Anda di halaman 1dari 13

Seringkali terbesit pertanyaan dari pemula (terbiasa dengan sistem akuntansi manual) yang ingin

menggunakan Komputerisasi Akuntansi (Software Akunting) adalah, Apakah perlu saya


menginvestasikan waktu, tenaga, pikiran dan uang untuk sebuah software akuntansi? Semoga
tulisan berikut bisa menjawab pertanyaan tersebut.

Siklus Akuntansi

Untuk bisa menjawab pertanyaan di atas, kita perlu lihat dulu siklus akuntansi secara lengkap
dari melakukan input transaksi sampai dengan menghasilkan laporan keuangan.

Siklus akuntansi dimulai dari:

1. Journal entry. Transaksi Journal ada 2 jenis, yaitu: Jurnal umum dan Journal Khusus.
Beda antara keduanya adalah: kita bisa mengisi jurnal apa pun di jurnal umum.
Sedangkan jurnal khusus, jurnalnya sudah tertentu. Contoh Jurnal khusus antara lain:
Jurnal penjualan, jurnal pembelian, dsb.
2. Setelah jurnal, proses selanjutnya adalah: Posting ke buku besar. Semua jurnal yang telah
dibuat di no:1 di atas harus di-pos ke masing-masing buku besarnya.
3. Khusus untuk akun yang ada subsidiary ledger (buku pembantu), seperti: Piutang (AR),
Hutang (AP), Inventory, Fixed asset, Bank, maka kita perlu update juga buku pembantu
kita.
4. Setelah semua transaksi di-post ke buku besar, proses selanjutnya adalah membuat
Neraca Percobaan (Trial balance). Pada dasarnya, Neraca percobaan ini hanya
mengumpulkan daftar akun sesuai dengan urutannya dan menampilkan saldo awal,
perubahan dan saldo akhir dari masing-masing akun.
5. Dari neraca percobaan, kita tinggal buat neraca dan laba rugi dengan cara mengambil
saldo dari Neraca percobaan sesuai dengan tipe akunnya masing-masing.
6. Untuk membuat laporan Arus Kas sedikit lebih rumit lagi. Kita perlu mencari kenaikan
atau penurunan kas sesuai dengan masing-masing aktivitas.

Kelemahan Sistem Manual

Bagi yang pernah mengerjakan akuntansi secara manual tentunya tahu betapa sulitnya untuk
menjalani siklus akuntansi secara lengkap. Kekurangan apa saja yang akan terjadi apabila kita
masih membuat laporan keuangan secara manual?

1. Lama, terutama bagi yang transaksi hariannya banyak.


2. Mudah terjadi kesalahan.
3. Apabila terjadi kesalahan, sulit untuk dicari letak kesalahannya.

Manfaat Software Akuntansi

Dengan software, tergantung dengan software yang digunakan, umumnya mereka mempunyai
kemampuan:
1. Journal khusus tidak pernah diisi. User hanya mengisi transaksi sebagaimana layaknya
kita mencatat sebuah transaksi.
2. Semua jurnal yang telah dibuat, baik dari jurnal umum maupun jurnal khusus, akan
langsung di-post ke masing-masing buku besar.
3. Semua subsidiary ledger juga akan di-update hingga ke detail-nya. Contoh: Subsidiary
untuk persediaan akan tercatat kuantitas, satuan, gudang, dan informasi lainnya yang
menyangkut persediaan.
4. Secara real time laporan akan tersaji segera setelah transaksi berhasil diisi (untuk
software tertentu, proses posting perlu dipicu oleh sebuah menu).
5. Bila memang seperti itu manfaatnya, lalu mengapa banyak orang yang tidak
mau/terpikirkan untuk menggunakan software?
6. Pengusaha tidak tahu membuat laporan keuangan sangat repot karena mereka tidak tahu
prosesnya dan saat ini dikerjakan oleh orang lain (staf akuntingnya yang tahu).
7. Mempertimbangkan nilai investasi (harga) dari software mahal.
8. Tidak tahu cara memilih vendor software yang tepat.
9. Belum perlu karena bisnisnya masih sangat sederhana.

Untuk detail cara memilih software akuntansi yang tepat, silahkan lihat artikel ini.

Bila Anda sering merasa tidak sabar untuk mengetahui informasi penjualan atau laba perusahaan
Anda, berarti jawaban untuk pertanyaan di atas adalah: Ya, Anda perlu menggunakan software
akuntansi. Pada zaman revolusi informasi seperti saat ini sudah lumrah setiap perusahaan
menggunakan software akuntansi untuk membantu mempercepat mendapatkan informasi yang
dibutuhkan.

Untuk mengetahui apakah sudah dibutuhkan software akuntansi bagi usaha kita maka kita perlu
melihat siklus akuntansi secara lengkap dari input transaksi hingga menghasilkan laporan
keuangan.

Siklus akuntansi dimulai dari:

1. Journal entry. Transaksi Journal ada 2 jenis, yaitu: Jurnal umum dan Journal Khusus. Beda
antara keduanya adalah: kita bisa mengisi jurnal apa pun di jurnal umum. Sedangkan jurnal
khusus, jurnalnya sudah tertentu. Contoh Jurnal khusus antara lain: Jurnal penjualan, jurnal
pembelian, dsb.

2. Setelah jurnal, proses selanjutnya adalah: Posting ke buku besar. Semua jurnal yang telah
dibuat di no:1 di atas harus di-posting ke masing-masing buku besarnya.

3. Khusus untuk akun yang ada subsidiary ledger (buku pembantu), seperti: Piutang (AR),
Hutang (AP), Inventory, Fixed asset, Bank, maka kita perlu update juga buku pembantu kita.

4. Setelah semua transaksi di-post ke buku besar, proses selanjutnya adalah membuat Neraca
Percobaan (Trial balance). Pada dasarnya, Neraca percobaan ini hanya mengumpulkan daftar
akun sesuai dengan urutannya dan menampilkan saldo awal, perubahan dan saldo akhir dari
masing-masing akun.

5. Dari neraca percobaan, kita tinggal buat neraca dan laba rugi dengan cara mengambil saldo
dari neraca percobaan sesuai dengan tipe akunnya masing-masing.

Mengerjakan secara manual tanpa software akuntansi.

Mengerjakan laporan akuntansi secara manual membutuhkan waktu yang lumayan menyita
waktu dan  betapa sulitnya untuk menjalani siklus akuntansi secara lengkap. Kekurangan apa
saja yang akan terjadi jika  kita masih memproses pembuatan laporan keuangan secara manual?
1. Lama, terutama bagi yang transaksi hariannya banyak.
2. Kemungkinan terjadi kesalahan perhitungan sangat besar karena dikerjakan secara manual..
3. Apabila terjadi kesalahan, sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk mencari letak
kesalahannya.

Manfaat menggunakan software akuntansi adalah sbb:

1. Journal khusus tidak pernah diisi. User hanya mengisi transaksi sebagaimana layaknya kita
mencatat sebuah transaksi.

2. Semua jurnal yang telah dibuat, baik dari jurnal umum maupun jurnal khusus, akan langsung
di-post secara otomatis ke masing-masing buku besar.(tidak ada duplikasi proses seperti jika
menggunakan manual)

3. Semua subsidiary ledger juga akan di-update hingga ke detail-nya. Contoh: Subsidiary untuk
persediaan akan tercatat kuantitas, satuan, gudang, dan informasi lainnya yang menyangkut
persediaan.

4. Laporan akan tersaji secara real time segera setelah transaksi berhasil diisi.
Software Akuntansi Ditinjau dari Aspek
Kepentingan Bisnis
Software (Piranti Lunak) akuntansi merupakan salah satu program aplikasi utama dalam
sebuah sistem informasi. Software ini diciptakan sebagai tujuan akhir dari tahap analisis dan
desain sistem bagi user untuk mengelola kebutuhan manajemen di bidang keuangan.

Organisasi bisnis dalam bentuk apapun telah berupaya untuk mengintegrasikan konsep
pengendalian berdasarkan pendapatan dan kewajiban entitas usaha sehingga terbangun suatu
pandangan yang konkret terhadap kemampuan perusahaan untuk menjaga kelangsungan
hidupnya.

Pendahuluan Program pengolah data utama yang digunakan oleh perusahaan adalah program
aplikasi sesuai dengan kebutuhan untuk mengelola kegiatan transaksi. Fungsi pembukuan secara
manual merupakan tugas kedua dalam kegiatan pencatatan transaksi bisnisnya, tetapi menjadi
kerangka kerja pemikiran untuk pengembangan proyeksi perusahaan ke masa mendatang.

Perlu atau tidaknya suatu penilaian terhadap bagaimana komponen informasi mengintegrasikan
prosedur sistem merupakan langkah utama untuk mengamati apakah sistem informasi yang
dibangun memiliki mekanisme pengendalian interen. Pengendalian ini dibuat pada dua alasan
yakni tanggung jawab manajemen dan pencegahan penyimpangan yang berkaitan dengan
kekayaan.

Apa yang tercantum di atas kertas dapat merefleksikan kekayaan yang sebenarnya dan memberi
informasi sebagai alat analisis yang harus dibuktikan kebenarannya sehingga dampaknya dapat
dirasakan oleh para pengambilan keputusan.

Permasalahan yang terjadi pada software akuntansi adalah pada kemampuan yang
difasilitasi berupa angka-angka dimana penguasaan dari aspek akuntansi sebagai bahasa bisnis
menjadi sesuatu kekuatan untuk mensiasati peluang dan tantangan yang terjadi berdasarkan
keadaan posisi keuangan dan pendapatan yang disajikan. Karakteristik Strategi Bisnis Strategi
dalam kegiatan bisnis diperlukan untuk mensiasati kegiatan manajemen operasional untuk
memenangkan tujuan dan laba memadai.

Bisnis yang berorientasi pada aspek kelangsungan hidup usaha (going concern) menggunakan
prinsip analisis terhadap kemampuan keuangan yang merupakan modal pendorong hidup dan
matinya perusahaan Strategi bisnis yang efektif dapat dicapai melalui penjabaran rencana dan
pelatihan berdasarkan sasaran dengan kekuatan fungsi dan peran masing-masing. Karakteristik
keputusan manajemen strategi bervariasi menurut tingkat aktivitas yang dilaksanakan. Perlu juga
disimak bahwa program kerja perusahaan adalah presentasi dari misi bisnis yang diuraikan
antara lain :

1. Tujuan utama perusahaan adalah mencari laba finansial, sehingga diperlukan suatu
penanganan informasi pendapatan.
2. Produk (barang dan jasa) harus disesuaikan dengan keinginan atau selera konsumen

3. Biaya produk (cost of product) harus lebih kecil dari pendapatan (revenue)

4. Harga produk harus dapat dijangkau oleh konsumen sebagai sasaran Beberapa hal di atas telah
menjadi Berdasarkan penjabaran di atas, peluang usaha perusahaan untuk memperoleh daya
dukung dari semua tingkatan manajemen sangat tergantung pada kemampuan manajemen
melakukan 5 (lima) fungsi manajemen yang mengukur kinerja, yakni : planning (perencanaan),
directing (pengarahan), organizing (pengaturan), coordinating (pengkoordinasian) dan
controlling (pengawasan). Kegiatan Bisnis yang Dipengaruhi Software (Piranti Lunak) untuk
sebuah aplikasi sistem mempengaruhi pola kerja para end-user untuk mengelola data transaksi
berbasis prinsip universal.

Pemakaian teknologi informasi telah memungkinkan setiap rencana bisnis dan tindakan
diperlukan berbasis fasilitas program aplikasi yang tersedia. Menurut Kusnadi (2000), prinsip
manajemen strategi dapat dijabarkan melalui beberapa pendekatan yang mungkin dapat
dilakukan, yaitu :

1). Perencanaan strategi menembus (merembes)-unsur-unsur penentu kebijakan telah diinfiltrasi


dengan berbagai aliran informasi pada tingkatan manajemen

2). Proses perencanaan komprehensif – Disini diperlukan analisis fungsional terhadapa upaya
untuk mengintegrasikan rencana dengan kemampuan sumber daya yang ada.

