Skenario I GIPSUM
TUTOR
UNIVERSITAS JEMBER
2010
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat
menyelesaikan laporan tutorial scenario satu pada Blok Bahan dan Teknologi Kedokteran
Gigi I (BTKG I) yang berjudul gypsum.
Banyak hal yang harus diketahui dari untuk itu di dalam penyusunan laporan ini
akan membahas tentang judul sesuai scenario sehubungan dengan gypsum.
Harapan kami dalam penyusunan laporan ini yaitu agar laporan tutorial yang kami
buat dengan pembahasan tersebut dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang terkait, terutama
pada saudara – saudara yang berkecimpung dalam bidang kesehatan dan pihak lain serta yang
membaca dan masyarakat pada umumnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada tutor pembimbing kami dan teman – teman yang
telah menyumbangkan ide, pikiran, dan tenaganya dalam pembuatan laporan tutorial ini serta
tidak lupa kami memohon maaf sebesar – besarnyaapabila terdapat kata – kata yang kurang
berkenan dihati para pembaca.
penyusun
2
DAFTAR ISI
c. Tujuan ………………………………………………………………………... 5
3
BAB I
PENDAHULUAN
Produk gipsum digunakan dalam kedokteran gigi untuk membuat model studi dari
rongga mulut serta struktur maksilo-fasial dan sebagai piranti penting untuk pekerjaan
laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa gigi. Berbagai jenis
plaster digunakan untuk membuat cetakan dan model dimana protesa dan restorasi
kedokteran gigi dibuat.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari gypsum?
Manipulasi
Setting time
1.3 Tujuan
1. Agar kita dapat mengetahui pengertian gipsum.
2. Agar kita dapat mengetahui komposisi gipsum.
3. Agar kita dapat mengetahui fungsi gipsum di kedokteran gigi.
4. Agar kita dapat mengetahui jenis dan sifat gipsum.
5. Agar kita dapat mengetahui cara memanipulasi gipsum yang baik.
6. Agar kita dapat mengatahui proses setting gipsum beserta dengan reaksi yang terjadi.
7. Agar kita dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi setting time &
manipulasi
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gypsum merupakan mineral yang ditambang dari belahan dunia. Gypsum juga
merupakan produk samping dari beberapa proses kimia. Secara kimiawi gypsum yang
ditujukan untuk kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat (CaSO 4. 2H2O) murni.
( Kenneth J. Anusavice, 2004 : 155).
Gypsum sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis gypsum dental secara umum sebelum
diklasifikasikan yaitu : Plaster dan stone gigi. Kandungan utama plaster dan stone gigi adalah
kalsium sulfat hemihidrat (CaSO4)2. H2O atau CaSO4. ½ H2O. bergantung pada metode
pengapuran bentuk hemihidrat yang berbeda dapat diperoleh. Bentuk ini disebut α-hemihidrat
dan β-hemihidrat. Adanya penulisan α-hemihidrat dan β-hemihidratini menurut kandungan
mineral yang ada didalamnya. ( Kenneth J. Anusavice, 2004 : 156).
Produk gypsum telah digunakan secara meluas dalam kedokteran gigi untuk membuat
model studi dari rongga mulut dan struktur maksilo-facial dan sebagai piranti penting untuk
pekerjaan laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa gigi. Berbagai
jenis plaster digunakan untuk membuat cetakan dan model dimana protesa dan restorasi
kedokteran gigi dibuat. Bila plaster diaduk dengan silica maka dikenal dengan bahan tanam
gigi. Bahan tanam tersebut digunakan untuk membentuk mold guna mengecor restorasi gigi
dengan logam yang dicairkan. ( Kenneth J. Anusavice, 2004 : 155).
Penggunaan gypsum dalam kedokteran gigi juga dapat diperlihatkan dalam membuat
gigi tiruan. Misalnya, campuran plaster of Paris dan air ditempatkan dalam sendok cetak dan
ditekan pada jaringan rahang. Plaster dibiarkan mengeras dan kemudian cetakan dikeluarkan.
Dokter gigi sekarang memiliki bentuk negative dari jaringan yang dibentuk tersebut yang
dibuat dalam rongga mulut. ( Kenneth J. Anusavice, 2004 : 155).
Bila jenis plaster lain yang dikenal dengan stone gigi, yang sekarang diaduk dengan
air sekarang diaduk dengan air kemudian dituang kedalam cetakan model negative yang tadi
lalu dibiarkan sampai mengeras. Lalu cetakann plaster yang mengeras tersebut menjadi mold
untuk menjadi model positif atau model master. Pada model inilah gigi tiruan dibuat tanpa
kehadiran pasien. ( Kenneth J. Anusavice, 2004 : 155).
6
Sedangkan perbedaaan dari α-hemihidrat dan β-hemihidrat adalah perbedaan hasil
dalam ukuran kristal, daerah permukaan, dan derajat kesempurnaan kisi-kisi. Sebenarnya,
bentuk β merupakan agregasi fibrus dari kristal halus dengan pori kapiler, sementara bentuk α
terdiri dari fragmen dan kristal yang mengelupas dalam bentuk tongkat atau prisma.
( Kenneth J. Anusavice, 2004 : 156).
Bila gypsum dipanaskan sampai temperature seperti yang ditunjukan pada bagian
pertama reaksi 1 dalam suatu ketel, tong, atau pembakaran kapur terbuka akan terbentuk
kristal hemihidrat. Kristal β-hemihidrat memiliki ciri-ciri bentuk spons dan tidak teratur.
Berbeda dengan kristal-kristal β-hemihidrat (batu), α- hemihidrat lebih padat dan mempunyai
bentuk prismatik. ( Kenneth J. Anusavice, 2004 : 156).
Prosedur yang berbeda juga digunakan untuk memperoleh hemihidrat. Produk dari
proses-proses ini merupakan konstituen utama dari stone gigi, dari mana pengecoran atau
model gigi dibuat. Bila α-hemihidrat dicampur dengan air maka reaksi pertama akan terbalik
dan produk yang diperoleh lebih kuat dan lebih kuat jika dibandingkan dengan produk dari β-
hemihidrat. ( Kenneth J. Anusavice, 2004 : 157).
Meskipun ukuran partikel dan total daerah permukaan adalah factor utama dalam
mengukur air, penyebaran partikel juga memegang peran utama. Produk gypsum komersial
yaitu berbagai macam stone dan plaster tersedia di pasaran, terdiri dari 1 bentuk hemihidrat.
Meskipun merupakan produk yang diproses, bahan-bahan tersebut mengandung sedikit
komponen lain, heksagonal yang tidak berubah atau anhidrat ortorombik. Tambahan gypsum
dan garam lain juga ditambahkan untuk mengendalikan waktu pengerasan serta ekspansi.
( Kenneth J. Anusavice, 2004 : 157).
7
Struktur kimia gips
Gips adalah kalsium sulfat dihidrat,CaSO4.2H2O. Saat mengeras, dimana suhunya
cukup tinggi untuk menghilangkan kadar airnya, gips berubah menjadi kalsium sulfat
hemihidrat, (CaSO4)2.H2O,dan pada temperatur lebih tinggi, anhidrat dibentuk sebagaimana
bertikut;
o
Gibs sampai 130 CaSO4.2H2O
o
Hemihidrat sampai 200 (CaSO4)2.H2O
Anhidrat CaSo4
(Richard dkk,2002)
Klasifikasi gips
1.Impression plaster ( tipe I )
Bahan cetak ini terdiri dari plaster of paris yang ditamahkan untuk mengatur waktu
pengerasana dan ekspansi pengerasan. Impression plaster sekarang jarang digunakan dalam
bidang kedokteran gigi dan bahan ini digantikan dengan bahan yang tidak terlalu kaku dan
material elastik impression
Plaster model ini sekarang digunakan untuk mengisi kuvet dalam pembuatan protesa bila
ekspansi pengerasan tidaklah penting dan kekuatan cukup. Biasanya berwarna putih alami,
jadi terlihat kontras dengan stone yang pada umumnya berwarna
Dental stone ideal untuk pembuatan model dari full atau partial denture, model ortodonsi dan
lain lain.Dental stone secara tradisional berwarana kuning atau putih
Material tipe IV ini sering digunakan sebagai die stones karena cocok untuk pembuatan pola
dari malam dalam cast restoration. Untuk memeroleh sifat ini, digunakandari jenis densite
serta daerah permukaan yang lebih kecil menghasilkan sifat tersebut tanpa menyebabkan
pengentalan adukan.
8
5.High strength, high expansion dental stone (tipe V)
Tambahan dalam klasifikasi ADA untuk material ini berkembang atas respon untuk
memenuhi kebutuhan akan kekuatan dan ekspansi gips yang lebih tinggi dibanding dental
stone. Material ini berwarna biru atau hijau,dan paling banyak membutuhkan biaya
dibandingkan semua produk gips.
(Anusaice,2004)
Sifat –sifat
a. Ketepatan
- Plaster sangat baik dalam mencatat detil detil halus
- Perubahan dimensi sewaktu setting sangat kecil
- Bila terdapat undercut,cetakan gips akan pecah sewaktu dikeluarkan dari mulut
- Perubahan dimensi selama penyimpanan cetakan gips adalah kecil meskipun ada
sedikit kontraksi karena pengeringan
- Sebelum diisi dengan model gips cetakan harus diberi bahan separasi
b. Sifat sifat lainnya
- Bahan cetak gips bersifat nontoksis
- Waktu setting bisa dikontrol dengan menggunakan bahan tambahan yang tepat
(Combe,1992)
Manipulasi
Plaster atau gips hendaknya dicampur dengan air atau larutan PE dengan
perbandingan 100gr dengan 50 sampai 60ml. Harus dijaga agar tidak terbentuk gelembung
udara sewaktu mengaduk karena gelembung ini dapat muncul di permukaan dan dapat
menyebabkan ketidaktepatan hasil cetakan (Combe,1992)
Untuk lebih detailnya, manipulasi dipengaruhi oleh hal hal sebagai berikut :
- Pemilihan
Untuk proses awal, harus dilakukan pemilihan gips berdasarkan aplikasi yang akan dibuat.
9
Perbandingan air dan bubuk yang tepat akan sangat menentukan proses manipulasi dan juga
setting reaksi, misalnya apabila terlalu banyak kandungan air dalam gips maka waktu setting
akan lebih cepat dan diperoleh hasil gips yang lunak.
- Pengadukan
Pengadukan sebaiknya dilakukan 1 menit sampai halus dan homogen
- Finnal setting
Finnal setting dicapai saat bahan dapat dengan aman dibentuk, tetapi memiliki kekuatan dan
resistensi yang minimal. Saat final setting reaksi kimia selesai dan model terasa dingin saat
disentuh.Sebagian besar pabrik merekomendasikan 1 jam sampai akhirnya bahan bisa
dengan aman dilepas dari cetakan
- Penyimpanan
Gips dapat menyerap air dari lingkungan.Kelembaban dan tempat yang delat dengan sumber
air akan berpengaruh buruk pada powdernya..Hal ini akan mempengruhi waktu setting,
sehingga gips sebaiknya disimpan dalam kontainer tertutup.
- Kebersihan
Peralatan manipulasi gips harus dijaga kebersihannya. Seperti yang disebut diatas waktu
setting gips akan lebih cepat karena pengadukan. Bowl, spatula, dan vibrator harus segera
dibersihkan segera sebelum setelah menipulasi, sehingga tidak terkontaminasi bahn lain.
(Hatrich dkk,2003)
10
- Hindari terjebaknya udara
Adanya kandungan udara dalam pencampuran gips akan dapat menyebabkan porositas pada
hasil akhir dari gips. Sehingga terlebih dulu menuangkan air ke dalam wadah setelah itu
memasukkan powder
reaksi pengerasan
1. ketika hemihidrat diaduk dengan air, terbentuk suatu suspensi cair dan dapat
dimanipulasi
2. hemihidrat melarut sampai terbentuk larutan jenuh
3. larutan jenih hemihidrat ini amat jenuhdengan dihidrat sehingga dihidrat mengendap
4. begitu dihidrat mengendap, larutan tidak jenuh lagi dengan hemihidrat
(Anusavice,2004)
11
BAB III
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN GYPSUM
Gypsum adalah mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia, merupakan produk
samping dari beerapa proses kimia. Secara kimiawi, gypsum yang dihasilkan untuk tujuan
kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat. Gypsum pada kedokteran gigi digunakan
untuk membuat model studi dari rongga mulut serta struktur maksilo-fasial dan sebagai
piranti penting untuk pekerjaan laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan
protesa gigi. Gips adalah kalsium sulfat dihidrat,CaSO4.2H2O. Saat mengeras, dimana
suhunya cukup tinggi untuk menghilangkan kadar airnya, gips berubah menjadi kalsium
sulfat hemihidrat, (CaSO4)2.H2O,dan pada temperatur lebih tinggi.
1. Kekuatan kompresi (paling umum digunakan untuk mengukur kekuatan gips) yang
baik. Besarnya Kekuatan kompresi dari beberapa produk gipsum berkisar (12 MPa-
38 MPa).
2. Kekuatan tarik, tergantung pada penggunaan.
Bila digunakan untuk membuat piranti restorasi maka dibutuhkan kekuatan
tarik yang lebih besar diubanding bila digunakan untuk model studi.
3. Kekerasan dan ketahanan abrasi.
Kekerasan dan ketahanan abrasi permukaan gipsum harus baik.
4. Produksi detail permukaan.
Dapat memberikan detail permukaan yang tajam.
12
4. Kompatibel dengan bahan cetak, tidak terjadi interaksi antara permukaan cetakan
dengan permukaan model, die.
5. Murah dan mudah dipergunakan.
KOMPOSISI GIPSUM
13
Fungsi gypsum di kedokteran gigi
Untuk membuat model studi dari rongga mulut serta struktur maksilo-fasial dan sebagai
piranti untuk pekerjaan laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa dan
restorasi kedokteran gigi dibuat. Bila plaster diaduk dengan silica, dikenal sebagai bahan
tanam gigi. Bahan tanam tersebut dibuat untuk membuat mold guna mengecor restorasi gigi
dengan logam yang dicairkan. Untuk membuat model studi, model analisa, model diagnose,
model anatomis, biasanya model-model tersebut digunakan gypsum tipe Plaster/β-
Hemihidrat. Sedangkan untuk membuat model kerja dan die biasanya digunakan gypsum tipe
α-Hemihidrat. Secara umum fungsi gips adalah untuk membuat suatu model dan die,
mounting, bahan tanam, packing akrilik, bahan cetak.
Kriteria pemilihan produk gipsum tergantung pada penggunaannya serta sifat fisik
tertentu penggunaan tertentu. Misalnya, stone kedokteran gigi merupakan materi yang buruk
untuk digunakan sebagai bahan cetak, karena apabila ada gigi-geligi tidaklah mungkin,
mengeluarkan cetakan melalui undercut pada gigi tanpa melukainya dikarenakan kekuatan
stone (α-hemihidrat).
Sebaliknya, bila hasil cor yang kuat dibutuhkan untuk membuat protesa, kita tidak
boleh memilih plaster yang lemah (β-hemihidrat). Dengan kata lain, tidak ada produk gipsum
gigi yang dapat digunakan untuk semua tujuan.
Ada 5 jenis gypsum yang terdaftar oleh spesifikasi ADA No.25 yaitu :
Bahan cetak ini terdiri dari plaster of paris yang ditambahkan zat tambahan untuk
mengatur waktu pengerasan dan ekspansi pengerasan. Plaster jenis ini jarang digunakan
lagi dalam Kedokteran Gigi karena telah digantikan oleh bahan yang kurang kaku seperti
hidrokoloid dan elastomer. Plaster terbatas digunakan untuk cetakan akhir, atau wash ,
dalam pembuatan gigi tiruan penuh. Plaster cetak ( type I ) ini memiliki kekuatan
kompresi 580 + 290 psi.
14
2. Plaster model ( type II )
Plaster model ini atau plaster laboratorium tipe II sekarang digunakan untuk mengisi
kuvet dalam pembuatan protesa bila ekspansi pengerasan tidaklah penting dan kekuatan
cukup. Biasanya dipasarkan dalam warna putih alami, jadi terlihat kontras dengan stone
yang umumnya berwarna. Plaster model ( type II ) ini memiliki kekuatan kompresi 1300
psi.
Stone type III memiliki kekuatan kompresi minimal 1 jam 20,7 Mpa (3000 psi),
tetapi tidak melebihi 34,5 Mpa (5000psi). Bahan ini ditujukan untuk pengecoran dalam
membentuk gigi tiruan penuh yang cocok dengan jaringan lunak. Stone ini lebih disukai
untuk pembuatan model yang digunakan pada konstruksi protesa, karena stone tersebut
memiliki kekuatan yang cukup untuk tujuan itu serta protesa lebih mudah dikeluarkan
setelah proses selesai.
Persyaratan utama bagi bahan stone untuk pembuatan die adalah kekuatan,
kekerasan, dan ekspansi pengerasan minimal. Untuk memperoleh sifat ini, digunakan α-
hemihidrat dari jenis “Densite”. Partikel partikel berbentuk kuboidal serta daerah
permukaan yang lebih kecil menghasilkan sifat tersebut tanpa menyebabkan pengentalan
adukan. Type IV ini memiliki kekuatan konpresi 5000psi. Kekerasan permukaan
meningkat lebih cepat bila dibandingkan dengan kekuatan kompresi, karena permukaan
lebih cepat mengering. Ini merupakan keunggulan nyataa, dimana permukaannya tahan
terhadap abrasi sementara inti die cukup liat dan kurang terpaparkan terhadap patah tanpa
disengaja.
5. Stone gigi, kekuatan tinggi ekspansi tinggi ( V )
Ini merupakan produk gypsum yang dibuat akhir akhir ini, dan memiliki kekuatan
kolpresi yang lebih tinggi dibandingkan stone gigi type IV, kekuatan kompresi type V ini
sekitar 7000psi. Kekuatan yang ditingkatkan ini diperoleh dengan menurunkan lebih jauh
rasio W:P. Ekspansi pengerasan ditingkatkan dari maksimal 0,10% - 0,30%. Alasan
peningkatan batasan ekspansi pengerasan disebabkan karena logam campur yang baru,
15
seperti basis logam, memiliki pengerutan pengecoran yang lebih besardibandingkan
logam campur mulia konvensional. Jadi, dibutuhkan ekspansi lebih tinggi pada stone
yang digunakan untuk die untuk mengimbangi pengerutan pemadatan logam campur.
PENGOLAHAN GYPSUM
Manipulasi Gypsum
1. Penyimpanan
Untuk mencegah terjadinya reaksi dengan kelembaban atmosfer yang dapat
mempercepat setting time, sehingga kekuatan gypsum berkurang.
2. Kontaminasi
Untuk mencegah agar tidak bercampur dengan bekas-bekas gypsum yang
telah diset atau bahan impurity lainnya.
16
6. Vibrator
Untuk membantu mengalirkan adonan ke dalam cetakan dan mempermudah
terlepasnya gelembung udara. Vibrasi hendaknya jangan sampai berlebih, untuk
mencegah ditorsinya bahan cetak.
REAKSI SETTING
Setting time→ waktu yang diperlukan bahan untuk setting sampai menjadi rigid
PROSES SETTING
1. Kalsium sulfat hemihidrat larut dan bereaksi dengan air membentuk Kalsium
sulfat dihidrat .
2. Terjadi presipitasi kristal kalsium sulfat dihidrat→ bahan menjadi kaku tetapi
tidak keras, dapat diukir tetapi tdk dapat dibentuk, ekspansi thermis dan
panas masih berlangsung→ INITIAL SETTING
17
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SETTING TIME
1. Komposisi gips atau stone, sebagaimana yang telah disediakan oleh pabrik:
a. Gypsum
Bila terdapat (misalnya, disebabkan karena adanya dehydrasi yang tidak sempurna
sewaktu proses pembuatan) akan mempercepat setting time.
Bila terdapat hexagonal calcium sulphate akan mengalami hydrasi dengan cepat.
Orthorombic calcium sulphate, yang dapat dihasilkan dari gypsum yang terlalu banyak
overheating sewaktu pembuatan, bereaksi sangat lambat dengan air (dikenal dengan gips
gosong atau ‘dead burnt’ plaster).
Adanya impurity lain, baik yang didapati dari bahan baku gypsum maupun yang terjadi
selama proses pembuatan.
i. Bahan akselerator
Contoh:
2. Gypsum mempersiapkan inti bagi pertumbuhan Kristal dihydrate yang terbentuk lebih
lanjut.
18
ii. Bahan retardus
Contoh: Natrium citrate dan borax, bahan ini mengurangi kecepatan pelarutan
hemihydrate dan juga terabsorbsi ke dalam inti kristalisasi sehingga ‘meracuni’ inti dan
menyebabkannya tidak efektif.
Bentuk fisis dari gips atau stone, sewaktu pembuatan sering dilakukan penumbukan
setelah proses dehydrasi. Ini mempercepat waktu setting:
i. Karena sebagian dari kristal yang ditumbuk dapat menjadi inti pertumbuhan kristal
sewaktu setting.
ii. Dilakukannya penumbukan menambah luas permukaan hemihydrate yang terbuka ke air
sehingga mempercepat laju pelarutan hemihydrate.
Suhu pencampuran, suhu sampai 50oC mempunyai pengaruh sangat kecil, misalnya seperti
pada hasil pengujian satu batch dental stone. Ini berbeda dengan kebanyakan reaksi kimia
yang umumnya dipercepat oleh adanya kenaikan suhu. Hal ini dapat dijelaskan dengan
asumsi bahwa laju reaksi tergantung pada kecepatan difusi random ion Ca 2+ dan SO42- ke
Kristal-kristal dehydrate yang terbentuk. Kecepatan difusi ion-ion dalam larutan
tergantung tidak hanya pada bentuk ion tetapi juga pada suhu dan konsentrasi ion.
i. Suhu
Suhu, dapat diperlihatkan bahwa kecepatan diffusi ion-ion Ca2+ dan SO4 2- pada suhu 50oC
adalah kira-kira dua kali lipat kecepatan diffuse pada suhu 5oC.
ii. Konsentrasi
Faktor (i) dan (ii) diatas berlawanan satu dengan lainnya kira-kira serupa sehingga antara
suhu 5oC sampai 50oC. Faktor suhu hanya member pengaruh yang relative kecil terhadap
19
kecepatan reaksi. Pada suhu yang lebih tinggi terjadi retardasi hydrasi, dan pada suhu
100oC sama sekali tidak terjadi dehydrasi, pada suhu sekitar ini hemihydrate dan dihydrate
mempunyai daya larut yang sama.
4. Perbandingan air/puder
Perbandingan air/puder ini mempunyai pengaruh sangat kecil terhadap laju hydrasi
hemihydrate, meskipun peningkatan jumlah air dalam adonan menghasilkan waktu setting
lebih lambat sebagaimana hasil pengujian dengan jarum Vicat dan Gillmore. Hal ini
disebabkan karena pada bahan dengan perbandingan air/puder yang lebih tinggi terdapat
lebih sedikit pertumbuhan kristal dehydrate per satuan volume adonan. Jadi pada adonan
yang lebih encer perlu terjadi lebih banyak pertumbuhan kristal sampai terdapat cukup
banyak kristal yang berkontak sehingga bahan menjadi cukup kaku untuk sanggup
menahan penetrasi jarum pengukur pada waktu setting.
5. Waktu pengadonan
- Pemilihan
Untuk proses awal, harus dilakukan pemilihan gips berdasarkan aplikasi yang akan dibuat.
- Pengadukan
Pengadukan sebaiknya dilakukan 1 menit sampai halus dan homogen
20
- Initial setting time-working time
Setelah dicampur selama 1 menit,working time dimulai.Selama viscositas dari campuran
bertambah, bahan tidak lagi mengalir dan mulai megeruh. Saat mulai mengeruh berarti
campuran telah mencapai initial setting. Atau bisa dilihat pada awal campuran dimana bahan
menjadi kaku tetapi tidak keras dan tidak dapat dibentuk serta terjadi ekspansi termis atau
adanya panas. Pada umumnya, initial setting terjadi selama 8 –10 menit mulai dari awal
pengadukan
- Finnal setting
Finnal setting dicapai saat bahan dapat dengan aman dibentuk, tetapi memiliki kekuatan dan
resistensi yang minimal. Saat final setting reaksi kimia selesai dan model terasa dingin saat
disentuh.Sebagian besar pabrik merekomendasikan 1 jam sampai akhirnya bahan bisa
dengan aman dilepas dari cetakan
- Penyimpanan
Gips dapat menyerap air dari lingkungan.Kelembaban dan tempat yang delat dengan sumber
air akan berpengaruh buruk pada powdernya..Hal ini akan mempengruhi waktu setting,
sehingga gips sebaiknya disimpan dalam kontainer tertutup.
- Kebersihan
Peralatan manipulasi gips harus dijaga kebersihannya. Seperti yang disebut diatas waktu
setting gips akan lebih cepat karena pengadukan. Bowl, spatula, dan vibrator harus segera
dibersihkan segera sebelum setelah menipulasi, sehingga tidak terkontaminasi bahn lain.
(Hatrich dkk,2003)
21
BAB IV
KESIMPULAN
1. Gipsum adalah mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia. Gipsum juga
merupakan produk samping dari beberapa proses kimia. Secara kimiawi, gipsum yang
dihasilkan untuk tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat (CaSO4 . 2H2O)
murni. Berbagai bentuk gipsum yang berbeda telah digunakan selama beberapa abad
untuk tujuan konstruksi.
2. Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut
diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai mineral
evaporit, endapan gipsum berbentuk lapisan di antara batuan-batuan sedimen batu
gamping, serpih merah, batu pasir, lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk
endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen.
3. Dalam manipulasi, hal – hal yang perlu diperhatikan yaitu penakaran (rasio W:P), bahan
separasi, waktu pengadukan dan proses pengadukan, kontaminasi, dan penyimpanan.
Selain itu, perlu diperhatikan setting time, yaitu waktu yang diperlukan gypsum dari
mulai pengadukan sampai menjadi rigid (keras)
4. Adapun hal – hal yang mempengaruhi setting time yaitu Kehalusan semakin halus
ukuran partikel hemihidrat, semakin cepat adukan mengeras, Rasio W:P semakin banyak
air yang digunakan untuk pengadukan, semakin sedikit jumlah nucleus pada unit volume,
Perlambatan dan percepatan metode yang paling efektif dan praktis untuk
mengendalikan waktu pengerasan adalah penambahan bahan kimia tertentu pada adukan
plaster atau stone gigi.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN
STEP 1
1. Porus : suatu lubang atau celah yang disebabkan karena terbentuknya udara akibat
dari pengadukan pada gips.
2. Gypsum: suatu mineral yang digunakan untuk membuat model pada bidang
kedokteran gigi.
24
STEP 2
1. Apa saja Macam-macam dan sifat gypsum?
6. Apa perbedaan gypsum Plaster of Paris dengan gypsum Dental Stone High Strength?
STEP 3
1. Macam-macam gypsum
a) Gipsum lunak
1) Plaster cetak (tipe I)
Plaster ini sudah jarang digunakan lagi untuk mencetak dalam
kedokteran gigi karena telah digantikan oleh bahan yang kurang kaku seperti
hidrokoloid atau elastomer. Plaster ini digunakan untuk cetakan akhir, atau
wash, dalam pembuatan gigi tiruan penuh. Kekuatan kompresi 580 ± 290 Psi.
2) Plaster model (tipe II)
Plaster tipe ini digunakan untuk mengisi kuvet dalam pembuatan
protesa bila ekspansi pengerasan tidaklah penting dan kekuatan cukup.
Biasanya dipasarkan dalam warna putih alami, jadi terlihat kontras dengan
stone yang umumnya berwarna. Kekuatan kompresi 1300 Psi.
b) Gipsum keras
1) Dental Stone (tipe III)/ Stone Kelas 1/ α-Hemihidrat
Memiliki kekuatan kompresi minimal 1 jam sebesar 20,7 MPa (3000
psi), tetapi tidak melebihi 34,5 MPa (5000psi). bahan ditujukan untuk
pengecoran dalam membentuk gigi tiruan penuh yang cocok dengan jaringan
lunak. Stone tipe III lebih disukai untuk pembuatan model yang digunakan
pada konstruksi protesa, karena stone ini memiliki kekuatan yang cukup
untuk tujuan itu serta protesa lebih mudah dikeluarkan setelah proses selesai.
25
2) Stone gigi, kekuatan tinggi (tipe IV)/ Dental Stone High Strength/Kelas 2
Pada stone ini memiliki kekutan serta kekerasan yang tinggi dan
ekspensi pengerasan yang minimal. Partikel-partikel pembentuk stone ini
berbentuk kuboidal serta daerah pemukaan yang lebih kecil. Stone ini
digunakan untuk pembuatan die, karena rata-rata kekerasan permukaan
kering dari stone tipe IV ini kurang lebih 92(kekerasan Rockwell).
Kekurangan dari die yang terbuat dari stone ini adalah kepekaannya terhadap
abrasi pada saat pembuatan model malam. Kekuatan kompresi 5000 Psi.
2. Syarat-syarat gypsum
Sifat mekanis baik, artinya harus kuat sehingga tidak mudah rusak/tergores selama
proses pembuatan piranti restorasi atau saat ukir malam dll.
Dapat mereproduksi detail yang halus dengan batas yang tajam.
Memiliki stabilitas dimensional yang baik (menunjukkan perubahan dimensi yang
sangat kecil saat setting dan hendaknya cukup stabil).
Kompatibel dengan bahan cetak, tidak terjadi interaksi antara permukaan cetakan
dengan permukaan model, die.
Murah dan mudah dipergunakan.
26
Tindakan salah adalah: Bubuk dulu kemudian air→ a. banyak udara terjebak →
porus → model tidak akurat.
b. kontak permukaan partikel bubuk gips dg air tdk sama → reaksi kristalisasi
tdk sama → thermal expantion tidak sama
W/P rasio : plaster of paris (50-60ml/100gr), Dental Stone (22-35ml/100gr)
27
2. Setting expantion→a. Memperbesar sett expantion
Kalsium asetat→1% setting expantion linier untuk kompensasi pengkerutan
logam saat dingin.
b. Memperkecil setting expantion
Natrium sulfat→mengurangi setting expantion 0,05%.
6. Perbedaan gypsum Plaster of Paris dengan gypsum Dental Stone High Strength
a. Plaster Of Paris:
Material yang dihasilkan→ partikel besar, porus, irreguler.
Model studi, model analisa, model diagnosis, model anatomis
Kekuatan kompresi 580 ± 290 Psi 8,8 Mpa
Ketahanan abrasi rendah
Setting ekspansi tinggi
Daya serap terhadap air tinggi
W:P rasio: 50-60ml dlm 100 gr bubuk
Cara pembuatan pada ketel atau tempat terbuka
b. Dental Stone High Strength
Material yang dihasilkan kuat, halus, tidak berporus, reguler.
Digunakan untuk model kerja & die
Kekuatan kompresi 5000 Psi
Ketahanan terhadap abrasi kuat/tinggi
Setting ekspansi rendah
Daya serap terhadap air rendah
W:P rasio: 22-35ml dlm 100 gr bubuk
Cara pembuatan pada autoclave
28
STEP 4
MAPPING
Gipsum
KOMPOSISI
PENGOLAHA
N
JENIS FUNGSI
1. Pengertian
2. Komposisi
3. Macam
4. Fungsi
5. Pengolahan/ Manipulasi
Manipulasi
Setting time
29