Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

A. Metode dan Disain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen,

karena ada pemanipulasian perlakuan, dimana kelas yang satu menggunakan

pembelajaran kooperatif Numbered Head Together sedangkan yang lainnya

menggunakan pembelajaran kooperatif Pembelajaran Langsung. Pada awal dan

akhir pembelajaran kedua kelas diberi tes sehingga disain penelitiannya adalah

sebagai berikut :

R : O1 X1 O2

R : O1 X2 O2

Keterangan

R : Pengambilan Sampel secara acak

O1 : Pre test

O2 : Post tes

X1 : Pembelajaran dengan Numbered Head Together

X2 : Pembelajaran dengan Pembelajaran Langsung

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi subjek penelitian

(Arikunto 2002: 109). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SLTP

Negeri 1 Kragilan tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 320 siswa.

24
25

Sampel adalah Sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto

2002:109), sebagai wakil dari populasi maka sampel harus benar-benar dapat

diwakili. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas

VIIIa dan VIIIb SLTP N 1 Kragilan sebanyak 55 siswa:

Variabel adalah objek penelitian atau menjadi perhatian

(Arikunto 2002:99). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Variabel bebas

Dalam penelitian ini variabel yang menjadi variabel bebas

adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (eksperimen) dan model pembelajaran Teams games

Tournament (kontrol).

2. Variabel terikat

Variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika siswa

pokok bahasan Teorema Phytagoras.

C. Instrumen Penelitian

Instumen Penelitian ini terdiri dari pretes dan postes yang di berikan sebelum

dan sesudah belajar dengan setting model kooperatif Numbered Head Together

dan Pembelajaran Langsung. Adapun penjelasan mengenai pretes dan postes

adalah sebagai berikut:

Pretes merupakan tes awal yang di gunakan untuk memperoleh informasi tentang

kemampuan awal siswa sebelum penerapan pembelajaran di lakukan. Sedangkan


26

Postes adalah tes akhir di gunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

kemampuan akhir siswa kelas sesudah penerapan pembelajaran dilaksanakan.

1. Validitas Instrumen

Validitas digunakan untuk menguji kesahihan tes, sebuah tes disebut valid

apabila tes itu dapat mengukur apa yang hendak di ukur (Arikunto, 2005:59).

Instrument yang diberikan tidak hanya valid secara teoritis saja tetapi juga

valid secara empiris. Menurut Ruseffendi (1991b:177) valid secara teoritis

(valid menurut isi ) yaitu validitas yang didasarkan kepada isinya atau

instrument yang akan di berikan sedapat mungkin sesuai dengan yang

seharusnya ditanyakan kemudian kita meminta pertimbangan kepada para

ahli. Oleh sebab itu, untuk melihat validitas secara teoritik pada penelitian ini,

instrument tes yang akan diberikan terlebih dahulu di konsultasikan kepada

dosen pembimbing dan guru bidang studi. Adapun valid secara empiris yaitu

valid melalui analisis data.

Untuk menguji validitas dapat dilakukan dengan mengkorelasikan hasil uji

coba tes dengan nilai rata-rata formatif siswa yang diperoleh dari guru bidang

studi matematika tempat uji coba yang akan dilaksanakan. Untuk mencari

korelasi tersebut digunakan rumus korelasi product moment dengan angka

kasar. (Arikunto, 2005:72)

N ∑ XY − ( ∑ X )( ∑ Y )
rxy =
{N ∑ X 2
− (∑ X )
2
}{ N ∑ Y 2
− (Y )
2
}
Di mana:
27

rxy = Korelasi antara variable X dan Y

X = nilai uji coba tes

Y = Nilai rata-rata formatif

N = banyaknya subyek.

TABEL 3.1
Koefisien dan Interpelasi Validitas

Besarnya rxy Interpelasi

0,80< rxy ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < rxy≤ 0,80 Tinggi

0,40< rxy≤ 0,60 Cukup

0,20< rxy≤ 0,40 Rendah

0,00< rxy≤ 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan hasil uji coba terhadap 40 siswa diperoleh 5

soal dengan validitas tinggi. Hasil perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran dan terangkum seperti pada

tabel berikut.

