Anda di halaman 1dari 9

KETERBUKAAN DAN KEADILAN

NADHIAR IRMA
RIZCO ADITYA
YOGA DITA
XI IPS 3
Keterbukaan
Keterbukaan merupakan perwujudan dari sikap
jujur, rendah hati, adil, mau menerima pendapat,
kritik dari orang lain. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, keterbukaan adalah hal terbuka,
perasaan toleransi dan hati-hati serta merupakan
landasan untuk berkomunikasi. Dengan demikian
dapat dipahami pula bahwa yang dimaksud dengan
keterbukaan adalah suatu sikap dan perilaku
terbuka dari individu dalam beraktivitas.
Keadilan
Pengertian kata “adil” yang lebih menekankan pada
“tindakan yang tidak berdasarkan kesewenang-
wenangan”, maka sesungguhnya pada setiap diri
manusia telah melekat sumber kebenaran yang 2 disebut
hati nurani. Tuhanlah yang menuntun hati nurani setiap
manusia beriman agar sanggup berbuat adil sesuai
dengan salah satu sifat-Nya yang Maha Adil. Kata
“keadilan” dapat juga diartikan sebagai suatu tindakan
yang tidak berdasarkan kesewenang-wenangan; atau
tindakan yang didasarkan kepada norma-norma (norma
agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, maupun
norma hukum).
Aristoteles
Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan menusia, kelayakan yang di
maksud adalah titik tengah antara kedua ujung ekstrim, tidak berat sebelah
dan tidak memihak. Menurut Aristoteles terdapat 5 (lima) jenis keadilan,
yaitu:

No Keadilan Uraian / Keterangan


1. Keadilan Komutatif Yaitu, perlakuan terhadap seseorang dengan tidak
me-lihat jasa-jasa yang telah diberikannya.
 

2. Keadilan Ditributif Yaitu, perlakuan terhadap seseorang sesuai dengan


jasa –jasa yang telah diberikan-nya.
 
3. Keadilan Kodrat Alam Yaitu, memberi sesuatu sesuai dengan yang diberi-
  kan oleh orang lain kepada kita.
 
4. Keadilan Konvensional. Yaitu, jika seorang warga negara telah menaati pera-
  turan perundang-undangan yang telah dikeluarkan.

5. Keadilan Perbaikan Yaitu, jika seseorang telah berusaha memulihkan


  nama baik orang lain yang telah tercermar.
• Plato
• Keadilan di proyeksikan pada diri manusia sehingga orang
yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri
dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Dalam pandangan
Plato, keadilan dapat dibedakan atas :
– Keadilan moral, yaitu suatu perbuatan yang dapat dikatakan adil
secara moral apabila telah mampu memberikan perlakuan yang
seimbang (selaras) antara hak dan kewajibannya.
• Contoh; seorang karyawan yang menuntut kenaikan upah
dengan diimbangi peningkatan kuaitas kerjanya.
– Keadilan prosedural.
• Suatu perbuatan dikatakan adil secara prosedural jika
seseorang telah mampu melaksanakan perbuatan adil
berdasarkan tata cara yang telah ditetapkan.
• Contoh; siswa yang berprestasi, dimana dalam pencapaian
prestasi tersebut, diawali dengan belajar keras, dan tidak
mencontek saat ujian.
• Socrates
Bahwa keadilan terrcipta bilamana setiap warga negara
sudah merasakan bahwa pemerintah telah
melaksanakan tugasnya dengan baik.
• Kong Fu Tju
Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, ayah sebagai
ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah
melaksanakan kewajibannya.
• Thomas Hobbes
Keadilan adalah suatu perbuatan yang didasarkan pada
perjanjian yang telah disepakati.
• Notonagoro
Keadilan hukum “legalitas” adalah suatu keadaan yang
didasarkan pada ketentuan hukum yang berlaku.
Keterbukaan Dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
•Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sudah saatnya ditumbuhkan sikap
keterbukaan dalam rangka memberikan jaminan
pemerataan terhadap hasil-hasil pembangunan.
Sikap keterbukaan sangat diperlukan dalam upaya
pelaksanaan pembangunan nasional untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak dan
bukan kesejahteraan sekelompok orang.
Prinsip keadilan sosial di Indonesia adalah sebagai berikut.
– Asas Adil dan Merata, yaitu mengandung arti bahwa
pembangunan nasional yang diselenggarakan itu pada dasarnya
merupakan usaha bersama yang harus merata disemua lapisan
masyarakat Indonesia dan di seluruh tanah air. Setiap warga
negara berhak memperoleh kesempatan berperan dan
menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada bangsa
dan negara.
– Asas keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam peri
kehidupan, yaitu berarti bahwa dalam pembangunan nasional
harus ada keseimbangan antara berbagai kepentingan.
Kepentingan tersebut adalah kepentingan dunia dan akhirat,
materiil dan spiritual.
Ciri-ciri Keterbukaan
•Sikap keterbukaan, merupakan prasyarat dalam menciptakan pemerintahan yang
bersih dan transparan. Keterbukaan juga merupakan sikap yang dibutuhkan dalam
harmonisasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka dapat dilihat tentang ciri-ciri keterbukaan sebagai berikut.
– Terbuka (transparan) dalam proses maupun pelaksanaan kebijakan publik.
– Menjadi dasar atau pedoman dalam dialog maupun berkomunikasi.
– Berterus terang dan tidak menutup-nutupi kesalahan dirinya maupun yang
dilakukan orang lain.
– Tidak merahasiakan sesuatu yang berdampak pada kecurigaan orang lain.
– Bersikap hati-hati dan selektif (check and recheck) dalam menerima dan
mengolah informasi dari manapun sumbernya.
– Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain.
– Mau mengakui kelemahan atau kekurangan dirinya atas segala yang dilakukan.
– Sangat menyadari tentang keberagaman dalam berbagai bidang kehidupan.
– Mau bekerja sama dan menghargai orang lain.
– Mau dan mampu menyesuaikan dengan berbagai perubahan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai