Anda di halaman 1dari 12

KETENTUAN-KETENTUAN

2.1 Ketentuan Umum


2.1.1. Kriteria Umum
1). Tanah yang akan dijadikan media tanaman adalah tanah yang subur
2). Bila persyaratan 1) tidak, dipenuhi, perlu dilakukan modifikasi media perakaran
tanah agar sesuai pertumbuhan tanaman
3). Tanaman yang dipilih, sebaiknya :
(1). Tanaman harus bebas dari hama dan penyakit
(2). Tanaman tidak membahayakan pengguna jalan : tidak berduri,
berbiji/berbuah besar
(3). Tanaman yang dipilih memiliki ciri fisik yang menarik atau mempunyai
fungsi tertentu
(4). Perakaran tidak ekstensif, sehingga tidak merusak trotoar atau saluran
drainase
(5). Kayunya/Dahan tidak mudah patah
(6). Daunnya tidak mudah rontok
(7). Kerimbunan daun tidak mengganggu dan tidak menghalangi jarak
pandangan pemakai jalan, rambu-rambu lalu-lintas, kabel listrik, kabel
telepon maupun fasilitas jalan lainnya.
4). Waktu penanaman sebaiknya pada awal atau akhir musim hujan. Bila
persyaratan tersebut tidak dipenuhi, perlu dilakukan penyiraman yang teratur.
5). Penataan tanaman disesuaikan dengan tipe jalan dan tujuan dari penataan
tersebut.

2.1.2 Fungsi Penataan


Tanaman yang dikomposisikan dalam daerah milik jalan dapat difungsikan sebagai
berikut :

1) Fungsi Mengurangi Kecelakaan


(1) Tanaman menuntun dengan menunjukkan arah lurus/belokan jalan atau
mengarahkan pengemudi ke suatu pemberhentian
(2) Mengurangi silau sinar matahari pagi dan sore hari atau lampu kendaraan.
(3) Melindungi jalan dari angin kencang dapat mengganggu pergerakan
kendaran
(4) Tanaman semak yang ditanam pada median jalan maupun pada tepi bahu
jalan dapat meredam atau mengurangi resiko kecelakaan.
(5) Tanaman yang ditanam rapat pada batas Damija dapat berfungsi pagar,
sehingga mencegah pelintas kedalam jalan.

2) Fungsi Kenyamanan
(1) Meningkatkan kenyamanan dengan memperbaiki iklim mikro
(2) Memberi naungan dan menurunkan temperatur pada lingkungan jalan
(3) Mengurangi kelelahan pengguna jalan

3) Fungsi Esteika
(1) Memberikan sajian keindahan
(2) Komposisi yang baik akan memberikan keragaman pemandangan, sehingga
dapat mencegah suasana monoton dalam lingkungan jalan.
(3) Dapat memberi ciri khas jalan atau identitas lokasi
(4) Dapat dijadikan media harmonisasi pemandangan dengan lingkungan
sekitar, dalam hal ini tanaman dipergunakan untuk menutup pemandangan
yang tidak menarik, sebaliknya tanaman dipergunakan untuk membingkai
pemandangan yang menarik. Penataan tanaman jalan yang menarik juga
akan memberi pemandangan yang indah bagi lingkungan sekitar jalan.

4) Fungsi Konservasi Lingkungan


(1) Pada topografi yang rawan erosi, tanaman dipergunakan sebagai konsevasi
pada tebing
(2) Dapat mencegah kebakaran

5) Fungsi Penyangga Lingkungan


(1) Pemilihan dan penatan tanaman jalan harus diarahkan sehingga dapat
mengurangi dapat mengurangi dampak negatif jalan seperti polusi udara,
termasuk kebisingan dan suasana hiruk pikuk di jalan.
(2) Disamping memberi sajian keindahan kepada pemakai jalan, tanaman jalan
harus dapat pula memberi kompensasi keindahan kepada lingkungan
pemukiman di sekitar jalan.

2.1.3 Kriteria Khusus Pemilihan Tanaman


Kriteria yang perlu diperlihatkan :
1) Tanaman Jalan Perkotaan
(1) Tepi Jalan
a. Pohon penaung tinggi sedang atau < 15
b. Bentuk tajuk pohon bulat atau kolumnar
c. Tinggi cabang paling bawah 5 m
d. Tidak menggunakan tanaman berdaun besar dan tidak menggugurkan
daun secara serempak
e. Baik pohon maupun semak memiliki karakter pisik yang menarik.
f. Tanaman tepi jalan yang difungsikan mengurangi polusi udara dan bising
harus memiliki ciri :
- Toleran terhadap polusi udara
- Mempunyai kemampuan tinggi menyerap polutan
- Ditanam dekat tepi jalan, untuk daerah jalan tol maksimal 5 meter
dari tepi bahu jalan tol
- Tajuk massif dari permukaan tanah, karena itu digunakan kombinasi
pohon, perdu dan semak
- Efektifitas pengurangan polutan ditentukan oleh jenis dan kombinasi
kelompok tanaman
- Untuk meredam bising dikombiansikan dengan penggunaan dinding
penahan suara
- Tanaman yang efektif mengurangi polutan partikel adalah tanaman
yang memiliki bulu daun, bergerigi atau bersisik, (lihat lampiran a.1).
Tanaman yang efektif menyerap polutan gas, dapat dilihat pada buku
pedoman teknis pemilihan tanaman untuk mereduksi polusi udara.
Sedangkan daftar tingkat sensitivitas tanaman terhadap polusi udara
dapat dilihat pada lampiran a.2

(2) Median Jalan


a. Tanaman semak untuk median memiliki tinggi maksimum 1.5 m dan
mempunyai percabangan yang empuk
b. Menggunakan tanaman penutup tanah tahunan

(3) Jalan Layang


a. Tanaman di bawah Jalan Laying (Perkotaan)
- Kondisi lingkungan dan luas ruang tumbuh pada DAMIJA pada jalan
di bawah laying relative luas atau sama dengan DAMIJA pada jalan kota
tepi datar.
- Pada median jalan dibawah jalan layang sinar matahari
terbatas/ternaungi, ruang tumbuh terbatas atau tanaman hanya ditanam
dalam bak/bedeng penanaman dengan media artifical dan supply air
terbatas.
b. Kriteria Tanaman Untuk Tepi Jalan di bawah Jalan Layang
- Tanaman penutup tanah, semak dan pohon
- Bertajuk lebar dan daun lebat
- Daun berukuran besar, memiliki trikoma atau bulu
- Berbunga atau tidak
- Mudah dipelihara
- Toleran terhadap polusi udara
c. Kriteria Tanaman Untuk Median Jalan di bawah Jalan Layang
- Tanaman penutup tanah, dan semak dengan tinggi 1 1,5 m
- Toleran naungan
- Daun berukuran kecil sampai sedang
- Tanaman berbunga tau hias daun
- Toleran terhadap polusi udara
- Mudah terpelihara
2) Tanaman Jalan Tol
(1) Tanaman pada Median Jalan Tol
a. Tanaman semak pendek
b. Pertumbuhan mudah dikendalikan
c. Menyukai matahari berlimpah
d. Toleran lingkungan kering atau air terbatas
e. Daun berukuran kecil
f. Daun memiliki rambut, sisik atau gerigi
g. Memiliki toleransi sedang sampai tinggi atau tidak sensitive terhadap polusi
udara
h. Memiliki kemampuan tinggi mengurangi polutan
i. Tanaman berbunga atau hias daun
(2) Tanaman Pada on ramp dan off ramp
a. Tanaman penutup tanah, semak dan pohon pendek
b. Tajuk kolumnar atau tajuk tidak menyebar horizontal
c. Memiliki warna atau bentuk atraktif
d. Memiliki toleransi sedang sampai tinggi terhadap polusi udara
e. Memiliki kemampuan tinggi mengurangi polutan
(3) Tanaman Pada ogerbang tol
Tanaman yang digunakan adalah tanaman yang mempunyai toleransi sedang
sampai tinggi terhadap polusi udara, memiliki bentuk arsitektur dan warna
aktratif

3) Tanaman Pada Mulut Terowongan


(1) Kombinasi semak dan pohon
(2) Toleran terhadap polusi udara
(3) Mempunyai kemampuan tinggi mengurangi polusi udara
(4) Toleran daerah kering
(5) Ditanam rapat diatas terowongan dan pada mulut terowongan (daerah tempat
masuk dan keluar terowongan)
(6) Dapat memberi identitas lokasi dan menampilkan kesan visual yang menarik
2.2 Ketentuan Teknis
2.2.1 Tanaman
2.2.1.1 Letak Penanaman Yang Diizinkan
1) Untuk tanaman jenis pohon, yang ditanam di jalan perkotaan jarak tanam ke
tepi perkerasan jalan, trotoar maupun drainase, harus lebih besar atau sama
dengan 1 (satu) meter agar perkerasan tanaman tidak merusak perkerasan
jalan, trotoar maupun darainase.
2) Penanaman tidak mengurangi / menutupi daerah bebas pandang minimum
10m/600 dari U turn belokan atau bukaan jalan.
3) Penanaman tidak menutup daerah bebas pandang minimum 100m pada off
ram jalan tol.
4) Tanaman tidak menutupi daerah bebas pandang minimum 45 0 pada
persimpangan sebidang.

2.2.1.2 Jarak Penanaman


Jarak antar tanaman disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam.

2.2.1.3 Jenis Tanaman


Tanaman yang dipergunakan adalah dari kelompok :
1) Pohon
2) Perdu
3) Semak
4) Penutup tanah

2.2.1.4 Tinggi Tanaman


Tanaman yang dipergunakan adalah dari kelompok :
5) Pohon
6) Perdu
7) Semak
8) Penutup tanah
2.2.1.5 Dasar Pemilihan Tanaman Jalan
Agar tanaman tumbuh dengan baik pada lokasi dan untuk mencapai tujuan
penataan jalan, yaitu memberi manfaat bagi pengguna jalan, yaitu memberi
manfaat bagi penguna jalan dan masyarakat diluar/sekitar jalan, berikut ini
dikemukakan kriteri/dasar yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan tanaman
jalan.
1) Ciri fisik tanaman
Tanaman mempunyai keragaman ciri fisik yang meliputi ukuran dewasa
tanaman, bentuk tajuk, tektur daun, warna bunga, umur dan aroma tanaman.
Ciri fisk yang dipilih disesuaikan dengan tipe jalan dan bagian jalan yang
ditanami. Deskripsi tanaman dapat dilihat pada buku Pedoman Teknis
Berbagai Jenis Tanaman Jalan.
2) Ciri ekologis tanaman
Daftar tanaman berdasarkan ciri ekologis (persyaratan tumbuh) dapat dilihat
pada lampiran a.3
3) Toleran terhadap polusi udara/mempunyai kemampuan tinggi dalam
mengurangi polusi udara bervariasi sesuai dengan volume kendaraan. Pada
jalan dengan volume kendaraan tinggi seperti pada persilangan jalan atau
pada interchange dan pada gerbang tol harus dipilih tanaman yang toleran
polusi udara. Demikian pula pada lokasi tersebut dipilih tanaman yang memiliki
kemampuan tinggi penyerap polusi udara/kebisingan.
4) Pemeliharaan minimum
Dalam pemilihan tanaman untuk jalan, kemampuan pemeliharaan harus
dipertimbangkan. Dengan pemilihan tanaman yang sesuai dengan persyaratan
tumbuh dan toleran polusi, sudah akan mengurangi pemeliharaan. Tanaman
jalan yang memerlukan sedikit pemeliharaan adalah dalam tanaman pohon,
dan semak tahunan yang berkayu. Perlu dihindarkan penggunaan tanaman
semak maupun tanaman penutup tanah yang berusi musiman (setahun).
Kecualai pada jalan jalan local , tanaman yang memerlukan pemeliharaan
intensif dapat dipilih disesuikan dengan kemampuan memelihara.
5) Sesuai dengan fungsi yang ingin dimunculkan apakah keselamatan,
kenyamanan, estetika atau untuk penyangga dengan lingkungan sekitarjalan.
Pada jalan local, tanaman yang dipilih adalah tanaman yang dapat tumbuh
pada lahan yang sempit, tidak merusak utilitas, memberi naungan dan
menyajikan keindahan, sehingga tanaman dapat memberikan kenyamanan
bagi pengemudi atau pejalan kaki. Pada jalan arteri dan kolektor diluar kota
dengan DAMIJA yang lebih luas, sehingga segep fungsi-fungsi penanaman
dapat diefektifkan. Demikian pula tanaman yang dipilih disesuikan posisi
tanaman dalam jalan apakah pada median atau tepi jalan.