TABEL 3.2
Ringkasan Validitas Soal Uji Coba

Nomo Nomor Soal Jumlah Tingkat


r Validitas
1 1, 2, 3, 4, 5 5 Tinggi

2. Reliabilitas
28

Untuk mengetahui sejauh mana soal tes dapat di percaya untuk digunakan

sebagai alat ukur yang menggambarkan ketetapan peserta tes dalam

menjawab soal, maka reabilitas tersebut harus baik. Untuk menghitung

reabilitas digunakan rumus KR-21 sebagai berikut:

 n  ∑ S t 
2

r =  1− ( Nazir 2005: 143 )


 n − 1  S t 
11
2

Keterangan:

r11 : Reliabilitas yang dicari

n : Banyaknya butir soal

∑St2 : Jumlah varian Skor tiap item

St2 : Varian skor total

Rumus varians yang digunakan adalah :

 ∑X 
2

 
∑
X 2
− 
 N  
   
St2 =  N 
 
 
 

Keterangan:

N : Jumlah peserta tes

X : Skor tiap butir soal

TABEL 3.3
Koefisien dan Interpelasi Reliabilitas

Besarnya r 11 Interpelasi

0,80< rxy ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < rxy≤ 0,80 Tinggi


29

0,40< rxy≤ 0,60 Cukup

0,00< rxy≤ 0,20 Sangat rendah

3. Daya pembeda

Daya pembeda suatu item menunjukan seberapa jauh kemampuan butir

soal dalam membedakan siswa pandai atau berkemampuan tinggi dengan

siswa yang tidak pandai. Untuk menghitung daya pembeda soal di gunakan

rumus sebagai berikut:

B A − BB
D= ( Suharsimi Arikunto, 2003:213-214)
JA − JB

Dimana:

D : Daya pembeda

BA : Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar

BB : Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar

JA : Jumlah siswa kelompok atas

JB : Jumlah siswa kelompok bawah

Klasifikasi:

0,00 ≤ D ≤ 0,20 : Jelek

0,21 ≤ D ≤ 0,40 : Cukup

0,41 ≤ D ≤ 0,70 : Baik

0,71 ≤ D ≤ 1,00 : Baik Sekali


30

D : negatif, semuanya tidak baik, jika semua butir soal

yang mempunyai nilai

D negatif sebaiknya dibuang.(Suharsimi Arikunto,

2002:218)

Berdasarkan hasil ujicoba diperoleh 2 soal dengan daya

pembeda baik dan 3 soal dengan daya pembeda cukup.

Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran dan terangkum seperti pada tabel berikut.

TABEL 3.4
Ringkasan Daya Pembeda Soal Ujicoba

Nomor Nomor Soal Jumlah Kriteria


1 2, 5, 2 Baik
2 1, 3, 4 3 Cukup

4. Indeks kesukaran

Menghitung indeks kesukaran, untuk mengetahui tingkat indeks kesukaran

dari setiap item soal di hitung berdasarkan jawaban seliruh siswa yang

mengikuti tes, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

B
IK = Hendriana H dan Rohaeti (2007 : 13)
JS

Dimana :

0, 00 < P ≤0, 30 maka dikategorikan soal sukar.

0,30 < P ≤ 0,70 maka dikategorikan soal sedang.

0,70 < P ≤1,00 maka dikategorikan soal mudah.


31

Berdasarkan hasil ujicoba instrumen tes diperoleh 1 soal memiliki

interpretasi sukar dan 4 soal memiliki interpretasi sedang. Hasil perhitungan

dapat dilihat pada lampiran danterangkum pada tabel berikut.

TABEL 3.5
Ringkasan Tingkat Kesukaran Soal Ujicoba

Nomor Nomor Soal Jumlah Interpretasi


1 5 1 Sukar
2 1, 2, 3, 4 4 Sedang

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini melalui beberapa tahap :

1. Tahap Persiapan

- Menyiapkan proposal penelitian

- Permohonan izin Penelitian dari pihak kampus

- Permohonan penelitian dari pihak sekolah yang akan kita teliti

- Mengadakan observasi

- Menyiapkan contoh soal pretes dan postes

2. Tahap Pelaksanaan

- Melakukan kegiatan pretest pada awal kegiatan belajar mengajar

- Memberikan materi pelajaran sesuai dengan contoh soal yang akan kita

berikan

- Memberikan postes pada akhir kegiatan belajar mengajar untuk

mengetahui nilai hasi belajar siswa yang dapat di bandingkan dengan nilai

sebelumnya. (Sudirman, 1991:243)


32

- Menentukan nilai pretes dan postes dari lembar jawaban masing-masing siswa

- Membandingkan nilai rata-rata pretes dan postes dari kedua kelompok

3. Tahap Evaluasi

- Pada akhir kegiatan diadakan tes akhir ( post tes) untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan hasil belajar dari subjek penelitian yang

menggunakan kedua model pembelajaran tersebut.

- Menganalisis data yang sudah diperoleh dengan uji Normalitas.

E. Prosedur Pengumpulan Data

1. Pengambilan data diperoleh dengan metode

tes/evaluasi, wawancara, dan observasi. Data yang

diperoleh dengan metode tes adalah hasil belajar siswa

setelah pembelajaran dilakukan, pengambilan data nilai

tes awal untuk uji homogenitas dan normalitas

2. Berdasarkan data pada 1 ditentukan sampel

penelitian dengan teknik Cluster Random Sampling

dengan pertimbangan siswa mendapat materi

berdasarkan kurikulum yang sama, siswa diampu oleh

guru yang sama, siswa yang menjadi objek penelitian

duduk pada tingkat kelas yang sama dan pembagian

kelas tidak ada kelas yang unggulan.

