Anda di halaman 1dari 3

PENGANTAR UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN MANAJERIAL

Penelitian telah menunjukkan bahwa individu cenderung memperoleh risiko mengenai pilihan
yang disusun dalam istilah rugi dan cenderung memilih untuk menghindari risiko yang disusun
dalam istilah untung.

Anatomi Sebuah Keputusan


Keputusan mengacu pada aspek kognitif proses membuat keputusan. Proses pembuatan
keputusan:

1. Mendefinisikan masalah

2. Mengidentifikasi criteria

3. Memberikan bobot pada criteria

4. Menghasilkan alternative-alternatif

5. Menilai setiap alternative pada setiap criteria

6. Menghitung keputusan optimal

Membatasi Rasionalitas
Model rasional didasarkan pada asumsi bahwa menentukan bagaimana sebuah keputusan
seharusnya dibuat dari pada menggambarkan bagaimana sebuah keputusan dibuat. Dalam
penghargaan Nobel, Simon menganjurkan bahwa keputusan individual tertuju pada rasionalitas
dan kita dapat dengan lebih baik memahami membuat keputusan dengan penjelasan actual dari
pada proses pembuatan keputusan secara normative. Walaupun rerangka rasionalitas
memandang individu sebagai membuat keputusan rasional, ini mengakui bahwa pembuat
keputusan sering kali kekurangan informasi penting mengenai masalah, criteria relevan, dll.
Waktu dan biaya mendesak terbatasnya ketersediaan kuantitas dan kualitas informasi. Lebih
lanjut pembuat keputusan menahan hanya sedikit informasi di memori yang dapat dipakai.
Keterbatasan pada kecerdasan dan persepsi mendesak kemampuan pembuat keputusan untuk
secara akurat menghitung pilihan optimal dari informasi yang tersedia. Simon (1958),
menyarankan pembuat keputusan untuk tidak melakukan keputusan terbaik dalam menyokong
satu yang dapat diterima atau beralasan. Pembuat keputusan satisfice tidak menguji seluruh
alternative yang mungkin. Mereka meneliti dengan sederhana hingga mereka menemukan
sebuah solusi yang menemukan sebuah level performen tertentu yang dapat diterima.

Membuat keputusan dibagi menjadi dua bagian:

a. Prescriptive decision scientist menekankan pada menentukan metode pembuatan


keputusan optimal.

b. Descriptive decision researcher menekankan pada jalan mana yang dituju dalam proses
pembuatan keputusan yag sebenarnya.

Mengapa menggunakan pendekatan deskriptif ketika pendekatan preskriptif seharusnya


menuntun pada sebuah keptusan yang optimal? Sejak manajer membuat berates-ratus keputusan
setiap harinya, sistematis dan manfaat waktu konsumsi dari pembuatan keputusan rasional yang
sederhana. Banyak keputusan signifikan dibuat menggunakan pertimbangan, dari pada
menggunakan model preskriptif. Ini sejalan dengan penelitian keperilakuan manajerial
Mintzberg (1975) yang menemukan bahwa manajer dalam membuat keputusan cenderung
menghindari data dan lebih mempercayai pertimbangan intuitif mereka. Kahneman dan Tversky
melanjutkan penelitian yang telah dibangun oleh Simon dan March. Mereka menyarankan orang-
orang untuk mempercayakan pada sejumlah strategi yang simple dalam pembuatan keputusan
yang dikenal dengan istilah heuristic. Heuristic adalah aturan standar yang secara implicit
menuntut keputusan kita. Mereka menyimpan seperti sebuah mekanisme untuk mengopi
disekeliling lingkungan keputusan. Secara umum, heuristic sangat membantu, tetapi
penggunaannya dapat menuntun pada kerusakan.

Pengenalan Untuk Pertimbangan Heuristic


Nyatanya, Ekonomis akan memperdebatkan bahwa individu menggunakan heuristic karena
manfaat yang terus mereka dapatkan adalah simpanan waktu heuristic lebih banyak dari pada
biaya pengurangan potensial kualitas keputusan.

Orang- orang menggunakan varietas dari tipe-tipe heuristic. Tiga heuristic yang umum adalah
sebagai berikut:

1. The availability heuristic


2. The representativeness heuristic

3. Anchoring and adjustment

Anda mungkin juga menyukai