3). Sistem nilai pendukung- suatu dukungan terhadap fungsi penyajian informasi melalui
instrumen analisis keuangan. Komputer merupakan media elektronik untuk melakukan 3 fungsi
utama, yakni : menghitung, mengolah dan menyimpan. Dari aspek pemrosesan data bisnis, ada
beberapa kegiatan utama yang dapat dipenuhi oleh suatu software akuntansi, yakni :

1. Merencanakan kebutuhan material baik bahan mentah maupun barang jadi-sehingga


diharapkan daya saing

2. Mempelajari apakah aktiva tetap perusahaan masih dapat digunakan sebagai alat untuk
mendukung kegiatan operasional perusahaan

3. Menyiapkan dana cadangan diperlukan untuk membayar kewajiban yang timbul sebagai
akibat perolehan aktiva dan modal

4. Mengadakan pemikiran tentang bagaimana meningkatkan kesejahteraan anggota/karyawan


perusahaan

5. Mengadakan proyeksi anggaran, yaitu kegiatan menggunakan satuan-satuan moneter untuk


menterjamhkan kapasitas dana bagi keperluan pengembangan sumber daya yang potensial.

Perencanaan bisnis dapat dipresntasikan melalui aplikasi proyek untuk menjabarkan suatu
kegiatan dengan fasilitas analisis diperlukan untuk menangani sejumlah persoalan. Hal ini telah
membuka wahana baru untuk memudahkan setiap manajer mengaplikasikan sistem apa yang
layak dan memprioritaskan di sektor mana saja dari segmen bisnis layak untuk dikembangkan
sehingga dapat diantisipasi pengendalian yang diperlukan.

Aplikasi Siklus Pengolahan Transaksi Pengembangan software akuntansi tidak terlepas dari
analisis terstruktur secara observasi terhadap rangkaian dalam kegiatan bisnis. Siklus pengolahan
transaksi menyediakan rangkaian kegiatan pada sistem akuntansi tertentu dan memberikan corak
pada model penanganan data dari masukan-proses-keluaran. Ditilik dari output laporan yang
dihasilkan oleh software akuntansi, ada dua tipe infomasi yakni : informasi akuntansi keuangan
dan informasi akuntansi manajemen.

Informasi akuntansi keuangan diperoleh melalui pengklasifikasian dan peringkasan informasi


operasi dan sejumlah rekening yang ada dalam perusahaan yang dirancang begitu mudah
sehingga pernyataan keuangan dengan mudah dibuat dan dipersiapkan. Sedangkan informasi
akuntansi manajemen merincikan informasi operasi yang digunakan oleh para manajer dalam
merencanakan, mengkoordinasikan serta mengawasi aktivitas organisasi.

Makna kerangka kerja pemrosesan transaksi terletak pada bagaimana dokumentasi sistem dapat
menterjemahkan urutan kegiatan dalam masalah spesifik transaksi sehingga dapat dijelaskan
dalam suatu diagram alir. Diagram alir mengindikasikan sesungguhnya, apakah program aplikasi
dapat diuraikan secara terstruktur untuk mengetahui masalah spesifik yang dihadapi perusahaan.

Oleh karenanya, dalam melakukan analisis terhadap kebutuhan informasi akuntansi, perlu
diketahui prosedur sistem akuntansi yang dapat memberikan gambaran suatu input-proses-
output.

Inilah yang dinamakan sistem informasi akuntansi dan menjadi bagian integral dari kebutuhan
informasi manajemen. Jadi, siklus pengolahan transaksi merupakan dasar bagi analisis dan
sistem informasi yang disajikan dalam Data Flow Diagram (DFD) untuk membuat struktur
program yang akan dirancang.

Pengambilan Keputusan Informasi Akuntansi Pengambilan keputusan manajemen melibatkan


aspek keuntungan dan kelayakan agar reliabilitas informasi mencapai titik pemahaman terhadap
tindakan di bidang ekonomi.