2.2.1.6 Dasar Penentuan Komposisi Tanaman Jalan


Berikut ini disajikan pedoman umum dalam mengkomposisi tanaman yang dapat
memberi kesan estetika menari :
1) Tanaman disajikan secara missal
Pengguna jalan dalam keadaan bergerak menyebabkan pengguna jalan hanya
dapat menangkap kesan warna, bentu dan tekstur tanaman yang disajikan
secara missal. Penampilan tanaman secara individu atau spot-spot kecil tidak
tertangkap oleh pejalan kaki, terlebih oleh pengemudi kendaraan. Sehingga
pada jalan local maupun pada jalan kolektor dan arteri tanaman harus ditanam
memanjang secara missal. Pada jalan tol pada kecepatan minimum 60-80
km/jam, penataan suatu jenis tanaman minimum berukuran panjang 240-
360m.
2) Disusun secara kontinyu dan linier di sepanjang jalan.
Untuk mengefektifkan fungsi tanaman jalan, tanaman perlu ditanam secara
continyu dan secara horizontal bentuk disain atau peletakan tanaman
berbentuk linier di sepanjang jalan. Disain penanaman yang dengan pola
berubah secara tiba-tiba harus dihindarkan, karena dapat mengganggu
navigasi pengemudi.
3) Menggunakan berbagai variasi bentuk tajuk, warna dan ukuran daun. Karena
peletakan tanaman hanya berbentuk linier, maka untuk menciptakan
keragaman suasana, maka unsure disain yang dapat ditonjolkan adalah
keragaman suasana, maka unsure disain yang dapat ditonjolkan adalah
keragaman tinggi, warna bentuk dan tekstur daun tanaman.
4) Kombinasi antara penutup tanah semak, perdu dan pohon.
Disamping untuk mendapatkan tajuk yang padat mulai dari permukaan tanah,
kombinasi penutup tanah, semak, perdu dan pohon secara vertical akan
menyajikan keragaman bentuk tajuk, warna dan tekstur daun, serta warna
bungga. Hkusus jalan perkotaan dapat disajikan tanaman penutup tanah
5) Memberi vocal point atau kontras
Untuk mencegah suasana kemonotonan, perlu pemberian vocal point/kontras
dalam bentuk warna, ukuran, dan tekstur tanaman.
6) Menggunkan display tanaman khusus pada tempat-tempat tertentu
Untuk menyajikan keindahan pada lokasi tertentu seperti pada gerbang tol,
persimpangan jalan, traffic island dan pada jalur pejalan kaki, display tanaman
dalam bedengan atau pot dapat digunakan dalam jumlah yang dapat
dipelihara.

