PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi
suatu negara untuk menjadi negara maju, kuat, makmur dan sejahtera. Upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak bisa terpisah dengan masalah
yakni: (1) sarana gedung, (2) buku yang berkualitas, (3) guru dan tenaga
optimal. Di dalam kelas guru malaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan
1
mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya
pengajaran dilaksanakan.
Pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan
yang produktif.
Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan
serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasanya bertemu dan berpadu
dan berinteraksi di kelas. Bahkan hasil dari pendidikan dan pengajaran sangat
ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh sebab itu sudah selayaknyalah
pengelolaan kelas”. Mengingat tugas utama dan paling sulit bagi pengajar
2
adalah pengelolaan kelas, sedangkan tidak ada satu pendekatan yang
diatasi dengan cara pengajaran dan masalah pengelolaan harus diatasi dengan
cara pengelolaan.
Pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari ke hari bahkan dari waktu ke
waktu tingkah laku dan perbuatan siswa selalu berubah. Hari ini siswa dapat
belajar dengan baik dan tenang, tetapi besok belum tentu. Kemarin terjadi
jadi persaingan itu kurang sehat. Kelas selalu dinamis dalam bentuk perilaku,
hasil yang berarti bagi kelancaran proses belajar mengajar. Hal ini masih dapat
dilihat pada kesenjangan antara apa yang seharusnya dilaksanakan guru dalam
tugas dan fungsinya sehari-hari dengan apa yang ada dalam kenyataan, yakni
masih ada sebagian guru belum menyadari dan melaksanakan salah satu
Namun demikian, peranan dan fungsi guru yang sangat penting tersebut
3
belum sepenuhnya dapat dijalankan oleh para guru. Hal ini dibuktikan dengan
masih buruknya kinerja para guru. Mulyasa menyebutkan tujuh indikator yang
tindakan kelas, (4) rendahnya motivasi berprestasi, (5) kurang disiplin, (6)
waktu.
mengelola kelas, karena pengelolaan kelas yang baik merupakan salah satu
satu indikator yang sangat penting. Meskipun indicator pertama juga penting,
tetapi indikator pertama tersebut tidak akan berfungsi apabila guru tidak
4
menerapkan strategi pembelajaran berupa ceramah dan diskusi untuk satu
tata ruang dan kursi, membuat kelompok diskusi yang tepat, memotivasi siswa
lainnya.
mengelola kelas, tetapi kedisiplinan yang tinggi tidak akan bermanfaat banyak
apabila tidak disertai dengan kemampuan dalam mengelola kelas. Hal ini
sebagian besar berlangsung di dalam kelas. Kinerja guru yang rendah dalam
hal pengelolaan kelas dapat mengakibatkan siswa tidak mampu belajar secara
efektif, karena kondisi kelas yang tidak memungkinkan untuk belajar. Kondisi
mengelola kelas.
5
Pendidikan, (3) menguasai materi standar, (4) mengelola program
individual.
pengelolaan kelas. Aspek ini merupakan aspek yang paling mendasar yang
harus dimiliki oleh guru karena aspek ini berpengaruh terhadap pelaksanaan
dalam kelas.
6
Apabila guru mampu mengelola kelas dengan baik, maka ketrampilan-
Berdasarkan konsep di atas dan realita yang ada, penulis terdorong untuk
manajemen kelas oleh guru pada suatu lembaga pendidikan dengan judul
Nusantara Ciputat.”
B. Identifikasi Masalah
7
a) Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola kelas?
di samping kognitif?
1. Pembatasan Masalah
memberi arah yang tepat dalam pembahasan skripsi ini, maka manajemen
Nusantara Ciputat.
1) Kompetensi Pedagogik
2) Kemampuan Kepribadian
3) Kemampuan Sosial
4) Kemampuan Profesional
2. Perumusan Masalah
8
dirumuskan masalahnya sebagai berikut:
terorganisir?
D. Tujuan Penelitian
manajemen kelas.
terorganisir
9
E. Manfaat Penelitian
manajemen kelas.
pendidikan.
kebijakan-kebijakan pendidikan.
10
BAB II
KAJIAN TEORI
bahwa kemampuan merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru atau
tenaga kependidikan yang tampak sangat berarti.1 Sedangkan Robins (dalam Sitio
diharapkan.3 Kemampuan merupakan salah satu hal yang harus dimiliki dalam
penting untuk dimiliki oleh guru. Berhasil tidaknya pendidikan pada sebuah
guru.
