Anda di halaman 1dari 1

Pengembangan Energi Terbarukan Dari Limbah Cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit

Edwin Mahajoeno

Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan industri minyak kelapa sawit terbesar, bahkan akan
menjadi produsen utama dunia 2010, yang akan memiliki sumberdaya yang belum tersentuh lebih dari 50
juta ton pertahun. Inovasi pengembangan teknologi pengekstrak biogas dari produk samping pabrik minyak
kelapa sawit (LCPMKS) untuk memproduksi bahan bakar terbarukan dan manfaatnya sebagai pengganti
bahan bakar kendaraan (solar) dan peralatan internal pabrik mendesak untuk dilakukan. Tujuan penelitian 1)
mempelajari karakteristik dan faktor biotik dan abiotik yang berpengaruh terhadap laju produksi biogas dan
efisiensi pengurangan bahan organik LCPMKS, 2) mengukur emisi metan kolam LCPMKS anaerob,
memantau kualitas kolam LCPMKS dan cara peningkatan kualitas biogas, 3) merancang dan
mempersiapkan kondisi awal digester anaerob kolam tertutup dan optimasi kinerja bioreaktor untuk produksi
biogas dan efisiensi pengurangan organik, 4) mengkaji kelayakan tekno-ekonomi anaerob digester anaerob
kolam tertutup untuk mendapatkan teknologi pengolahan LCPMKS untuk produksi biogas yang layak
diaplikasikan. Hasil karakterisasi LCPMKS PT. Pinago Utama bersifat koloida, kental, coklat atau
keabu-abuan, pH 4,4-4,6, mempunyai relata kandungan COD 49,0-63,6; BOD 23,5-29,3; TS 26,5-45,4 dan
SS 17,1-35,9 g1-1. Keseluruhan parameter kualitas air limbah berada di atas ambang baku mutu yang
diperuntukan dan berpotensi sebagai pencemar lingkungan baik udara maupun air. Jenis inokulum lumpur
kolam anaerob II-B dengan konsentrasi 20% (b/v), mampu meningkatkan laju produksi biogas, juga
penambahan bahan Ca(OH)2, pH awal substrat 7, penambahan agitasi dan penambahan suhu LCPMKS
>40°C, mampu meningkatkan laju produksi biogas, dengan rerata efisiensi pengurangan bahan organik
relatif tinggi, masing-masing 88 %, 74,8%, 64,4% dan 61% untuk COD, BOD, SS, dan TS pada sistern curah
skala laboratorium. Pengelolaan LCPMKS sistem konvensional terdiri dari kolam anaerob dan aerob
berpotensi sebagai pencemar lingkungan udara dan air. Emisi biogas kolam percobaan (ll-B) adalah 3.555
m3/hari, dengan konsentrasi gas metan (CH4) sebesar 53,4%. Potensi emisi gas metan dari kolam anaerob
sebesar .1935,6 kg/hari, atau potensi pemanasan global sebesar 23.866 ton CO2-e/tahun. Kinerja sistem
kolam, efisiensi pengurangan bahan pencemar COD, BOD" TS" VS dan SS > 80% dengan waktu tinggal
l0-12 bulan. Digester anaerob kolam tertutup (bioreaktor) dibangun pada kolam I. I berkapasitas total 4500
m3, volume kerja 4000 m3, dan aklimatisasi inokulum 20% (b/v) dengan suhu >35 oC dalam kondisi awal
sesuai substrat kolam anaerob. Kinerja optimum bioreaktor adalah laju pengumpanan 200 m3/hari diproduksi
biogas sebesar .1 0.000 m3/hari, dengan ensiensi penurunan organik rerata >90%. Produksi biogas
bioreaktor ini dapat dirnanfaatkan untuk berbagai keperluan: sebagai sumber bahan bakar panas maupun
tenaga (kompresor) dan lain-lain. Peningkatan kualitas biogas dapat dilakukan penjerapan menggunakan
Ca(OH)2 secara sederhana dan murah. Pemasangan digester anaerob kolam tertutup secara tekno-ekonorni
sangat layak diaplikasikan dan ramah lingkungan. Pengembangan teknologi perombakan anaerob kolam
tertutup dengan peningkatan agitasi (resirkulasi) mampu meningkatkan produksi biogas dan ramah
lingkungan.

1/1

Anda mungkin juga menyukai