Anda di halaman 1dari 6

I.

PENGERTIAN
Macam BAHAN GALIAN menurut pemanfaatannya :
-Bahan Galian logam (besi, timah, tembaga, nikel, perak)
-Bahan Galian energi ( batubara )
-Bahan Galian industri ( asbes, aspal, andesit, bentonit, belerang, batugamping, batu
apung, dolomit, diatom, feldspar, gypsum, halite, kromit, pasir kwarsa, perlit, pospor,
talk, zeolit)

BAHAN GALIAN  : semua Bahan Galian diluar Bahan Galian logam, energi, radioaktif
yg dapat digunakan dalam industri tertentu.

TINJAUAN UMUM RENCANA BAHAN  GALIAN 


2.1.Manfaat BAHAN GALIAN :
1. sebagai Galian industri pendukung maupun pokok spt pd bidang kesehatan,
pendidikan, peternakan, pertanian, perumahan dll.
2. penyedia lapangan pekerjaan shg mengurangi pengangguran
3. meningkatkan pendapatan asli daerah, menunjang otonomi daerah
4. dapat mengembangan daerah
5. dapat meningkatkan devisa negara
6. dapat memberdayakan masyarakat.

Perbedaan Bahan Galian industri dengan bijih


Bahan Galian  :
-dimanfaatkan sifat fisiknya
-dpt langsung dipasarkan
-uk, warna, kadar, derajat keputihan
-sederhana, canggih, murah
-modal dpt kecil, perusahaan mudah
Bijih :
-dimanfaatkan logamnya
-tdk dpt langsung dijual
-persyaratan konsumen biasanya kadar
-penambangan, pengolahan, canggih/ mahal
-modal besar, pengusahaan sulit/rumit

2.2 Ciri umum Bahan Galian 


-pengolahan & penambangan menggunakan alat sederhana, bila produksi besar dpt
digunakan peralatan canggih.
-produk dipasarkan lokal akan mudah, sering pasar mjd sempit
-resiko pengusahaan kecil krn modal kecil
-perijinan relatif lebih mudah
-masalah lingk kurang diperhatikan
-masalah utama pd modal manajemen, teknik pengolahan, pasar
-harga relatif mudah (kecuali dibentuk seni)

2.3. Permasalahan dan pemecahan pada Bahan Galian  :


1. Modal umumnya Bahan Galian  dikelola oleh masyarakat yg mempunyai modal kecil
sehingga untuk pengembangan sulit. Mengatasinya ada mitra kerja binaan seperti
BUMN/BUMD yg mempunyai dana dipinjamkan dgn bunga rendah (6/ th jangka waktu
angsuran lama).
2. Teknologi & manajemen setiap org yg mpy modal meskipun pendidikan rendah dpt
mengusahakan Bahan Galian. Pengetahuan teknologi kurang mengatasinya
dilaksanakan sibermas (sinergi pemberdayaan masyarakat) dari PT, LSM< pemerintah,
mitra kerja dpt membantunya
3. Sempitnya pasar. Pengusaha tdk tahu manfaat Bahan Galian  scr pasti banyak
pengusaha yg ikut2an, kualitas produk tdk perrhatikan, asosiasi yg merupakan pst
informasi tdk berjalan, kalah bersaing dgn Bahan Galian  impor. Mengatasinya
penelitian perlu ditingkatkan, memvariasikan produk, kualitas produk dijaga, disiplin
waktu, mengaktifkan asosiasi, ada aturan/ perangkat lunak ttg impor, tingkatkan kerja
sama, ikut pameran baik diluar/ dlm negeri.

3. MACAM-MACAM PENGELOMPOKAN BAHAN GALIAN 


3.1.Berdasarkan teknologi pengolahan :
1. Bahan Galian  siap pakai : Bahan Galian yg dpt langsung dijual tanpa teknik
pengolahan (pasir kali)
2. Bahan Galian  teknologi sedang : Bahan Galian  yg dijual melalui teknologi
pengolahan seperti peremukan, penggilingan, sizing, slucing (psr kwarsa, batu
gamping, bentonit)
3. Bahan Galian  teknologi maju : Bahan Galian  yg diolah dgn cara flotasi, magnetik
separation, pelarutan (kaolin & feldspar utk keramik, phospat utk pupuk)

3.2.berdasarkan batuan asal/ asosiasinya:


1. Berkaitan dgn batuan sedimen
a. batugamping (dolomit, kalsit, fosfat, gipsum) tjd krn proses sedimentasi bhn yg
mengandung karbonat.
b. batuan sedimen lainnya (bentonit, ballclay, fire clay, zeolit, feldspar, yodium,
mangaan) mrpkn sedimen tersier, piroklastik, berbutir halus, biasanya tjd dlm
lingkungan air.
2. Berkaitan dgn batuan gunung api
kegiatan gunung api menghasilkan material lepas bersifat asam sampai basa,
berukuran debu sampai bongkah, melalui proses geologi dan dlm kurun waktu ttu akan
berubah mjd Bahan Galian  (obsidian, batuapung, belerang, trachit, opal, kalsedon,
pasir, andesit, basalt)
3. Berkaitan dgn intrusi plutonik bat asam dan ultrabasa
berkaitan dgn kegiatan intrusi (granit, granodiorit, bauksit, feldspar, mika (bat. Asam),
gabro, peridotit, asbes (ultrabasa)
4. berkaitan dengan endapan residu (lempeng residu, kaolin, zircon, psr kwarsa,
kalsidon, intan, kuarsa kristal)
5. berkaitan dengan proses ubahan hidrothermal (kaolin, magnetite, talk, pirofilit)

4. PENAMBANGAN DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN 


4.1.Eksplorasi
dimaksudkan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas Bahan Galian serta
penyebarannya (sifat fisik, kimia, cadangan, kadar) dgn tahapan : pemetaan,
pembuatan sumur uji, analisis dan perhitungan.

4.2.Penambangan
Tambang hrs berwawasan lingkungan dgn tahapan : pembabatan, pengupasan &
penimbunan tanah pucuk, pembongkaran pemuatan pengangkutan, kegiatan
lingkungan hidup.
Peralatan
Sederhana : linggis, sekop, cangkul
Canggih: bulldozer, powershovel, pemboran peledakan.

4.3. Pengolahan:
-peremukan/ penggilingan, sizing : utk mendptkan ukuran yg sesuai dgn permintaan
pasar (andesit, asbes, mangaan, bentonit)
-pencucian, sluicing, siklon, magnetik separation : agar bersih dari kotoran (psr kwarsa,
psr besi, psr kali)
-flotasi : agar memenuhi persyaratan kadar (feldspar)

5. PERAN PEMERINTAH DAN PENGEMBANGAN USAHA PERTAMBANGAN


BAHAN GALIAN 

BRET : Buku Rencana Eksplorasi Tambang memuat hal2 yg berkaitan langsung dgn
kegiatan usaha pertambangan bhn galian golongan c antara lain teknik pertambangan,
lingkungan dan ekonomi.

5.1.Peran pemerintah:
1. membuat kebijaksanaan strategis
2. memberikan pelayanan, petunjuk kpd pengusaha terutama dlm hal perijinan
3. mengadakan pembinaan, pemantauan, dan membantu dlm mengusahakan modal,
penataan manajemen, teknologi, pemasaran
4. menciptakan kondisi yg kondusif dlm menunjang keberadaan Bahan Galian 
5. menata lembaga pemerintahan, meningkatkan sdm
6. berperan sebagai Galian mediator yg baik, fasilitator terutama dlm hal kemitraan yg
sejati
7. mengawasi jalannya penambangan berkaitan dgn keamanan keselamatan kerja,
ketertiban, kesejahteraan karyawan.

5.2.Bimbingan dan pembinaan pemerintah kepada pengusaha meliputi :


1.mempelajari/ memahami peraturan per UU yg berlaku
2.memahami setiap bagian pekerjaan yg akan dilakukan, termasuk tata cara
penambangan.
3.mengantisipasi semua dampak yg mungkin timbul
4. memahami & melaksanakan hak & kewajibannya selaku pemegang SIPD
5. memahami sanksi yg dikenakan bila melanggar peraturan
5.3.Upaya pengawasan pemerintah:
1.peningkatan frek & kualitas pengawasan meliputi fisik & adsminitrasi
2. penerapan buku kendali agar hub pengawas dgn pengusaha lancar
3. penyederhanaan format laporan, pengawasan cepat
4. pengecekan laporan produksi, perlu meningkatkan sarana & fasilitas penunjang
pengawasan
5. peningkatan koordinasi pengawasan dgn instansi terkait.
6. pengawasan thd lingkungan demi kesinambungan pembangunan, pengaman dan
penyelamat kekayaan daerah/negara.

5.4.Hambatan pd pemerintah:
1. otonomi daerah belum mantap
2. SDM masih kurang
3. fasilitas penunjang terbatas
4. koordinasi antar instansi masih belum lancar
5. masih banyak pengusaha yg belum memp ijin

5.5.Hambatan pd Pengusaha:
1.pertumbuhan usaha cepat, tenaga ahli tdk seimbang, kualitas sdm rendah
2. profesionalisme pengelolaan relatif rendah
3. kurangnya pemahaman peraturan yg berlaku.

5.6.Upaya pengendalian pemerintah:


1. memberi pengarahan pd pertemuan berkala antara pemerintah dgn pemegang sipd
2. saran, intruksi, teguran, peringatan ditulis dlm buku kendali/ surat dinas.
3. penghentian kegiatan sementara/ pencabutab sipd bagi pengusaha yg nakal
4. pembentukan asosiasi konsumen maupun produsen
5. pengembangan pd kemitraan
6. penerbitan penambangan tanpa ijin dan menerbitkan siop (surat ijin operasional
penambangan) yg merupakan jembatan proses pembuatan sipd

5.7.Peran assosiasi:
1. memberikan informasi kpd konsumen maupun produsen
2. menstabilkan harga Bahan Galian 
3. mencegah persaingan yg tdjk sehat
4. membantu pemerintah dlm hal pembinaan, pengawasan, transfer teknologi,
kemitraan dan pemasaran

5.8. Peran mitra kerja:


1.membantu dan membina permodalan
2. ikut membantu dlm hal pemasaran, penelitian
3. memonitor perkembangan perusahaan

5.9.Peran PT:
1. membantu penelitian dan informasi hasil penelitian
2. membantu di bid teknologi, sdm dan informasi pemasaran
3. Melibatkan mhs sebagai Galian pendamping
4. Melaksanakan sibermas yg mrpkn perwujudan dr tridharma PT
5. Menyelenggarakan kursus/ seminar yg melibatkan pengusaha.

5.10.Konsep Pengembangan BAHAN GALIAN  :


1. Penyedia bhn baku industri dlm negeri
2. Peningkatan ekspor & penerimaan negara
3. Penganeka ragaman hsl/produk Bahan Galian 
4. Peningkatan effisiensi Bahan Galian 
5. Peningkatan eksplorasi dan pemetaan Bahan Galian 
6. Pengembangan pengolahan dlm negeri
7. meningkatkan transfer teknologi
8. memperluas kesehatan kerja

5.11.Pemerintah menunjang konsep:


1.meningkatkan peran investor dlm negeri
2.memberikan bantuan modal, teknologi, manajemen, pasar, training
3.perlu standarisasi produk namun tdk kaku sebab Bahan Galian  dpt utk berbagai
industri

5.12.Bahan Galian sulit berkembang krn:


1. adanya pandangan yg salah thd Bahan Galian 
2. Bahan Galian  berkembang dr masalah yg komplek
3. assosiasi mineral industri indonesia (amii) yg berdiri di bwh kadin kurang aktif

5.13.Pandangan yg salah thd Bahan Galian :


1. cadangan Bahan Galian  tdk ada yg besar
2. harga Bahan Galian  rendah
3. Bahan Galian  tdk menarik investor
4. psr dan pengembangan sulit.

Minerals
Saturday, 25 April 2009 10:41 | Written by Boss Tambang |    
Minerals - Minerals

Kegiatan pertambangan dibagi menurut bahan galiannya dan bahan galian dibagi
menjadi 3 macam yaitu :

a. Bahan galian vital (vital minerals)

Bahan galian yang bemilai vital untuk menjamin hajat hidup orang banyak berdasarkan
undang-undang yang berlaku, misal : Besi, bauksit, tembaga, timbal, seng, yodium, dan
belerang.
b. Bahan galian strategis (strategic mineral)

Bahan galian yang mempunyai arti strategis untuk pertahanan, keamanan, dan
ketahanan ekonomi negara berdasarkan undang-undang yang berlaku, misal : Minyak
bumi, gas alam, batu bara, uranium, nikel, dan timah bahan galian tak vital dan tak
strategis - nonvital and nonstrategis

c. Bahan galian tak vital dan tak strategis (nonvital and nonstrategic minerals)

Bahan galian yang sifatnya tidak langsung memerlukan pasaran yang bersifat
internasional atau bisa juga disebut Bahan galian industri (industrial mineral)
merupakan Bahan galian tambang bukan bijih yang pada umumnya digunakan sebagai
bahan baku industri; penggunaan dalam industri banyak ditentukan oleh sifat fisika
seperti warna, ukuran partikel, kekerasan, plastisitas, daya serap, dan lain-lain,
misalnya batu gamping, bentonit, kaolin, zeolit, fosfat, mika, tawas, batu permata, pasir
kuarsa, kaolin, dan marmer.

Peta Sebaran Tambang Indonesia

Anda mungkin juga menyukai