Abstraks
Sebuah perangkat lunak aplikasi pada dasarnya adalah sebuah program komputer yang merupakan
solusi terhadap sebuah problem dunia nyata dan dibangun dengan sebuah metodologi. Metodologi
pengembangan rekayasa perangkat lunak yang telah ada, dirasakan masih kurang memadai, kurang efektif
terutama untuk untuk mendukung pembangunan sistem aplikasi-aplikasi berbasis kecerdasan buatan.
Kompleksistas dari perangkat lunak aplikasi akan semakin meningkat karena tersusun, dan terkait dengan
banyak hal seperti kemampuan setiap bagian atau komponen dari perangkat lunak, kemampuan interaksi baik
secara internal sistem ataupun dengan lingkungannya.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi berbasis agen, para pengembang perangkat lunak,
telah mengusulkan pendekatan baru dalam upaya melakukan pembangunan sebuah perangkat lunak aplikasi,
yaitu metodologi berbasis agen. Pada makalah ini, telah dilakukan pengkajian dan analisis secara sistematis
dari paradigma metodologi pengembangan perangkat lunak berbasis sistem agen, seperti MaSE, Prometheus,
PASSI. Secara menyeluruh metodologi tersebut tidak hanya menjanjikan banyak kemudahan, kecepatan dalam
membangun sebuah aplikasi cerdas. Namun juga sangat memudahkan para pengembang sistem dalam
memetakan, menspesifikasikan kompleksitas problem dunia nyata untuk menjadi konstruksi nyata sebuah sistem
perangkat lunak aplikasi yang berkualitas.
Kata kunci: Agent Software, Agent Oriented Software Engineering, Metodology, Software Engineering.
K-39
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6
Yogyakarta, 18 Juni 2005
- Pemain-pemain buatan atau aktor di dalam combined), and respond in a timely fashion to
komputer game. changes that occur in it;
- Agen perdagangan dan negosiasi (seperti agen • pro-activeness: agents do not simply act in
pelelangan Ebay.com) response to their environment, they are able to
- Laba-laba Web (pengumpul data, mesin pencari, exhibit goal-directed behavour by taking the
seperti Google) initiative."
Pada makalah ini, dikaji dan dibahas empat Pengertian agen dapat juga dibedakan
metodologi pendekatan pengembangan perangkat menurut istilah notasi lemah dan kuat (15). Dalam
lunak berbasis agen. Tujuan utama dari penelitian istilah notasi lemah, agen-agen adalah memiliki
ini, mengkaji dan menganalisis karakteristik, ciri kemampuan:
utama pada setiap tahapan analisis, desain, - autonomy, kemampuan beroperasi tanpa interaksi
pembangunan, serta teknik, tool, notasi, keuntungan langsung manusia
dari setiap metodologi. - social ability, kemampuan untuk berinterkasi
terhadap agen-agen lainya
2. Sistem Agen dan Multiagen - reactivity, kemampuan menangkap persepsi dan
2.1 Definisi beraksi terhadap lingkungan
Secara prinsip sebuah agen, atau disebut juga - proactive, kemampuan untuk melakukan inisiatif
sebuah perangkat lunak agen, atau juga sebuah agen
cerdas adalah sebuah perangkat lunak outonomous Sedangkan istilah notasi lemah, agen-agen
yang hidup, aktif, dan mampu beradaptasi secara adalah memiliki:
mandiri, proaktif terhadap setiap kondisi lingkungan - mobility, kemampuan berpindah didalam sebuah
yang diciptakan untuknya (6,15). jaringan elekronik
Para pekerja dan peneliti dalam bidang - veracity, kejujuran
teknologi agen telah mengusulkan berbagai definisi - benevolence, kemampuan bekerja apa adanya
mengenai sebuah sistem agen. Pengertian dan tanpa ada kompliks tujuan
definisi agen semakin berkembang pesat sesuai - rational, kemampuan bertidak secara optimal
dengan kemampuan yang diciptakan untuk agen atau untuk mencapai tujuannya
perkembangan kemapuan yang dihasilkan oleh agen
tersebut sendiri. Berikut beberapa definisi agen dan
sistem multiagen (3, 6, 12, 14-17):
“An agent is a computer system that situated in events beliefts
some enviroment, and that is capable of autonomous percepts
K-40
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6
Yogyakarta, 18 Juni 2005
K-41
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6
Yogyakarta, 18 Juni 2005
K-42
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6
Yogyakarta, 18 Juni 2005
3. Refining Roles, merupakan langkah terakhir dari peranan yang dimainkannya. Hubungan (link)
tahapan analisis, yaitu untuk pembentukan antar agen-agen diperlihatkan melalui notasi
model peran dan model tugas konkuren. Model percakap-an, misalnya seperti yang ditunjukkan
peran menggambarkan peranan dari agen dalam pada gambar 3.
sistem. Di samping itu, peran-peran yang b. Construction Conversation, merupakan diagram
detail mekanisme konversasi dari agen-agen yang
digambarkan dalam diagram komunikasi classes,
yang berbentuk mesin status berhingga (finite
state machine)
c. Assembling Agent Classes, pada langkah ini
didefinisikan aristektur agen dan komponen-
komponen penyusunnya.
d. System Design, meliputi pembuatan digram
deployment, yang menspesifikan penempatan
agen-agen dalam sebuah sistem.
4. Metolodogi Prometheus
Menurut Padgham dan Michael (9,10),
Metodologi prometheus merupakan metode yang
mudah dan ditujukan untuk para bukan ahli (non
expert), dan telah sukses di digunakan oleh para
mahasiswa tingkat sarjana. Metodologi prometheus
Gambar 3. Contoh diagram class agen. terdiri dari phase-phase (gambar 4): System
Specification, Architecture Design, dan Detailed
dibentuk juga harus menunjukan bagaimana System.
