Bab Vi.a
Bab Vi.a
u , v , w V , k skalar
1. u , v v , u
2. u v , w u , w v , w
3. k u , v k u , v
4. v, v 0 dengan v , v 0 jikka v 0
Ruang vektor real dengan suatu hasil kali dalam
disebut : Ruang Inner Product
(Ruang hasil kali dalam)
Contoh:
Misal
u u1 , u2 ,..., un , v v1 , v2 ,..., vn R n
definisikan : u , v u v u1v1 u2 v2 ... un vn
Apakah u , v inner product?
Jawab:
u , v , w R n , k skalar
1. u , v u1v1 u2 v2 .... un vn
. 2. u v , w u1 v1 , u2 v2 ,.., un vn , wn
= (u1 v1 ).w1 (u2 v2 ) w2 .... (un vn ) wn
= u1w1 v1w1 ..... un wn vn wn
= (u1w1 .... un wn ) (v1w1 ..... vn wn )
= u,w v , w
3. ku , v ku1 , ku2 ,..., kun , v
= k u1v1 k u2v2 ... k un vn
= k ( u1v1 u2v2 ... un vn )
= k u, v
v, v . v1v1 v2v2 vnvn v12 v22 v22 0
v, v 0 artinya v12 v22 ... vn2 0 v1 ... v2 0
jadi v 0
Sebaliknya v 0 v, v v12 v22 ... vn2 0 0 .. 0 0
Karena (1),(2),(3),..,(4) terpenuhi, maka u, v =u v inner product
Inner product disebut juga inner product euclidian
Panjang & jarak dalam
ruang Inner Product
Definisi :
Jika V adalah suatu ruang inner product,
maka norm ( atau panjang ) suatu vektor
didalam V yang dinotasikan dengan:
1
2 12
u u, u (u u )
Jarak antara u , v V
1 12
d u, v u v u v, u v 2
(u v u v )
Contoh:
Jika u , v R n dengan operasi inner product
1
Maka u u, u
2
u12 u22 un2
dan d
1
2
u , v u v u v, u v
u1 v1 u2 v2 ... un vn
2 2 2
=
Jawab : Jika
. u ( x, y ) R , maka u x 2 y 2 .
n
Karena u 1 x 2 y 2 1 , berarti x 2 y 2 1
Y
X
-1 1
-1
Contoh 2: Gambar unit circle didalam sistim
koordinat xy di R 2 dengan menggunakan
inner product terbobot
u , v 19 u1v1 14 u2v2
Jika u ( x, y ) R , maka u 19 x 2 14 y 2 .
n
Karena u 1 19 x 2 14 y 2 1 , berarti 19 x 2 14 y 2 1
Y
X
-3 3
-2
d. Sifat-sifat norm :
1. u v u v
2 2 2 2
2. u v u v 2 u v
e. Inner product euclidian dan
Inner product euclidian terbobot
yang dibangun oleh matriks :
. u1 v1
u2 v2
Misal u , v R n dan Anxn invertible
u
n vn
Apabila u , v merupakan inner product,
Tunjukkan: u , v Au Av inner product
Bukti :
u , v Au Av
a11 a1n u1 a11 a1n v1
a a u a a v
n1 nn n n1 nn n
. T
u , v Au Av Av Au
T
3 0 v1 3 0 u1
=
0 v
2 2 0 2 u2
3 0 3 0 u1
= v1 v2
0
2 0 2 u2
3 0 u1
= v1 v2 u 3u1v1 2u2v2
0 2 2
Secara umum Inner product Euclidian
terbobot di R n ,
yaitu :
u , v w1 u1v1 w2 u2v2 wn un vn
Misal u , v vektor tak nol di R 2
atau R 3
, ( u , v)
u v
u v u v cos cos
u v
adalah inner product Euclidian di R 2 atau R 3
Agar konsisten definisikan :
u v
cos
u v
u v
Karena cos 1 1
u v
Teorema :
Pertidaksamaan Cauchy Schwarz
Jika u , v vektor tak nol di ruang inner product riil,
maka berlaku pertidaksamaan u v u v
Pertidaksamaan Cauchy-Scwarz dapat ditulis:
* u v u v
2
* u v u u v v
2 2 2
* u v u v
Sifat-sifat panjang & jarak di
Ruang Inner Product
Teorema 1:
Jika u , v adalah vektor-vektor di ruang inner product
dan k skalar maka berlaku sifat-sifat :
a. u 0
b. u 0 u 0
c. k u k u
d. u v u v (pertidaksamaan segitiga)
Teorema 2:
(sifat-sifat jarak di ruang inner product)
‘
Jika u , v , w adalah vektor-vektor di ruang inner product V
dan k skalar maka berlaku sifat-sifat :
a. d u , v 0
b. d u , v 0 u v
c. d u , v d v , u
d. d u , v d u , w d w, v (pertidaksamaan segitiga)
b. Sudut antar vektor-vektor
.