Peranan pengendali (controller) dalam organisasi sistem informasi akuntansi adalah mendukung
pada upaya manajemen menerapkan dan menginterpretasikan kelayakan informasi keuangan
baik sebagai alat pengendali maupun sebagai alat pengukur kemampuan perusahaan untuk
mencapai tujuan. Pada setiap tingkatan manajemen terdapat keputusan informasi yang
berdampak pada tugas dan fungsinya masing.

Software (Piranti Lunak) dalam hal ini menjalankan keinginan user pada bentuk informasi
keuangan. Oleh karena, pengambilan keputusan merupakan kekuatan utama yang memberi corak
pendapatan dan kewajiban-kewajiban usaha untuk diteruskan pada tingkat keputusan strategis.
Keunggulan Kompetitif Software (Piranti Lunak) Akuntansi Secara kuantitatif, informasi
yang dihasilkan software akuntansi harus mampu mengakomodasi tiga hal utama, yakni :
keadaan keuangan berupa hasil pendapatan dan arus kas atau modal, keadaan hubungan dengan
pihak luar baik pelanggan atau pemasok, dan analisis laporan keuangan. Semua hal ini harus
menjadi perhatian manajemen dalam pengelolaan prosedur dan teknologi informasi yang dipakai
sebagai alat pengolah trnasaksi. Kualitas informasi akuntansi pada dasarnya berisi tiga hal
pokok, yakni : keakuratan, kepadatan dan ketelitian.

Menurut Wilkinson, seperti ditulis dalam artikel Nasrizal (2000), ada beberapa kriteria untuk
memilih software akuntansi, yakni :

1. Software (Piranti Lunak) memiliki tingkat kesepadanan (compatibility) dengan perangkat


keras yang dimiliki oleh organisasi usaha saat ini.

2. Sifat Software (Piranti Lunak) yang fleksibel untuk dimodifikasi secara spesifik yang ada
dalam program aplikasi tersebut.

3. Hubungan terintegrasi dengan modul-modul lain dalam sistem akuntansi

4. Terdapat alat-alat atau menu-menu untuk berinteraksi dengan program aplikasi akuntansi

5. Memiliki tempat yang cukup untuk menyimpan file-file data yang terintegrasi

6. Kelengkapan dan kemudahan untuk dibaca bagi pembaca laporan

7. Kemampuan untuk menghasilkan proses-proses untuk periode yang berkesinambungan

8. Kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporan bagi pihak manajerial

9. Kemampuan untuk memenuhi tanggung jawab fungsional suatu organisasi, misalnya dalam
menangani penerimaan pembayaran dari pelanggan untuk piutangnya

10. Tingkatan dan tipe pendukung yang dapat disediakan oleh para penyedia Software (Piranti
Lunak)

11. Terdapat biaya operasional untuk membeli dan memasang program aplikasi tersebut
Membeli Software (Piranti Lunak) yang bukan asli memang tidak membuat kantong kita menjadi
bolong, tetapi resiko terhadap sistem operasinya juga tidak terlalu menarik perhatian sebagai hal
yang membingungkan. Bukan hanya persoalan legal atau tidak, tetapi dampak konsistensi yang
ditimbulkan untuk memperoleh tujuan yang sifatnya semu.

Dalam memilih software akuntansi sebenarnya ada dua cara yang dapat dilakukan yakni
membeli software dari perusahaan pembuat software dan mengembangkan sendiri melalui jasa
programmer. Yang perlu diperhatikan dalam mendesain software akuntansi dapat disebutkan di
bawah ini
1). Software yang akan diaplikasikan merupakan bagian integral dari testing dan implementasi
sistem informasi sehingga diperlukan perencanaan yang baik terhadap kemampuan software
tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna pada sistem informasi yang
diimplementasikan.

2). Perlu diperhatikan, beberapa kriteria dalam memilih software di atas (11 poin) yakni :
masalah kesepadanan (compatibility), fleksibilitas (flexibility), derajat integrasi (level of
integration), menu-menu (menus), kapasitas (capacity), kelengkapan (completeness), proses
kesinambungan (continuous processing), tanggung jawab (responsibility), laporan manajemen
(reporting management), tipe pendukung (software vendor) dan biaya (costing).

