PENGGUNAANNYA
Pendahuluan
Perilaku Biaya
Biaya Tetap
Biaya Variabel
Pendekatan historis
Contoh 1
Y = 200.000 + 100x
Biaya Variabel per jam = Rp. 600.000 : 8000 = Rp. 75 per jam
mesin
Y = 4.00.000 + 75 x
Y = 79.270 + 115x
2. Jika seorang manajer dapat secara signifikan mempengaruhi jumlah biaya tertentu
melalui tindakannya sendiri, ia dapat dibebani dengan biaya tersebut
Seorang manajer mungkin tidak mempunyai wewenang dalam memutuskan pemerolehan
barang dan jasa baik harga maupun jumlahnya namun dapat secara signifikan
mempengaruhi jumlah pemakaiannya.
Contoh : Harga dan jumlah bahan baku yang dibeli ditentukan oleh manajer bagian
pembelian, sedangkan pemakaiannya ditentukan oleh bagian produksi.Dengan
menggunakan harga standar, manajer pembelian bertanggung jawab terhadap harga
3. Meskipun seorang manajer tidak dapat secara signifikan mempengaruhi jumlah biaya
tertentu melalui tindakan langsungnya sendiri, ia juga dapat dibebani biaya tersebut, jika
manajemen puncak menghendaki agar manajer tersebut membantu manajer lain
bertanggung jawab untuk mempengaruhi biaya tersebut.
Contoh : Biaya reparasi dan pemeliharaan merupakan tanggung jawab bagian bengkel.
Namun ada dua faktor yang mempengaruhi biaya tersebut : (1) efisiensi pemakaian
tenaga kerja bengkel yang menjadi tanggung jawab manajer bengkel. (2) Pemakaian
mesin dan ekuipmen yang menjadi tanggung jawab manajer bagian produksi.
Pemisahan aktiva, pendapatan dan biaya ke dalam aktiva, pendapatan, dan biaya yang
terkendalikan dan tidak terkendalikan selalu berhubungan dengan :
(1). Tingkat manajemen
Dalam organisasi, pada dasarnya tidak ada aktiva, pendapatan dan biaya yang tidak
terkendalikan. Aktiva, pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan oleh manajer tertentu,
pasti dapat dikendalikan oleh manajer lain atau manajer diatasnya dalam organisasi. Aktiva,
pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan oleh manajer tertentu, atau oleh manajer lain
atau manajer diatasnya merupakan aktiva,pendapatan dan biaya yang dapat terkendalikan
oleh oleh manajer departemen yang membawahinya atau manajer lain dalam organisasi.
Egineered
variable costs
By yg dlm jk
pendek tidak
terkendalikan Committed
Hubungan fixed costs
variabilitas
biaya dengan
wewenang Discretionary
variable costs
By yg dlm jk
pendek
terkendalikan
Discretionary
fixed costs
Informasi akuntansi pertanggungjawaban dapat berupa informasi historis yang berupa aktiva,
pendapatan, biaya masa lalu. Dapat pula berupa informasi masa yang akan datang.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban berupa informasi masa yang akan datang
bermanfaat :
1. Untuk penyusunan anggaran
Informasi akuntansi pertanggungjawaban berupa informasi masa yang lalu bermanfaat :
1. Untuk penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban
2. Pemotivasi manajer
Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran (role setting)
dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan.
Dalam proses penyusunan anggaran ditetapkan siapa yang akan berperan dalam
melaksanakan sebagian aktivitas pencapaian sasaran perusahaan dan ditetapkan pula sumber
daya yang disediakan bagi pemegang peran tersebut untuk memungkinkannya pelaksanaan
perannya.
Sumber daya yang disediakan untuk memungkinkannya manajer berperan dalam usaha
pencapaian sasaran perusahaan tersebut diukur dengan satuan moneter standar berupa
informasi akuntansi. Oleh karena itu, penyusunan anggaran hanya mungkin dilakukan jika
tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban, yang mengukur berbagai nilai
sumberdaya yang disediakan bagi setiap manajer yang berperan dalam usaha pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan dalam tahun anggaran.
Dengan demikian anggaran berisi :
“ informasi akuntansi pertanggungjawaban yang mengukur nilai sumberdaya yang
disediakan selama tahun anggaran bagi manajer yang diberi peran untuk mencapai sasaran
perusahaan.”
Dalam proses penyusunan anggaran, informasi akuntansi pertanggungjawaban
berfungsi sebagai : alat pengirim peran (role sending device) kepada manajer yang diberi
peran dalam pencapaian yang sasaran perusahaan, sehingga akan menimbulkan komitmen
yang tinggi dalam diri manajer untuk berprestasi sesuai yang tercantum dalam anggaran
(kotak 5).
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai peran informasi akuntansi
pertanggungjawaban dalam penyusunan anggaran, berikut ini diuraiakan suatu model aspek
motivasi dalam perilaku individu menurut Porter-Lawler.
Kinerja (kotak 6) seorang manajer ditentukan oleh 3 faktor :
1.Kemampuan dan bakat yang tinggi dalam bidangnya (kotak 4)
2.Usaha yang tinggi (kotak 3)
3. Persepsi yang jelas mengenai peran manajer tersebut dalam pencapaian tujuan
Kemungkinan Persepsi
usaha akan diberi terhadap
penghargaan (2) peran (5)
Inf.Akt.pertangungjawaban masa yang akan datang berperan sebagai role sending device Inf.Akt.Pertanggu
Inf.Akt.pertangungjawaban masa yang akan datang berperan sebagai role sending device ngjawaban masa
Inf.Akt.pertangungja lalu berperan
waban masa yang sebagai pengukur
akan datang berperan kinerja
sebagai role sending
device
pertangungjawaban
masa yang akan
datang berperan
sebagai role sending
device
Gb 8.2. Model aspek motivasi dalam perilaku individu menurut Porter-Lawler dan peran
informasi akuntansi sebagai pemotivasi
Motivasi: proses prakarsa dilakukannya suatu tindakan secara sadar dan bertujuan.
Pemotivasi : sesuatu yang digunakan untuk mendorong timbulnya prakarsa seseorang untuk
melakukan tindakan secara sadar dan bertujuan.
Jika dalam struktur penghargaan ( reawrd structure) perusahaan, informasi akuntansi
merupakan bagian yang signifikan , maka informasi ini akan berdampak terhadap motivasi
manajer melalui :
1. Menimbulkan pengaruh langsung terhadap motivasi manajer dengan mempengaruhi
kemungkinan usaha diberi penghargaan.(no 2). Manajer berkeyakinan bahwa kinerjanya
yang diukur dengan informasi akuntansi pertanggungjawaban (masa lalu) akan diberi
penghargaan yang sebagian besar didasarkan atas informasi masa lalu.
2. Secara tidak langsung informasi akuntansi pertanggungjawaban berdampak terhadap
motivasi melalui nilai penghargaan (no 1). Informasi akuntansi pertanggungjawaban
(masa lalu) digunakan untuk mengukur kinerja manajer.Jika struktur penghargaan
sebagian besar didasarkan atas informasi akuntansi, manjer akan memperoleh kepuasan
(9). Kepusan manajer atas penghargaan yang diterimanya dipengaruhi oleh penilaian
manajer atas penghargaan tersebut. Tinggi rendahnya kepuasan manajer atas
penghargaan yang diterimanya berpengaruh atas tinggi rendahnya nilai penghargaan (no.
1). Faktor yang terakhir berdampakterhadap motivasi manajer untuk berusaha. (no.3).
Daftar Pustaka :
1. Mulyadi UGM. Akuntansi Manajemen: Konsep,Manfaat & Rekayasa. Edisi 3. Bagian
Penerbitan Salemba empat. 2001