Tugas UAS 10-52, Bab 2 Bab 3 Halaman Dirubah
Tugas UAS 10-52, Bab 2 Bab 3 Halaman Dirubah
PENGANTAR
minat dan bakatnya. Selain itu pula dalam konverensi PBB yang telah
ditetapkan pada tahun 1989 mengatakan bahwa anak memiliki sepuluh hak
yang paling utama yaitu, hak untuk bermain, hak untuk pendidikan, hak
masyarakat maupun suatu bangsa. Bagaimana kondisi anak pada saat ini,
1
2
memiliki kriteria : cerdas, kreatif, mandiri, berakhlak mulia dan setia kawan.
Hanya dengan SDM yang demikian itu suatu bangsa akan mampu bersaing
kebutuhan ini adalah makan, pakaian, tempat tinggal dan kesehatan. Apabila
gangguan pada kondisi fisik dan kesehatan anak. Menurut S.C. Utami
kualitas SDM masa depan, baik secara fisik maupun tingkat kecerdasannya.
Kemudian psikis dan sosial adalah jenis kebutuhan yang berkaitan dengan
kebutuhan psikis dan social adalah kebutuhan kasih sayang, rasa aman,
diri.
Hal inilah yang terjadi pada anak-anak Indonesia yang orang tuanya
timur Malaysia hanya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik agar
apapun akan mereka ambil demi mencari sesuap nasi. Salah satunya adalah
dengan menjadi buruh kelapa sawit itu. Pekerja kelapa sawit yang
notabenenya diupah dengan gaji yang sedikit dan terikat kontrak antara
sepuluh tahun hingga dua puluh tahun menjadikan imigran tersebut tidak
inilah yang menyebabkan anak imigran tidak memiliki warga Negara yang
sah, yang mereka tahu hanyalah mereka sebagian dari warga Negara
dibutuhkan bagi anak Indonesia. Dari sekitar 380 anak yang berada di SIKK,
hampir 90% berasal dari keluarga ekonomi kebawah, dan rata-rata orang tua
menyebutkan bahwa rata-rata orang tua mereka memang berasal dari etnis
bugis dan flores, dan uniknya lagi mereka berasal dari daerah yang sangat
pelosok sehingga orang tua mereka pun tidak melek akan pendidikan seperti
layaknya orang yang ada di daerah maju. Rata-rata dari orang tua yang ada
dan menulis. Hal inilah yang menjadi bukti akan kesadaran pentingnya
pendidikan sangat minim sekali, mereka lebih senang jika menyuruh anak
hidup sekeluarga.
Faktanya, ada 5 juta TKI Indonesia, baik legal maupun ilegal yang
mengadu nasib di sana. Ironisnya, tak semua anak-anak TKI tersebut punya
sekitar 24.199 anak usia sekolah jenjang pendidikan dasar yang terlunta-
lunta. Banyak anak-anak TKI yang berusia sekitar 13 tahun hingga saat ini
menyebutkan bahwa masalah yang dialami oleh anak imigran adalah masih
kentalnya budaya dan norma-norma yang dianut oleh imigran dari negara
adanya kehadiran orang tua, anak imigran yang sukses di sekolah pasti
memiliki orang tua yang bertanggung jawab dalam migrasi keluarga mereka
ke Negara tujuan. Selain itu keahlian, motivasi, dan stimulasi dari orang tua
Negara tujuan (Card, 2205; Chiswick & DebBurman, 2004; Feliciano, 2001).
Magnuson, 1997).
anak mereka. Untuk orang tua imigran lainnya, pendidikan bertaraf rendah
akan menjadikan factor resiko bagi prestasi anak mereka. Struktur dalam
keluarga akan menambah tingkat kesulitan dengan taraf yang lebih tinggi
6
dari kedua orang tua yang imigran daripada keluarga yang bukan imigran
(Fernandez, 2004).
seluruh anak buruh yang ada di seluruh Malaysia terancam tidak bisa
daerah Sabah anak yang tidak mengenal membaca dan menulis atau buta
bahwa anak-anak Indonesia yang berada pada usia sekolah berkisar 24.199
anak. Dari jumlah tersebut sekitar 9.000 telah ditangani melalui NGO
Maret 2010).
kinabalu itu mulai dirintis menurut Dadang Hermawan selaku kepala sekolah
SIKK, salah satunya adalah hampir sekitar 8% dari jumlah keseluruhan siswa
yang kesulitan membaca ini sudah berumur lebih dari 12 tahun atau bahkan
ada yang 15 tahun namun belum bisa merangkai kata dengan benar. Dari
data yang diperoleh kesulitan membaca yang dialami anak SIKK terbagi
menjad dua klasifiasi, yaitu anak yang benar-benar tidak bisa membaca
sama sekali dan anak yang sudah mengenal huruf tapi belum bisa
selain itu factor social ekonomi keluarga menjadi bagian dari rasa atau etnis
Brooks Gunn, 1997; G. Duncan & Magnuson, 2005; Jeencks & Philips,
1998).
8
terpencil.
manusia. Dengan membaca kita bisa tahu beragam informasi dan wawasan
dari buku, surat kabar, atau media lainnya. Membaca bukanlah sekadar
dimana pikiran mengantisipasi apa yang akan terjadi, namu menunggu untuk
melihat apakah tebakannya betul. Jika mata, telinga, gerakan dan rasa
malah menjauhkannya.
9
dalam dua kategori, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
adalah faktor penyebab yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri.
Penyebab yang muncul dari dalam diri antara lain bisa bersifat:
inteligensi siswa,
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar, yang meliputi
semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas
membaca.
Everyday Genius bahwa “Learning is most effective when it’s fun” (Dryden &
dalam keadaan yang sangat rileks, tidak ada sama sekali ketegangan yang
mengancam dirinya baik fisik maupun non fisik. Keadaan tersebut akan
siswa akan kerasan tinggal di kelas dan motivasi belajar akan meningkat.
Oleh karena itu dirasa program Brain Gym sangat diperlukan, karena Brain
11
Gym adalah suatu kegiatan yang terdiri dari berbagai macam gerakan
senam otak dibuat untuk merangsang seluruh bagian otak, baik otak kanan,
(http://kikil.com/health-center/t-optimalkan-kecerdasan-dengan-brain-gym-
16594.htm).
Senam otak (Brain Gym) ditemukan oleh Paul E.Dennison, Ph.D dan
Senam otak adalah bagian dari Edu-K yang menekankan gerakan tubuh
gerakan dalam senam otak bisa mengordinasikan tubuh dan otak. Senam
Kerja sama antara otak kanan dan otak kiri mutlak diperlukan oleh
Menyeimbangkan kinerja belahan otak bukanlah hal yang mustahil. Bila kerja
sama antara otak kiri dan otak kanan kurang baik, gerakan seseorang
cenderung kaku dan terkadang yang mereka katakan berbeda dengan yang
12
mereka maksudkan. Kerja sama otak yang buruk juga dapat menjadi salah
makna dari simbol berupa huruf atau kata. Aktivitas membaca meliputi 2
proses, yaitu proses membaca teknis dan proses memahami bacaan. Proses
kata yang tercetak. Pada waktu melihat tulisan “adik minum”, anak tahu
bahwa yang minum bukan ayah, atau adik dalam tulisan itu tidak sedang
dalam bacaan (Grainger, 2003). Dalam buku yang dikarang oleh Denisson
memang ditujukan untuk membaca yaitu pompa betis, lambaian kaki, dan
bermasalah ini sudah sering dilakukan. Salah satunya adalah dengan cara
namun tetap saja ada kendala yang berarti. Yang menjadi penyebab adalah
abjad A mereka sebut Ai, B mereka sebut Bi, dan sebagainya. Mereka
hari mereka. Dan ini sangat menyulitkan murid-murid untuk dapat belajar
membaca.
ajukan adalah apakah ada pengaruh antara pelatihan Brain Gym dengan
karena itu maka pnelitian ini berjudul “Pengaruh Pelatihan Brain Gym
B. Tujuan Penelitian
Kota Kinabalu.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis :
psikologi pendidikan.
2. Manfaat Praktis :
D. Keaslian Penelitian
92 percent.] From Brain Gym® Journal, Nov. 2002, Volume XVI, No. 3.
diteliti oleh Stacey P. Bundens (2000) dengan judul brain gym and its
gangguan belajar.
Dasar yang diteliti oleh Prihastuti (2006), dan hasilnya ditemukan bahwa
1. Keaslian topik
sebelumnya.
2. Keaslian teori
Kudus.
TINJAUAN PUSTAKA
A. PEMAHAMAN MEMBACA
dilatarbelakangi oleh dua hal yaitu suatu kenyataan bahwa membaca adalah
sesuatu yang rumit dan faktor teori atau pendekatan yang digunakan (Oka,
simbol grafis yang telah dikenal. Pendapat dari sisi linguistik juga
tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna (Anderson dan Tarigan,
1994:7).
1
18
tertulis dan mengubahnya adalah melalui fonik agar membaca lisan phonics-
banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan
buruk, baik dalam konteks bicara atau mendengar dan tidak memahami apa
maksud dari ucapan “mobil itu diseruduk oleh truk”, maka ia juga tidak akan
anak tidak bisa menentukan kepada siapa acuan dari suatu kata ganti, maka
2004).
19
biasanya berlangsung pada kelas-kelas awal, yaitu SD kelas (I, II, dan III)
(Syafi`ie, 1999).
melalui berbagai tingkat, mulai dari tingkat pemahaman literal sampai kepada
membentuk makna.
tergantung pada konteks. Orang yang senang membaca suatu teks yang
memahami yang tersirat dari yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung
21
pikiran pikiran atau ide-ide yang berguna bagi pembaca, seperti yang
sebagai usaha untuk memperoleh makna bacaan yang diarahkan oleh: (a)
bacaan. Jadi dalam kegiatan ini pembaca tidak hanya dituntut untuk tahu isi
mengevaluasi.
dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (high order). Aspek ini
mencakup :
retorikal);
reaksi pembaca).
1994).
23
dengan topik bacaan. Misal seorang penggemar dan pemain sepak bola
Anak yang lebih tua akan lebih baik pemahaman bacaannya sebab mereka
memiliki pengetahuan awal yang lebih sistematis, kerangka pikir jenis bacaan
proses dan produk (Syafie`ie, 1993, Burns dkk., 1996). Proses membaca
a. Proses Membaca
kemampuan berpikirnya.
dalam teks.
b. Produk Membaca
dalam teks.
halaman cetak.
harmonis.
27
a. Faktor fisiologis
kata-kata.
b. Faktor intelektual
c. Faktor lingkungan
d. Faktor psikologis
baca.
30
kita baca.
huruf-huruf.
dibacanya.
7 tahun)
pendek.
sebelumnya
sendiri.
B. BRAIN GYM®
diri.
maupun tidak sadar (Demuth, 2005), maka dalam hal ini belahan otak
kiri akan aktif jika sisi kanan tubuh digerakkan dan belahan otak
kanan akan aktif apabila sisi kiri tubuh digerakkan. Sifat ini
otak atau brainstem) dan bagian depan otak (frontal lobes). Dimensi
(cerebral cortex).
hidup manusia. Karena, organ yang beratnya 1400 gram dan memiliki
volume sekitar 230 cm3 ini merupakan pusat pengendali berbagai aktivitas
fisik maupun mental. Boleh dibilang, sistem kerja organ yang satu ini
neuron (sel syaraf) ini terbagi menjadi dua, yakni otak besar (serebrum)
yang terdiri dari belahan otak kanan dan kiri dan otak kecil (serebelum).
akan diterima oleh dendrit (serabut pada neuron). Lalu, impuls pesan
neuron yang hendak menyampaikan impuls pada neuron lain. Dari sinaps,
pikiran seseorang.
apa yang telah dipelajari akan menimbulkan perasaan gagal dan stres,
sehingga semangat belajar anak didik pun berkurang. Bila ia kurang belajar,
tentu prestasinya akan kian merosot dan perasaan gagal akan terus
mendera. Karena itulah, otak anak didik perlu juga diajak bersenam.
(hemisfer) kanan dan kiri, sehingga pada akhirnya terjadi integrasi atau kerja
sama antar keduanya. Secara garis besar, hemisfer kiri digunakan untuk
38
waktu dan hal-hal yang terinci. Sementara hemisfer kanan digunakan untuk
Selain itu hemisfer kiri akan mengatur badan, mata dan telinga kanan, serta
hemisfer kanan akan mengontrol badan, mata dan telinga kiri. Nah, kedua
lancar, menulis dengan benar, mendengarkan dan berpikir pada saat yang
menghubungkan otak bagian kiri dan kanan. Itu sebabnya, anak yang
diri, cenderung menarik diri dari pergaulan, atau hiperaktif terlalu aktif),
Grade School.” Liz Jones Twomey, Ontario, Canada. [Between 1997 and
Gym® Journal, Nov. 2002, Volume XVI, No. 3. Karena proses belajar selalu
melibatkan proses kognitif, maka penelitian Brain Gym® juga telah dilakukan
telah memberikan hasil adanya peningkatan perhatian dan respon yang lebih
aktivitas belajar.
(The Grounder), pompa betis (calf pump), luncuran gravitasi (gravity glider),
Bagi kebanyakan orang, hemisfer otak sebelah kiri sangat vital bagi
akan makna juga akan terjadi dengan cepat (Stanovich, 1994). Banyak
pembaca pemula atau pembaca yang buruk tidak mengenali suatu kata
kalimat. Pada gerakan pompa betis (calf pump), gerakan ini dapat
adalah jumlah informasi yang dapat mereka simpan dalam “memori kerja”
(working memory) pada satu waktu (Bjorklund, 2001). Adalah penting untuk
sehingga setiap kata baru dalam suatu bagian bisa diinterpretasikan dengan
bermanfaat untu membuka otak bahasa yaitu yang berada di hemisfer kiri.
otot yang membuat rileks kelompok otot ileopsoas. Otot-otot ini menegang
karena duduk lama atau stres di daerah pelvis; yang membatasi gerakan dan
kata dan bagaimana kata-kata itu dihubungkan (Heilman, Blair, & Rupley,
2002). Oleh karena itu, gerakan yang cocok untuk koordinasi pengetahuan
42
dengan kata-kata adalah luncuran gravitasi atau gravity glider, dimana dalam
(2008) para siswa perlu dipersiapkan dengan PACE. PACE dalam arti kata
Setiap orang memiliki irama kecepatan belajar yang unik PACE untuk belajar
terhambat.
syaraf.
mengingat semua aktivitas tubuh memerlukan air. Jika kebutuhan air dalam
tubuh cukup, maka akan membantu pengaliran energi ke otak sehingga otak
akan menjalankan fungsinya secara optimal dan tidak akan terjadi dehidrasi.
BrainGym®;
gerakan BrainGym®?
D. Hipotesis Penelitian
Brain Gym® maka semakin tinggi pula skor dalam pemahaman membaca,
METODE PENELITIAN
1. Pemahaman Membaca
2. Brain Gym
1. Pemahaman Membaca
1
47
pada urutan yang lebih tinggi. Ada empat aspek yang perlu diperhatikan,
yaitu:
retorikal).
reaksi pembaca).
1994:12).
48
ukur ini merupakan alat ukur yang bersifat modifikasi, dimana tes
terdahulunya pernah diuji cobakan oleh Eva Agustina pada anak kelas VI SD
Kudus. Alat ukur ini nantinya menunjukkan semakin tinggi skor yang
membaca.
2. Brain Gym
pompa betis (calf pump), luncuran gravitasi (gravity glider), (Dennison and
Dennison, 2005).
49
C. Subjek Penelitian
kelas 4 hingga 6 SD, baik itu laki-laki maupun perempuan, dapat mengenal
30 butir soal.
berikut.
satu bulan dengan durasi 30 menit kepada para siswa sebelum proses
belajar dimulai. Adapun rangkaian gerak Brain Gym® dipilih sesuai dengan
membaca didasarkan pada uji perbedaan nilai rata-rata hasil pretest &
analisis data. Adapun analisis data yang penulis lakukan adalah sebagai
berikut :
1. Pengujian normalitas
2. Uji homogenitas