Tug As
Tug As
Tug As
OLEH:
PURNAMA/06326/08
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010
MOTOR LISTRIK
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan
rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.
Pada motor listrik tenaga listrik dirubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan
ini dilakukan dengan merubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai
elektro magnit. Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang
senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita
dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros
yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
prinip kerja motor listrik dapat dilihat seperti gambar di bawah ini
TRAFO/TRANSPORMATOR
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu:
kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder)
yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan
magnet yang dihasilkan.
Bagian-Bagian Transformator
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada
kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang
berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder,
sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini
dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).
Pada skema transformator di diatas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang
mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet
yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan
sekunder akan berubah polaritasnya.
Vp=teganganprimer(volt)
Vs=tegangansekunder(volt)
Np=jumlahlilitanprimer
Ns=jumlahlilitansekunder
Simbol Transformator
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder
transformator ada dua jenis yaitu:
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder
adalah:
Penggunaan Transformator
Seperti telah dijelaskan pada artikel-artikel sebelumnya, bahwa kecepatan rotor dan
frekuensi dari tegangan yang dibangkitkan oleh suatu generator sinkron berbanding
lurus. Gambar 1 akan memperlihatkan prinsip kerja dari sebuah generator AC dengan
dua kutub, dan dimisalkan hanya memiliki satu lilitan yang terbuat dari dua penghantar
secaraseri,yaitupenghantaradana’.
Untuk dapat lebih mudah memahami, silahkan lihat animasi prinsip kerja generator, di
sini.
Gambar1.DiagramGeneratorACSatuPhasaDuaKutub.
Lilitan seperti disebutkan diatas disebut “Lilitan terpusat”, dalam generator sebenarnya
terdiri dari banyak lilitan dalam masing-masing fasa yang terdistribusi pada masing-
masing alur stator dan disebut “Lilitan terdistribusi”. Diasumsikan rotor berputar searah
jarum jam, maka fluks medan rotor bergerak sesuai lilitan jangkar. Satu putaran rotor
dalam satu detik menghasilkan satu siklus per detik atau 1 Hertz (Hz).
Bila kecepatannya 60 Revolution per menit (Rpm), frekuensi 1 Hz. Maka untuk
frekuensi f = 60 Hz, rotor harus berputar 3600 Rpm. Untuk kecepatan rotor n rpm, rotor
harus berputar pada kecepatan n/60 revolution per detik (rps). Bila rotor mempunyai
lebih dari 1 pasang kutub, misalnya P kutub maka masing-masing revolution dari rotor
menginduksikan P/2 siklus tegangan dalam lilitan stator. Frekuensi dari tegangan
induksi sebagai sebuah fungsi dari kecepatan rotor, dan diformulasikan dengan:
Untuk generator sinkron tiga fasa, harus ada tiga belitan yang masing-masing terpisah
sebesar 120 derajat listrik dalam ruang sekitar keliling celah udara seperti diperlihatkan
pada kumparan a – a’, b – b’ dan c – c’ pada gambar 2. Masing-masing lilitan akan
menghasilkan gelombang Fluksi sinus satu dengan lainnya berbeda 120 derajat listrik.
Dalamkeadaanseimbangbesarnyafluksisesaat :
ΦA=Φm.Sinωt
ΦB=Φm.Sin(ωt–120°)
ΦC=Φm.Sin(ωt–240°)