K-43
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6
Yogyakarta, 18 Juni 2005
menggunakan scenario use case dan dilakukan d. Detail data struktur. Merancang detial struktur
secara berulang. Sebuah scenario pada data untuk akses phisik sistem.
prinsipnya meliputi urutan langkah-langkah
penentuan presepsi yang masuk, pengiriman 5. Metolodogi PASSI
pesan, aktivitas-aktivitas dan respon. Cossentino dan Colin (4) mengusulkan,
sebuah pendekatan proses pembangunan sistem agen
b. Phase Desain Arsitektur untuk robotik yang mereka sebut metodologi PASSI
Pada phase ini aktivitas utama terdiri dari: (Process for Agent Societies Specification and
a. Pendefinisian jenis-jenis agen, diturunkan dari Implemen-tation). Metodologi PASSI
kelompok fungsionalitas. Pemilihan jenis agen mengambarkan proses pembangunan sistem agen
dari kelompok fungsionalitas perlu terdiri dari lima prinsip model yaitu: a) System
memperhatikan kopling dan kohesi yang Requirements, b) Agent Society, c) Agent
diidentifikasi dari diagram kopling data dan Implementation, d) Code Model and e) Deployment
diagram acquinted agen. Setiap jenis agen Model, yang dilakukan dalam beberapa tahapan.
digambarkan dengan sebuah deskripsi agen, Pada gambar 5, diperlihatkan tahapan dari
yang memperlihatkan siklus hidup agen, metodologi PASSI.
fungsionalitasnya, data yang digunakan dan
dihasilkan, tujuannya, dan kejadian-kejadian a. Model Kebutuhan Sistem
untuk penangapan eksternal, tindakan yang Merupakan sebuah model kebutuhan sistem
dilakukan terhadap agen lainnya. dalam bentuk agen dan kegunaannya. Pada
b. Perancangan aristektur sistem secara pemodelan kebutuhan ini terdiri dari empat tahap:
menyeluruh, diperloleh dari diagram overview Deskripsi Domain. Pendeskripsian fungsional
sistem, merupakan ciri dan bagian terpenting sistem dengan menggunakan diagram-diagram use-
pada metolologi prometheus. Diagram overview case.
sistem menyediakan bagi para perancang dan Identifikasi Agen. Pendefinisian atribut-
pengembang gambaran umum bagaimana sistem atribut dari agen, yang disajikan dalam bentuk
akan berfungsi. Memperlihatkan jenis-jenis notasi-notasi stereotype UML.
agen, komu-nikasi antara agen, dan data. Identifikasi peran/aturan. Merumuskan
Diagram ini juga memperlihatkan, batasan dan tanggungjawab setiap agen melalui skenario
ling-kungan sistem (seperti tindakan, persepsi, aturan/peran khusus dalam bentuk diagram-diagram
dan data eksternal). terurut.
c. Pendefinisian interaksi antara agen-agen, Spesifikasi tugas. Menspesifikasikan
perancangan protokol interaksi yang merupakan kemampuan dari setiap agen dalm bentuk diagram-
bentuk gambaran prilaku dinamis dari sistem diagram aktivitas.
melalui pendefinisian urutan pesan berurut
antara agen. Protokol interaksi dibuat dari b. Model Perkumpulan Agen
diagram interaksi. Merupakan model interaksi-interaksi sosial
dan ketergantungan antara agen-agen untuk
c. Phase Rancangan Detail menanggapi solusi eksternal. Terdapat tiga aktivitas
Secara internal bagaimana setiap agen utama pemodelan pada tahapan ini.
memenuhi tugas-tugasnya didalam sistem secara a. Indetifikasi Peran Agen.
menyeluruh dirancang secara detail pada phase ini. b. Deskripsi Ontologi. Pemanfaatan diagram class
Aktivitas utama dari phase ini terdiri dari: dan batasan untuk mendeskripsikan pengetahuan
a. Pendefinisian kemampuan, internal struktur dari asal dari setiap agen dan cara interaksi
kemampuan setiap agen, dilakukan melalui pragmatisnya.
deskripsi kemampuan yang memuat informasi c. Deskripsi Peran. Diagram class digunakan untuk
seperti kejadian yang dibangkitkan dan diterima. memperlihatkan peran yang dimainkan oleh
Deskripsi kamampuan juga detail interaksi agen-agen, termasuk tugas-tugas, kemampuan
dengan kemampuan lainnya, dan referensi untuk berkomunikasi, dan ketergan-tungan antar agen.
membaca dan menuliskan data. Kemudian d. Deskripsi Protokol. Penggunaan diagram-
deskripsi kemampuan agen dipetakan sebagai diagram terurut untuk menentukan gramatika
rencana, kejadian dan data. dari setiap protokol komunikasi pragmatis agen.
b. Internal event, deskripsi detail pemacu tujual,
seperti keinginan, kepercayaan, intensi (Belief, c. Model Implementasi Agen
Desire, Intention, BDI). Secara klasik adalah model arsitektur solusi
c. Plan, kemampuan-kemampuan dari agen dalam bentuk class dan metode seperti pada
dideskripsikan dalam bentuk agenda rencana- pendekatan berorientasi obyek. Hanya pada model
rencana agen, deskripsi rencana individual, ini memiliki level abstraksi sosial (multiagent) dan
termasuk user define plan. level agen tunggal.
K-44
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6
Yogyakarta, 18 Juni 2005
K-45
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6
Yogyakarta, 18 Juni 2005
K-46