2.2.2 Tanah
1) Tanah subur yang digunakan merupakan campuran dari tanah
top soil berbanding pupuk kandang 3 : 1
2) Ph tanah harus memenuhi criteria = 5,5-7,0 (netral)
3) Bila persyaratan criteria ph tidak penuhi, yaitu :
a. Lebih kecil dari 5,5 dilakukan pengapuran
b. Lebih besar dari 7,0 dilakukan pemupukan yang bereaksi asam, misalnya :
pupuk ZA

2.2.3 Pemeliharaan
1) Penyiraman dilakukan secara teratur dan cukup pada pagi atau sore hari ini,
terutama pada musin kemarau.
2) Penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput-rumput liar. Biasanya dilakukan
bersama-sama dengan penggemburan tanah disekitar tanaman, agar aerasi
tanah tatap baik.
3) Penyulaman dan penggantian dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati
dan tumbuhnya kurang baik.
4) Pemangkasan dilakukan untuk memperindah penampilan tanaman jalan, yaitu
bila pertumbuhan tajuk tanaman tidak teratur.
5) Pemupukan dilakukan menurut jadual dengan dosis yang dianjurkan bagi
tanaman yang bersangkutan .
6) Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan secara cultur teknik, yaitu
tanpa mengunakan bahan kimia berupa pestisida.

3.2.2 Jalan Tol


3.2.2.1 Gerbang Tol
Daerah gerbang tol sebagai pintu masuk jalan tol berfungsi sebagai welcome area
jalan. Oleh karena itu daerah ini berfungsi untuk menyambut dan mengucapkan
selamat datang bagi pemakai jalan. Penataan tanaman sebelum gerbang tol
berfungsi mengarahkan kendaraan ke pintu tol. Disamping itu penataan tanaman
didaerah gerbang tol ini berfungsi memberi identitas lokasi. Sebagai pemberi
identitas penataan tanaman di area ini menggunakan tanaman dengan nilai hias
yang menyolok seperti bunga atau bentuk tanaman atau pola penanaman yang
menarik, sehingga diharapkan memberi kesan mendalam kepada pemakai jalan.
Tanaman di tanam dalam pot atau pada median jalan yang berdekatan dengan
gerbang tol. Penataan tanaman dilakukan di bagian depan dan belakang loket
pembayaran dalam bak-bak tanaman dengan tinggi yang tidak menghalangi
pemandangan petugas di loket pembayaran. Tinggi tanaman kurang dari 1,5 m
dari permukaan jalan. Dalam hal ini dapat digunakan tanaman semak berbunga
berkayu seperti bogenvil (Bougainvillea spectabilitas), Ixora, sp, Murraya
paniculata dan Duranta Variegata. Sebagai pengarah, tanaman ditempatkan
sebelum gerbang tol. Penataan tanaman dilakukan berjajar menuju ke titik
pemberhentian. Tajuk pepohonan yang dapat digunakan sebagai pengarah
berbentuk kolumnar atau pyramidal seperti berbagai pohon palem, dammar, dan
berbagai tanaman berdaun jarum. Contoh penanaman pada gerbang tol disajikan
pada gambar b.12.