Sistem akuntansi berbasis komputer memiliki beberapa keunggulan, antara lain :

1. Dari segi kecepatan-sistem komputer dapat menghasilkan informasi jauh lebih cepat dari
manual dalam tenggang waktu yang bersamaan.

2. Volume hasil-volume transaksi yang diolah jauh lebih banyak

3. Pencegahan kekeliruan-pemakaian komputer akan mencegah terjadinya kekeliruan dimana hal


ini dibuktikan dengan transaksi ditolak jika salah prosedur.

4. Posting otomatis- pekerjaan pembukuan akan dilaksanakan menurut proses pengolahan data
otomatis menurut teknologi yang dipakai.

5. Penyusunan laporan otomatis-komputer melakukan pemrosesan

6. Pencetakan dokumen otomatis- pekerjaan komputer dalam menghasilkan informasi menurut


prosedur pemrograman sistematis sehingga menjadi laporan yang diinginkan.

Berdasarkan uraian singkat di atas, diperlukan tahapan pengembangan sistem untuk softaware
akuntansi yang mengacu pada studi bagaimana kemampuan software akuntansi untuk menelaah
organisasi data transaksi sebagai bahan acuan utama untuk menyusun informasi fungsional pada
persepektif nilai tambah bagi keputusan krusial.

Modul – modul Software (Piranti Lunak) Akuntansi Keperluan untuk melakukan update pada
setiap event adalah sesuatu aspek lain dari perangkat lunak agar dapat menyelaraskan dengan
perkembangan periode pembukuan perusahaan.

Metode pemrosesan dokumen transaksi serta laporan memiliki asas integrasi pada kesatuan
sistem informasi akuntansi. Kegiatan utama proses bisnis difokuskan pada pola kegiatan
pembelian dan penjualan barang dagangan, pengontrolan persediaan dan transformasi sumber-
sumber ke dalam barang jadi serta pembayaran hutang-piutang.

Kegiatan ini pada dasarnya menggunakan cara yang sama untuk perusahaan jasa, industri dan
dagnag. Paket pemrograman akuntansi terpadu untuk bisnis didesain berdasarkan modul-modul
sebagai interface untuk melakukan pemrosesan transaksi.
Paket program ini terdiri dari modul penjualan (sales), modul pembelian (purchase), modul
pengendalian persediaan (inventory control), modul piutang dagang (account receivable), modul
hutang dagang (account payable) dan modul buku besar (general ledger). Setiap modul memiliki
hubungan sinergis antara satu sama lain sehingga terdapat suatu kumpulan data yang dapat
diakses setiap saat. Semakin beragam keperluan dokumen transaksi untuk diolah, maka modul
yang difasilitasi juga menyesuaikan dengan tingkat asumsi informasi yang layak untuk disajikan.

Buku besar umum menjadi tempat rekapitulasi pencatatan data transaksi yang diperlukan bagi
proses selanjutnya berdasarkan siklus akuntansi sehingga disini terjadi sinkronisasi terhadap
informasi akuntansi dengan akses kebutuhan pemakai. Masalah pengkodean akun kadang
menimbulkan dampak serius terhadap bagaimana akses data ke buku besar dapat dilakukan
secara langsung, disini terdapat upaya agar kebiasaan menghapal golongan akun dapat
diminimalisasi.

Oleh karenanya, saat ini timbul pemikiran bagaimana menampilkan jenis akun tanpa urutan yang
sistematis sehingga tingkat fleksibilitas penanganan data menjadi penekanan yang cukup.

Memaksimalkan Software (Piranti Lunak) Akuntansi Pemanfaatan software untuk suatu analisis
kekuatan untuk terus dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan merupakan manfaat utama
dari aplikasi pembukuan berbasis pengolahan data elektronik. Kondisi Software (Piranti Lunak)
untuk menyediakan fasilitas pengolahan data lebih lanjut agar suatu sistem dapat diakses
menurut perhitungan pengolahan transaksi Tujuan Software (Piranti Lunak) dalam menghasilkan
laporan untuk memperoleh tingkat kewajaran informasi dapat dilihat dari bagaimana pihak
pemakai menggunakan sistem dari tiga tujuan utama lebih spesifik, yakni :

1. Keluaran yang langsung untuk Software (Piranti Lunak) tahapan perancangan keputusan

2. Keluaran yang menyatakan tahap perancangan keputusan dan tahap pemilihan keputusan
untuk diikuti

3. Keluaran yang menyatakan suatu masalah atau kesempatan yang mungkin ada, tetapi tanpa
suatu indikator untuk tindakan masa depan Laporan keuangan disusun dari dokumen transaksi
dan diperoleh dari pengukuran aktivitas dan transaksi perusahaan melalui ukuran nilai tukar mata
uang.

Melalui laporan keuangan dapat diketahui sebenarnya kekuatan (strength), kelemahan (weak),
peluang (opportunity) dan ancaman (threatened) yang ada pada organisasi bisnis.

Informasi akuntansi manajemen merupakan karakteristik keputusan manajerial dengan


memperhatikan fokus pengolahan data pada tiga hal, yakni : objek informasi, alternatif yang
akan dipilih dan wewenang manajer.

Oleh karenanya, metode pengawasan agar suatu informasi yang sudah diakses dan disepakati
sehingga makna keputusan yang dibuat Perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak
terhadap bagaimana komunikasi untuk menyampaikan informasi dan produk yang dibuat,
didesain, dikembangkan sampai dengan didistribusikan sehingga menawarkan model
penanganan data bagi orang yang paham atau tidak dengan dunia akuntansi dapat menggunakan
program aplikasi dengan tingkat fleksibilitas yang memadai.

Sistem pemprosesan transaksi dalam perusahaan dapat dilakukan secara manual maupun
komputerisasi.Dua system pemprosesan tersebut akan mempengaruhi input,proses,output,menejemen
data dan pengendaliannya.

1. Sistem pemprosesan transaksi secara manual


Transaksi secara manual dimulai dari dokumen sumber transaksi akan dicatat dalam jurnal khusus dan
jurnal umum sesuai dengan tipe transosesmpraksinya.

2. Sistem pemprosesan transaksi berkomputerisasi


Sistem pemprosesan transaksi terkomputerisasi pada dasarnya memiliki proses yang sama dengan
system pemprosesan transaksi secara manual.

Beberapa keuntungan pemprosesan transaksi terkomputerisasi dibandingkan dengan pemprosesan


transaksi secara manual antara lain :
a. Data transaksi dapat dimasukan melalui alat elektronik dan disimpan dalam media megnetik dari pada
disimpan dalam dokumen hardcopy.
b. Data transaksi dapat diverifikasi dengan program edit checks tanpa harus melibatakan tenaga
manusia untuk mendeteksi adanya kesalahan.
c. Penambahan data dapat dilakukan dengan mudah dan transaksi dapat didentifikasi dengan cepat.
d. Transaksi dapat diposting dengan cepat kedalam buku besar.
e. Pemprosesan transaksi dan pembuatan neraca saldo dapat dilakukan dengan cepat.
f. Laporan keuangan dan laporan lainnya dapat dibuat kapan saja tanpa harus menunggu sampai akhir
periode.
g. Dapat menampilkan jurnal dan buku besar sebagai gambaran dari transaksi yang terjadi.
h. Laporan dapat disiapkan dengan cepat dan mudah yang telah disimpan dalam computer.
i. Dapat dibuat dengan cepat laporan dan analisis untuk manajer dari data yang telah disiapkan dalam
computer.

SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

Kelemahan system pemprosesan transaksi terkomputerisasi yany masih tradisional adalah tidak
terintegrasinya program-program aplikasi yang digunakan dalam system tersebut.
Sehingga informasi keuangan dan non keuangan yang dihasilkan untuk perencanaan dan pengendaliaan
operasi kurang bermanfaat.Untuk mengatasinya sebaiknya menggunakan system ERP.

SISTEM WEB-BASED

Word widw web merupakan jaringan komunikasi informasi.Bagi perusahaan system ini sangat
dibutuhkan untuk dapat nenggunakannya harus tersedia program aplikasi.
Imput utama dari siklus buku besar dan laporan keuangan berasal dari output semua siklus lainnya.

TUJUAN SISTEM GENERAL LEDGER

Sistem general ledger menggambarkan pemprosesan keuangan.Tujuan dari system general ledger
diantaranya :
a. Untuk mencatat transaksi akuntansi dengan tepat dan akurat.
b. Untuk memposting pada rekening yang tepat.
c. Untuk menjaga keseimbangan jumlah dalam sisi debit dan kredit.
d. Mengakomodasi kebutuhan pembuatan jurnal penyesuaian.
e. Untuk menyediakan laporan keuangan yang tepat.

BAGAN REKENING (CHART OF ACCOUNT)

Bagan rekening adalah rekening dalam perusahaan yang meliputi aset,ekuitas,pendapatan dan biaya-
biaya.Komposisi kode rekening yang ada dalam chart of accout didesain sesuai dengan kebutuhan
informasi internal dan eksternal perusahaan.

KLASIFIKASI DALAM CHART OF ACCOUNT

Klasifikasi rekening harus dapat mereflasi aktivitas perusahaan.


Perusahaan manufaktur membutuhkan manufaktur membutuhkan rekening persediaan dalam tiga buah
rekening(persediaan bahan baku,barang dalam proses dan barang jadi).Perusahaan jasa lebih
menfokuskan desain rekeningnya pada transaksi jasa..

PENGKODEAN DAFTAR REKENING.

Tipe pengkodean chart of account ada 2 diantaranya:


1) Block account codes.
Dalam desain dengan menggunakan block codes rekening secara berurutan di kategorikan ke dalam
klasifikasi rekening dengan membentuk blok,misalnya aktifa lancer.Keuntungannya yaitu jika ada
rekening baru dapat disisipkan tanpa harus mengubah kode rekening yang sudah ada.
2) Group Account Codes.
Dalam desain ini memiliki arti tertentu,misalnya kode rekening 112 dapat di artikan digit pertama
mempresentasikan kategori mayor rekening(aktiva lancar),Digit ke 2 merepresentasikan klasifikasi
intermediate(kas),Dan digit ke 3 merepresentasikan klasifikasi minor rekening (kas di tangan).

SUMBER DATA DAN INPUT.

Transaksi-transaksi yang akan di posting ke general ledger dapat di klasifikasikan ke dalam 6 tipe yaitu:
1) Transaksi eksternal yang bersifat rutin.
2) Transaksi inernal yang bersifat rutin.
3) Transaksi non-rutin
4) Jurnal penyesuaian(adjusting enteries).Transaksi ini terjadi pada akhir periode akuntansi.Empat tipe
adjusting enteries yaitu:
1) Akrual.
2) Defferal.
3) Revaluasi.
4) Koreksi.
5) Jurnal pembalik.
6) Jurnal penutup.

PENROSESAN DATA.

Pemrosesan data dalam system ledger di bagi menjadi dua yakni:


a) Pemrosesan data transaksi harian.
Transaksi yang bersifat harian seperti transaksi penjualan,penerimaan kas,pembelian dan transaksi
pengeluaran kas.
b) Pemrosesan akhir periode.
Pada akhir periode ada dua jurnal penyesuaian yang perlu dibuat yaitu jurnal penyesuain yang bersifat
rutin dan jurnal penyesuaian yang bersifat tidak rutin.

INFORMASI

Hasil output dari system pemprosesan ledger dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
1. Analisis general ledger.
Digunakan untuk alat pengendalian perusahaan.Ada dua analisis general ledger yaitu general journal
listing dan general ledger change report.
2. Laporan keuangan
Laporan keuangan utama yang dibuat oleh perusahaan ada tiga yaitu neraca,laporan,laba rugi dan arus
kas.Ketiga laporan dibuat pemakai laporan dari pihak luar perusahaan yang meliputi pemegang
saham,kreditur,pemerintah dan analisis keuangan.
3. Laporan manajerial
Data laporan manajerial berasal dari data yang juga digunakan untuk membuat laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai