Anda di halaman 1dari 13

RANCANG BANGUN MANAJEMEN JARINGAN

DENGAN MEMANFAATKAN SNMP PADA METROPOLITAN AREA NETWORK (MAN)


PEMERINTAH KOTA BATAM

Naskah Publikasi

Program Studi Magister Teknologi Informasi


Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik

diajukan oleh
Indra Sufian
21744/PS/MTI/06

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
September, 2008
The Design of Network Management Use SNMP
in The Batam Municipality Metropolitan Area Network (MAN)

(Rancang Bangun Manajemen Jaringan Dengan Memanfaatkan SNMP


Pada Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam)

Indra Sufian1, Ahmad Ashari2, Sri Suning Kusumawardani3


Program Studi Magister Teknologi Informasi
Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada

ABSTRACT
The development of the network computer by the Batam Municipality was successful
constructive Metropolitan Area Network (MAN) that connected 32 SKPD, 12 subdistrict offices, 2
Domestik ports and 1 Center of the permission Service. From 32 SKPD that has been connected by
the network of the computer, 10 among them was apart from the Office Mayor Batam and spread all
over the Batam City territory.

Network management became one matter that was very important considering the coverage
of the area that was handled and the amount of equipment that were carried out by the Batam
Municipality. The ISO model X.700 was one of the standards in the network management of the
computer with divided in 5 functions that is Fault, Configuration, Accounting, Performance, Security
(FCAPS). Protocol that could help in the network management that is Simple Network Management
Protocol (SNMP). This protocol was minor and small so as almost all equipment of the computer
that began to enter the category of the middle quality of network equipment already SNMP protocol
included in his products.

Network management frame work that the implementation in MAN the Batam Municipality
was based on the standard of the ISO model X.700 by making use of SNMP protocol was carried out
by carrying out the Object Identifier (OID) grouping was respectively based on the function of the
ISO standard X.700. Network management was based on the ISO standard X.700 by making use of
SNMP protocol helped the network manager because of making the network management more the
structure and systematic.

Keywords: MAN, Model ISO X.700, Network Management, SNMP

1. Pemerintah Daerah Kota Batam


2. Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
3. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Rancang Bangun Manajemen Jaringan
Dengan Memanfaatkan SNMP
Pada Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam

the design of network management use snmp


in the batam municipality metropolitan area network (man)

Indra Sufian1, Ahmad Ashari2, Sri Suning Kusumawardani3


Program Studi Magister Teknologi Informasi
Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada

INTISARI

Pengembangan jaringan komputer Pemerintah Kota Batam berhasil membangun


Metropolitan Area Network (MAN) yang menghubungkan 32 (tiga puluh dua) SKPD, 12 (dua belas)
kantor kecamatan, 2 (dua) Pelabuhan Domestik dan 1 (satu) Pusat Layanan Perizinan. Dari 32 (tiga
puluh dua) SKPD yang sudah dihubungkan jaringan komputer, 10 (sepuluh) diantaranya berada di
luar Kantor Walikota Batam dan tersebar di seluruh wilayah Kota Batam.
Pengelolaan manajemen jaringan menjadi satu hal yang sangat penting mengingat luasnya
area yang ditangani dan banyaknya peralatan perlengkapan yang dikelola oleh Pemerintah Kota
Batam. Model ISO X.700 merupakan salah satu standarisasi dalam pengelolaan manajemen jaringan
komputer dengan membagi dalam 5 (lima) fungsi yaitu Fault, Configuration, Accounting,
Performance, Security (FCAPS). Protokol yang dapat membantu dalam pengelolaan jaringan yaitu
Simple Network Management Protokol (SNMP). Protokol ini ringan dan kecil sehingga hampir
seluruh peralatan perlengkapan jaringan komputer yang mulai masuk dalam kategori kualitas
menengah sudah memasukan protokol SNMP dalam produk-produknya.
Rancang bangun manajemen jaringan yang diimplementasikan pada MAN Pemerintah Kota
Batam berdasarkan standar model ISO X.700 dengan memanfaatkan protokol SNMP dilakukan
dengan melakukan pengelompokan Object Identifier (OID) berdasarkan masing-masing fungsi
standar ISO X.700. Manajemen jaringan berdasarkan standar ISO X.700 dengan memanfaatkan
protokol SNMP membantu pengelola jaringan karena menjadikan pengelolaan manajemen jaringan
lebih terstruktur dan sistematis.
Kata-Kunci: MAN, Manajemen Jaringan, Model ISO X.700, SNMP

