Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1974 dan Ausubel, 1968 dalam Nugroho (2006) mengatakan bahwa guru
pengetahuan itu menjadi bagian dari sistem pengetahuan siswa. Sejalan dengan itu
kedudukan guru dalam KBM sangat strategic dan menentukan. Strategis karena
karena gurulah yang memilah dan memilih bahan pelajaran yang akan disajikan
kepada peserta didik. Salah satu faktor yang mempengaruhi guru dalam upaya
efisien. menarik, dan hasil pembelajaran yang bermutu tinggi dapat dilakukan dan
znentukan oleh kesesuaian antara tipe isi dengan tipe performansi. Gagne dan
-
zzs. 19 - 9 dalam Nugroho (2007) mengatakan bahwa suatu hasil belajar
merneriukan kondisi belajar internal dan kondisi belajar ekstemal yang berbeda.
Suatu metode pembelajaran seringkali hanya cocok untuk belajar tipe isi
tertentu dibawah kondisi tertentu. Hal ini berarti bahwa untuk belajar di bawah
kondisi .ang lain, diperlukan metode pembelajaran yang berbeda.
dapat dilihat dari hasil belajar siswanya. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
beberapa faktor, baik faktor dan dalam (internal) maupun faktor dari luar
faktor fisiologis dan faktor psikologis. Fisiologis adalah ilmu yang mempelajari
tentang nama-nama organ tubuh manusia dan psikologis adalah ilmu yang
Berdasarkan hasil observasi pada SMP Negeri 4 Palu kelas VIII tentang
data nilai hasil semester ganjil dan genap mata pelajaran IPA Fisika pada tahun
Tel 1.1 Data nilai IPA-Fisika semester siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Palu.
Dari tabel di atas terlihat perolehan nilai. IPA siswa yang dicapai pada
siswa antara lain pemberian tugas-tugas dan memberikan ramedial pada siswa
menyelesaikan masalah baik dari segi pengalaman konsep fisika maupun dari segi
guru dalam mengajarnya. Maka dari hasil observasi diperoleh untuk aspek aktif
kurang maksimal. Sedangkan untuk aspek dapat mengajari orang lain dan
diandalkan teman masih dalam kategori cukup. Sehingga kecerdasan interpersonal
siswa maka salah satu alternatif pembelajaran yang dilakukan adalah dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Kelebihan dari model ini
adalah cocok untuk togas sederhana, lebih banyak kesempatan untuk kontribusi
b. Bagi Guru
BAB II
Kecerdasan merupakan kata benda yang menerapkan kata kerja atau kata
berbuat dalam suatu situasi secara "cerdas" atau "bodoh". Kecerdasan seseorang
dengan Cana dengan kata lain orang yang berpikir menggunakan pikiran
memegang peranan pokok. Kecerdasan dalam arti ini sering disebut kemampuan
untuk menangani representasi mental dalam alam pikiran seperti konsep dan
memiliki
3. Kerja Kelompok
4. Board Games
Simulasi
Simulasi melibatkan kelompok orang secara bersama-sama
menciptakan lingkungan "serba seandainya". Tatanan sementara ini
mempersiapkan suasana untuk kontak yang lebih langsung dengan materi
yang dipelajari.
kelompok, golongan, kelas, atau kategori, maka is telah belajar konsep. Dengan
konsep dimaksud bila sesuatu kita ketahui mempunyai sifat yang terdapat dalam
suatu kelas, kelompok atau kategori yang dinyatakan dengan nama "warna" ,
jadi _ 2eroleh melalui pengamatan. Pada taraf yang lebih tinggi diperoleh konsep
yang Abstrak, yaitu konsep menurut definisi, seperti konsep "massa jenis",
"kalori"
dalam fisika, "akar ", "negatif ", "bilangan imajiner" dalam matemetika ,
"subyek", "obyek" dalam bahasa, dan sebagainya.
•
misalnya menghubungkan beberapa bagian dan grafik dengan kejadian,
membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.
dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat
Fase-Fase
Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi
siswa belajar
Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat
bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan siswa ke Guru menjelaskan kepada siswa
dalam kelo mpok-kelompok Fase 1 bagaimana caranya membentuk
belajar Menyampaikan t uj u a n kelompok belajar dan membantu flap
kelompok belajar melakukan transaksi
secara d a n memotivasi siswa efektif
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau
masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerj anya
Fase 4
Membimbing kelompok
Fase 5
Fase 6
Memberikan penghargaan
2.4 Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Para anggota dan tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu
untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik
pada tim/kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain
tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal
dan kelompok ahli". Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang
beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang
beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli,
yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang
ditugaSkan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan
tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan
kepada anggota kelompok asal.
Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang
sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang
ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain
anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada
teman sekelompokn.ya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di
kelompok ahli. Jigsaw didesain selain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab
siswa secara mandiri juga dituntut saling ketergantungan yang positif (saling
pernbelajaran, siswa diberi kuis secara individu yang mencakup topik materi yang
telah dibahas. Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependensi setiap siswa terhadap
anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan dengan tujuan agar
lanakah pokok sebagai berikut; (1) pembagian tugas, (2) pemberian lembar ahli,
(3) mengadakan diskusi, (4) mengadakan kuis. Adapun rencana pembelajaran
•
kooperatif tipe jigsaw ini diatur secara instruksional sebagai berikut
(Slavin,1995):
• Membaca: siswa memperoleh topik-topik ahli dan membaca materi tersebut untuk
mendapatkan informasi.
• Diskusi kelompok ahli: siswa dengan topik-topik ahli yang sama bertemu
untuk mendiskusikan topik tersebut.
Bunyi termasuk salah satu jenis gelombang yang dapat dirasakan oleh
indera pendengaran (telinga). Jenis gelombang yang dapat dirasakan indra adalah
cahaya. Cahaya dapat ditangkap oleh indra penglihat (mata). Gelombang bunyi
:riemegang peranan penting dalam komunikasi antar manusia. Manusia dapat
- ercakap-cakap berkat adanya gelombang bunyi. Manusia dapat mendengar berita
televise, radio, atau mendengar musik karma adanya gelombang bunyi.
3ukan hanya manusia, hewan pun membutuhkan bunyi untuk bertahan hidup.
_amber bunyi adalah zat yang dapat menimbulkan getaran (bunyi)
• Warna bunyi dinamakan timbre (timber) yaitu perbedaan bunyi yang timbul dari
alat yang berbeda walaupun frekuensi dan amplitudonya sama.
• Cepat rambat rambat bunyi bergantung pada suhu udara "Makin tinggi suhu
udara, makin besar cepat rambat bunyi, atau makin rendah suhu udara,
terdengar lebih nyaring. Jika kita perhatikan dengan saksama, kecepatan bergetar
senar yang kencang lebih besar daripada kecepaan bergetar senar yang kendur. Hal
itu menunjukkan bahwa nyaring tidaknya bunyi ditentukan oleh frekuensinya (kecepatan
bergetar). Orang yang pertama kali meneliti hubungan frekuensi nada dan frekuensi
dawai (senar) adalah Marsene (fisikawan Prancis). Alat yang digunakan adalah
• Panjang dawai: makin pendek dawai, makin tinggi frekuensi yang dihasilkan
• Tegangan dawai: makin tegang dawai, makin tinggi frekuensi yang dihasilkan
• Massa jenis bahan dawai: makin besar massa jenisnya, frekuensi yang
2.5.4 Resonansi
Resonansi adalah peristiwa ikut
Contoh :
1. Udara di dalam rongga gendang (rebana)
pantul (r)
_ Bunyi juga dapat diredam apabila mengenai bidang yang lembut. Bahan yang dapat
meredam bunyi disebut akustik. Contoh; gabus, busa, karton, karet, kapas dan lain-
lain
Gema bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi ash. Contoh; bunyi yang dipantulkan
oleh lembah yang dalam, tebing tinggi yang jaraknya cukup jauh dan lain-lain
Gaung atau kerdam bunyi pantul yang terdengar sebagian hampir bersamaan dengan
bunyi ash. Gaung dapat menganggu kualitas bunyi
Jika cepat rambat bunyi di air V dan bunyi pantul terdengar t sekon setelah bunyi ash
maka:
BAB III
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua
siklus. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti tahap penelitian tindakan
yang tiap tahap disebut siklus. Penelitian ini mengacu pada model Kurt Lewin yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Depdiknas, 2003:19) yang meliputi
alur pelaksanaan penelitian tindakan ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
3.1.2 Setting Penelitian
subyek penelitian adalah kelas VIII Rambutan yang terdaftar pada tahun ajaran
2008/2009 dengan jumlah siswa 38 orang terdiri dan siswa laki-laki 15 orang dan siswa
peretnpuan 23 orang.
• Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dan siswa dan guru atau peneliti dalam
berupa basil tes pemahaman konsep siswa dan interpersonal intelegensi. 3.2.2
• Data pemahaman konsep siswa diperoleh melalui tes yang diberikan kepada siswa
Secara umum kegiatan penelitian ini dapat dibedakan dalam dua tahap, yaitu
adalah observasi awal yang dilakukan pada tanggal 11 dan 12 April 2008.
Pemberian tes awal dilaksanakan pada hari Rabu 16 April 2008. Pemberian
tes ini dimaksudkan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dan dijadikan
sebagai dasar pembagian kelompok belajar. Hasil analisis tes awal (Pra
siklus I.
3.3.2.1 Siklus I
a. Perencanaan
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai
berikut :
1. Menetapkan materi ajar
2. Membuat skenario pembelajaran dengan mengacu pada
b. Pelaksanaan Tindakan
d. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis data yang
diperoleh pada tahap observasi, dan tes, berdasarkan hasil analisis data
pembelajaran diterapkan. Hasil analisis data yang telah dilakukan pada tahap ini
3.3.2.2 Siklus II
a. Perencanaan
sebagai berikut :
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada Siklus II tidak berbeda dengan tindakan Siklus
(tiga) kali pertemuan pada tanggal 30 April 2008 sampai 08 Mei 2008 di kelas
yang sama.
c. Observasi
Seperti halnya pada tindakan Siklus I, pada Siklug II kegiatan yang dilakukan
adalah mengobservasi dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang dilakukan
oleh observer yang sama.
d. Refleksi
Hasil yang diperoleh pada siklus ini dikumpulkan serta di analisis hasilnya
:.zunakan untuk menetapkan apakah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang
. - ...aksanakan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan kecerdasan
- :erpersonal pada siswa kelas VIII Rambutan SMP Negeri 4 Palu.
3.4 Teknik analisa data
Dalam menganalisis data dan persentase ketuntasan belajar digunakan
data lcuantitatif sebagai berikut :
DI
DSI = x100%
dengan :
P S_x00%
Lss
dengan:
PII : Persentase kecerdasan Interprsonal
X
E
DSK=x100% (Depdiknas, 2001: 37) (3.5)
dengan :
Indikator kualitatif pembelajaran pada penelitian ini dapat dilihat dari aspek
yaitu hasil observasi pembelajaran oleh guru dan siswa. Penelitian ini dinyatakan
berhasil, jika aspek tersebut telah berada dalam kategori baik atau sangat baik.
adalah bila hasil pemahaman konsep mencapai tuntas individu minimal 65% dan