sedang pada hewan betina disebut ovarium. Pada mamlia jantan dilengkapi dengan
adanya kelenjar asesori yang menghasilkan cairan sebagai medium sperma.sedang pada betina
terdapat uterus, khusus pada mamlia terdapat 4 macam tipe uterus:

o Dupleks; uterus kanan dan kiri terpisan dan bermuara secara terpisah ke vagina.

o Bipartil; uterus kanan dan kiri bersatu yang bermuara ke vagina dengan satui lubang.

o Bikornuat; bagian uterus kana dan kiri labih banyak yang bersatu bermuara ke vagina
dengan satu lubang

o Simpleks; semua uterus bersatu sehingga hanya memiliki badan uterus.

B. SARAN

Bagi pemula diharapkan lebih mempelajari system organ reproduksi pada hewan
vertebrate untuk dapat mengetahui bagaiamana cara reproduksi pada masing-masing
hewan.

C. REFERENSI
F:\Sistem Reproduksi « I q b a l A l i . c o m.htm

http://kusmandanuunindra4.blogspot.com/2009/02/sistem-organ-faal-pada-aves.html

Pratiwi, DA.1996. Biologi 2. Jakarta. Erlangga

Anda mungkin juga menyukai