Harus Jadi
Harus Jadi
Telaah kritis
*Latar belakang :
1. tidak smua hasil pnelitian yang dipublikasikan selalu dpt dipercaya
2. tdk smua pnelitian selalu relevan . mgkn abstrak/ ringkasan isi dr suatu jurnal tersebut relevan.
Namun kita tetap perlu mbaca scara lengkap agar apat menilai apa isi jurnaltersbut sehingga dapat
diaplikasikan
3. untuk meningkatkan keefektifan klinis, kita perlu membuat kerangka yang sistematik untuk
menginterpresentasikan penelitian dan tidak mudah percaya sumber yg belum pasti
ciri2 :
1. telaah kritis merupakan bagian penting dari EEvidence Based Clinical Practice yang meliputi
proses mencari , menilai, dan aplikasi
2. menilai dan membandingkan keuntungan dan kekurangan penelitian
3. memprtimbangkan aspek kualitas dan kuantitas dari penelitian
4. dpt dilakukan oleh seluruh ahli kesehatan , bukan hanya peneliti / ahli statistik
Aspek :
Bgaimana menentukan
1. normalitas dan abnormalitas
2. diagnosis
3. kekerapan
4. resiko
5. trognosis
6. terapi / pengobatan
7. pencegahan
8. kausa
tujuan :
1. melatih dalam pengambilan keputusan klinis berdasarkan EBM
2. menilai validitas & relevansi dari suatu penelitian
3. meningkatkn ketrampilan dokter dalam melakukan penelitian kritis yang berkualitas
4. memfilter info yang tepat sesuai pengembangan profesi
Langkah2 :
ada 3 pertanyaan dasar dalam telaah kritis yang perlu dikaji
1. apa hasilnya valid? menggambarkan metode yg dipakai , meliputi aspek : design/metode yg
digunakan, population & sample , sample colection, control group, persetujuan tindakan medik, data
analysis
2. bagaimana hasilnya ? menggambarkan hasil penelitian
3. apakah hasilnya dapat diaplikasikan?
manfaat :
1. penanganan pasien tepat
2. membantu mendiagnosa
3. membentuk seorang dokter profesinal sesuai SKD
Kiki
TEKNOLOGI INFORMASI
1 Definisi :
Alat Bantu untuk manipulasi dan komunikasi dalam bentuk data, suara, video yang
bertujuan mempermudah kegiatan mengirim dan menerima informasi
2 Tujuan :
3 Manfaat :
4 Penerapan TI :
5 Dampak :
Positif :
5. Melestarikan kebudayaan
Negatif :
Nadia
www.shvoong.com
Ciri-ciri dokter yang berempaty :
1. Jika menyampaikan berita buruk, gunakan kata atau kalimat persiapan atau
pendahuluan, misalnya, “Boleh saya minta waktu untuk menyampaikan sesuatu?” untuk
melihat apakah dia (yang diajak berkomunikasi) siap mendengar berita tersebut.
3. Menanggapi reaksi psikologis yang ada, terlihat dari ucapan atau sikap dan dengan
empati. ”Saya dapat mengerti jika ibu khawatir”.
6. Berlatih mengatur dan mengatasi gejolak emosi dalam menghadapi reaksi positif maupun
negatif.
Mia
KOMUNIKASI
Definisi : Suatu pesan yang disampaikan kepada komunikan dari komunikator melalui
saluran tertentu Baik secara langsung maupun tidak langsungdengan maksud memberikan
dampak pada komunikan sesuai dengan yang diinginkan komunikator.
A. FUNGSI KOMUNIKASI
Mempengaruhi komunikan
Mendidik masyarakat
B. MACAM KOMUNIKASI
a. Komunikasi Lisan
b. Komunikasi Tertulis
2. Komunikasi Menurut Kelangsungannya
b. Komunikasi Langsung
a. Komunikasi Formal
b. Komunikasi Informal
c. Komunikasi Nonformal
a. Komunikasi Internal
Komunikasi Vertikal
Komunikasi Horisontal
Komunikasi Diagonal
b.Komunikasi Eksternal
c. Komunikasi Ke Atas
d. Komunikasi Ke Bawah
e. Komunikasi Ke Samping
a. Komunikasi Perorangan
b. Komunikasi Kelompok
C. TUJUAN KOMUNIKASI
Mempengaruhi masyarakat
D. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Penerima
E. HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Hambatan Semantik ( faktor bahasa )
Devita
EBM(Evidence Based Medicine)
a. Definisi
Proses yang sistematis yang mencakup keterpaduan keterampilan dan keahlian dokter, bukti ilmiah
serta nilai-nilai pasien yang bertujuan untuk menemukan, menelaah dan memnfaatkan hasil-hasil studi
sebagai dasar dari pengambilan keputusan klinik.
b. Langkah-Langkah EBM
Asking answerable questions, yaitu mengajukan pertanyaan klinik yang dapat dijawab
Melakukan pelacakan pustaka untuk menjawab pertanyaan klinik
Melakukan telaah kritis terhadap bukti ilmiah
Melakukan integrasi antara bukti ilmiah yang valid, keahlian klinik dan nilai serta harapan yang ada
pada pasien
Melakukan evaluasi hasil guna penerapan bukti ilmiah dalam praktek
c. Alasan Diterapkan
Agar tidak terjadi Medical Errors atau Malpraktik
Meningkatkan kepercayaan pasien terhadap dokter
Agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik
d. penerapan di instansi kesehatan
Dokter harus dapat mengambil keputusan secara tepat jika seorang pasien suspect flu burung. Dokter
harus cepat mengidentifikasi kondisi pasien dan memperkirakan diagnosis secara cepat dan tepat flu
dengan melihat gejala yang diderita pasien dengan referensi yang ada. Selain itu pemeriksaan
laboratorium sangat diperlukan untuk tindakan selanjutnya yaitu pengisolasian agar penyakit ini tidak
cepat menyebar. Langkah pencegahan dan tindakan penanganan diperlukan dalam skill seorang
dokter.
Tata ruang pada pasien penyakit menular tidak diperbolehkan menggunakan AC agar penyebaran virus
tidak cepat menyebar.
e. Hambatan
Akses terhadap bukti ilmiah kurang
Kurangnya waktu untuk pelacakan bukti ilmiah
Kurang paham akan metodologi dan bukti ilmiah yang ada
Tidak adanya dukungan dari organisasi dan kolega
f. Tujuan
Menimalisir medical error
Meningkatkan pelayanan pada pasien
Meningkatkan profesionalisme dokter
Meningkatkan kepercayaan
Membantu dalam pengambilan keputusan klinis, pencegahan, diagnosis, rehabilitas berdasarkan bukti
Menerapkan bukti-bukti terbaik yang tersedia
Meningkatkan pengetahuan terutama epidemiologi
g. Perbedaan EBM dan EBT
EBM
EBT
Berdasarkan bukti-bukti ilmiah
Abdikasi ( rekomendasi )
Induksi ) pengalaman sendiri)
Terdapat 3 integrasi, yang mencakup :
Best research evidence
Bukti ilmiah harus berdasarkan studi-studi yang dilakukan dengan metodologi yang sangat terpercaya
dan dilakukan secara benar.
Clinical expertise
Kemampuan klinik yang memadai.
Patient values
Nilai nilai yang ada di diri pasien harus difahami dengan benar agar upaya pelayanan kesehatan dapat
terjami.