1 Sigit Pamukti. Diambil dari http//:www. Google.com. Skripsi Kemampuan Guru Dalam
Mengintegrasikan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) Dengan Mata
Pelajaran Sains dan Pengetahuan Sosial Di- SD Negeri Se- Kecamatan Semarang Selatan Kota
Semarang Tahun 2006-2007. Kamis, 13 Mei 2009. h. 10
2 Op cit. hal.10
3 Op cit. hal.10
11
Sedangkan dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa: “kompetensi adalah seperangkat
performance merupakan perilaku nyata dalam arti tidak hanya dapat diamati,
kode etik sebagai regulasi perilaku profesi yang ditetapkan dalam prosedur dan
perilaku efektif yang terkait dengan eksplorasi dan investigasi, menganalisis dan
secara efektif dan efesien. Kompetensi bukanlah suatu titik akhir dari suatu upaya
melainkan suatu proses yang berkembang dan belajar sepanjang hayat (lifelong
learning process).
4 Dr. E. Mulyasa, M.Pd. Standar Kompetensi Sertifikasi Guru. PT Remaja Rosdakarya Bandung.
Cet. Pertama, Januari 2007. hal. 25
12
kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman
profesionalisme.
pendidikan pada umumnya dan sudah barang tentu memiliki kemampuan sesuai
Tabrani Rusyan (1992:9-10), terbagi menjadi 2 (dua) hal yaitu tanggung jawab
menghayati perilaku dan etika yang sesuai dengan moral Pancasila dan
13
satuan pelajaran, mampu dan memahami kurikulum dengan baik, mampu
jawab dan turut serta memajukan ilmu, terutama ilmu yang telah menjadi
sekolah. Untuk itu fungsi dan peran guru adalah sebagai berikut: 1) guru sebagai
14
a. Kompetensi Pedagogik
6 Diambil dari http//: www. Google. Com. Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Universitas Pendidikan Indoensia, Kompetensi Guru. Kamis 13 Mei 2009.
7 Dr. E. Mulyasa, M.Pd. Standar Kompetensi Sertifikasi Guru. PT Remaja Rosdakarya Bandung.
Cet. Pertama, Januari 2007. hal. 75
15
b. Kompetensi Pribadi
seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun
masyarakatnya, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang patut “digugu”
atau menjadi landasan bagi kompetensi-kompetensi lainnya. Dalam hal ini, guru
tidak hanya dituntut untuk mampu memaknai pembelajaran, tetapi dan yang
pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau
16
penghancur bagi masa depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang masih
kecil (tingkat dasar) dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa
simultan dan memadai dalam situasi tertentu. Guru yang fleksibel pada umumnya
memiliki resistensi atau daya tahan terhadap ketertutupan ranah cipta yang
c. Kompetensi Sosial
Guru adalah makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidak bisa terlepas
dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya, oleh karena itu, guru
memiliki kompetensi (1) aspek normatif kependidikan, yaitu untuk menjadi guru
9 Op cit. hal 173.
17
yang baik tidak cukup digantungkan kepada bakat, kecerdasan, dan kecakapan
saja, tetapi juga harus beritikad baik sehingga hal ini bertautan dengan norma
memilih jabatan guru, dan (3) mempunyai program yang menjurus untuk
kemampuan komunikasi sosial baik dengan peserta didik, sesama guru, kepala
indikator (1) interaksi guru dengan siswa, (2) interaksi guru dengan kepala
sekolah, (3) interaksi guru dengan rekan kerja, (4) interaksi guru dengan orang tua
d. Kompetensi Profesional
beserta metodenya, rasa tanggung jawab akan tugasnya dan rasa kebersamaan
18
Depdiknas (2004:9)12 mengemukakan kompetensi profesional meliputi (1)
(6) menulis buku pelajaran, (7) menulis modul, (8) menulis karya ilmiah, (9)
guna, (11) membuat alat peraga/media, (12) menciptakan karya seni, (13)
memahami visi dan misi, (2) memahami hubungan pendidikan dengan pengajaran,
(3) memahami konsep pendidikan dasar dan menengah, (4) memahami fungsi
pendidikan dan luar sekolah. Penguasaan bahan kajian akademik meliputi (1)
dan penyusunan karya ilmiah, (3) kemampuan pengembangan profesi, dan (4)
19
Guru yang memiliki kompetensi profesional harus mampu memilah dan
kepada peserta didik sesuai dengan jenisnya. Tanpa kompetensi tersebut, dapat
pembelajaran.
sedangkan kelas adalah tempat para siswa belajar, dimana sebagian besar
waktu belajar formal siswa berlangsung dalam ruangan kelas. Agar kegiatan
belajar dapat berlangsung dengan efektif dan efisien, maka kelas harus
dikelola secara baik oleh guru. Tugas utama seorang guru adalah menciptakan
yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan mencapai hasil
yang baik pula . Maka untuk itu seorang guru perlu memiliki kemampuan
dalam manajemen kelas ini salah satunya diungkap oleh Brophy dan
yang tidak cukup memiliki kemampuan dalam mengelola kelas, maka tidak
20
banyak yang dapat dilakukan”.
