Anda di halaman 1dari 1

NAMA :YOHAN KRISTIAWAN

KELAS:X.2
NO :42

KAPAK PERIMBAS(Paleolithikum)
Zaman Paleolitikum berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu, manusia pada masa itu harus berjuang untuk
kelangsungan hidupnya. Perjuangan adalah sebuah keharusan yang harus ditempuh oleh manusia demi tercapainya
sebuah kelangsungan hidupnya. Alam ini bukan musuh yang harus di jauhi, melainkan sebuah tantangan yang harus
menjadi kawan dalam hidup ini. Hidup mengembara sebagai pemburu, penangkap ikan, dan pengumpul bahan
makanan seperti buah-buahan, umbi-umbian, dan bahan makanan lainnya, menjadi sebuah kebiasaan sehari-hari
mereka, berusaha mengumpulkan makanan sebanyak-banyaknya.

Untuk menjawab sebuah tantangan alam dan menjadikanya kawan, tentunya manusia harus terus berinovasi agar
tidak kalah cepat dengan perubahan alam. Manusia pada zaman prasejarah khususnya zaman Paleolitikum
berusaha melakukan semua itu dengan melakukan berbagai inovasi, terutama dalam hal peralatan hidup. Salah satu
peralatan hidup yang berhasil mereka buat, dengan tujuan untuk mempermudah dalam berbagai aktivitas hidupnya,
seperti dalam berburu, menangkap ikan, mengumpulkan makanan adalah kapak perimbas.

Kemunculan Kapak Perimbas


Peradaban manusia purba terbagi dalam beberapa masa, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan,
masa bercocok tanam, serta masa perundagian. Setiap masa memiliki ciri khas tersendiri. Pada masa berburu dan
mengumpulkan makanan, manusia purba telah mengenal alat-alat berburu seperti kapak perimbas, alat-alat serpih,
dan alat-alat tulang. Pada masa bercocok tanam, manusia purba telah mengenal sistem kepercayaan dan telah
mampu membuat bangunan besar dari batu (Megalit), berbagai alat dari batu, gerabah, dan perhiasan. Pada masa
perundagian, manusia purba telah mengenal kehidupan sosial ekonomi dan mampu menghasilkan berbagai benda
dari perunggu.

Selain di Indonesia, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kapak perimbas ini banyak ditemukan di
wilayah luar Indonesia, khususnya kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. Kapak perimbas diperkirakan sebuah
peralatan awal yang dibuat manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembuatan kapak genggam dilakukan
dengan cara merampingkan pada suatu permukaan batu untuk memperoleh tajaman. Bentuk alat ini meruncing, dan
kulit batu masih melekat pada pangkal alatnya sebagai pemegang. Pada umumnya alat ini dipersiapkan dari sebuah
serpihan besar. Bentuk alat ini mendekati bujur sangkar atau persegi empat panjang. Tajamnya dipersiapkan melalui
penyerpihan terjal pada permukaan alas menuju pinggiran batu (Poesponegoro, 2008: 96).

Tajam kapak perimbas, yang berbentuk konveks (cembung) atau kadang-kadang lurus, diperoleh melalui
pemangkasan pada salah satu sisi pinggiran batu. Kulit batu masih melekat pada bagian besar permukaan batu
(Poesponegoro, 2008: 96).

Anda mungkin juga menyukai