Contoh Kasus
Sekarang kita mulai dengan satu cerita yang terjadi di Jakarta pada tanggal 2
Oktober dari pukul 3 sore sampai pukul 5 sore.
Djasman kuliah di Jakarta. Tepat pada pukul 3 sore, Prof. Tazkir mengakhiri
kuliahnya dan Djasman segera mengumpulkan semua barang-barangnya.
Rencananya dia akan pergi ke Stasiun Gambir dan naik kereta api menuju
Bandung yang akan berangkat menuju pada pukul 4 sore. Dia bermaksud untuk
menghadiri konser Iwan Fals yang akan memulai pertunjukkan di Bandung pada
pukul 20.30. Karena dia masih punya waktu selama satu jam sebelum kereta
berangkat, maka dia memutuskan untuk membeli buku kuliah yang sudah lama
dia butuhkan. Lalu di pergi ke sebuah toko buku. Di sana dia tidak saja
menemukan buku yang dia caru, tetapi juga buku-buku lain yang menarik
sehingga ia mulai membolak-balik buku tersebut. Pada pukul empat kurang 10
menit, dia melihat jamnya dan langsung kaget karena dia sadar bahwa sudah
terlambat. Dia segera meinggalkan toko buku tersebut dan naik bus menuju
stasiun. Ketika tiba di stasiun Gambir, dia melihat keretanya sudah berangkat.
********
Haris, wakil ketua sebuah koperasi sedang menghadiri RAT, Tugasnya adalah
memperkenalkan rencana kegiatan tahun depan kepada para anggota pada akhir
rapat. Pada pukul 19.30, dia akan menghadiri pertemuan lain dengan Manajer
Personalia dari Proyek Hidro Swiss. Saudara Haris telah melamar pekerjaan
sebagai seorang insinyur di proyek ini. Pertemuan ini sanagt penting baginya
untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Karena dia tidak memiliki jam, maka dia
menanyakan kepada anggoata koperasinya—dia lalu menjadi kaget. Tunggu!!
Sekarang hari sudah pukul empat kurang seperempat. Dia segera pamit dan lari
keluar ruangan untuk mencari taksi menuju stasiun Gambir di mana dia akan naik
kereta api ke Bandung pada pukul empat sore. Akan tetapi, setelah tiba di stasiun
Gambir, dia mendapatkan kereta api telah berangkat.
**********
Lin menemani ibunya menuju stasiun Gambir. Ibunya tinggal di Bandung dan
telah mengunjungi anaknya selama beberapa hari di Jakarta. Pada pukul 15.40 tiba
di stasiun dan segera menuju kereta api tujuan Bandung. Setelah Lin menemukan
tempat duduk untuk ibunya, dia mengucapkan selamat tinggal kepada ibunya.
Tepat pada pukul 4 sore, kerata api berangkat. ”Bagus sekali kereta api
pberangkat tepat waktunya”, pikir Lin.
________________Suatu Kisah Memecahkan Permasalahan______________
Langkah 1:
Langkah 2:
Langkah 7:
Langkah 9:
Langkah 10:
KUD Pintar Sekali memiliki tiga unit usaha yaitu Waserda, mesin fotokopi dan
bengkel mobil. Unit-unit itu cukup menguntungkan sehingga KUD dapat
menabung 6 juta rupiah pada bank tiap tahunnya. Walaupun demikian, selama
empat tahun terakhir partisipasi anggota dan jumlah anggota terus menerus
berkurang. Oleh karena itu, pengurus memutuskan untuk memperkenalkan unit
baru. Karena lokasi desa tempat KUD beroperasi cukup jauh dari jalan utama dan
hanya sedikit angkot yang melewati desa tersebut, maka pengurus memutuskan
untuk membeli dua minibus dan menjalankan usaha transportasi untuk melayani
petani di daerah tersebut. Harga dua minibus adalah 50 juta rupiah. Pengurus
memutuskan untuk menginvestasikan tabungan KUD dan meminta kredit bank
sejumlah 36 juta rupiah. Walaupun bank berpendapat bahwa unit transportasi akan
menguntungkan, tetapi menolak untuk memberikan kredit yang diminta karena
modal sendiri dan harta tetap KUD terlalu rendah untuk menjadi jaminan. Bank
hanya menawarkan kredit sejumlah 20 juat rupiah.
Tugas:
Bayangkan Anda adalah konsultan yang bertugas mencari pemecahan masalah di
KUD Pintar Sekali. Cobalah mendapatkan jalan keluar bagi KUD tersebut dengan
cara menerapkan langkah-langkah pemecahan masalah (langkah 1-8)
sebagaimana contoh kasus di atas. Jelaskan akibat dari setiap langkah! Ingatlah
bahwa saat ini Anda belum mengetahui latar belakang permasalahan yang
dijelaskan pada paragraf pertama. Mencari tahu latar belakang permasalahan juga
menjadi bagian dari proses pemecahan masalah yang harus Anda laksanakan.
Selamat Mengerjakan!!