1. Pemerintah Daerah Kota Batam


2. Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
3. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
4

1.1 Latar Belakang

Pengembangan jaringan komputer Pemerintah Kota Batam untuk menghubungkan SKPD


yang terletak di luar Kantor Walikota Batam dimulai pada tahun anggaran 2006. Sampai dengan
tahun 2007 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan lokasi pelayanan umum yang sudah
terhubung dengan jaringan Local Area Network (LAN) di lingkungan Pemerintah Kota Batam
sejumlah 32 (tiga puluh dua) SKPD, 12 (dua belas) kantor kecamatan, 2 (dua) Pelabuhan Domestik
dan 1 (satu) Pusat Layanan Perizinan. Dari 32 (tiga puluh dua) SKPD yang sudah dihubungkan
jaringan komputer, 10 (sepuluh) diantaranya berada di luar Kantor Walikota Batam dan tersebar di
seluruh wilayah Kota Batam.

Infrastruktur jaringan komputer Local Area Network (LAN) yang menghubungkan seluruh
SKPD dan lokasi pelayanan umum di lingkungan Pemerintah Kota Batam membentuk sebuah
Metropolitan Area Network (MAN).

Jaringan yang sudah dibangun sampai dengan tahun 2007 sering mengalami gangguan.
Pada umumnya gangguan atau terputusnya jaringan komputer tidak diketahui secara cepat oleh
aparatur pengelola jaringan. Pengelola jaringan mengetahui terjadi gangguan atau terputus jaringan
setelah mendapatkan informasi dari pengguna dan sering kali pengguna terlambat memberikan
informasi dan laporan kepada pengelola jaringan sehingga penanganan perbaikan jaringan komputer
menjadi lama yang pada akhirnya layanan kepada masyarakat juga menjadi terhambat.

Permasalahan yang umum terjadi dalam Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah
Kota Batam adalah sebagai berikut:

a. Tidak semua anggota mengetahui dan mengingat jalur koneksi.

b. Perbaikan menjadi lambat karena anggota pengelola jaringan tidak mengetahui secara pasti
jenis, merk, tipe dan spesifikasi peralatan terpasang yang mendapatkan gangguan.

c. Pemantauan dan evaluasi kinerja jaringan komputer belum sepenuhnya dilakukan karena
anggota pengelola jaringan kurang memahami deskripsi tugas dan pekerjaan sebagai
pengelola jaringan.

1.2 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa, perancangan arsitektur Metropolitan Area
Network (MAN) Pemko Batam yang mendukung pemanfaatan protokol SNMP untuk membantu
pengelolaan manajemen jaringan sehingga manajemen jaringan Pemerintah Kota Batam dapat
mengikuti standar manajemen ISO model X.700.
5

