Nilai ekspor Indonesia Maret 2010 mencapai US$12,63 miliar atau mengalami peningkatan sebesar
13,11 persen dibanding ekspor Februari 2010. Sementara bila dibanding Maret 2009 mengalami
peningkatan sebesar 46,61 persen.
Ekspor nonmigas Maret 2010 mencapai US$10,65 miliar, naik 18,40 persen dibanding Februari 2010,
sedangkan dibanding ekspor Maret 2009 meningkat 45,17 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Maret 2010 mencapai US$35,39 miliar atau meningkat
53,68 persen dibanding periode yang sama tahun 2009, sementara ekspor nonmigas mencapai
US$28,89 miliar atau meningkat 46,66 persen.
Peningkatan ekspor nonmigas terbesar Maret 2010 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$411,6
juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak & minyak hewan/nabati sebesar US$30,6 juta.
Ekspor nonmigas ke Jepang Maret 2010 mencapai angka terbesar yaitu US$1,35 miliar, disusul Cina
US$1,09 miliar, dan Amerika Serikat US$1,09 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,20
persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,41 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Maret 2010 naik sebesar 37,54 persen dibanding
periode yang sama tahun 2009, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 15,19 persen serta ekspor
hasil tambang dan lainnya naik 96,09 persen.
Ekspor Indonesia pada Maret 2010 mengalami peningkatan sebesar 13,11 persen dibanding
Februari 2010, yaitu dari US$11.166,5 juta menjadi US$12.629,9 juta. Bila dibandingkan dengan Maret
2009, ekspor mengalami peningkatan sebesar 46,61 persen.
Peningkatan ekspor Maret 2010 disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 18,40
persen, yaitu dari US$8.991,2 juta menjadi US$10.645,8 juta. Sebaliknya ekspor migas mengalami
penurunan sebesar 8,79 persen dari US$2.175,3 juta menjadi US$1.984,1 juta. Lebih lanjut penurunan
ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah sebesar 1,42 persen menjadi US$774,9
juta, ekspor hasil minyak sebesar 5,29 persen menjadi US$311,3 juta dan ekspor gas sebesar 15,33 persen
menjadi US$897,9 juta. Sedangkan volume ekspor migas Maret 2010 terhadap Februari 2010
(berdasarkan data Pertamina dan BP Migas) untuk minyak mentah, hasil minyak dan gas masing-masing
Tabel 1
Ringkasan Perkembangan Ekspor Indonesia
Januari−Maret 2010
Grafik 1
Perkembangan Ekspor
Maret 2008−Maret 2010
14,000
12,000
10,000
Juta US$
8,000
6,000
4,000
2,000
0
09
09
09
09
09
09
09
09
10
09
09
10
&1
8&
8&
&
&
8&
&
8&
&
&
8&
&
9&
08
08
09
08
08
08
09
0
0
0
l0
0
pr
gt
ov
es
n
b
kt
ar
ei
ar
Ju
Fe
Ju
Se
Ja
M
O
A
A
M
M
D
N
Bila dibandingkan dengan Maret 2009, nilai ekspor Maret 2010 mengalami peningkatan 46,61
persen. Peningkatan ini disebabkan naiknya ekspor nonmigas sebesar 45,17 persen dan ekspor migas
sebesar 54,82 persen.
Nilai ekspor Indonesia secara kumulatif selama Januari-Maret 2010 mencapai US$35.392,3 juta
atau naik 53,68 persen dibanding periode yang sama tahun 2009, sementara ekspor nonmigas mencapai
US$28.888,0 juta atau meningkat 46,66 persen.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2010 terhadap Februari 2010 terjadi pada bahan bakar
mineral (HS 27) sebesar US$411,6 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak & minyak
hewan/nabati (HS 15) sebesar US$30,6 juta.
Tabel 2
Ekspor Nonmigas Beberapa Golongan Barang HS 2 Dijit
Januari−Maret 2010
Perubahan
Nilai FOB (Juta US$) Maret % Peran thd
Golongan Barang (HS) 2010 thd Total Nonmigas
Februari
Februari Maret Jan−Mar Jan−Mar Jan−Mar 2010
2010
2010 2010 2009 2010 (Juta US$)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Bahan bakar mineral (27) 1 292,5 1 704,1 2 233,3 4 747,8 411,6 16,43
2. Lemak & minyak hewan/nabati (15) 930,1 899,5 2 101,2 2 666,3 -30,6 9,23
3. Mesin/peralatan listrik (85) 736,7 882,8 1 550,1 2 292,8 146,1 7,94
4. Bijih, kerak, dan abu logam (26) 729,3 819,6 1 160,5 1 978,5 90,3 6,85
5. Karet dan barang dari karet (40) 654,3 787,0 934,7 1 962,5 132,7 6,79
Komoditi lainnya yang juga mengalami peningkatan ekspor adalah mesin/peralatan listrik (HS 85)
sebesar US$146,1 juta; karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar US$132,7 juta; bijih, kerak dan abu
logam (HS 26) sebesar US$90,3 juta; tembaga (HS 74) sebesar US$76,8 juta; kertas/karton (HS 48)
sebesar US$63,1 juta; mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$43,2 juta; serta pakaian jadi
bukan rajutan (HS 62) sebesar US$21,9 juta. Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan selain
lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) adalah aluminium (HS 76) sebesar US$21,2 juta.
Selama periode Januari-Maret 2010, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 dijit) di atas
memberikan kontribusi 61,14 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10
golongan barang tersebut naik 59,66 persen terhadap periode yang sama tahun 2009. Sementara itu,
peranan ekspor nonmigas di luar 10 golongan barang pada periode Januari-Maret 2010 sebesar 38,86
persen.
Tabel 3
Ekspor Nonmigas Indonesia Menurut Negara Tujuan
−Maret 2010
Januari−
Perubahan % Peran thd
Nilai FOB (Juta US$)
Maret 2010 Total
Negara Tujuan thd Nonmigas
Februari Maret Jan−Mar Jan−Mar Februari 2010
2010 2010 2009 2010 Jan−Mar 2010
(Juta US$)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pada periode Januari-Maret 2010, Jepang masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan
nilai US$3.698,1 juta (12,80 persen), diikuti Cina dengan nilai US$3.087,4 juta (10,69 persen), dan
Amerika Serikat dengan nilai US$2.995,5 juta (10,37 persen).
Peranan dan perkembangan ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor untuk Januri-Maret tahun
2010 dibanding tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 4 dan Grafik 2. Ekspor produk industri meningkat
37,54 persen, demikian pula ekspor produk pertanian naik 15,19 persen, dan produk pertambangan &
lainnya meningkat 96,09 persen.
Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor keseluruhan Januari-Maret 2010, kontribusi ekspor
produk industri adalah sebesar 59,74 persen, sedangkan kontribusi ekspor produk pertanian adalah
sebesar 2,96 persen, dan kontribusi ekspor produk pertambangan & lainnya adalah sebesar 18,92 persen,
sementara kontribusi ekspor migas adalah sebesar 18,38 persen.
Tabel 4
Nilai Ekspor Indonesia Menurut Sektor
−Maret 2009 dan 2010
Januari−
Grafik 2
Struktur Nilai Ekspor
−Maret 2009 dan 2010
Januari−
Pertanian
Industri Industri
2.96%
66.75% Pertanian 59.74%
3.95%
Nilai impor Indonesia Maret 2010 mencapai US$11,05 miliar atau meningkat 16,32 persen dibanding
Februari 2010 yang besarnya US$9,50 miliar. Dan jika dibanding Maret 2009 mengalami peningkatan
68,58 persen. Sementara itu, selama Januari-Maret 2010 nilai impor mencapai US$30.037,2 juta atau
meningkat 57,31 persen jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Impor nonmigas Maret 2010 mencapai US$8,80 miliar atau meningkat US$1.343,9 juta (18,03 persen)
dibanding impor Februari 2010. Sedangkan selama Januari-Maret 2010 mencapai US$23.802,7 juta
atau naik 49,54 persen dibanding periode yang sama tahun 2009.
