Naskah Publikasi
diajukan oleh
Indra Sufian
21744/PS/MTI/06
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
September, 2008
The Design of Network Management Use SNMP
in The Batam Municipality Metropolitan Area Network (MAN)
ABSTRACT
The development of the network computer by the Batam Municipality was successful
constructive Metropolitan Area Network (MAN) that connected 32 SKPD, 12 subdistrict offices, 2
Domestik ports and 1 Center of the permission Service. From 32 SKPD that has been connected by
the network of the computer, 10 among them was apart from the Office Mayor Batam and spread all
over the Batam City territory.
Network management became one matter that was very important considering the coverage
of the area that was handled and the amount of equipment that were carried out by the Batam
Municipality. The ISO model X.700 was one of the standards in the network management of the
computer with divided in 5 functions that is Fault, Configuration, Accounting, Performance, Security
(FCAPS). Protocol that could help in the network management that is Simple Network Management
Protocol (SNMP). This protocol was minor and small so as almost all equipment of the computer
that began to enter the category of the middle quality of network equipment already SNMP protocol
included in his products.
Network management frame work that the implementation in MAN the Batam Municipality
was based on the standard of the ISO model X.700 by making use of SNMP protocol was carried out
by carrying out the Object Identifier (OID) grouping was respectively based on the function of the
ISO standard X.700. Network management was based on the ISO standard X.700 by making use of
SNMP protocol helped the network manager because of making the network management more the
structure and systematic.
INTISARI
Infrastruktur jaringan komputer Local Area Network (LAN) yang menghubungkan seluruh
SKPD dan lokasi pelayanan umum di lingkungan Pemerintah Kota Batam membentuk sebuah
Metropolitan Area Network (MAN).
Jaringan yang sudah dibangun sampai dengan tahun 2007 sering mengalami gangguan.
Pada umumnya gangguan atau terputusnya jaringan komputer tidak diketahui secara cepat oleh
aparatur pengelola jaringan. Pengelola jaringan mengetahui terjadi gangguan atau terputus jaringan
setelah mendapatkan informasi dari pengguna dan sering kali pengguna terlambat memberikan
informasi dan laporan kepada pengelola jaringan sehingga penanganan perbaikan jaringan komputer
menjadi lama yang pada akhirnya layanan kepada masyarakat juga menjadi terhambat.
Permasalahan yang umum terjadi dalam Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah
Kota Batam adalah sebagai berikut:
b. Perbaikan menjadi lambat karena anggota pengelola jaringan tidak mengetahui secara pasti
jenis, merk, tipe dan spesifikasi peralatan terpasang yang mendapatkan gangguan.
c. Pemantauan dan evaluasi kinerja jaringan komputer belum sepenuhnya dilakukan karena
anggota pengelola jaringan kurang memahami deskripsi tugas dan pekerjaan sebagai
pengelola jaringan.
Menurut Wasita (2007), manajemen jaringan adalah sebuah pekerjaan untuk memelihara
seluruh sumber jaringan dalam keadaan baik, karena saat ini jaringan sangat kompleks, dinamik
dan terdiri atas komponen yang tidak dapat diandalkan sepenuhnya, peralatan yang baik diperlukan
untuk mengelola jaringan tersebut.
6
Manajemen jaringan, dalam beberapa hal memonitor aktivitas jaringan dengan outdated
protocol analyzer. Dalam hal yang lain, manajemen jaringan melibatkan database terdistribusi,
autopolling dari perangkat jaringan, dan high-end workstation yang membangkitkan tampilan grafis
yang real-time dari trafik maupun perubahan pada topologi jaringan. Secara garis besar, manajemen
jaringan adalah layanan yang memperkerjakan beragam tool, aplikasi, dan perangkat untuk
membantu manajer jaringan (manusia) dalam memonitor dan mengelola jaringan.
Masalah yang terkait dengan ekspansi jaringan memberi efek pada manajemen operasi
jaringan sehari-hari dan perencanaan strategis pertumbuhan jaringan. Setiap teknologi jaringan baru
memerlukan sekumpulan ahlinya tersendiri. Pada tahun 80-an, penempatan memerlukan sendiri
untuk mengelola jaringan yang besar dan beragam yang menyebabkan krisis bagi banyak organisasi.
Sebuah kebutuhan mendesak hadir bagi manajemen jaringan yang terotomatisasi termasuk hal-hal
yang disebut perencanaan kapasitas jaringan menjadi terintegrasi lintas lingkungan beragam.
Secara umum sistem manajemen jaringan memiliki arsitektur jaringan dasar yang model
umumnya terdiri dari :
a. Aplikasi Manajemen Jaringan, berfungsi menyediakan antarmuka pada sistem manajemen.
Aplikasi ini bertanggung jawab mengirimkan permintaan manajemen pada perangkat yang
diatur dan menampilkan hasilnya pada pengguna.
b. perangkat yang Diatur, adalah elemen jaringan yang akan diatur. Masing-masing perangkat
tersebut memiliki agen tersendiri yang bertanggung jawab dalam hubungannya dengan
aplikasi manajemen dan agen.
c. Protokol Manajemen Jaringan, berfungsi mendefinisikan sintaks umum pada pesan untuk
ditukarkan dengan aplikasi manajemen dan agen.
d. Database Manajemen, adalah sebuah database dari objek yang dimonitor oleh sistem
manajemen jaringan. Di dalam konteks manajemen sistem merujuk pada Management
Information Base (MIB).
Menurut Tanembaum (1997), sejak dipublikasikan pertama kali pada tahun 1988, SNMP
sudah menjadi alat manajemen jaringan yang banyak digunakan pada jaringan berbasis TCP/IP.
