Babii Pembahasan: A.Kebudayaan
Babii Pembahasan: A.Kebudayaan
KEBUDAYAAN ISLAM
BAB I I
PEMBAHASAN
a.KEBUDAYAAN
1. Pengertian Kebudayaan
2. Unsur-unsur kebudayaan
· Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang
nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-
temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah
liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga
mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion
olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
· Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan
dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan
lagu atau tarian tradisional.
5. Penetrasi budaya
B. KEBUDAYAAN ISLAM
SECARA umum arti kebudayaan yang sebenarnya ialah suatu hasil daya
pemikiran dan pemerahan tenaga lahir manusia, ia adalah gabungan antara tenaga
fikiran dengan tenaga lahir manusia ataupun hasil daripada gabungan tenaga batin
dan tenaga lahir manusia. Apa yang dimaksudkan gabungan antara tenaga batin
(daya pemikiran) dengan tenaga lahir ialah apa yang difikirkan oleh manusia itu terus
dibiat dan dilaksanakan. Apa yang difikirkannya itu dilahirkan dalam bentuk sikap.
Maka hasil daripada gabungan inilah yang dikatakan kebudayaan.
BAB III
PENUTUP
Page | 10
KEBUDAYAAN ISLAM
A. Kesimpulan
Untuk membangkitkan kembali kebudayaan Islam sangat tergantung pada
keberhasilan dalam bidang sains melalui prestasi institusional dan epistemologis
menuju pada proses dekonstruksi epistemologi sains moderen yang memungkinkan
nilai-nilai Islam terserap secara seimbang ke dalam sistem pengetahuan yang
dibangun tanpa harus menjadikan sains sebagai alat legitimasi agama dan
sebaliknya. Ini sejalan dengan gagasan islamisasi pengetahuan yang pernah
dilontarkan oleh Ismail Raji Al-faruqi.
Mengapa masyarakat Islam perlu melakukan reformasi sains moderen?
Bukankah sains moderen telah begitu banyak memberikan manfaat bagi manusia?
Pernyataan ini mungkin benar jika kita melihat tanpa sikap kritis bagaimana sains
moderen membuat kehidupan (sekelompok) manusia menjadi lebih sejahtera.
Argumen yang masuk akal datang dari Sal Restivo yang mengungkap bagaimana
sains moderen adalah sebuah masalah sosial karena lahir dari sistem masyarakat
moderen yang cacat. Secara historispun kita bisa memahami bagaimana sains
moderen lahir sebagai mesin eksploitasi sistem kapitalisme. Paul Feyerabend
bahkan mengkritik sains moderen sebagai ancaman terhadap nilai-nilai demokrasi,
kualitas hidup manusia, dan bahkan kelangsungan hidup bumi beserta isinya. Dalam
kondisisi seperti ini, Islam semestinya dapat menjadi suatu alternatif dalam
mengembangkan sains ke arah yang lebih bijak.
Insya Allah
B.Saran
Dengan pemahaman di atas, kita dapat memulai untuk
meletakan Islam dalam kehidupan keseharian kita. Kita pun dapat
membangun kebudayaan Islam dengan landasan konsep yang berasal
dari Islam pula.
Wallahu ‘alam bishawab
DAFTAR PUSTAKA