1. Perorangan
Perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk usaha yang didirikan, dimiliki,
dan dikelola seseorang. Perusahaan perseorangan banyak sekali dipakai di Indonesia.
Bentuk perusahaan ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha kecil, atau pada saat
permulaan mengadakan kegiatan usaha, misalnya dalam bentuk toko, restaurant,
bengkel, dll. Walaupun jumlah perusahaan yang ada relatif banyak, tetapi volume
penjualan masing-masing relatif kecil jika dibandingkan perusahaan lain.
Untuk pendirian perusahaan perseorangan, izin yang dikenakan secara relatif dapat
dikatakan lebih ringan dan sederhana persyaratannya dibandingkan dengan jenis
perusahaan lainnya. Selama ini pemerintah tidak menentukan suatu kategori khusus
tentang bentuk usaha ini, jadi tidak ada pemisahan secara hukum antara perusahaan
dan kepentingan pribadi. Semua urusan perusahaan menjadi satu dengan urusan
pribadi si pemilik perusahaan.
Jika seseorang menginginkan mendirikan perusahaan, dengan pilihan jenis
usaha yang resiko perusahaan tidak begitu besar, kapital sendiri dari perusahaan yang
didirikan tidak membutuhkan terlampau banyak dan apabila pengusaha memang ingin
mengurus dan memimpin sendiri serta ingin menanggung akibat hukum yang
mungkin terjadi tanpa bantuan orang lain adalah pilihan yang tepat jika ingin
membentuk badan usaha perseorangan.
Kelebihan
Kekurangan
1. Modal terbatas
2. Kemampuan tenaga pengelola terbatas
3. Kesinambungan usaha kurang terjamin
4. Semua resiko ditanggung sendiri
Contoh perusahaan perorangan :
Secara rutin Ibu Tutik dan Bapak Agus mengadakan gathering untuk
launching produk terbaru dari Roemah Pastry Wahyu Austin. Tak heran jika pesanan
juga datang dari kalangan bank yang secara rutin memesan cake untuk para nasabah
prioritas, berbagai instansi, para ibu yang ingin memberikan hantaran dan juga
keluarga Sultan yang menjadi pelanggan setia Roemah Pastry Wahyu Austin. Bank-
bank yang menjadi pelanggan Wahyu Austin Roemah Pastry antara lain BNI, Lippo
Bank, BCA, Bank Niaga, Bank Mandiri, BPD DIY, dan lembaga asuransi Sinar Mas.
Sedangkan kafe-kafe yang dipasok di antaranya Kedai Kopi, Frapio, Rumah Kopi,
Snap Café, Click Café, Venesia Café, dan Starbucks Coffee Ambarrukmo Plaza.
Wahyu Austin Roemah Pastry menjadi vendor sejumlah hotel, bank, dan kafe di
Yogyakarta, Solo, Klaten, Magelang, Muntilan, dan Temanggung. Hotel-hotel
tersebut di antaranya Cangkringan Hotel & Spa dan Hotel Seriti. Pemasokan roti dan
kue juga dilakukan pada bank-bank ketika mengadakan acara perayaan, biasanya
ulang tahun nasabah prioritas.
Pada tahun 2000 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000
tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan),
TVRI (Televisi Republik Indonesia)berstatus sebagai perjan. Tetapi tidak
lama pada tahun 2002 sesuai Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002,
status TVRI diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) TVRI di bawah
pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kantor Menteri Negara
BUMN.
Contoh :
PT terbuka
Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada
masyarakat melalui pasar modal (go public). Jadi sahamnya ditawarkan
kepada umum, diperjualbelikan melalui bursa saham dan setiap orang berhak
untuk membeli saham perusahaan tersebut.
PT tertutup
Perseroan terbatas kosong adalah perseroan yang sudah ada izin usaha dan izin
lainnya tapi tidak ada kegiatannya
Contoh :
PT Indosat Tbk
Di tahun 2009 Qtel memiliki 65% saham Indosat melalui tender offer
(memiliki tambahan 24,19% saham seri B dari publik).
4. Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan atas azaz
kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterahkan anggotanya. Dilihat
dari lingkunganyya koperasi dabat dibagi menjadi:
1. Koperasi Sekolah
2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia
3. KUD
4. Koperasi Konsumsi
5. Koperasi Simpan Pinjam
6. Koperasi Produksi
Contoh :
PT POS INDONESIA
Pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang No. 6 tahun 1984 tentang Pos dan
Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1985 tentang Penyelenggaraan Pos menugaskan kepada
PT Pos Indonesia (Persero) untuk melaksanakan Kewajiban Pelayanan Umum Bidang Pos.
Jawatan PTT Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tanggal 27 September
1945 setelah dilakukan pengambilalihan Kantor Pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda
PTT (AMPTT) dari pemerintahan militer Jepang. Dalam peristiwa tersebut gugur
sekelompok pemuda anggota AMPTT dan tanggal tersebut menjadi tonggak sejarah
berdirinya Jawatan PTT Republik Indonesia dan diperingati setiap tahun sebagai Hari Bakti
PTT dan yang kemudian menjadi Hari Bakti Parpostel.
Perubahaan status jawatan PTT terjadi lagi menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 240 Tahun 1961.
Agar diperoleh kebebasan bergerak yang lebih luas dalam mengembangkan usaha, PN Postel
dipecah menjadi dua badan usaha yang berbeda, masing-masing PN Pos dan Giro dan PN
Telekomunikasi berdasarkan PP No. 29 Tahun 1965 dan PP No. 30 Tahun 1965.
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 9 Tahun 1969, status badan usaha perusahaan
negara dikelompokkan menjadi tiga status yaitu :