SNMP mendefinisikan protokol untuk pertukaran informasi manajemen, SNMP juga mendefinisikan
format untuk merepresentasikan informasi manajemen dan kerangka kerja untuk mengorganisasikan
sistem distribusi kedalam sistem manajemen dan pengaturan agen. Selain itu, beberapa dari struktur
basis data yang spesifik yang dinamakan MIB sudah didefinisikan sebagai bagian dari SNMP. MIB
ini menspesifikasikan obyek-obyek yang telah diatur untuk subyek manajemen jaringan yang paling
umum termasuk bridge, router dan LAN.
7
Pertumbuhan popularitas yang cepat dari SNMP pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun
1990-an membuat kesadaran akan kekurangan-keurangan yang ada pada SNMP, hal ini termasuk
kedalam kategori defisiensi fungsional, seperti ketidakmampuan menspesifikasikan bulk-data
transfer dengan mudah, defisiensi keamanan, misalnya tidak adanya mekanisme authentifikasi dan
privasi.
Untuk memperbaikinya beberapa group independen memulai mengerjakan peningkatan
keamanan pada SNMPv2. Terdapat dua pendekatan yang muncul yang saling bersaing satu dengan
lainnya yaitu SNMPv2u dan SNMPv2* yang mana keduanya menjadi masukan bagi IETF SNMPv3
yang baru.
Hal yang sangat penting untuk diketahui, bahwa SNMPv3 bukan pengganti dari SNMPv1
dan atau SNMPv2. SNMPv3 mendefinisikan kemampuan keamanan yang dapat digunakan bersama
dengan SNMPv2 atau SNMPv1.
Tidak ada model protokol TCP/IP resmi sebagaimana yang ada dalam OSI. Bagaimanapun
juga, bila didasarkan atas standar-standar protokol yang telah dikembangkan, kita dapat menyusun
task-task komunikasi untuk TCP/IP menjadi 5 (lima) lapisan independen secara relatif.
1. Data Primer (data aktual dan kualitatif yang diperoleh dari hasil analisa dan penelitian di
lapangan).
a. Topologi jaringan komputer Pemerintah Kota Batam
b. Master Plan Infrastruktur Pemerintah Kota Batam
c. Inventarisir peralatan dan perlengkapan Metropolitan Area Network (MAN)
2. Data Sekunder (data atau informasi yang diperoleh dari studi literatur berupa teks, jurnal, koran,
ataupun media digital seperti CD dan internet).
a. Peraturan dan Kebijakan yang berhubungan dengan E-Government
b. Referensi yang terkait dan berhubungan dengan penelitian.
4.2 Pembahasan
NO OID FUNGSI
1 .1.3.6.1.2.1.1.1 Deskrispsi Peralatan dan Perlengkapan
2 .1.3.6.1.2.1.1.2 Informasi versi SNMP
NO OID FUNGSI
1 .1.3.6.1.2.1.1.3 Informasi lama waktu operasional
2 .1.3.6.1.2.1.2.1 Informasi banyaknya antarmuka (interface)
jaringan
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari penelitian dengan judul Rancang Bangun Manajemen
Jaringan Dengan Memanfaatkan SNMP Pada Metropolitan Area Netwok (MAN) Pemerintah Kota
Batam adalah sebagai berikut:
(1) Topologi Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam yang dapat
mendukung protokol SNMP didapatkan berdasarkan hasil survei literatur dan lapangan.
Topologi yang ada pada saat ini belum ada fungsi “redundancy” jaringan, sehingga jika
salah satu jalur komunikasi terputus maka koneksi lanjutannya juga terputus sehingga
mengganggu kinerja jaringan pada Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota
Batam.
(2) Peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan pada jaringan Metropolitan Area Network
(MAN) Pemerintah Kota Batam untuk jalur utama sudah mendukung protokol SNMP, dan
untuk jalur-jalur yang langsung berhubungan dengan user belum mendukung protokol
SNMP.
(3) Pengelolaan manajemen jaringan yang mengacu pada standar manajemen jaringan ISO
model X.700 dapat dilakukan dengan memanfaatkan protokol SNMP. Pemanfaatan
protokol SNMP dilakukan dengan mengelompokkan OID berdasarkan masing-masing
fungsi manajemen yaitu fungsi fault, configuration, accounting, performance dan security.
13
5.2 Saran
Adapun saran untuk penelitian yang akan datang adalah:
(1) Pemanfaatan protokol SNMP berdasarkan standar ISO X.700 dapat dikembangkan ke
fungsi-fungsi selanjutnya yaitu Accounting, Performance dan Security Management
sehingga pengelolaan manajemen jaringan pada Metropolitan Area Network (MAN)
Pemerintah Kota Batam menjadi lebih lengkap.
(2) Tools yang dipakai dalam penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambahkan fungsi-
fungsi seperti untuk penambahan area distribusi, penambahan agen SNMP dan penambahan
OID sehingga menjadi lebih adaptif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.
6 Daftar Pustaka
Boutaba, R. 2002. Network Management: Trends & Enabling Technologies. University of Waterloo :
School of Computer Science. http://www.risq.qc.ca/risq2002/actes/10-Raouf-
Boutaba_ppt.pdf. Diakses pada tanggal 5 Mei 2008, pukul 19.30 WIB.
Guerrero, D. 1997. Network Management & Monitoring with Linux, Some handy tools for
managing today's ubiquitous networks. http://www.david-guerrero.com/papers/snmp/.
Diakses tanggal 22 April 2008, pukul 14.15 WIB.
Tanembaum, A. S. 1997. Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia dari Computer Networks 3e.
Jakarta: Prenhallindo.