Anda di halaman 1dari 2

Cybercrime bawa kerugian persennya lebih khawatir dengan kejahatan cyber ketimbang dengan

kejahatan tradisional, baik bencana alam maupun terorisme.


hingga 12 juta euro Kemudian, berdasarkan laporan tersebut, setelah para perusahaan
menghitung jumlah kerugian yang terjadi akibat kejahatan internet, seperti
kerugian finansial, kehilangan pelanggan, dan nama baik perusahaan yang
Dunia Cyber Sekira 43 persen dari
rusak, jumlah kerugian total untuk satu perusahaan mencapai 1,2 juta euro.
2.100 perusahaan yang disurvei
oleh perusahaan keamanan
Oleh karena itu, lanjut Symantec, setiap perusahaan merasa perlu untuk
komputer Symantec mengatakan
lebih memantapkan keamanan jaringan mereka, baik dengan melindungi
pernah mengalami kehilangan data
data maupun mempertahankan server internal tambahan, dan
rahasia dan penting sepanjang
mengimplementasikan kemampuan untuk memback-up dan merecover data
tahun 2009.
secara berkala.
Laporan yang bertajuk Enterprise
Security Report ini juga Sebelumnya, dalam mengatasi maraknya kejahatan internet (cybercrime),
menemukan, sekira 75 persen dari pihak kepolisian akhirnya mengeluarkan beberapa poin penting. Salah
perusahaan yang ikut poling satunya adalah kerja sama dengan beberapa pihak terkait, termasuk pihak
menyatakan pernah menjadi target kejahatan internet sepanjang 12 bulan internasional dan perusahaan IT dunia.
belakangan.
"Terdapat lima poin yang akan kami lakukan untuk mengatasi cybercrime,
Dalam laporan tersebut, seperti dilansir melalui Telegraph, Rabu termasuk di antaranya penguatan penegakan hukum, peningkatan
(24/2/2010), kejahatan internet yang dimaksud didefinisikan sebagai kemampuan SDM di kepolisian serta kerja sama dengan pihak internasional
kejahatan yang dilakukan melalui internet, menggunakan komputer maupun dan perusahaan IT," ujar Kapolri Bambang Hendarso Danuri, saat rapat
ponsel untuk menganggu sebuah jaringan perusahaan, yang biasanya kerja dengan Komisi III DPR RI di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta
ditujukan untuk kepentingan finansial. Email spam, antivirus palsu dan Selatan.
meretas komputer merupakan langkah utama bagi para penjahat internet
untuk merusak sistem. Dijelaskan Kapolri, beberapa poin yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tiga kategori kejahatan yang dihadapi oleh para pebisnis adalah, pencurian Poin A, yaitu berupa penguatan penegakan hukum dengan penyelidikan
properti intelektual, informasi keuangan, dan informasi personal milik maupun penyidikan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penyelidikan
pengguna komputer yang mampu diindentifikasi. melalui internet portal, dan menindaklanjuti informasi atau laporan dari
masyarakat. Selain itu juga termasuk penanganan secara tuntas dan
Dari ribuan perusahaan tersebut, Symantec mengumpulkan sekira 42 pengembangan dari kasus yang ada.
Poin B, yaitu Capacity Building dengan peningkatan kemampuan SDM
dalam penyelidikan dan penyidikan kasus cybercrime, baik melalui
pendidikan, pelatihan, coaching clinic, seminar maupun focus group
discussion. Selain itu, kepolisian juga akan melengkapi sarana dan
prasarana, serta menyediakan anggaran yang memadai.

Poin C, adalah membangun kerja sama sinergi dengan pihak terkait seperti
Kementerian Komunikasi dan Informatika, provider, pengusaha warnet dan
akademisi.

Poin D, berupa kerjasama internasional dalam pendidikan pelatihan,


bantuan peralatan atau ahli dan operasi bersama yang bersifat antarnegara
dan antarinstitusi kepolisian serta memanfaatkan ekstradisi dan mutual legal
assistance terkait dengan pelaku dan asetnya di luar negeri.

Selanjutnya, poin E yaitu kerja sama dengan perushaaan IT seperti


Microsoft, Google, Facebook, Yahoo dan sebagainya. (z2k)

Anda mungkin juga menyukai