2.1 Tinjauan Pustaka


Penelitian mengenai Simple Network Management Protocol (SNMP) dan Network
Management sudah pernah dilakukan untuk berbagai maksud dan tujuan. Beberapa di antaranya
adalah S. Boros (2000) dengan judul “Policy-Based Network Management with SNMP” yang
menjelaskan bagaimana pengaturan konfigurasi untuk pemanfaaatan protokol Simple Network
Management Protocol (SNMP) berdasarkan peralatan yang dipergunakan. Penelitian ini
dimaksudkan untuk menjelaskan secara spesifik konfigurasi yang dibutuhkan untuk masing-masing
peralatan. Penelitian juga dimaksudkan untuk menjelaskan cara memanipulasi (membuat, meng-
install, memonitor, mengubah dan menghapus) konfigurasi agar dapat dipergunakan dalam
pengelolaan jaringan dengan memanfaatkan protokol SNMP.
Penelitian Elias Procopio Duarte Jr. dan Aldri L Dos Santos (2001) tentang Network Fault
Management Based on SNMP Agent Groups. Dalam penelitian ini menjelaskan kerangka kerja
pembuatan replikasi manajemen obyek SNMP. Keranga kerja didasarkan atas kelompok agen-agen
yang dapat saling berintegrasi dengan cara multicast. Secara praktek dijelaskan dengan
menggunakan tools. Penelitian bertujan untuk memberikan gambaran pemanfaatan replikasi
manajemen obyek SNMP untuk menganalisa dan mengevaluasi performa secara konsisten.
Paul E. Sevinç, Jean-Philippe Martin-Flatin dan Rachid Guerraoui (2004) tentang Patterns
in SNMP-Based Network Management. Penelitian ini ditujukan melihat secara langsung arsitektur
manajemen SNMP dari sudut pandang software enggineering dan design pattern. Hal ini
dimaksudkan untuk mempersiapkan pengelolaan manajemen jaringan memanfaatkan SNMP dengan
menggunakan media internet.
Penelitian tentang pemantauan workstation pada jaringan komputer lokal dengan
memanfaatkan layanan SNMP yang dilakukan oleh Afdhal dan Taufiq A. Gani (2005). Dalam
penelitian ini dibuat sebuah sistem aplikasi yang menyediakan informasi IP Addres Collector,
Workstation System Description, MIB Tree, dan System Description Group. Sistem Aplikasi ini dapat
berjalan pada sistem operasi Microsoft Windows.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Manajemen Jaringan Komputer

Menurut Wasita (2007), manajemen jaringan adalah sebuah pekerjaan untuk memelihara
seluruh sumber jaringan dalam keadaan baik, karena saat ini jaringan sangat kompleks, dinamik
dan terdiri atas komponen yang tidak dapat diandalkan sepenuhnya, peralatan yang baik diperlukan
untuk mengelola jaringan tersebut.
6

Manajemen jaringan, dalam beberapa hal memonitor aktivitas jaringan dengan outdated
protocol analyzer. Dalam hal yang lain, manajemen jaringan melibatkan database terdistribusi,
autopolling dari perangkat jaringan, dan high-end workstation yang membangkitkan tampilan grafis
yang real-time dari trafik maupun perubahan pada topologi jaringan. Secara garis besar, manajemen
jaringan adalah layanan yang memperkerjakan beragam tool, aplikasi, dan perangkat untuk
membantu manajer jaringan (manusia) dalam memonitor dan mengelola jaringan.
Masalah yang terkait dengan ekspansi jaringan memberi efek pada manajemen operasi
jaringan sehari-hari dan perencanaan strategis pertumbuhan jaringan. Setiap teknologi jaringan baru
memerlukan sekumpulan ahlinya tersendiri. Pada tahun 80-an, penempatan memerlukan sendiri
untuk mengelola jaringan yang besar dan beragam yang menyebabkan krisis bagi banyak organisasi.
Sebuah kebutuhan mendesak hadir bagi manajemen jaringan yang terotomatisasi termasuk hal-hal
yang disebut perencanaan kapasitas jaringan menjadi terintegrasi lintas lingkungan beragam.
Secara umum sistem manajemen jaringan memiliki arsitektur jaringan dasar yang model
umumnya terdiri dari :
a. Aplikasi Manajemen Jaringan, berfungsi menyediakan antarmuka pada sistem manajemen.
Aplikasi ini bertanggung jawab mengirimkan permintaan manajemen pada perangkat yang
diatur dan menampilkan hasilnya pada pengguna.
b. perangkat yang Diatur, adalah elemen jaringan yang akan diatur. Masing-masing perangkat
tersebut memiliki agen tersendiri yang bertanggung jawab dalam hubungannya dengan
aplikasi manajemen dan agen.
c. Protokol Manajemen Jaringan, berfungsi mendefinisikan sintaks umum pada pesan untuk
ditukarkan dengan aplikasi manajemen dan agen.
d. Database Manajemen, adalah sebuah database dari objek yang dimonitor oleh sistem
manajemen jaringan. Di dalam konteks manajemen sistem merujuk pada Management
Information Base (MIB).