3.2.2.2 Median Jalan Tol


Median merupakan pemisah dua jalur lalu lintas yang berlawanan. Tanaman pada
median jalan tol, difungsikan untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan
pengguna jalan. Untuk menunjang fungsi median tersebut, maka fungsi utama
penanaman pada median adalah sebagai pembatas untuk menahan kendaraan
yang memotong jalur, melindungi mata pengendara pada waktu malam dari efek
silau dari lampu kendaraan yang berlawanan arah. Selain itu untuk melindungi
pengemudi dari silau matahari pagi dan sore. Penataan tanaman tidak kontinyu
pada jalan tol, dapat dilihat pada lampiran b.7. Pada median yang lebar berbagai
pola penanaman dapat diterapkan, seperti bentuk penanaman kontinyu atau tidak
kontinyu yang sejar dengan jalan atau diagonal terhadap jalan. Namun untuk
median yang sempit tidak memungkinkan penataan tanaman dalam berbagai
pola. Untuk mengatasi masalah ini, maka penataan ditekankan dalam warna,
bentuk dan tekstur tanaman yang beragam untuk menghindari kemonotonan.
Pada jalan tol dalam kota dan tol luar kota, perubahan warna, bentuk atau tekstur
tersebut dilakukan minimal tiap 240-320 m untuk kelompok tanaman. Tanaman
yang dapat digunakan mislnya bunga mentega (Nerium oleander), kembang
sepatu (Hibiscus rosa sinensis), dan akalipa merah (Acalypha Wilkesiana).
Tanaman tersebut memerlukan pemangkasan periodik agar tinggi tanaman tetap
1.5 m. Penataan tanaman pada median jalan tipe datar, bumbung, lembah dank
anal disajikan pada Gambar b.4 sampai denga b.6.

3.2.2.3 Tepi Jalan Tol


Kecuali pada tepi jalan layang, semua tipe struktur jalan yang meliputi tipe datar,
bumbung (bank), lembah atau kanal (cut) memiliki tanah setelah bahu jalan
(DAMIJA). Diluar perkerasan daerah milik jalan mempunyai fungsi :
1) Menyediakan lahan untuk tujuan keselamatan dan kenyamanan pemakai jalan.
2) Untuk pengembangan ruas jalan.
3) Melindungi bentuk alam
4) Jalur hijau
5) Sebagai tempat pembangunan fasilitas-fasilitas pelayanan.
Pemanfaatan lahan di tepi jalan harus mendukung fungsi-fungsi di atas. Penataan
tanaman di sepanjang tepi jalan dipengaruhi oleh tujuan dan landuse disekitar
jalan. Bila jalan melintas permukiman, maka penataan tanaman harus dikaitkan
dengan upaya meningkatkan kualitas lingkungan disekitar jalan, disamping
memberi kenyamanan bagi jalan. Tanaman tepi jalan tol mengunakan kombinasi
semak, perdu dan pohon yang masing-masing memiliki ciri fisik yang menarik
seperti warna dan bentuk tajuk. Perubahan warna dan bentuk dilakukan minimal
240-360 m untuk setiap kelompok tanaman. Penataan tanaman pada jalan tol
disajikan pada gambar lampiran b.13.

3.2.3 Mulut Terowongan


Pada mulut terowongan terkonsentrasi polusi udara, dengan demikian fungsi utama
penanaman pada lokasi ini adalah untuk mengurangi distribusi polutan ke
lingkungan sekitar. Disamping itu di atas terowongan sering merupkan tempat
pemutaran (U-turn), sehinga penanaman pada mulut terowongan Mencakup daerah
yang ditanam di atas struktur terowongan, sehingga ketebalan media tanam
terbatas. Jenis yang mempunyai kemampuan tinggi mengurangi polutan dan
tanaman yang toleran terhadap polutan masing-masing disajikan pada Tabel
Lampiran a.1 dan a.2 (jenis tanaman yang memiliki kemampuan mengurangi
polutas gas) dapat dilihat pada buku panduan Pemilihan Tanaman Untuk Mereduksi
Polusi udara. Penataan dimulut terowongan, dilakukan dengan menempatkan
tanaman yang massif/padat dari kombinasi semak, perdu dan pohon untuk
menyaring polutan. Contoh penataan tanaman pada mulut terowongan disajikan
pada Gambar Lampiran b.14 (1) dan b. 14 (2).

3.2.4 Pemeliharaan
Untuk pemeliharaan tanaman, dapat dilihat pada Buku Tata Cara Pemeliharaan
Tanaman Lensekap Jalan (No.009/T/Bt/1995)

Anda mungkin juga menyukai