Anda di halaman 1dari 14

Pemimpin Menurut Islam

Oleh : Achmad Romadlon H.


(Masramadw.blogspot.com
email :
Ramaoke11@yahoo.com)
Pemimpin Menurut Islam
Oleh : Achmad Romadlon H.
(Masramadw.blogspot.com
email :
Ramaoke11@yahoo.com)

Menjadi pemimpin adalah


amanah yang harus
dilaksanakan dan dijalankan
dengan baik oleh pemimpin
tersebut,karena kelak Allah
akan meminta pertanggung
jawaban atas kepemimpinannya
itu.
Dalam islam sudah ada
aturan-aturan yang berkaitan
dengan hal tersebut,diantaranya
sebagai berikut:

Niat yang Lurus


Hendaklah saat menerima suatu
tanggung jawab, dilandasi
dengan niat sesuai dengan apa
yang telah Allah
perintahkan.Lalu iringi hal itu
dengan mengharapkan
keridhaan-Nya
saja.Kepemimpinan atau
jabatan adalah tanggung jawab
dan beban, bukan kesempatan
dan kemuliaan.

Laki-Laki
Wanita sebaiknya tidak
memegang tampuk
kepemimpinan.Rasulullah
Shalallahu’alaihi wa sallam
bersabda,”Tidak akan
beruntung kaum yang dipimpim
oleh seorang wanita (Riwayat
Bukhari dari Abu Bakarah
Radhiyallahu’anhu).

Tidak Meminta Jabatan


Rasullullah bersabda kepada
Abdurrahman bin Samurah
Radhiyallahu’anhu,”Wahai
Abdul Rahman bin samurah!
Janganlah kamu meminta untuk
menjadi
pemimpin.Sesungguhnya jika
kepemimpinan diberikan
kepada kamu karena
permintaan, maka kamu akan
memikul tanggung jawab
sendirian, dan jika
kepemimpinan itu diberikan
kepada kamu bukan karena
permintaan, maka kamu akan
dibantu untuk
menanggungnya.” (Riwayat
Bukhari dan Muslim)

Berpegang pada Hukum


Allah.
Ini salah satu kewajiban utama
seorang pemimpin.Allah
berfirman,”Dan hendaklah
kamu memutuskan perkara
diantara mereka menurut apa
yang diturunkan Allah, dan
janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu mereka.” (al-
Maaidah:49). Jika ia
meninggalkan hukum Allah,
maka seharusnya dicopot dari
jabatannya.

Memutuskan Perkara Dengan


Adil
Rasulullah bersabda,”Tidaklah
seorang pemimpin mempunyai
perkara kecuali ia akan datang
dengannya pada hari kiamat
dengan kondisi terikat, entah ia
akan diselamatkan oleh
keadilan, atau akan
dijerusmuskan oleh
kezhalimannya.” (Riwayat
Baihaqi dari Abu Hurairah
dalam kitab Al-Kabir).

Tidak Menutup Diri Saat


Diperlukan Rakyat.
Hendaklah selalu membuka
pintu untuk setiap pengaduan
dan permasalahan
rakyat.Rasulullah
bersabda,”Tidaklah seorang
pemimpin atau pemerintah yang
menutup pintunya terhadap
kebutuhan, hajat, dan
kemiskinan kecuali Allah akan
menutup pintu-pintu langit
terhadap kebutuhan, hajat, dan
kemiskinannya.” (Riwayat
Imam Ahmad dan At-Tirmidzi).
Menasehati rakyat
Rasulullah bersabda,”Tidaklah
seorang pemimpin yang
memegang urusan kaum
Muslimin lalu ia tidak
bersungguh-sungguh dan tidak
menasehati mereka, kecuali
pemimpin itu tidak akan masuk
surga bersama mereka
(rakyatnya).”

Tidak Menerima Hadiah


Seorang rakyat yang
memberikan hadiah kepada
seorang pemimpin pasti
mempunyai maksud
tersembunyi, entah ingin
mendekati atau mengambil
hati.Oleh karena itu, hendaklah
seorang pemimpin menolak
pemberian hadiah dari
rakyatnya.Rasulullah bersabda,”
Pemberian hadiah kepada
pemimpin adalah
pengkhianatan.” (Riwayat
Thabrani).

Mencari Pemimpin yang Baik


Rasulullah bersabda,”Tidaklah
Allah mengutus seorang nabi
atau menjadikan seorang
khalifah kecuali ada bersama
mereka itu golongan pejabat
(pembantu).Yaitu pejabat yang
menyuruh kepada kebaikan dan
mendorongnya kesana, dan
pejabat yang menyuruh kepada
kemungkaran dan
mendorongnya ke sana.Maka
orang yang terjaga adalah orang
yang dijaga oleh Allah,”
(Riwayat Bukhari dari Abu said
Radhiyallahu’anhu).
Lemah Lembut
Doa Rasullullah,’ Ya Allah,
barangsiapa mengurus satu
perkara umatku lalu ia
mempersulitnya, maka
persulitlah ia, dan barang siapa
yang mengurus satu perkara
umatku lalu ia berlemah lembut
kepada mereka, maka berlemah
lembutlah kepadanya

Tidak Meragukan dan


Memata-matai Rakyat.
Rasulullah bersabda,” Jika
seorang pemimpin
menyebarkan keraguan dalam
masyarakat, ia akan merusak
mereka.” (Riwayat Imam
Ahmad, Abu Dawud, dan Al-
hakim).

Anda mungkin juga menyukai