Misal u , v vektor tak nol di ruang inner product V
2 2 2
Menurut Cauchy Schwarz : u v u v
Berarti berlaku :
2 2
u v
u v u v
2 2 1 atau
u v
1 atau -1 1
u v
u v
Bila 0 , maka nilai cos unik dan -1 cos 1
u v
cos , 0
u v
u , v di ruang inner product V
Misal R 4 inner product
Euclidian.
u 4,3,1, 2 , v 2,1, 2,3 R
4
Tentukan u , v
Jawab:
u 42 32 12 (2) 2 16 9 1 4 30
v (2) 2 12 22 (3) 2 4 1 4 9 18
u , v u1v1 u2 v2 u3v3 u4v4 8 3 2 6 9
u, v 9 3
cos
u v 30 18 2 15
3
arc cos
2 15
Orthogonality
Definisi: Jika u dan v dalam ruang inner product,
dikatakan orthogonal jika u, v 0
Contoh:
a b
M 22 a, b, c, d R dilengkapi inner product:
c d
u1 u2 v1 v2
u , v u1v1 u2v2 unvn dimana u = dan v
u3 u4 v3 v4
1 0 0 2
Tunjukkan bahwa u = dan v orthogonal
1 1 0 0
Jawab : u , v 1.0 0.2 1.0 1.0 0
u dan v orthogonal
Teorema:
Generalized Theorema of Phitagoras
Jika u dan v vektor vektor di ruang inner product,
2 2 2
maka berlaku : uv u v
Bukti :
u , v vektor-vektor orthogonal, maka u , v 0
2
Berarti u v u v , u v
2 2
= u 2 u, v v
2 2
= u 0 v
2 2
= u v
e. Komplemen Orthogonal:
Definisi:
Misal W subruang dari ruang inner product V
Vektor u V dikatakan orthogonal terhadap
W bila ia otrhogonal terhadap semua vektor
di W.
Himpunan semua vektor di V yang
orthogonal terhadap W disebut komplemen
orthogonal dari W dinotasikan W
Sifat-sifat dasar dari
komplemen orthogonal
Teorema :
Jika W sub-ruang dari ruang inner product V
berdimensi hingga, maka berlaku sifat-sifat :
a. W adalah sub-ruang V
b. Irisan W dan W adalah 0 saja
c. Komplemen orthogonal dari W adalah W,
atau W W
f. Geometric Link between Nulspace &
Row space
Teorema:
Jika A adalah matriks m x n , maka:
a. Nullspace dari A dan rowspace dari A adalah
n
orthogonal komplemen didalam R terhadap inner
product Euclidian.
b. Nullspace dari AT dan colomspace dari A adalah
m
orthogonal komplemen didalam R terhadap inner
product Euclidian.
Bukti : (a)
v null space, Av = 0
a11 a12 a1n v1 0
a a a v 0
21 22 2n 2
a
m1 a m2 a mn v n 0
r1 v 0 v orthogonal r1
r2 v 0 v orthogonal r2
rm v 0 v orthogonal rm
v orthogonal pada vektor ruang-ruang baris R n
(a) terbukti
Contoh :
W sub ruang dari R5 yang dibangun oleh :
w1 (2, 2, 1,0,1); w2 (1, 1, 2, 3,1); w3 (1,1, 2,0, 1); w4 (0,0,1,1,1)
Jawab:
w1 , w2 , w3 , w4 adalah vektor-vektor baris matriks A, W adalah
ruang baris dari matriks A.
Komplemen orthogonal dari W basis ruang nol (nullspace)
matriks A.
2 2 1 0 1
1 1 2 3 1
A , akan dicari basis nullspace matriks A
1 1 2 0 1
0 0 1 1 1
A X Ruang penyelesaian adalah nullspace matriks A
= 0.
. 2 2 1 0 1 1 1 2 0 1 1 1 2 0 1
1 1 2 3 1 1 1 2 3 1 (1)
H 21 3 0
H 0 0 0
1 1 2 0 1 13 2 2 1 0 1 ( 2) 0
H 0 3 0 3
31
0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1
. misal x5 s, x3 x5 s
dan x1 x2 2 x3 x5 0
x1 x2 2( s ) s 0
x1 x2 s 0
x1 x2 s, misal x2 t maka x1 t s
x1 t s 1 1
x
2 t 1 0
x3 s t 0 s 1
x
4 0 0 0
x s 0 1
5
Basis dari nullspace matriks A :
1 1
1 0
0 , 1
0 0
0 1
Ini juga merupakan basis komplemen
orthogonal dari W.
Tunjukkan bahwa basis dari nullspace dan
basis dari ruang baris W saling orthogonal
Teorema:
Jika Anxn adalah matriks, dan TA:RnRn adalah
perkalian dengan A, maka pernyataan2 berikut
ekuivalen
1. A invertible
2. Ax =0 mempunyai jawab trivial
3. Bentuk baris eselon terenduksi dari A adalah In
4. A dapat dinyatakan sebagai hasil kali matriks-matriks dasar.
5. det (A)≠0
6. Daerah hasil TA adalah Rn
7. TA adalah satu-satu
8. Vektor-vektor kolom dari A bebas linier
9. Vektor-vektor baris dari A bebas linier
10. Vektor-vektor kolom A merentang R n
11. Vektor-vektor baris A merentang R n
12. rank (A)=n
13. A mempunyai nullity 0
14. Komplemen orthogonal dari ruang kosong A adalah R n.
15. Komplemen orthogonal dari ruang baris A adalah {0}
16. ATA adalah invertible
17. λ=0 bukan nilai eigen dari A
6.3 Basis-basis orthogonal
Definisi:
Suatu himpunan vektor dalam suatu ruang
hasil kali dalam disebut suatu himpunan
orthogonal jika semua pasangan vektor-
vektor yang berbeda dalam himpunan
tersebut orthogonal. Suatu himpunan
orthogonal dimana setiap vektor mempunyai
norm 1 disebut orthonormal.
Contoh:
anggap u1=(0,1,0), u2=(1,0,1),u3=(1,0,-1) ε R3 yang
mempunyai hasil kali dalam Euclidean. Tunjukkan
S={u1, u2, u3}himpunan yang orthogonal. Ubahlah
menjadi orthonormal.
u1 (0,1,0) (0,1,0)
v1 (0,1,0)
u1 u1 1
u2 (1,0,1) (1,0,1) 1 1
v2 ( ,0, )
u2 u2 2 2 2
u3 (1,0,1) (1,0,1) 1 1
v3 ( , 0, )
u3 u3 2 2 2
v1 , v 2 , v 3 orthonormal
Teorema :
Jika S= {v1,v2,...,vn} adalah basis orthonormal
untuk suatu ruang hasil kali dalam V, dan u
sembarang vektor di V, maka
u u , v1 v1 u , v 2 v 2 u , v n v n
Bukti:
S v1 , v 2 , , v n adalah basis,
u k 1 v1 k 2 v 2 k n v n
u , v i k 1 v1 k 2 v 2 k n v n , v i
k 1 v1 , v j k 2 v 2 , v j k n v n , v j
ki
v i , v j 0 untuk i j karena orthonormal
2
v i , v i v i 1 , karena orthonormal
Maka :
u, v1 v1 u , v 2 v 2 u , v i v i u , v n v n
k 1 v1 k 2 v 2 k n v n u (u ) S
Teorema:
b. d(u, v) u 1 v1 u 2 v 2 u n v n
2 2 2
c. u , v u 1 v1 u 2 v 2 u n v n
Teorema:
Teorema (Proyeksi) :
Jika W adalah sub ruang berdimensi terhingga dari suatu ruang
hasil kali dalam V, maka setiap vektor u dalam V dapat
dinyatakan tepat dalam satu cara :
u = w1 + w2
dimana w1 dalam W dan w2 dalam W
Dari teorema diatas, maka
. Bukti:
* Anggap V sebarang ruang
hasil kali
dalam tak nol
berdimensi terhingga & u 1 , u 2 ,, u n sebarang basis
untuk V
• Akan dibentuk basis orthogonal dalam V dengan
langkah:
1. Anggap v1 = u1
2. Bentuk v2 yang orthogonal
terhadap v1 dengan cara:
u 2 , v1
v 2 u 2 proy W1 u u 2 2 v1
v1
Jika v2 =0, maka v bukan
2
basis.v2 tak mungkin 0
u ,v u ,v
karena, u 2 2 21 v1 2 1 u1
v1 u 1
3. buat vektor v3 yang orthogonal terhadap
v1 dan v2 :
u 3 , v 1 u 3, v2
v 3 u 3 proy w 2 u 3 u 3 2 v1 2 v 2
v1 v2
4. buat vektor v4 yang orthogonal terhadap
v1, v2 dan v3 :
u 4 , v1 u 4 , v2 u 4 , v3
v 4 u 4 proy w u 4 u 4 2 v1 2 v 2 2 v 3
3
v1 v2 v3
5. langkah dilanjutkan hingga diperoleh:
{ v1,v2,.....,vn } yang merupakan basis orthogonal
6. basis orthogonal diatas dapat dibuat basis orthonormal dengan
cara membagi dengan masing-masing norm nya.
Langkah-langkah mengubah basis sembarang menjadi orthogonal
dinamakan: Proses Gram-Schmidt
Dekomposisi QR
masalah:
1. A invertible
2. Ax =0 mempunyai jawab trivial
3. Bentuk baris eselon terenduksi dari A adalah In
4. A dapat dinyatakan sebagai hasil kali matriks-matriks dasar.
5. Ax = b untuk setiap matriks b, nx1
6. Ax = b tepat mempunyai satu penyelesaian untuk setiap matriks b, nx1
7. det (A)≠0
8. Daerah hasil TA adalah Rn
9. TA adalah satu-satu
10. Vektor-vektor kolom dari A bebas linier
11. Vektor-vektor baris dari A bebas linier
12. Vektor-vektor kolom A merentang Rn
13. Vektor-vektor baris A merentang Rn
14. Vektor-vektor kolom dari A membentuk suatu basis untuk Rn
15. Vektor-vektor kolom dari A membentuk suatu basis untuk Rn
16. rank (A)=n
17. A mempunyai nullity 0
18. Komplemen orthogonal dari ruang kosong A adalah Rn.
19. Komplemen orthogonal dari ruang baris A adalah {0}
20. ATA adalah invertible
6.5 Matriks-matriks orthogonal;
Perubahan basis
Definisi :
Suatu matriks bujur sangkar A dengan sifat
A-1= AT
disebut suatu matriks orthogonal
Teorema 6.5.1
Pernyataan berikut ekuivalen untuk suatu
matriks A, nxn
A orthogonal
Vektor-vektor kolom dari A membentuk suatu
himpunan orthonormal pada Rn dengan hasil
kali dalam Euclidean
Vektor-vektor baris dari A membentuk suatu
himpunan orthonormal pada Rn dengan hasil
kali dalam Euclidean
Teorema:
Sifat –sifat matriks orthogonal
A orthogonal
|| A x || = || x || untuk semua x pada Rn
A x∙Ay = x ∙ y untuk semua x dan y pada Rn
Perubahan Basis:
koordinat relatif terhadap perubahan basis
(a). P invertible
(b). P-1 adalah matriks transisi dari basis B ke
basis B’
Teorema 6.5.5: