Anda di halaman 1dari 2

Pulau Kakaban merupakan salah satu pulau terunik didunia yang terletak di daerah Kalimantan Timur

karena terdapat danau ditengah-tengah laut. Danau tersebut dahulunya merupakan laguna dari sebuah
atol yang terbentuk dari karang yang telah mengalami proses pengangkatan ke permukaan berjuta-juta
tahun lalu membentuk sebuah pulau cincin sehingga memiliki proses evolusi tersendiri bagi biota
lautnya. Air di dalamnya tergolong payau karena masih terpengaruh oleh pasang surut air laut, namun
tidak seasin air laut karena tercampur dengan air hujan. Air danau mengalami peristiwa pasang surut
dari air laut yang tampaknya dapat masuk ke danau melalui celah-celah batuan pada sekeliling karang,
namun tidak ditemukan saluran yang besar atau gua yang dapat menghubungkan keduanya. Oleh
karena itu, tidak ada hewan besar yang dapat masuk atau keluar dari dalam danau selama beribu-ribu
tahun.Sementara biota laut yang dulu terperangkap dalam laguna Pulau Kakaban harus menyesuaikan
diri dengan ekosistem yang tertutup, air yang bersifat payau, jumlah hara yang miskin, keragaman biota
yang rendah, jaringan makanan yang sederhana, dan kondisi air yang tergenang seperti danau. Menurut
SK Bupati Berau No. 70 TAHUN 2004, Pulau Kakaban ditetapkan sebagai status kawasan konservasi laut
daerah.
Di sekitar danau,vegetasi beralih ke pohon bakau dengan perakarannya yang khas dan menjadi
tempat hidup bagi spons dan jenis tunikata di sekitar danau. Jenis pohon pembentuk hutan mangrove
ini antara lain adalah   Rhizophora (bakau), Bruguiera (tanjang), Avicennia (api-api), dan   Sonneratia
(pidata). Hutan belantara dengan pohon-pohon tinggi tumbuh rapat di atas karang atol pulau ini,
menimbulkan kesan yang mirip hutan di daratan Kalimantan. Sisi luar Pulau Kakaban merupakan tebing
yang tinggi dan curam yang langsung masuk ke laut, dengan terumbu karang-nya yang sangat indah,
bergua-gua dan lorong-lorong. Ekosistem terumbu karang dipengaruhi oleh perubahan suhu pada danau
karena pada suhu yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah terumbu karang sulit terbentuk. Padahal
terumbu karang berguna sebagai tempat berlindungnya ikan, tempat menari makan serta berkembang
biak biota di danau tersebut. Terumbu karang merupakan hasil simbiosis antara hewan karang dengan
alga zooxanthellae , jika suhu terlalu tinggi dapat menyebabkan hewan karang pergi sedangkan suhu
yang terlalu rendah menyebabkan alga mati sehingga tidak mampu berfotosintesis.
Pulau Kakaban memiliki keunikan pada biota airnya antara lain diperkaya oleh empat jenis ubur-
ubur (Cassiopeia ornata, Mastigias papua, Aurelia aurita dan Tripedalia cystophora. Cassiopeia atau
“ubur-ubur terbalik” dapat ditemukan berbaring di dasar danau yang dangkal untuk mendapatkan sinar
matahari guna memproses makanannya. Danau Kakaban juga memiliki alga laut dan epifit dari beberapa
genera. Dan genus yang dominan adalah Halimeda (Halimeda opuntia dan Halimeda tura). Biota laut
yang ditemukan juga antara lain moluska, gastropoda, spons, bivalvia, bintang laut, teripang, udang
dan kepiting . Dua jenis teripang yang teridentifikasi adalah Holothuria cavans dan Synaptulaspinifera .
Teripang jenis kedua ini lebih sukar ditemui karena lebih sering membenamkan diri pada pada sediment
di dasar danau. Jenis kepiting yang baru ditemukan adalah Orcovita saltatrix danjenis tunikata yang baru
(Styela complexa) .
Jenis ikan yang ditemukan di Danau Kakaban antara lain Serinding (Apogon lateralis), Puntang atau
Gelodok (Exyrias puntang), Teri karang (Antherinomorus endrachtensis), dan ikan Julung-julung
(Zenarchopterus dispar) yang hidup di permukaan air, Ular laut (Acrochondus granulatus). Sebagian
besar biota Danau Kakaban ini merupakan jenis yang baru ditemukan atau dideskripsikan endemik atau
jenis yang jarang ditemukan di tempat lain. Hal menarik lain yang dapat ditemukan di Danau Kakaban,
yaitu anemon pemakan ubur-ubur. Anemon ini berwarna putih karena telah kehilangan symbiosisnya
dengan alga hijau (zooxanthellae). Anemon ini memakan ubur-ubur yang berenang terlalu dekat
dengannya sehingga tentakelnya terjerat.
Pulau Kakaban dengan potensi alam uniknya memang menjadi daya tarik tersendiri yang belum
banyak diketahui oleh orang. Potensi pariwisata yang tinggi ini memang dapat menghasilkan
pendapatan yang tidak sedikit, namun jika pengembangan pariwisata ini dilakukan dapat timbul
beberapa masalah. Masalah tersebut antara lain pariwisata yang tidak terkendali yang menyebabkan
polusi, banyak sampah/ limbah, peningkatan sedimentasi, dan kerusakan fisik yang disebabkan oleh
pengunjung yang berenang di danau, penggunaan mesin-mesin tempel di danau mengakibatkan
terganggunya habitat, punahnya spesies, dan pada akhirnya akan berakibat menurunnya potensi
pariwisata. Jika pengelolaan pariwisata Pulau Kakaban akan dilakukan, penting untuk melaksanakan
analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atau pengkajian dampak lingkungan dalam rangka
memastikan dampak-dampak dari pembangunan resort dan konstruksi. Pembagian wilayah (zonasi)
akan menjadi metode yang paling sesuai untuk diterapkan dalam mengatur Kakaban, sehingga
kelestarian dari wilayah ini akan tetap terjaga.

    

Anda mungkin juga menyukai