Anda di halaman 1dari 4

Biasakan Menghitung Titik Impas Agar Usaha Anda

Aman
Submitted by Om Nip-Nip on Sunday, 6 June 20102 Comments

Salah satu hal yang sering dilupakan oleh pengusaha baru adalah meng-analisa titik impas. Bahasa lainnya
adalah menghitung break even point atau menghitung BEP. Saya akan cerita sedikit.
Dulu, waktu saya masih bergerak di usaha distribusi deterjen, yang saya pikirkan pertama adalah bagaimana
caranya mendapatkan untung. Pokok’e piye carane ben bathi bahasa Jawa-nya.

Kemudian hari demi hari, waktu demi waktu dan bulan demi bulan kami terus berusaha untuk tetap untung,
nggak rugi.
Sampai pada sebuah titik dimana kami merasa kelelahan karena untung besar yang kami harap-harapkan kok
tidak datang jua. Akhirnya kami berpikiran bahwa usaha kami ini rugi.

Padahal, ada satu titik dimana usaha kita ini masih tetap bisa berjalan terus walaupun belum mendapatkan
keuntungan. Titik itu dinamakan titik impas, titik dimana usaha kita tidak untung, tapi juga tidak rugi.
Di titik inilah anda bisa sedikit bernafas lega. Anda tetap bisa mempertahankan usaha anda untuk terus berjalan,
sembari menunggu keuntungan datang menghampiri anda.

Lalu bagaimana caranya menghitung titik impas? Ada 2 cara menghitung titik impas. Satu dengan cara
matematis, satunya lagi dengan cara grafik. Yang akan saya bahas sekarang adalah dengan cara matematis
saja.

BEP dengan cara matematis ini dibagi menjadi 2, yaitu BEP dalam rupiah dan BEP dalam jumlah atau unit.

1. BEP atau titik impas dalam unit.


Rumusnya : BEP =  Biaya Tetap : (Harga Jual Per Unit : Biaya Variabel Rata-Rata)
2. BEP atau titik impas dalam rupiah.
Rumusnya : BEP = Biaya Tetap Total : 1 – (Biaya Variabel Rata-Rata : Harga Jual Per Unit)
Biar gampang memahaminya, anda bisa lihat contoh di bawah ini. Tapi sebelumnya, silahkan anda pahami dulu
apa itu biaya tetap dan apa itu biaya variabel.

Penting bagi anda untuk mengetahui dan memahaminya sebelum anda menghitung BEP. Nggak susah kok,
beneran. Saran saya, jangan melanjutkan membaca artikel ini kalau anda belum tahu apa itu biaya
variabel dan apa itu biaya tetap. Silahkan klik di sini untuk membacanya.
Sekarang masuk ke contoh kasus. Enaknya ambil contoh usaha yang mana? Usaha kedai makan,usaha jamur
tiram atau usaha jus buah? Kayaknya yang enak usaha jus buah saja ya.
Ok, misalkan anda jualan macam-macam jus buah. Biaya tetap yang anda keluarkan adalah 250 ribu rupiah.
Biaya variabelnya sebesar 3 ribu rupiah per unit.

Kemudian anda berencana menjual macam-macam jus buah tersebut dengan harga 5 ribu rupiah per gelas.
Maka titik impas atau BEP-nya adalah :

1. BEP (dalam unit) = 250.000 : (5.000 – 3.000) = 125 unit.


2. BEP (dalam rupiah) = 250.000 : 1 – (3.000 : 5.000) = 625000 rupiah.
So, anda harus berjualan jus buah sebanyak 125 gelas atau menjual sebesar 625 ribu rupiah agar anda
mencapai titik impas. Maksudnya adalah 125 gelas atau 625 ribu rupiah tadi sudah bisa anda gunakan buat
bayar semua pengeluaran usaha jus anda tanpa anda harus rugi.

Dan apabila anda mampu menjual 126 gelas, berarti yang satu gelas tadilah keuntungan anda. Paham kan?

Kesimpulannya adalah apapun tipe bisnis anda, di awal anda melangkah, usahakan selalu menghitung berapa
titik impas atau BEP produk anda. Jadi anda sudah punya bayangan, oo…harus jual segini tho agar usahaku
aman. Atau oo…harus dapat pemasukan segini buat bisa jalan lagi.
Baru setelah itu anda masuk ke target kedua, yaitu memperbesar penjualan anda alias berapa besarnya
keuntungan yang akan anda kejar. Mudah kan? Lha terus saya makannya dari mana mas kalau saya hanya bisa
jualan sampai titik impas? Kan saya nggak untung walaupun nggak rugi…
Wah, kalau pertanyaannya seperti itu, pintar-pintarnya anda lah. Saya dulu waktu belum untung, pernah sampai
bantuin usaha taksi motor mas Yanuar biar bisa buat dapur ngebul…ha..ha..ha..
Ada yang ditanyakan perihal rumus BEP atau pengertian Break Even Point diatas?
(sumber gambar : light-publishing.com

Analisa Break Event Point


7

Most Popular Content All  |  Today  |  This Week  |  This Month

 Pengertian dan tugas managerRated 25↑ 18↓ (43 Votes)

 Pengertian dan tujuan analisis pekerjaan Rated 25↑ 27↓ (52 Votes)

 Bentuk-bentuk organisasiRated 15↑ 9↓ (24 Votes)

CREATE YOUR OWN RATING

Rate This
Analisis Break Even adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik, dalam unit atau rupiah,

yang menunjukkan biaya sama dengan pendapatan. Dengan mengetahui break even ini diharapkan pada

volume penjualan berapa perusahaan mencapai titik impasnya, yaitu tidak rugi ataupun tidak untung.

Analisis ini memerlukan estimasi mengenai biaya tetap, biaya variabel, dan penjualan. Contoh dari biaya tetap

adalah biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, bunga kredit, dan gaji pimpinan, sedangkan contoh dari

biaya variabel adalah biaya tenaga kerja langsung, biaya material, biaya utiliti. Dan untuk pendapatan

diasumsikan berbentuk linier dimana besarnya bertambah sesuai dengan pertambahan volume penjualan.

Rumus Break Event Point (BEP) untuk single product adalah:

BEP(unit/x) = FC / (S – VC)

atau

BEP(rupiah) = FC / (1 – (VC/S))

Dimana :

FC = fixed cost (biaya tetap), VC = variable cost (biaya variabel), S = sales (penjualan).

Rumus BEP untuk multiple product adalah:

BEP(rupiah) = FC / (1 – (TVC/TR))

Dimana :

TVC = total variable cost (total biaya variabel), TR = total revenue (total pendapatan).

o Share this:
o StumbleUpon
o Digg
o Reddit
o
o

Filed under: Management Produksi , biaya tetap, biaya variabel, break event point, multiple product, single

product

9 Responses
1. febri says:
05/06/2010 at 12:16 pm

mas, hubungannya break event point dengan diskonto apa sh mas?

REPLY

o henzkey says:
05/18/2010 at 11:46 am
BEP adalah untuk menghitung titik impas suatu produk jualan (dlm artian tidak untung dan jug atidak rugi)
sedangkan diskonto adalah suatu cara untuk menghitung tingkat persen yang akan kita kenakan pada
produk jualan. Artinya bisa saja akan berhubungan bilamana yang akan dicari adalah jumlah satuan dari
BEP produk bukan harganya.
Jadi tergantung kita untuk memakainya atau tidak.
Mudah-mudahan dapat dimengerti….
2. adityafacilitator says:
04/07/2010 at 8:56 am

Sudah bener nih.. btw saya punya cara menghitung BEP dengan metode yang lain ya sekedar untuk melengkapi
saja boleh kan..? klik disini..terimakasih sudah diberi tumpangan lewat.
REPLY

o henzkey says:
05/18/2010 at 11:42 am

Silahkan saja. saya sangat berterima kasih….

Anda mungkin juga menyukai