Anda di halaman 1dari 66

Langkah – langkah dalam

perencanaan
I. Mengenal masalah, masyarakat dan wilayah :
1. masalah :
 Program yang akan ditunjang
•Program kesehatan anak-anak SD Bakti
Mulia kecamatan Mauk
Masalah yang akan ditanggulangi
•Anak-anak SD Bakti Mulia yang jajan es
mambo di muka sekolah mengalami diare.
Dasar pertimbangan
•Pandangan pimpinan (RT, RW, Lurah
setempat),ahli kesehatan, dan masyarakat,
•apakah masalah tersebut dapat
dipecahkan??
Masalah
Ali, kelas II SD Bakti Mulya, Kecamatan Mauk mengalami sakit perut dan
buang – buang air besar di sekolah sehingga sempat ditolong di ruang UKS
sampai ia dijemput oleh ibunya. Sore harinya, Ali dibawa oleh ibunya ke
praktek klinik dokter keluarga dr. Budi. Ternyata klinik sudah ramau
dikunjungi oleh 20 orang pasien. Lima belas diantaranya datang dengan
keluhan diare dan rentang usia mereka antara 7-12 th serta berasal dari SD
yang sama.
Dari anamnesa dokter ternyata mereka mulai menunjukkan gejala diare setelah
jajan es mambo di muka sekolah. Dari orang tua salah satu penderita yang
tinggal berdekatan dengan warung penjual es mambo tsb, diket bahwa
pembuatan es mambo menggunakan air dari sumur gali setempat di mana
mayoritas penduduknya tidak mempunyai jamban. Tiga orang penderita
yang keadaannya cukup parah kemudian di rujuk oleh dr. Budi ke RS
terdekat.
Agar dapat melakukan penyuluhan dengan baik sehingga masyarakat mampu
mencegah terjadinya penularan penyakit tsb lebih lanjut, pengetahuan
tentang apa sajakah yang perlu diket oleh dr. Budi sebagai seorang dokter
keluarga dalam menyiapkan bahan untuk penyuluhannya ?
Masalah perilaku
• Respon seseorang terhadap stimulus
yang berkaitan dengan sakit dan
penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, serta lingkungan
• Respon atau reaksi manusia:
• Pasif (pengetahuan, persepsi, sikap)
• Aktif (tindakan yang nyata atau
praktek)
• Stimulus atau rangsangan:
• 4 unsur pokok (sakit, penyakit,
pelayanan kesehatan dan lingkungan
2. Masyarakat:
Jumlah penduduk
– Seluruh warga kecamatan Mauk dan
penjual dan pembuat es mambo
( Yang sudah terkena 20 orang,
rentang usia 7 -12 tahun )
Ekonomi,Sosial,Budaya
– Pendidikan : tidak diketahui
– Ekonomi : Menengah ke bawah
– Mata pencaharian : Pedagang
Pola komunikasi masyarakat
– Tidak diketahui
Sumber daya yang dimiliki
– Tidak diketahui
Pengalaman terhadap program sebelumnya
– Tidak diketahui
3. Wilayah
– Lokasi
Pinggiran Kota
– Sifat
Tidak ada jamban
II. Menentukan prioritas
mempertimbangkan :
- akibat berat
- politis
- sumber daya manusia
- sejalan dengan program

Yang menjadi prioritas dalam masalah ini


ialah tidak ada jamban.
III. Menentukan tujuan penyuluhan
memutuskan rantai penularan penyakit
diare dengan menjelaskan hubungan diare
dengan penggunaan air tidak bersih

IV. Sasaran penyuluhan


pencemaran air dikarenakan tidak ada
jamban
V. Isi
Timbulnya diare
Pertolongan awal
Faktor-faktor dalam membuat makanan
Syarat air bersih dan air minum
Sanitasi air
Syarat sumur yang baik
Pembuatan jamban
PERPINDAHAN PENYAKIT
LANGSUNG
TIDAK LANGSUNG
– Melalui udara
– Melalui makanan dan minuman
– Melalui serangga
– Melalui peralatan
Timbulnya Diare

Tidak ada jamban Pencemaran air

Diare Es Mambo
MANUSIA

PERANTARA

BIBIT LINGKUNGAN
PENYAKIT
Pertolongan awal
Tindakan pertama adalah pemberian oralit atau
dengan larutan gula garam (LGG)

Pembuatan oralit:
– 1 sendok teh gula pasir
– ¼ sendok the garam
– 200cc air matang
– Semua bahan dicampur lalu diaduk sampai semua
bahan larut
Faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam pembuatan
makanan

1. Tempat
– Penyimpanan
– Pengelolaan
– Transport
– Penyajian
2. Pembuat/individunya
– Tidak menderita penyakit
– Tidak sebagai carier penyakit
– Mengetahui pengetahuan higenis
– Melakukan pemeriksaan kesehatan secara
teratur
3. Cara pengelolaan
– Masak dengan benar
– Membuang bagian makanan yang berbahaya
– Alat masak harus higenis
– Hindari bahan makanan yang beracun
Syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Air Minum:
adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum.

Air Bersih:
air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak

Air Kolam Renang:


air dalam kolam renang yang digunakan untuk olah
raga renang dan kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan
Syarat-Syarat Air Bersih dan Layak
Diminum
Syarat fisika
Syarat bakteriologik
Syarat kimiawi
Syarat radioaktivitas
Syarat Fiska
Air Minum Air Bersih
1. Bau Tak berbau Tak berbau
2. Jumlah zat padat yang <1000 mg/L <1500 mg/L
terlarut (T.D.S)

3. kekeruhan < 5 NTU <25 NTU


4. rasa Tak berasa Tak berasa
5. suhu t. Udara ±3 °C t. Udara ±3 °C
6. Warna < 15 TCU < 50 TCU
Syarat Bakteriologik

Air minum harus bebas dari bakteri


Parameter untuk melihat kontaminasi oleh
bakteri adalah bakteri E. Coli
Digunakan kuman E.Coli karena:
– kuman yang sering ditemui pada feces
manusia
– kuman ini relatif resisten terhadap pengaruh
fisik/kimia dibandingkan dengan kuman
patogen lainnya.
Syarat Kimiawi
Zat kimiawi
– Yang merugikan kesehatan manusia
– Yang merusak pipa, alat pengolahan, dan distribusi
air minum
Zat-Zat yang ditambahkan
– Tidak boleh tersisa dengan konsentrasi berlebihan
Zat-zat yang belum diketahui efek fisiologisnya
– Tidak boleh ditambahkan
Zat-zat kimia tidak boleh > M.A.C.
Syarat Radioaktivitas

Air minum Air bersih

1. Aktivitas alpha < 0,1 Bq/L < 0,1 B ε/L

2. Aktivitas Beta <1,0 Bq/L < 1,0 B ε/L

B ε= Bequerel
Sumber Air
1. Embun, air hujan, salju
2. Air permukaan tanah:
– Air tergenang
– Air mengalir (danau, sungai, laut)
– Air sumur dangkal
3. Air dalam tanah
Pengotoran Air
1. GAS yang dilarutkan
– CO2
– H2S
– CH3 (Methane)
– O2
– Zat organik & Nitrogen
2. MINERAL yang terlarut
– Calcium
– Magnesium
– Natrium
– Besi
– Mangan
3. GARAM-GARAM sebagai:
– KARBONAT
– BIKARBONAT
– CHLORIDA
– SULFAT
– FLUORIDA
– NITRAT, dsb
4. ZAT-ZAT dalam SUSPENSI dan KOLOIDAL
– BAKTERI
– ALGAE
– PROTOZOA
– LUMPUR
– ZAT-ZAT KOLOIDAL. Air menjadi keruh,asam dan
berwarna
5. ZAT-ZAT RADIOAKTIF
Pengolahan Air
1. Alamiah
2. Pengolahan dengan penyaringan
– slow sand filter
– rapid sand filter
3. Pengolahan dengan penambahan zat kimia:
koagulans desinfectan
4. Aeration
5. Boiling
Pengolahan air di PAM
Tahapan:
1. Straining & Screening
2. Storage dan sedimentation
3. Coagulation / flocculation dan clarification
4. Filtration
5. desinfection
Perbedaan saringan pasir

S.P lambat S.P Cepat


1. Kecepatan 60.000 m3 /hr/ha 1.500.000 m3 / hr/ha
2. Cara Kerja Biologik mekanis
3. Bacterial removal 39% 90-99%
efficiency
4. Mengurangi Kurang (batas kekeruhan Sangat efisien
kekeruhan / warna 50 ppm)
5. Pengaturan lapisan 15 cm pasir sangat halus 60-70 cm pasir Φ 0,3-
Φ 0,15 mm, 60 cm pasir 0,6mm, 45 cm kerikil Φ
halus, 15 cm pasir kasar 3mm-60mm
Φ 0,35 mm, 30 cm kerikil
Φ 0,7-3mm
6. pembersihan manuil Back washing
Air tanah
Keuntungan:
Umumnya jernih, bebas dari suspended solid
Umumnya bebas dari kuman patogen
Biaya penggunaan air tanah lebih murah
daripada pengolahan air permukaan

Kerugian:
Mengandung mineral yang tinggi (Fe, Mn,
Sulfat, Cl, Ca, Mg)
SYARAT SUMUR YANG
BAIK
1. Syarat lokasi
• Terletak upstream dari sumber pencemaran
• Terletak jauh dari sumber pencemaran ( 10
meter untuk tanah berpasir dan 15 meter
untuk tanah liat)
2. Syarat pembuatan
– Dinding sumur 3 m kedap air dan 1,5 m batu
bata
– Dinding sumur 70 cm kedap air
– Lantai lebar 1,5 m kedap air dengan
kemiringan 20 cm
– Dasar sumur diisi dengan kerikil
– Bagian atas mempunyai tutup
Jenis-jenis Jamban
 Cara kering:
- Pit Privy
- Bored Hole Latrine
- Water Seal Latrine
- Bucket Latrine
- Trench Latrine
- Compost Privy

Cara basah:
- Aqua Privy
- Septic Tank
- Overhung Latrine

Cara kimia:
- Chemical Toilet
Surface Latrine
kotoran langsung dibuang diatas tanah
Trench Latrine
membuat lubang di tanah 30-40 cm
setelah dipakai ditimbun lagi
Bucket Latrine (Pail Latrine)
kotoran dibuang dalam ember (untuk
penderita penyakit atau keperluan darurat)
Bored Hole Latrine
membuat lubang di tanah yang tidak
dalam dan tidak ditutup
Bucket Latrine (Pail Latrine)
Syarat Pembuatan Pit Privy
Hanya boleh dibuat pada tempat dimana air
tanah letaknya dalam
Dasar sumur harus minimal 1,5 m di atas
permukaan air tanah
Pada tanah yang landai harus dibuat down
stream terhadap sumber air minum
Jangan memasukkan desinfektans ke dalam
lubang sumur
Jamban ini cocok untuk daerah pedesaan
(tanah luas dan penduduknya tidak padat)
Keuntungan Pit Privy
Pembuatan mudah dan murah
Excreta terhindar dari tiupan angin maupun
gangguan hewan ternak
Dari segi estetis memenuhi syarat
Jangka waktu pakai 5 – 15 tahun
Asam, alkohol dan panas yang terbentuk
sebagai hasil dekomposisi excreta akan
membunuh bakteri patogen dalam waktu
beberapa hari sampai kira-kira 2 bulan
Isinya dapat dipergunakan sebagai pupuk
Kerugian Pit Privy
Bau
didatangi lalat bila kebersihan kurang
terjaga
Telur ascaris tahan hidup sampai 3 bulan
dan telur ankylostoma sampai 5 bulan
Mencemari tanah sekitar
Kloset Leher Angsa
Kloset yang pada bagian dalamnya
memiliki struktur berbentuk huruf S (leher
angsa) yang tergenang air, sehingga
berfungsi sebagai penyekat (sekat air)
antara udara luar dan udara dalam bak
penampungan jamban.
Keuntungan Leher Angsa
Memenuhi semua syarat sanitasi maupun
estetika
Dapat ditempatkan di dekat atau tepat di atas
tempat penampungan excreta
Mencegah kontak dengan lalat
Mencegah keluarnya bau
Aman bagi anak-anak
Dapat dibangun dengan menggunakan teknologi
madya
Dapat dibangun di dalam rumah
Kerugian Leher Angsa
Penggunaannya membutuhkan air
Membutuhkan waktu untuk penyuluhan
tentang cara pemakaian dan
perawatannya
Biaya pembuatannya sedikit lebih mahal
dibandingkan dengan Pit Privy
Aqua Privy
Jenis jamban yang bak penampung
excretanya selalu berisi air
Bak Penampung Aqua Privy
Terbuat dari beton berukuran minimal: 1
m3 (Bentuk persegi atau bundar)
Kedap air
Selalu berisi air tingginya kira-kira 1 m
Memiliki saluran keluar yang dihubungkan
dengan sumur atau bidang resapan
Di bagian bawah bak terkumpul sludge
yang harus di kuras secara teratur
Lantai Aqua Privy
Terbuat dari beton
excreta dialirkan ke bawah dengan pipa.
Ujung bawah pipa harus terendam 10-15
cm
Terdapat pipa untuk mengalirkan udara.
Pangkal pipa tepat di bawah lantai
Ujung atas pipa udara harus keluar dari
rumah
Dilengkapi lubang untuk pengurasan
Keuntungan Aqua Privy
Bersifat permanen
Tidak membutuhkan bak penampungan
yang dalam
Untuk penggunaan keluarga dengan bak
penampungan berukuran 1m3 interval
pengurasannya kira – kira 6 th
Dapat digunakan didaerah padat
penduduk
Dapat dibangun didekat sumur
Kerugian Aqua Privy
Perlu pembersihan dan pengisian air
setiap hari
Pembuatannya membutuhkan
pembetonan
Biaya pembuatan cukup mahal
Proses Dekomposisi Dalam
Aqua Privy
Proses pembusukan terjadi dalam 2 tahap :
– Primary treatment stage ( anaerobic )
– Secondary treatment stage ( aerobic )
Primary Treatment Stage
Terjadi dalam penampungan yang kedap
air oleh bakteri anaerob
Excreta yang masuk tertahan dalam bak
selama 1-3 hr
Partikel berat akan mengendap dan
terdekomposisi menjadi sludge
Partikel ringan akan terapung menjadi
scum
Primary Treatment Stage
Kelebihan air akan dialirkan ke bidang
resapan
Sludge memerlukan pengurasan secara
periodik
Secondary Treatment Stage
Merupakan proses oksidasi bahan organik
dari primary treatment stage oleh bakteri
aerobic
Air dialirkan kebidang resapan dan
dibiarkan menyerap di lapisan karena
proses akan berubah menjadi anaerobic
Kebutuhan Jamban
Rumah tangga 1: 5 – 6 org
Tempat umum 1: 15 org
Sekolah 1:15 murid ( P )
1 jamban + 1 Urine : 25 Murid ( L)
Lubang sumur

Diameter lubang 90-120 cm atau 100x100 cm


Dalam kira-kira 2,5 m (1,8 – 5 m)
Bibir diperkuat dengan bata, bambu atau batang
kayu agar tidak mudah runtuh
Bagian atas ditutup dengan lantai yang cukup
kuat
Bagian lantai berlubang untuk dilalui excreta
Chemical Toilet

– Kotoran ditampung dalam bak berisi


larutan caustic soda sehingga kotoran
hancur
– Digunakan untuk pesawat udara, bus
malam
Menentukan Metode
Metode dan teknik promosi kesehatan
1. Metode Promkes Individual
Misalnya :konseling
2. Metode Promkes kelompok
Misalnya :
a. kelompok kecil (simulasi, diskusi kelompok)
b. kelompok besar (ceramah, seminar)
3. Metode Promkes Massal (ceramah umum,
media cetak,media elektronik,spanduk)
Dimensi Aspek Pelayanan
Kesehatan
Promosi kesehatan tingkat promotif
sasaran : kelompok orang sehat
tujuan: mampu meningkatkan kesehatannya.

Promosi kesehatan tingkat preventif


sasaran : orang sehat dan kelompok orang
beresiko tinggi.
Tujuan : kelompok tersebut tidak menjadi sakit
Promosi Kesehatan tingkat kuratif
sasaran:penderita penyakit, khususnya
penyakit kronis.
Tujuan:mencegah penyakit tidak menjadi
lebih parah.
Promosi kesehatan tingkat rehabilitatif
sasaran : pasien yang baru sembuh.
Tujuan : agar segera sembuh dan
mengurangi kecacatan seminimal mungkin.
Dimensi berdasarkan tempat
pelaksanaan
Promosi kesehatan pada tatanan keluarga
Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
Promosi kesehatan pada tempat kerja
Pada tempat-tempat umum
Pendidikan kesehatan di insitusi
pelayanan kesehatan
VII. Media yang Digunakan
Alat bantu yang digunakan dapat berupa:
Alat peraga visual
contoh : proyektor
Alat peraga audio
contohnya : radio, kaset, CD
Alat peraga audio-visual
contohnya : film, video
Kata
Kata
Tulisan
Rekaman
Film
Televisi
Pameran

Kunjungan Lapangan

Demonstrasi

Sandiwara

Benda Tiruan

Benda Asli
No. pokok waktu
kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Se Okt No De
p v s
Kesimpulan
Sebagai seorang dokter yang baik, dr.Budi seharusnya
mengetahui cara – cara penyuluhan yang baik dan
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang materi
yang akan di bawakan dalam penyuluhan.
dr. Budi harus mengetahui kriteria air minum,
penyebaran penyakit, tata letak sumur, dan keadaan –
keadaan lain yang berhubungan dengan kesehatan.
dr. Budi harus mengetahui metode penyuluhan,
karakteristik masyarakat yang akan diberikan
penyuluhan serta dapat menguasai media yang akan
digunakan.

Anda mungkin juga menyukai