Anda di halaman 1dari 11

BADAN PUSAT STATISTIK

No. 26/05/Th. XIII, 3 Mei 2010

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2010


A. PERKEMBANGAN EKSPOR

EKSPOR MARET 2010 MENCAPAI US$12,63 MILIAR

 Nilai ekspor Indonesia Maret 2010 mencapai US$12,63 miliar atau mengalami peningkatan sebesar
13,11 persen dibanding ekspor Februari 2010. Sementara bila dibanding Maret 2009 mengalami
peningkatan sebesar 46,61 persen.
 Ekspor nonmigas Maret 2010 mencapai US$10,65 miliar, naik 18,40 persen dibanding Februari 2010,
sedangkan dibanding ekspor Maret 2009 meningkat 45,17 persen.
 Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Maret 2010 mencapai US$35,39 miliar atau meningkat
53,68 persen dibanding periode yang sama tahun 2009, sementara ekspor nonmigas mencapai
US$28,89 miliar atau meningkat 46,66 persen.
 Peningkatan ekspor nonmigas terbesar Maret 2010 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$411,6
juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak & minyak hewan/nabati sebesar US$30,6 juta.
 Ekspor nonmigas ke Jepang Maret 2010 mencapai angka terbesar yaitu US$1,35 miliar, disusul Cina
US$1,09 miliar, dan Amerika Serikat US$1,09 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,20
persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,41 miliar.
 Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Maret 2010 naik sebesar 37,54 persen dibanding
periode yang sama tahun 2009, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 15,19 persen serta ekspor
hasil tambang dan lainnya naik 96,09 persen.

1. Ekspor Migas dan Nonmigas

Ekspor Indonesia pada Maret 2010 mengalami peningkatan sebesar 13,11 persen dibanding
Februari 2010, yaitu dari US$11.166,5 juta menjadi US$12.629,9 juta. Bila dibandingkan dengan Maret
2009, ekspor mengalami peningkatan sebesar 46,61 persen.
Peningkatan ekspor Maret 2010 disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 18,40
persen, yaitu dari US$8.991,2 juta menjadi US$10.645,8 juta. Sebaliknya ekspor migas mengalami
penurunan sebesar 8,79 persen dari US$2.175,3 juta menjadi US$1.984,1 juta. Lebih lanjut penurunan
ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah sebesar 1,42 persen menjadi US$774,9
juta, ekspor hasil minyak sebesar 5,29 persen menjadi US$311,3 juta dan ekspor gas sebesar 15,33 persen
menjadi US$897,9 juta. Sedangkan volume ekspor migas Maret 2010 terhadap Februari 2010
(berdasarkan data Pertamina dan BP Migas) untuk minyak mentah, hasil minyak dan gas masing-masing

Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th. XIII, 3 Mei 2010 1


turun sebesar 6,70 persen, 10,07 persen, dan 7,88 persen. Sementara itu harga minyak mentah Indonesia
di pasar dunia naik dari US$74,05 per barel di Februari 2010 menjadi US$78,71 per barel di Maret 2010.

Tabel 1
Ringkasan Perkembangan Ekspor Indonesia
Januari−Maret 2010

Nilai FOB (Juta US$) % Perubahan % Perubahan


Maret 2010 % Peran thd total
Uraian Jan−Mar
Februari Maret Jan−Mar Jan−Mar thd Februari Jan−Mar 2010
2010 2010 2010 thd 2009
2009 2010 2010
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Total Ekspor 11 166,5 12 629,9 23 029,2 35 392,3 13,11 53,68 100,00


Migas 2 175,3 1 984,1 3 331,6 6 504,3 -8,79 95,23 18,38
Minyak Mentah 786,1 774,9 1 426,8 2 228,0 -1,42 56,15 6,30
Hasil Minyak 328,7 311,3 421,8 955,9 -5,29 126,63 2,70
Gas 1 060,5 897,9 1 483,0 3 320,4 -15,33 123,90 9,38
Nonmigas 8 991,2 10 645,8 19 697,6 28 888,0 18,40 46,66 81,62

Grafik 1
Perkembangan Ekspor
Maret 2008−Maret 2010

14,000

12,000

10,000
Juta US$

8,000

6,000

4,000

2,000

0
09

09
09

09

09

09

09

09

10
09

09

10
&1
8&

8&

&
&

8&

&

8&

&

&
8&

&

9&
08

08

09
08

08

08

09
0

0
0

l0

0
pr

gt

ov

es
n

b
kt
ar

ei

ar
Ju

Fe
Ju

Se

Ja
M

O
A
A
M

M
D
N

Migas NonMigas Total Migas NonMigas Total

Bila dibandingkan dengan Maret 2009, nilai ekspor Maret 2010 mengalami peningkatan 46,61
persen. Peningkatan ini disebabkan naiknya ekspor nonmigas sebesar 45,17 persen dan ekspor migas
sebesar 54,82 persen.
Nilai ekspor Indonesia secara kumulatif selama Januari-Maret 2010 mencapai US$35.392,3 juta
atau naik 53,68 persen dibanding periode yang sama tahun 2009, sementara ekspor nonmigas mencapai
US$28.888,0 juta atau meningkat 46,66 persen.

2 Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th. XIII, 3 Mei 2010


2. Ekspor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2010 terhadap Februari 2010 terjadi pada bahan bakar
mineral (HS 27) sebesar US$411,6 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak & minyak
hewan/nabati (HS 15) sebesar US$30,6 juta.

Tabel 2
Ekspor Nonmigas Beberapa Golongan Barang HS 2 Dijit
Januari−Maret 2010
Perubahan
Nilai FOB (Juta US$) Maret % Peran thd
Golongan Barang (HS) 2010 thd Total Nonmigas
Februari
Februari Maret Jan−Mar Jan−Mar Jan−Mar 2010
2010
2010 2010 2009 2010 (Juta US$)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Bahan bakar mineral (27) 1 292,5 1 704,1 2 233,3 4 747,8 411,6 16,43

2. Lemak & minyak hewan/nabati (15) 930,1 899,5 2 101,2 2 666,3 -30,6 9,23
3. Mesin/peralatan listrik (85) 736,7 882,8 1 550,1 2 292,8 146,1 7,94

4. Bijih, kerak, dan abu logam (26) 729,3 819,6 1 160,5 1 978,5 90,3 6,85

5. Karet dan barang dari karet (40) 654,3 787,0 934,7 1 962,5 132,7 6,79

6. Mesin-mesin/pesawat mekanik (84) 362,6 405,8 993,3 1 134,3 43,2 3,93

7. Kertas/karton (48) 305,6 368,7 757,0 955,9 63,1 3,31


8. Tembaga (74) 263,8 340,6 411,7 912,9 76,8 3,16
9. Pakaian jadi bukan rajutan (62) 278,4 300,3 804,0 864,7 21,9 2,99
10. Aluminium (76) 57,9 36,7 116,9 147,1 -21,2 0,51

Total 10 Golongan Barang 5 611,2 6 545,1 11 062,7 17 662,8 933,9 61,14


Lainnya 3 380,0 4 100,7 8 634,9 11 225,2 720,7 38,86

Total Ekspor Nonmigas 8 991,2 10 645,8 19 697,6 28 888,0 1 654,6 100,00

Komoditi lainnya yang juga mengalami peningkatan ekspor adalah mesin/peralatan listrik (HS 85)
sebesar US$146,1 juta; karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar US$132,7 juta; bijih, kerak dan abu
logam (HS 26) sebesar US$90,3 juta; tembaga (HS 74) sebesar US$76,8 juta; kertas/karton (HS 48)
sebesar US$63,1 juta; mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$43,2 juta; serta pakaian jadi
bukan rajutan (HS 62) sebesar US$21,9 juta. Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan selain
lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) adalah aluminium (HS 76) sebesar US$21,2 juta.
Selama periode Januari-Maret 2010, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 dijit) di atas
memberikan kontribusi 61,14 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10
golongan barang tersebut naik 59,66 persen terhadap periode yang sama tahun 2009. Sementara itu,
peranan ekspor nonmigas di luar 10 golongan barang pada periode Januari-Maret 2010 sebesar 38,86
persen.

Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th. XIII, 3 Mei 2010 3


3. Ekspor Nonmigas Menurut Negara Tujuan Utama
Ekspor nonmigas Indonesia pada Maret 2010 ke Jepang, Cina, dan Amerika Serikat masing-masing
mencapai US$1.346,0 juta, US$1.094,3 juta, dan US$1.094,2 juta, dengan peranan ketiganya mencapai
33,20 persen.
Peningkatan ekspor nonmigas Maret 2010 jika dibandingkan dengan Februari 2010 terjadi hampir
ke semua negara tujuan utama, yaitu Jepang sebesar US$289,2 juta; Singapura sebesar US$218,6 juta;
Malaysia sebesar US$188,4 juta; Amerika Serikat sebesar US$183,9 juta; Korea Selatan sebesar
US$128,5 juta; Cina sebesar US$112,1 juta; Taiwan sebesar US$109,9 juta; Thailand sebesar US$51,1
juta; Australia sebesar US$36,4 juta; Perancis sebesar US$15,7 juta; dan Inggris sebesar US$7,6 juta.
Sebaliknya ekspor ke Jerman mengalami penurunan sebesar US$8,5 juta. Sementara ekspor ke Uni Eropa
(27 negara) pada Maret 2010 mencapai US$1.409,8 juta. Secara keseluruhan, total ekspor ke dua belas
negara tujuan utama di atas naik 23,65 persen.

Tabel 3
Ekspor Nonmigas Indonesia Menurut Negara Tujuan
−Maret 2010
Januari−
Perubahan % Peran thd
Nilai FOB (Juta US$)
Maret 2010 Total
Negara Tujuan thd Nonmigas
Februari Maret Jan−Mar Jan−Mar Februari 2010
2010 2010 2009 2010 Jan−Mar 2010
(Juta US$)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

ASEAN 1 819,9 2 367,4 4 195,7 6 102,8 547,5 21,13


1 Singapura 711,9 930,5 1 912,3 2 297,4 218,6 7,95
2 Malaysia 438,1 626,5 931,1 1 662,3 188,4 5,76
3 Thailand 273,4 324,5 477,2 894,3 51,1 3,10
ASEAN Lainnya 396,5 485,9 875,1 1 248,8 89,4 4,32

UNI EROPA 1 413,2 1 409,8 2 937,6 3 994,0 -3,4 13,83


4 Jerman 244,1 235,6 464,6 681,8 -8,5 2,36
5 Perancis 76,6 92,3 191,9 331,1 15,7 1,15
6 Inggris 127,7 135,3 325,7 433,5 7,6 1,50
Uni Eropa Lainnya 964,8 946,6 1 955,4 2 547,6 -18,2 8,82

NEG. UTAMA LAINNYA 3 764,1 4 624,1 7 866,9 12 655,1 860,0 43,80


7 Cina 982,2 1 094,3 1 447,6 3 087,4 112,1 10,69
8 Jepang 1 056,8 1 346,0 2 425,4 3 698,1 289,2 12,80
9 Amerika Serikat 910,3 1 094,2 2 331,2 2 995,5 183,9 10,37
10 Australia 136,5 172,9 404,7 469,2 36,4 1,62
11 Korea Selatan 502,0 630,5 810,0 1 656,2 128,5 5,73
12 Taiwan 176,3 286,2 448,0 748,7 109,9 2,59

Total 12 Negara Tujuan 5 635,9 6 968,8 12 169,7 18 955,5 1 332,9 65,62

Lainnya 3 355,3 3 677,0 7 527,9 9 932,5 321,7 34,38

Total Ekspor Nonmigas 8 991,2 10 645,8 19 697,6 28 888,0 1 654,6 100,00

Pada periode Januari-Maret 2010, Jepang masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan
nilai US$3.698,1 juta (12,80 persen), diikuti Cina dengan nilai US$3.087,4 juta (10,69 persen), dan
Amerika Serikat dengan nilai US$2.995,5 juta (10,37 persen).

4 Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th. XIII, 3 Mei 2010


4. Ekspor Menurut Sektor

Peranan dan perkembangan ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor untuk Januri-Maret tahun
2010 dibanding tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 4 dan Grafik 2. Ekspor produk industri meningkat
37,54 persen, demikian pula ekspor produk pertanian naik 15,19 persen, dan produk pertambangan &
lainnya meningkat 96,09 persen.
Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor keseluruhan Januari-Maret 2010, kontribusi ekspor
produk industri adalah sebesar 59,74 persen, sedangkan kontribusi ekspor produk pertanian adalah
sebesar 2,96 persen, dan kontribusi ekspor produk pertambangan & lainnya adalah sebesar 18,92 persen,
sementara kontribusi ekspor migas adalah sebesar 18,38 persen.

Tabel 4
Nilai Ekspor Indonesia Menurut Sektor
−Maret 2009 dan 2010
Januari−

Nilai FOB (Juta US$) % Perubahan % Peran thd


Uraian Jan−Mar 2010 thd Total
Jan−Mar 2009 Jan−Mar 2010 2009 Jan−Mar 2010
(1) (2) (3) (4) (5)

Total Ekspor 23 029,2 35 392,3 53,68 100,00


Migas 3 331,6 6 504,3 95,23 18,38
Nonmigas 19 697,6 28 888,0 46,66 81,62
- Pertanian 909,0 1 047,0 15,19 2,96
- Industri 15 373,4 21 143,9 37,54 59,74
- Pertamb. & Lainnya 3 415,2 6 697,1 96,09 18,92

Grafik 2
Struktur Nilai Ekspor
−Maret 2009 dan 2010
Januari−

Pertanian
Industri Industri
2.96%
66.75% Pertanian 59.74%
3.95%

Tambang Tambang Migas


14.83% Migas 18.92% 18.38%
14.47%
Jan-Mar 2009 Jan-Mar 2010

Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th. XIII, 3 Mei 2010 5


B. PERKEMBANGAN IMPOR
IMPOR MARET 2010 MENINGKAT 16,32 PERSEN MENJADI US$11,05 MILIAR

 Nilai impor Indonesia Maret 2010 mencapai US$11,05 miliar atau meningkat 16,32 persen dibanding
Februari 2010 yang besarnya US$9,50 miliar. Dan jika dibanding Maret 2009 mengalami peningkatan
68,58 persen. Sementara itu, selama Januari-Maret 2010 nilai impor mencapai US$30.037,2 juta atau
meningkat 57,31 persen jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
 Impor nonmigas Maret 2010 mencapai US$8,80 miliar atau meningkat US$1.343,9 juta (18,03 persen)
dibanding impor Februari 2010. Sedangkan selama Januari-Maret 2010 mencapai US$23.802,7 juta
atau naik 49,54 persen dibanding periode yang sama tahun 2009.
 Impor migas Maret 2010 mencapai US$2,25 miliar atau meningkat US$206,6 juta (10,10 persen)
dibanding impor Februari 2010, sedangkan selama Januari-Maret 2010 mencapai US$6,23 miliar atau
naik 96,30 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
 Nilai impor nonmigas terbesar Maret 2010 adalah golongan barang mesin/peralatan mekanik dengan
nilai US$1,56 miliar yang meningkat 13,03 persen dibanding Februari 2010, sedangkan selama Januari-
Maret 2010 nilainya meningkat 24,62 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
 Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Maret 2010 masih ditempati oleh
Cina dengan nilai US$4,13 miliar dengan pangsa 17,36 persen, diikuti Jepang US$3,57 miliar (14,99
persen) dan Singapura US$2,51 miliar (10,55 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN
mencapai 23,89 persen dan Uni Eropa sebesar 8,61 persen.
 Nilai impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari-Maret 2010 dibanding periode yang
sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan untuk semua golongan, yaitu impor barang konsumsi
sebesar 63,36 persen, bahan baku/penolong sebesar 62,28 persen, dan barang modal sebesar 39,72
persen.

1. Impor Migas dan Nonmigas


Nilai impor Indonesia Maret 2010 sebesar US$11.048,6 juta atau meningkat US$1.550,5 juta
(16,32 persen) jika dibandingkan dengan Februari 2010. Hal ini disebabkan oleh peningkatan impor
migas sebesar US$206,6 juta (10,10 persen). Demikian juga dengan impor nonmigas meningkat
US$1.343,9 juta (18,03 persen). Lebih lanjut peningkatan impor migas disebabkan oleh meningkatnya
impor semua komponen migas yaitu minyak mentah, hasil minyak, dan gas masing-masing sebesar
US$47,5 juta (7,63 persen), US$128,8 juta (9,27 persen), dan US$30,3 juta (88,60 persen).
Selama Januari-Maret 2010, nilai impor Indonesia mencapai US$30.037,2 juta. Hal ini berarti
impor Indonesia mengalami kenaikan 57,31 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan terjadi pada impor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 96,30 persen dan 49,54
persen. Secara lebih rinci peningkatan impor migas lebih disebabkan oleh peningkatan impor minyak
mentah sebesar US$1.128,9 juta (111,55 persen) dan impor hasil minyak sebesar US$1.949,9 juta (99,35
persen). Sedangkan impor gas menurun US$20,3 juta atau 10,08 persen.

6 Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th. XIII, 3 Mei 2010


Tabel 5
Ringkasan Perkembangan Impor1)
Januari-Maret, 2009 dan 2010*)

Perubahan Mar'10*) thd


Nilai (Juta US$) Nilai (Juta US$) Perubahan
Feb'10 Peran thd
Jan-Mar
*) Total Impor
Uraian 2010 thd
Jan-Mar 2010*)
Februari Maret (Juta US$) (%) Jan-Mar Jan-Mar Jan-Mar 2009
(%)
2010 2010*) 2009 2010*) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Total 9 498,1 11 048,6 1 550,5 16,32 19 093,8 30 037,2 57,31 100,00


Migas 2 045,5 2 252,1 206,6 10,10 3 176,0 6 234,5 96,30 20,76
- Minyak Mentah 622,6 670,1 47,5 7,63 1 012,0 2 140,9 111,55 7,13
- Hasil Minyak 1 388,7 1 517,5 128,8 9,27 1 962,6 3 912,5 99,35 13,03
- Gas 34,2 64,5 30,3 88,60 201,4 181,1 -10,08 0,60
Nonmigas 7 452,6 8 796,5 1 343,9 18,03 15 917,8 23 802,7 49,54 79,24

Keterangan : 1) Impor mencakup impor melalui Kawasan Berikat dan di Luar Kawasan Berikat.
*) Angka Sementara

Grafik 3
Impor Migas dan Nonmigas Maret 2009-Maret 2010*)

10 000,0

9 000,0

8 000,0

7 000,0

6 000,0

5 000,0

4 000,0

3 000,0

2 000,0

1 000,0

0,0
9
9

10

)
9

9
9

9
09

10
9

0*
'0
'0

'0

'0

'0
l'0

'0
r '0

'0

b'
n'

n'
ei

pt

'1
ar

kt

ov

es
ts
Ju
Ap

Fe
Ju

Ja
M

ar
O
M

Se
Ag

Migas Nonmigas

Keterangan : *) Angka Sementara

Selama tiga belas bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat pada September 2009 dengan
nilai mencapai US$2.371,3 juta dan terendah terjadi di Maret 2009, yaitu sebesar US$930,0 juta.
Sementara itu, nilai impor nonmigas tertinggi tercatat di Maret 2010, yaitu sebesar US$8.796,5 juta dan
terendah di April 2009 dengan nilai sebesar US$5.474,5 juta.

Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th. XIII, 3 Mei 2010 7


2. Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit
Dari sepuluh golongan barang utama impor nonmigas Indonesia, hanya dua golongan barang yang
mengalami penurunan pada Maret 2010 dibanding Februari 2010, yaitu pesawat udara dan bagiannya
sebesar US$20,5 juta (6,35 persen) dan barang dari besi dan baja sebesar US$10,6 juta (3,77 persen).
Sementara itu, delapan golongan barang lainnya mengalami peningkatan.
Dari delapan golongan barang yang mengalami peningkatan, tiga golongan barang meningkat diatas
US$100,0 juta, yaitu mesin dan peralatan listrik sebesar US$201,6 juta (18,79 persen), mesin/peralatan
mekanik sebesar US$180,1 juta (13,03 persen), dan bahan kimia organik sebesar US$144,2 juta (39,80
persen). Empat golongan barang berikutnya meningkat antara US$50,0 juta sampai dengan US$100,0 juta
yaitu, kapal, perahu dan struktur terapung sebesar US$88,6 juta (88,07 persen), besi dan baja sebesar
US$85,4 juta (19,55 persen), plastik dan barang dari plastik sebesar US$85,0 juta (27,71 persen), dan
residu dan sisa industri makanan sebesar US$55,6 juta (44,73 persen). Satu golongan sisanya yaitu
kendaraan bermotor dan bagiannya meningkat dibawah US$50,0 juta yaitu sebesar US$36,3 juta atau 8,36
persen.
Selama Januari-Maret 2010, sepuluh golongan barang utama mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan tertinggi dicatat oleh mesin dan
peralatan listrik sebesar US$1.095,9 juta (46,75 persen), dan peningkatan terendah dialami oleh barang
dari besi dan baja sebesar US$51,1 juta (6,42 persen).

Tabel 6
Impor Nonmigas Sepuluh Golongan Barang Utama Menurut HS 2 Dijit
Januari-Maret, 2009 dan 2010*)

Nilai CIF (Juta US$) Peran thd


Impor
Golongan Barang (HS) Nonmigas
Perubahan Jan-Mar 2010*)
Februari Maret Jan-Mar Jan-Mar
Mar'10*) thd (%)
2010 2010*) 2009 2010*)
Feb'10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Mesin/peralatan mekanik (84) 1 381,7 1 561,8 180,1 3 505,3 4 368,2 18,35


2. Mesin dan peralatan listrik (85) 1 072,8 1 274,4 201,6 2 344,0 3 439,9 14,45
3. Besi dan baja (72) 436,9 522,3 85,4 838,8 1 451,8 6,10
4. Bahan kimia organik (29) 362,3 506,5 144,2 737,0 1 281,7 5,38
5. Kendaraan bermotor dan bagiannya (87) 434,1 470,4 36,3 577,8 1 248,7 5,25
6. Plastik dan barang dari plastik (39) 306,8 391,8 85,0 580,1 1 021,9 4,29
7. Barang dari besi dan baja (73) 281,4 270,8 -10,6 796,4 847,5 3,56
8. Pesawat udara dan bagiannya (88) 322,6 302,1 -20,5 636,7 807,4 3,39
9. Kapal, perahu dan struktur terapung (89) 100,6 189,2 88,6 353,0 446,3 1,88
10.Residu dan sisa industri makanan (23) 124,3 179,9 55,6 244,7 430,8 1,81
64,46

Total 10 Golongan Barang Utama 4 823,5 5 669,2 845,7 10 613,8 15 344,2 64,46
Barang Lainnya 2 629,1 3 127,3 498,2 5 304,0 8 458,5 35,54
Total Impor Nonmigas 7 452,6 8 796,5 1 343,9 15 917,8 23 802,7 100,00
Keterangan : *) Angka Sementara

Dilihat dari peranan terhadap total impor nonmigas Indonesia selama Januari-Maret 2010,
mesin/peralatan mekanik memberikan peranan terbesar, yaitu 18,35 persen, diikuti mesin dan peralatan
listrik sebesar 14,45 persen; besi dan baja sebesar 6,10 persen; bahan kimia organik sebesar 5,38 persen;
kendaraan bermotor dan bagiannya sebesar 5,25 persen; plastik dan barang dari plastik sebesar 4,29

8 Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th. XIII, 3 Mei 2010


persen; barang dari besi dan baja sebesar 3,56 persen; pesawat udara dan bagiannya sebesar 3,39 persen.
Sementara itu, dua golongan barang diimpor dengan peranan di bawah 3,00 persen, yaitu, kapal, perahu
dan struktur terapung sebesar 1,88 persen dan residu dan sisa industri makanan sebesar 1,81 persen.
Peranan impor sepuluh golongan barang utama mencapai 64,46 persen dari total impor nonmigas atau
51,08 persen dari total impor keseluruhan.
Selanjutnya perkembangan lima komoditi impor nonmigas terbesar Indonesia, Januari-Maret
2009 dan 2010 dapat dilihat pada Grafik 4.

Grafik 4
Impor Nonmigas Lima Golongan Barang Utama Indonesia
−Maret, 2009 dan 2010*)
Januari−
(CIF; Juta US$)

4 368,2
4 500,0

4 000,0 3 505,3 3 439,9


3 500,0

3 000,0
2 344,0
2 500,0

2 000,0 1 451,8 1 281,7 1 248,7


1 500,0
838,8
737,0
1 000,0 577,8

500,0

0,0
1. Mesin/peralatan 2. Mesin dan 3. Besi dan baja (72) 4. Bahan kimia 5. Kendaraan
mekanik (84) peralatan listrik (85) organik (29) bermotor dan
bagianny a (87)

Jan-Mar 2009 Jan-Mar 2010*)

Keterangan : *) Angka Sementara

3. Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang Utama


Total nilai impor nonmigas Indonesia Maret 2010 sebesar US$8.796,5 juta atau meningkat
US$1.343,9 juta (18,03 persen) dibanding Februari 2010. Dari nilai tersebut, sebesar US$2.264,5 juta
(25,74 persen) berasal dari ASEAN dan US$749,7 juta (8,52 persen) dari Uni Eropa. Berdasarkan negara
asal barang utama, impor nonmigas dari Jepang merupakan yang terbesar, yaitu sebesar US$1.402,0 juta
atau 15,94 persen dari keseluruhan impor nonmigas Indonesia, diikuti Cina sebesar US$1.346,0 juta
(15,30 persen), Singapura US$996,9 juta (11,33 persen), Amerika Serikat sebesar US$867,3 juta (9,86
persen), Thailand sebesar US$744,0 juta (8,46 persen), Korea Selatan US$438,6 juta (4,99 persen),
Malaysia sebesar US$363,0 juta (4,13 persen), Australia sebesar US$330,3 juta (3,75 persen), Jerman
US$249,9 juta (2,82 persen), dan Taiwan sebesar US$217,6 juta (2,47 persen). Selanjutnya impor
nonmigas dari Perancis sebesar US$71,5 juta (0,81 persen) dan Inggris sebesar US$70,3 juta (0,80
persen). Secara keseluruhan, keduabelas negara utama diatas memberikan peran sebesar 80,68 persen dari
total impor nonmigas Indonesia.

Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th. XIII, 3 Mei 2010 9


Sementara itu, dari total nilai impor nonmigas Indonesia selama Januari-Maret 2010 sebesar
US$23.802,7 juta, 77,33 persen berasal dari duabelas negara utama, yaitu Cina sebesar US$4.132,8 juta
atau 17,36 persen, diikuti oleh Jepang sebesar US$3.568,5 juta (14,99 persen). Berikutnya Singapura
berperan 10,55 persen, Amerika Serikat 9,42 persen, Thailand 7,48 persen, Malaysia 4,33 persen,
Australia 3,84 persen, Korea Selatan 3,38 persen, Jerman 2,76 persen, Taiwan 1,79 persen, Perancis 0,87
persen, dan Inggris 0,57 persen. Impor Indonesia dari ASEAN mencapai 23,89 persen, dan dari Uni
Eropa 8,61 persen.
Dilihat dari perkembangannya terhadap Januari-Maret 2009, terlihat bahwa impor dari dua belas
negara utama meningkat 43,98 persen. Peningkatan ini terutama disumbang oleh dua negara utama yang
impornya meningkat diatas US$1,0 miliar, yaitu Jepang meningkat US$1.445,2 juta (68,06 persen) dan
Cina sebesar US$1.282,7 juta (45,01 persen).
Secara lebih rinci perkembangan impor nonmigas Indonesia dari 12 Negara Asal Barang Utama
Januari-Maret 2009 dan 2010 dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7
Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang Utama
−Maret 2009 dan 2010*)
Januari−

Peran thd
Nilai CIF (Juta US$)
Impor
Negara Asal Nonmigas
Februari Maret Perubahan Jan-Mar Jan-Mar Jan-Mar 2010*)
2010 2010*) Mar'10*) thd 2009 2010*) (%)
Feb'10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

ASEAN 1 727,8 2 264,5 536,7 3 560,4 5 685,6 23,89


1 Singapura 735,0 996,9 261,9 1 887,8 2 510,7 10,55
2 Thailand 554,3 744,0 189,7 860,4 1 780,2 7,48
3 Malaysia 337,0 363,0 26,0 636,8 1 030,4 4,33
ASEAN Lainnya 101,5 160,6 59,1 175,4 364,3 1,53

Uni Eropa 624,2 749,7 125,5 1 879,7 2 048,4 8,61


4 Jerman 202,4 249,9 47,5 531,2 655,8 2,76
5 Perancis 67,6 71,5 3,9 289,6 207,0 0,87
6 Inggris 65,0 70,3 5,3 176,7 135,3 0,57
Uni Eropa Lainnya 289,2 358,0 68,8 882,2 1 050,3 4,41

Neg. Utama Lainnya 4 108,6 4 601,8 493,2 8 401,7 12 087,8 50,78


7 Jepang 1 103,1 1 402,0 298,9 2 123,3 3 568,5 14,99
8 Cina 1 380,7 1 346,0 -34,7 2 850,1 4 132,8 17,36
9 Amerika Serikat 781,9 867,3 85,4 1 583,2 2 242,4 9,42
10 Korea Selatan 366,6 438,6 72,0 761,7 805,2 3,38
11 Australia 268,7 330,3 61,6 655,7 913,7 3,84
12 Taiwan 207,6 217,6 10,0 427,7 425,2 1,79

Total 12 Negara Utama 6 069,9 7 097,4 1 027,5 12 784,2 18 407,2 77,33


Negara Lainnya 1 382,7 1 699,1 316,4 3 133,6 5 395,5 22,67
Total Impor Nonmigas 7 452,6 8 796,5 1 343,9 15 917,8 23 802,7 100,00
Keterangan : *) Angka Sementara

10 Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th. XIII, 3 Mei 2010


4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang
Dari total impor Indonesia selama Januari-Maret 2010 sebesar US$30.037,2 juta, bahan
baku/penolong memberikan peranan terbesar, yaitu 72,91 persen dengan nilai US$21.899,4 juta, diikuti
oleh barang modal sebesar 19,84 persen (US$5.959,9 juta), dan barang konsumsi sebesar 7,25 persen
(US$2.177,9 juta).
Impor Indonesia yang dirinci menurut golongan penggunaan barang, selama Januari-Maret 2010
dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan untuk semua golongan, yaitu
untuk impor barang konsumsi dari US$1.333,2 juta menjadi US$2.177,9 juta atau meningkat 63,36
persen dan impor bahan baku/penolong dari US$13.494,8 juta menjadi US$21.899,4 juta (naik 62,28
persen). Demikian juga dengan impor barang modal meningkat dari US$4.265,7 juta menjadi US$5.959,9
juta atau naik 39,72 persen. Selanjutnya, peranan impor Indonesia menurut golongan penggunaan barang
Januari-Maret 2009 dan 2010 secara lengkap dapat dilihat di Tabel 8 dan Grafik 5.

Tabel 8
Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang
−Maret, 2009 dan 2010*)
Januari−

Nilai CIF (Juta US$) Nilai (Juta US$) Perubahan


Perubahan Peran thd
Jan-Mar
Penggunaan Golongan Mar'09*) thd Impor Jan-
2010*) thd
Barang Februari Maret Feb'09 Jan-Mar Jan-Mar Mar 2010*)
Jan-Mar 2009
2010 2010*) (%) 2009 2010*) (%)
(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Total Impor 9 498,1 11 048,6 16,32 19 093,7 30 037,2 57,31 100,00


Barang Konsumsi 683,2 869,3 27,24 1 333,2 2 177,9 63,36 7,25
Bahan Baku/Penolong 6 891,1 7 960,7 15,52 13 494,8 21 899,4 62,28 72,91
Barang Modal 1 923,8 2 218,6 15,32 4 265,7 5 959,9 39,72 19,84

Keterangan : *) Angka Sementara

Grafik 5
Persentase Nilai Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang
−Maret, 2009 dan 2010*)
Januari−

Bahan Bahan
Baku/ Baku/
Penolong Penolong
70,68% 72,91%

Barang Barang Barang


Barang
Konsumsi Modal Konsumsi
Modal
6,98% 22,34% 7,25%
19,84%

Januari-Maret 2009 Januari-Maret 2010*)

Keterangan : *) Angka Sementara

Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th. XIII, 3 Mei 2010 11

Anda mungkin juga menyukai