Impor migas Maret 2010 mencapai US$2,25 miliar atau meningkat US$206,6 juta (10,10 persen)
dibanding impor Februari 2010, sedangkan selama Januari-Maret 2010 mencapai US$6,23 miliar atau
naik 96,30 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai impor nonmigas terbesar Maret 2010 adalah golongan barang mesin/peralatan mekanik dengan
nilai US$1,56 miliar yang meningkat 13,03 persen dibanding Februari 2010, sedangkan selama Januari-
Maret 2010 nilainya meningkat 24,62 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Maret 2010 masih ditempati oleh
Cina dengan nilai US$4,13 miliar dengan pangsa 17,36 persen, diikuti Jepang US$3,57 miliar (14,99
persen) dan Singapura US$2,51 miliar (10,55 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN
mencapai 23,89 persen dan Uni Eropa sebesar 8,61 persen.
Nilai impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari-Maret 2010 dibanding periode yang
sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan untuk semua golongan, yaitu impor barang konsumsi
sebesar 63,36 persen, bahan baku/penolong sebesar 62,28 persen, dan barang modal sebesar 39,72
persen.
Keterangan : 1) Impor mencakup impor melalui Kawasan Berikat dan di Luar Kawasan Berikat.
*) Angka Sementara
Grafik 3
Impor Migas dan Nonmigas Maret 2009-Maret 2010*)
10 000,0
9 000,0
8 000,0
7 000,0
6 000,0
5 000,0
4 000,0
3 000,0
2 000,0
1 000,0
0,0
9
9
10
)
9
9
9
9
09
10
9
0*
'0
'0
'0
'0
'0
l'0
'0
r '0
'0
b'
n'
n'
ei
pt
'1
ar
kt
ov
es
ts
Ju
Ap
Fe
Ju
Ja
M
ar
O
M
Se
Ag
Migas Nonmigas
Selama tiga belas bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat pada September 2009 dengan
nilai mencapai US$2.371,3 juta dan terendah terjadi di Maret 2009, yaitu sebesar US$930,0 juta.
Sementara itu, nilai impor nonmigas tertinggi tercatat di Maret 2010, yaitu sebesar US$8.796,5 juta dan
terendah di April 2009 dengan nilai sebesar US$5.474,5 juta.
Tabel 6
Impor Nonmigas Sepuluh Golongan Barang Utama Menurut HS 2 Dijit
Januari-Maret, 2009 dan 2010*)
Total 10 Golongan Barang Utama 4 823,5 5 669,2 845,7 10 613,8 15 344,2 64,46
Barang Lainnya 2 629,1 3 127,3 498,2 5 304,0 8 458,5 35,54
Total Impor Nonmigas 7 452,6 8 796,5 1 343,9 15 917,8 23 802,7 100,00
Keterangan : *) Angka Sementara
Dilihat dari peranan terhadap total impor nonmigas Indonesia selama Januari-Maret 2010,
mesin/peralatan mekanik memberikan peranan terbesar, yaitu 18,35 persen, diikuti mesin dan peralatan
listrik sebesar 14,45 persen; besi dan baja sebesar 6,10 persen; bahan kimia organik sebesar 5,38 persen;
kendaraan bermotor dan bagiannya sebesar 5,25 persen; plastik dan barang dari plastik sebesar 4,29
Grafik 4
Impor Nonmigas Lima Golongan Barang Utama Indonesia
−Maret, 2009 dan 2010*)
Januari−
(CIF; Juta US$)
4 368,2
4 500,0
3 000,0
2 344,0
2 500,0
500,0
0,0
1. Mesin/peralatan 2. Mesin dan 3. Besi dan baja (72) 4. Bahan kimia 5. Kendaraan
mekanik (84) peralatan listrik (85) organik (29) bermotor dan
bagianny a (87)
Tabel 7
Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang Utama
−Maret 2009 dan 2010*)
Januari−
Peran thd
Nilai CIF (Juta US$)
Impor
Negara Asal Nonmigas
Februari Maret Perubahan Jan-Mar Jan-Mar Jan-Mar 2010*)
2010 2010*) Mar'10*) thd 2009 2010*) (%)
Feb'10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tabel 8
Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang
−Maret, 2009 dan 2010*)
Januari−
Grafik 5
Persentase Nilai Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang
−Maret, 2009 dan 2010*)
Januari−
Bahan Bahan
Baku/ Baku/
Penolong Penolong
70,68% 72,91%