1. Pengertian Manajemen/
Pengelolaan Kelas
dilakukan akan sia-sia dan sulit untuk mencapai suatu tujuan atau hasil yang-
kumpulan atau kelompok dari berbagai hal yang mempunyai beberapa sifat
umum dan dibedakan dari yang lainnya berdasarkan jenis dan kualitas).14
21
Kelas merupakan taman belajar bagi siswa dan menjadi tempat
emosional.”15 Oleh karena itu kelas harus dikelola sedemikian rupa sehingga
pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang
sama.”16
b. Menurut Hadari Nawawi kelas dapat dipandang dari dua sudut, yaitu:
22
Setelah mengetahui manajemen dan kelas, maka baru dapat
kelas, diantaranya:
manajemen.
23
dirumuskan tentu saja tidak hanya didasarkan pada kemauan
dan tertekan.
19 Andyarto Surjana. http//: www. Google. Com.. Jurnal Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I /
Maret 2002, Efektifitas Pengelolaan Kelas.
20 Yahya Nursidik. http//: www. Google.com. Hakekat Pengelolaan Kelas. 18 Maret 2008
21 Sri Anitah Wiryawan dan Noorhadi. Op. cit., h. 5
24
Menurut konsepsi lama manajemen kelas diartikan sebagai
belajar.
25
tugas-tugas individual. Pengelolaan dapat dilihat
berikut:24
26
a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar
menjadi dua golongan yaitu, faktor intern dan faktor ekstern siswa.” Faktor
27
Kepribadian siswa denga ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan siswa
berbeda dari siswa lainnya secara individual. Perbedaan sacara individual ini
dilihat dari segi aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.
banyak jumlah siswa di kelas, misalnya dua puluh orang ke atas akan
Guru yang hangat dan akrab pada anak didik selalu menunjukkan antusias
b. Tantangan
28
c. Bervariasi
d. Keluwesan
perhatian pada hal-hal yang negative. Penekanan pada hal-hal yang positif
yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku siswa yang
29
teladan mengendalikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru
harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin
pengelolaan kelas.
a. Pendekatan Kekuasaan
tingkah laku anak didik. Peranan guru di sini adalah menciptakan dan
30
mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah
dalamnya ada kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati anggota
b. Pendekatan Ancaman
adalah juga sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak
didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan
memaksa.
c. Pendekatan Kebebasan
didik agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan
d. Pendekatan Resep
daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak
boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi
yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa
31
e. Pendekatan Pengajaran
laku anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah.
mencegah dan menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang baik.
yang baik.
proses untuk mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah
psikologi behavioral.
penguatan negatif yang pada suatu saat akan hilang dari tingkah laku siswa
atau guru yang menjadi anggota kelasnya. Untuk itu, menurut pendekatan
tingkah laku yang baik atau positif harus dirangsang dengan memberikan
32
perasaan tidak puas dan pada gilirannya tingkah laku tersebut akan
dihindari.
g. Pendekatan Sosio-Emosional
yang positif, sikap mengerti dan sikap ngayomi atau sikap melindungi.
dan selain itu guru harus pula dapat menjaga kondisi itu agar tetap baik.
masalah pengelolaan.
potensialitas, kreatifitas, dabn inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih
33
berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya.
salah satu dan dalam situasi lain mungkin harus mengkombinasikan dan
proses belajar mengajar berjalan efektif dan efisien. Guru memilih dan
kelas disini adalah suatu set (rumpun) kegiatan guru untuk menciptakan
“Kelas merupakan taman belajar bagi siswa dan menjadi tempat mereka,
Oleh karena itu kelas harus dikelola sedemikian rupa sehingga benar-benar
34
menyenangkan menurut Ahmad (1997:35) adalah sebagai berikut:27
Pada prinsipnya sistem belajar yang kita anut di SD adalah sistem klasikal.
Tetapi ada beberapa metode mengajar yang tidak selalu memakai sistem
papan tulis atau disamping meja guru. Jika ada almari kelas tambahan dapat
ditaruh dibelakang kelas, sebaiknya almari tersebut terbuat dari kaca untuk-
Ahmad (2004:20) perabot kelas meliputi : (a) papan tulis, (b) meja kursi guru,
(c) meja kursi siswa, (d) almari kelas, (e) jadwal pelajaran, (f) papan absensi,
(g) daftar piket kelas, (h) kalender pendidikan, (i) gambar-gambar, (j) tempat
cuci tangan, (k) tempat sampah, (l) sapu dan alat pembersih lainnya, dan (m)
35
gambar-gambar alat peraga.
a. Papan Tulis
rata.Warna dasar papan tulis yang mulai menipis atau belang harus segera di
Penempatannya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, sehingga siswa
yang duduk dibelakang masih melihat atau membaca tulisan yang paling
bawah.
meja guru berlaci dan ada kuncinya, meja kursi guru ditempatkan di tempat
strategis, misalnya di kanan atau di kiri papan tulis, supaya tidak menghalangi
ukuran badan siswa dan dilengkapi dengan tempat tas atau buku.
d. Alamari Kelas
36
kiri atau kanan dinding bisa juga diletakkan di sebelah meja guru.
e. Jadwal Pelajaran
f. Papan Absensi
samping kelas. Guru juga harus memiliki catatan daftar hadir siswa di buku
khusus, karena daftar hadir di papan diganti setiap hari sesuai keadaan.
h. Kalender Pendidikan
i. Gambar-Gambar
Tempat cuci tangan dan lap tangan diletakkan di depan kelas dekat
pintu masuk.
k. Tempat sampah
37
6. Guru dalam Manajemen Kelas
guru sangat besar dalam manajemen kelas, karena guru sebagai penanggung
Dalam kaitanya dengan guru dalam manajemen kelas, maka ada beberapa
karena hal ini akan sangat mennetukan hasi belajar yang dicapai oleh siswa.
Guru sendiri juga seorang pelajar. Hal ini berarti bahwa guru juga harus
38
perkembangan anak didik untuk dapat menerima, memahami, serta menguasai
ilmu pengetahuan.
dalam kelas, serta kondisi umum dan suasana di dalam kelas. Dalam
yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-
tersebut dapat menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan yang baik
yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar-
mengajar, baik berupa nara sumber, buku teks, majalah, maupun surat kabar.
39
Guru juga berperan sebagai evaluator, maksudnya guru hendaknya dapat
berperan dalam melakukan penilaian atas hasil yang telah dicapai, baik oleh
dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi yang diajarkan sudah
cukup tepat.
balik yang akan dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan
optimal.
bahkan dapat mematikan motivasi siswa untuk belajar, misalnya seorang guru
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
41
instrumen, uji coba instrumen penelitian yang dilanjutkan dengan
yang dibutuhkan secara keseluruhan selama 3 (tiga) bulan, mulai pada bulan
C. Metode Penelitian
langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenan dengan
1. Library Research
(penelitian kepustakaan)
yaitu penelaahan
dari :
42
c. Buku-buku sekunder, yaitu
buku primer.
guru.
dimiliki oleh populasi tersebut”34. Karena jumlah gurunya kurang dari 100
bahwa apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semuanya
43
sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian sampai penuh35.
list.
44
angket kepada guru, untuk mengetahui
manajemen kelas.
a. Editing, yaitu
meneliti, mengedit
dan mengoreksi
didapatkan.
kemudian
dikelompokkan
dan diberikan
kode sesuai
dengan
karakteristik yang
sudah ditentukan.
c. Tabulating yaitu
45
data yang sudah
dibekelompokkan
kemudian akan
dimasukkan ke
berbentuk table
frekuensi.
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan agar data yang terkumpul itu
P = F/N X 100%
Keterangan :
P = Angka Persentase
F = Frekuensi Jawaban
N = Jumlah Responden
TABEL 1
KISI-KISI INSTRUMEN
46
Variabel Nomor
Dimensi Indikator
Penelitian Item
Kemampuan 1. Kompetensi
Guru dalam Pedagogik o Menyusun indikator
Manajemen o Mengelola pencapaian belajar
Kelas di SMK Rancangan o Menyediakan
Nusantara Pembelajaran kesempatan
Ciputat keaktifan belajar
siswa
o Menilai dan
o Pemahaman terhadap menghargai
peserta didik berpikir kreatif
1-8
o Penilaian kelas
o Evaluasi Hasil o Melaksanakan
Belajar ulangan harian dan
pre tes
o Kegiatan ekstra,
o Pemgembangan pengayaan dan
Peserta didik remidial,
bimbingan dan
konseling.
2. Kompetensi
Kepribadian o Disipli
o Sikap atau n 9-12
prilaku o Menjad
o Penampila i
n teladan
o Berprila
ku baik
o Berpak
47
aian
rapi dan
sopan
3. Kompetensi 13- 25
Profesional o Mampu
o Mengelola mengorganisasikan
program dan Melaksanakan
Pembelajaran program
pembelajaran
o Memilih dan
menggunakan
o Penggunaan media dan alat
media dan alat pembelajaran
pembelajaran o Kemampuan
menggunakan
metode yang
o Penggunaan bervariasi
berbagai metode o Menciptakan iklim
pembelajaran pembelajaran yang
kondusif dan
dinamis
o Mengelola kelas o Membangun
budaya belajar yang
kreatif dan
menyenangkan
o Mengatur tata
ruang kelas dan
siswa untuk
pembelajaran
o Melakukan
48
interaksi dengan
peserta didik,
4. Kemampuan Sosial sesama guru dan
o Interaksi masyarakat.
sosial o Berpartisipasi
dalam kegiatan
sosial.
49