2.2.2 Simple Network Management Protocol (SNMP)

Menurut Tanembaum (1997), sejak dipublikasikan pertama kali pada tahun 1988, SNMP
sudah menjadi alat manajemen jaringan yang banyak digunakan pada jaringan berbasis TCP/IP.
SNMP mendefinisikan protokol untuk pertukaran informasi manajemen, SNMP juga mendefinisikan
format untuk merepresentasikan informasi manajemen dan kerangka kerja untuk mengorganisasikan
sistem distribusi kedalam sistem manajemen dan pengaturan agen. Selain itu, beberapa dari struktur
basis data yang spesifik yang dinamakan MIB sudah didefinisikan sebagai bagian dari SNMP. MIB
ini menspesifikasikan obyek-obyek yang telah diatur untuk subyek manajemen jaringan yang paling
umum termasuk bridge, router dan LAN.
7

Pertumbuhan popularitas yang cepat dari SNMP pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun
1990-an membuat kesadaran akan kekurangan-keurangan yang ada pada SNMP, hal ini termasuk
kedalam kategori defisiensi fungsional, seperti ketidakmampuan menspesifikasikan bulk-data
transfer dengan mudah, defisiensi keamanan, misalnya tidak adanya mekanisme authentifikasi dan
privasi.
Untuk memperbaikinya beberapa group independen memulai mengerjakan peningkatan
keamanan pada SNMPv2. Terdapat dua pendekatan yang muncul yang saling bersaing satu dengan
lainnya yaitu SNMPv2u dan SNMPv2* yang mana keduanya menjadi masukan bagi IETF SNMPv3
yang baru.
Hal yang sangat penting untuk diketahui, bahwa SNMPv3 bukan pengganti dari SNMPv1
dan atau SNMPv2. SNMPv3 mendefinisikan kemampuan keamanan yang dapat digunakan bersama
dengan SNMPv2 atau SNMPv1.

2.2.3 Transmission Control Protocol (TCP) / Internet Protocol (IP)


TCP/IP merupakan hasil dari pengembangan dan riset protokol yang dilakukan atas
jaringan paket-switched ekperimental (experimental packet-switched network), ARPANET, dan
didanai oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA), dan secara umum dikenal
sebagai TCP/IP protocol suite. Protocol Suite ini terdiri atas sekumpulan protokol dalam jumlah
besar yang dijadikan sebagai standar Internet (Tanembaum, 1997).

Tidak ada model protokol TCP/IP resmi sebagaimana yang ada dalam OSI. Bagaimanapun
juga, bila didasarkan atas standar-standar protokol yang telah dikembangkan, kita dapat menyusun
task-task komunikasi untuk TCP/IP menjadi 5 (lima) lapisan independen secara relatif.

2.2.4 Manajemen jaringan ISO model X.700


Menurut jurnal yang dikeluarkan oleh Cisco (http://www.cisco.com/
en/US/docs/internetworking/technology/handbook/NM-Basics.pdf), ISO model X.700 memberikan
standarisasi cara bagaimana memahami fungsi utama dari sistem manajemen jaringan. Berdasarkan
ISO Model X.700 konsep manajemen jaringan ada 5 (lima), ke-5 (lima) konsep tersebut adalah
sebagai berikut :
(1) Performance Management
(2) Configuration Management
(3) Accounting Management
(4) Fault Management
(5) Security Management
(6)
8

2.3. Pertanyaan Penelitian


Atas dasar tinjauan pustaka dan dasar teori, didapatkan pertanyaan penelitian sebagai
berikut.
a. Bagaimana topologi dan pemetaan peralatan perlengkapan pada Metropolitan Area
Network (MAN) Pemko Batam yang dapat mendukung protokol SNMP.
b. Apakah peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan pada MAN Pemko Batam
mendukung pemanfaatan protokol SNMP.
c. Bagaimana pengelolaan manajemen jaringan di Pemerintah Kota Batam yang mengacu
kepada standar manajemen jaringan ISO model X.700 dengan memanfaatkan protokol
SNMP.