3. Menyusun kisi-kisi tes uji coba.


33

4. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-

kisi yang ada.

5. Menguji cobakan instrumen tes uji coba pada kelas

uji coba (yang sebelumnya telah diajarkan pokok

bahasan jurnal khusus) di mana instrumen tes tersebut

akan digunakan sebagai tes hasil belajar pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

6. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada

kelas uji coba untuk mengetahui taraf kesukaran, daya

pembeda, validitas, dan reliabilitas tes.

7. Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat

berdasarkan data.

8. a. Melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Head Together

b. Melaksanakan pembelajaran Langsung

9. Melaksanakan tes hasil belajar.

10. Menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil

belajar.

11. Menyusun laporan hasil peneliti

F. Prosedur Pengolahan Data


34

Metode analisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu

analisis tahap awal yang merupakan analisis menyamakan dua kelompok dan

analisis tahap akhir yang merupakan analisis untuk menguji hipotesis.

1. Analisis tahap awal

Untuk menyamakan kelompok I dan kelompok II, dalam penelitian ini

menggunakan perhitungan normalitas, homogenitas dan kesamaan rata-rata

dua arah dengan menggunakan uji t. Analisis data pada tahap ini merupakan

langkah untuk membuktikan bahwa antara kelompok I dan kelompok II

tidak berbeda secara signifikan atau dikatakan kedua kelas berangkat dari

titik tolak yang sama. Data yang akan diolah dalam tahap ini adalah nilai

pretes. Pengujian yang dilakukan adalah:

a. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau

tidak sehingga langkah selanjutnya tidak menyimpang dari kebenaran dan

dapat dipertanggungjawabkan (Sudjana 1996: 291). Data yang diperoleh

pada penelitian adalah nilai pretes dari hasil tes sebelum perlakuan.

Hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho: data berdistribusi normal.

Ha: data tidak berdistribusi normal.

Untuk menguji normalitas dilakukan dengan rumus chi

kuadrat yaitu:

X2 =

Dimana:
35

x2 = harga Chi Kuadrat.

Oi = frekuensi hasil pengamatan.

Ei = frekuensi yang diharapkan.

Kriteria pengujian adalah Ho ditolak jika X2hitung ≥ X2tabel dengan derajat

kebebasan dk = (k-3) dan taraf signifikan α = 5 % . (Sudjana 1996: 273-294)

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

mempunyai varian yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai

varian yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen.

Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : σ12 = σ22

Ha : σ12 > σ22

Keterangan :

σ12 = varians kelompok I

σ22 = varians kelompok II

Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika X2 hitung ≤ X2 tabel , artinya sampel

dalam keadaan homogen ( Sudjana 1996: 263)

c. Uji t

Uji t merupakan uji untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang

signifikan rata-rata antar kelompok anggota populasi.

X X

thitung =

Keterangan:

X
36

i : Rata-rata nilai

Ni : Jumlah siswa tiap kelompok

Si : varian tiap kelompok

Kriteria pengujian adalah Tolak Ho jika thitung ≥ ttabel

2. Analisis tahap akhir

Data penelitian yang dianalisis adalah data hasil belajar siswa materi

pokok Fungsi. Data hasil belajar diperoleh dari hasil tes setelah penelitian

selesai dilakukan (postes).

Langkah-langkah untuk analisis tahap akhir pada dasarnya sama dengan

analisis tahap awal, tetapi data yang digunakan adalah nilai hasil ulangan

pokok materi Fungsi.

a. Uji normalitas data

Sebelum kita melakukan pengujian terhadap kedua hipotesis terlebih dahulu

dilakukan uji kenormalan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kenormalan

data. Uji ini menggunakan rumus Chi kuadrat sama dengan rumus yang

digunakan pada tahap awal.

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

mempunyai varian yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai

varian yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen.

Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : σ12 = σ22
37

Ha : σ12 > σ22

Keterangan :

σ12 = varians kelompok I

σ22 = varians kelompok II

Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika X2 hitung ≤ X2 tabel , artinya sampel

dalam keadaan homogen ( Sudjana 1996: 263)

c. Uji t

Uji t merupakan uji untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang

signifikan rata-rata antar kelompok anggota populasi.

X X

thitung =

Keterangan:

Xi : Rata-rata nilai

Ni : Jumlah siswa tiap kelompok

Si : varian tiap kelompok

Kriteria pengujian adalah Tolak Ho jika thitung ≥ ttabel

Anda mungkin juga menyukai