3.1 Bahan Penelitian


Bahan penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Data Primer (data aktual dan kualitatif yang diperoleh dari hasil analisa dan penelitian di
lapangan).
a. Topologi jaringan komputer Pemerintah Kota Batam
b. Master Plan Infrastruktur Pemerintah Kota Batam
c. Inventarisir peralatan dan perlengkapan Metropolitan Area Network (MAN)

2. Data Sekunder (data atau informasi yang diperoleh dari studi literatur berupa teks, jurnal, koran,
ataupun media digital seperti CD dan internet).
a. Peraturan dan Kebijakan yang berhubungan dengan E-Government
b. Referensi yang terkait dan berhubungan dengan penelitian.

3.2 Alat Penelitian


Alat penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Perangkat Lunak
a. SNMP Agent Tools : SNMP Agent
b. SNMP Monitoring Tools : PHP-SNMP dan MySQL
c. Graphics Design Software : Dia
2. Perangkat Keras
Komputer dengan spesifikasi secukupnya dengan sistem operasi linux atau windows untuk
keperluan sebagai agen dan tools.
9

3.3 Jalan Penelitian


Jalan penelitan yang dilakukan sebagai berikut:
1. Penelitian dimulai dengan melakukan studi literatur dengan membuat kajian tentang manajemen
jaringan dan pengelolaan jaringan berbasis SNMP. Dari kajian literatur yang dilakukan, didapatkan
gambaran sementara sebagai berikut:
a. Tidak semua peralatan jaringan menyediakan protokol SNMP, khususnya peralatan
jaringan yang low-end.
b. Dalam melakukan rancang bangun manajemen jaringan perlu diperhatikan beban trafik
terlebih dahulu. Untuk itu perlu diperhatikan lokasi penempatan agent dan dibuat aturan
serta kebijakan pengumpulan data dari agen-agen SNMP.
2. Survey topologi pada jaringan komputer Pemerintah Kota Batam dan melakukan penelitian status
peralatan dan perlengkapan jaringan terhadap kompatibilitas dengan protokol SNMP.
3. Mengidentifikasi faktor-faktor untuk dapat mengimplementasikan manajemen jaringan yang
memanfaatkan protokol SNMP dengan membandingkan hasil penelitian literatur dengan survei
topologi.
4. Melakukan rancang bangun manajemen jaringan memanfaatkan protokol SNMP berdasarkan
standar ISO X.700 yang dapat diimplementasikan pada jaringan Pemerintah Kota Batam.
5. Melakukan uji coba implementasi pengelolaan manajemen jaringan.

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Hasil Survei dan Pendataan Inventarisasi Peralatan
(1) Hasil Survei
Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam menghubungkan 12 (dua
belas) Kecamatan, 3 (tiga) Pelabuhan, 1 (satu) Kantor DPRD Kota Batam, 1 (satu) Kantor Pelayanan
Perizinan, 13 (tiga belas) Kantor Dinas yang berlokasi di luar Kantor Walikota Batam.
Berdasarkan hasil survey didapatkan wilayah jalur komunikasi menjadi 6 (enam) kelompok
berdasarkan pembagian kelompok radio WLAN dan 1 kelompok LAN yang terpasang di Kantor
Walikota Batam.
(2) Hasil Pendataan Inventarisasi Peralatan
Inventarisasi peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan pada Metropolitan Area
Network (MAN) Pemerintah Kota Batam berdasarkan topologi jaringan yang ada seperti pada tabel 1
berikut:
10

Tabel 1 Peralatan dan perlengkapan terpasang


No Fungsi Merek Jenis/Type dan Seri
1 Radio WLAN Smartbridges Air Point Nexus
2 Router Cisco 2600
3 Switch Cisco Catalyst Express 500
4 Switch/Hub 3Com Office Connect 3C16792B
5 Switch/Hub Dlink DES-10008
6 Access Point Lynksys WRT-54
7 UPS APC 500Va

4.1.2 Hasil Implementasi


Implementasi manajemen jaringan Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota
Batam dilakukan pada 2 (dua) area distribusi.
Langkah-langkah yang dilakukan pada implementasi sebagai berikut:
1. Menentukan area implementasi
2. Mengaktifkan fungsi SNMP pada peralatan dan perlengkapan terpasang.
3. Mengumpulkan OID berdasarkan fungsi fault dan configuration management.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Hasil Survei dan Pendataan Inventarisasi Peralatan


(1) Pembahasan Hasil Survei
Arsitektur dan topologi jaringan yang akan mengambarkan pembagian area atau wilayah
distribusi dan lokasi penempatan manajer yang bertugas mengumpulkan data dari masing-masing
agen di wilayahnya.
Pembagian area atau wilayah distribusi disesuaikan dengan pembagian jalur komunikasi
data yaitu terbagi menjadi 6 (enam) area distribusi. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam
melakukan pemantauan dan perbaikan.
(2) Pembahasan Hasil Pendataan Inventarisasi Peralatan
Identifikasi peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan pada Metropolitan Area
Network (MAN) Pemko Batam terhadap dukungan SNMP ditampilkan pada tabel 2.
11

Tabel 2 Identifikasi peralatan dan perlengkapan terhadap dukungan SNMP


No Fungsi Merek Jenis/Type dan Seri SNMP
1 Radio WLAN Smartbridges Air Point Nexus Ya (Versi 1)
2 Router Cisco 2600 Ya (Versi 2c)
3 Switch Cisco Catalyst Express 500 Ya (Versi 2c)
4 Switch/Hub 3Com Office Connect 3C16792B Tidak
5 Switch/Hub Dlink DES-10008 Tidak
6 Access Point Lynksys WRT-54 Ya (Firmware di
Upgrade)
7 UPS APC 500Va Tidak

4.2.2 Pembahasan Hasil Implementasi


(1) Pembahasan Hasil Implementasi Manajemen Konfigurasi
Informasi-informasi yang berasal dari manajemen konfigurasi bermanfaat untuk pengelola
jaringan dalam melakukan perbaikan dan pemeliharaan. Karena informasi yang diberikan adalah
informasi-informasi mengenai peralatan dan sistem yang terpasang pada peralatan dan perlengkapan
jaringan. Daftar OID dan informasi yang didapatkan diuraikan pada tabel 3.

Tabel 3 Daftar OID dalam fungsi manajemen konfigurasi

NO OID FUNGSI
1 .1.3.6.1.2.1.1.1 Deskrispsi Peralatan dan Perlengkapan
2 .1.3.6.1.2.1.1.2 Informasi versi SNMP

3 .1.3.6.1.2.1.1.4 Informasi Nama Pengelola

4 .1.3.6.1.2.1.1.5 Informasi Nama Peralatan

5 .1.3.6.1.2.1.1.6 Informasi Lokasi Peralatan

6 .1.3.6.1.2.1.1.7 Informasi Jenis/Layanan Peralatan

(2) Pembahasan Hasil Implementasi Manajemen Fault


Informasi-informasi yang berasal dari manajemen fault bermanfaat untuk pengelola
jaringan dalam melakukan analisa untuk mengetahui status dan kondisi dari peralatan dan
perlengkapan jaringan yang terpasang. Karena informasi yang diberikan adalah informasi-informasi
mengenai status dan kondisi peralatan dan perlengkapan seperti kondisi baik atau tidak. Daftar OID
dan informasi yang didapatkan diuraikan pada tabel 4.
12

Tabel 4 Daftar OID dalam fungsi manajemen fault

NO OID FUNGSI
1 .1.3.6.1.2.1.1.3 Informasi lama waktu operasional
2 .1.3.6.1.2.1.2.1 Informasi banyaknya antarmuka (interface)
jaringan

3 .1.3.6.1.2.1.2.2.1.2 Informasi deskripsi tipe/jenis antarmuka


(interface) jaringan

4 .1.3.6.1.2.1.2.2.1.7 Informasi status masing-masing antarmuka


(interface) jaringan
5 .1.3.6.1.2.1.2.2.1.8 Informasi operasional masing-masing
antarmuka (interface) jaringan

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari penelitian dengan judul Rancang Bangun Manajemen
Jaringan Dengan Memanfaatkan SNMP Pada Metropolitan Area Netwok (MAN) Pemerintah Kota
Batam adalah sebagai berikut:
(1) Topologi Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam yang dapat
mendukung protokol SNMP didapatkan berdasarkan hasil survei literatur dan lapangan.
Topologi yang ada pada saat ini belum ada fungsi “redundancy” jaringan, sehingga jika
salah satu jalur komunikasi terputus maka koneksi lanjutannya juga terputus sehingga
mengganggu kinerja jaringan pada Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota
Batam.
(2) Peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan pada jaringan Metropolitan Area Network
(MAN) Pemerintah Kota Batam untuk jalur utama sudah mendukung protokol SNMP, dan
untuk jalur-jalur yang langsung berhubungan dengan user belum mendukung protokol
SNMP.
(3) Pengelolaan manajemen jaringan yang mengacu pada standar manajemen jaringan ISO
model X.700 dapat dilakukan dengan memanfaatkan protokol SNMP. Pemanfaatan
protokol SNMP dilakukan dengan mengelompokkan OID berdasarkan masing-masing
fungsi manajemen yaitu fungsi fault, configuration, accounting, performance dan security.
13

5.2 Saran
Adapun saran untuk penelitian yang akan datang adalah:
(1) Pemanfaatan protokol SNMP berdasarkan standar ISO X.700 dapat dikembangkan ke
fungsi-fungsi selanjutnya yaitu Accounting, Performance dan Security Management
sehingga pengelolaan manajemen jaringan pada Metropolitan Area Network (MAN)
Pemerintah Kota Batam menjadi lebih lengkap.
(2) Tools yang dipakai dalam penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambahkan fungsi-
fungsi seperti untuk penambahan area distribusi, penambahan agen SNMP dan penambahan
OID sehingga menjadi lebih adaptif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.

6 Daftar Pustaka

Boutaba, R. 2002. Network Management: Trends & Enabling Technologies. University of Waterloo :
School of Computer Science. http://www.risq.qc.ca/risq2002/actes/10-Raouf-
Boutaba_ppt.pdf. Diakses pada tanggal 5 Mei 2008, pukul 19.30 WIB.

CISCO. Internetworking Technologies Handbook : Chapter6 - Network Management Basic.


http://www.cisco.com/en/US/docs/ internetworking/technology/handbook/NM-Basics.pdf.
Diakses tanggal 22 April 2008, pukul 14.00 WIB.

Guerrero, D. 1997. Network Management & Monitoring with Linux, Some handy tools for
managing today's ubiquitous networks. http://www.david-guerrero.com/papers/snmp/.
Diakses tanggal 22 April 2008, pukul 14.15 WIB.

Melquist, P. E. 2002. SNMP++ Pendekatan Berorientasi Objek Untuk Pengembangan Aplikasi


Jaringan. Yogyakarta: Andi.

Simoneau, P. 1999. SNMP Network Management. New York: McGraw-Hill.

Siyan, K. S. Network Management for Microsoft Networks Using SNMP.


http://www.microsoft.com/technet/archive/winntas/maintain/featusability/networkm.mspx?
mfr=true. Diakses tanggal 22 April 2008, pukul 13.00 WIB.

Tanembaum, A. S. 1997. Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia dari Computer Networks 3e.
Jakarta: Prenhallindo.

Wasita, S. 2007. Network Management. http://student.eepis-


its.edu/~me/kuliah/AdminJaringan/Pertemuan_13_Network_Manage-
ment_Performance.pdf. Diakses pada tanggal 5 April 2008, pukul 10.51 WIB.

Anda mungkin juga menyukai