11 D'sari Tahu
11 D'sari Tahu
Studi baru itu mengungkapkan, bahwa residu nikotin yang menempel pada permukaan dapat
bereaksi dengan senyawa lain di udara membentuk karsinogen–senyawa kimia yang memicu timbulnya
berbagai kanker. Apabila first-hand smoke adalah asap yang dihisap langsung oleh sang perokok, dan
second-hand smoke sebagai asap yang dikeluarkan (dan kemudian dihirup oleh orang lain), maka third-hand
smoke adalah residu dari second-hand smoke.
Setelah memaparkan secarik kertas ke asap, para peneliti menemukan lembaran itu punya kadar
karsinogen yang baru saja terbentuk hingga 10 kali lipat setelah tiga jam. Hal itu ditandai adanya senyawa
kimia dalam ruangan yang disebut nitrous acid (asam nitrit). Biasanya dipancarkan oleh peralatan rumah
tangga atau asap rokok. Itu berarti, orang-orang mungkin menghadapi risiko dari asap tembakau baru yang
ada dalam ruangan dengan cara yang tidak pernah diketahui sebelumnya, kata salah seorang penulis dari
studi itu, Lara Gundel.
Penelitian sebelumnya menunjukkan, bahwa second-hand smoke yang dihisap bukan oleh perokok
yang terpapar (terekspos) ke asap rokok, meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung. Masih banyak
lagi penelitian yang diperlukan untuk mengidentifikasi bahaya third-hand smoke, kata Gundel. Secara
keseluruhan, penggunaan tembakau menyebabkan 20 persen semua kematian disebabkan kanker, menurut
studi yang dipublikasikan Februari lalu dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.
Siapa saja yang memasuki ruang tertutup–sebuah kamar, elevator, kendaraan, dan lain-lain–ketika
seseorang baru saja berhenti merokok, pasti merasakan aroma yang tetap ada selama beberapa waktu.
“Pembakaran tembakau melepaskan nikotin dalam bentuk asap yang diabsorbsi kuat ke dalam
permukaan dalam ruangan itu, seperti dinding, lantai, karpet, sofa, dan mebel. Nikotin dapat bertahan di
material itu selama beberapa hari, minggu, bahkan bulan”, kata Hugo Destaillats, seorang ahli kimia dari
Lawrence Berkeley National Laboratory di San Francisco, dan salah satu penulis dari studi tersebut.
“Studi kami menunjukkan, bahwa ketika residu nikotin bereaksi dengan nitrous acid (asam nitrit)
pada suhu ruang, maka senyawa itu akan membentuk tobacco-specific nitrosamines (TSNA -- nitrosamin
spesifik dari tembakau) yang bersifat karsinogenik”, kata Destaillat seperti dikutip msnbc.msn.com.
Anak-Anak Terpapar
Orang-orang, terutama anak-anak dan batita (bawah tiga tahun) yang paling mungkin terekspos (terpapar)
dengan karsinogen melalui debu yang dihisap atau kontak kulit, kata Gundel. Menggunakan kipas angin dan
membuka jendela tidak membantu menghilangkan bahaya itu, karena sebagian besar nikotin dan substansi
lainnya dari rokok yang dibakar tidak ditemukan di udara, tetapi diabsorbsi oleh permukaan, jelas Gundel.
“Bangunan, kamar, dan ruang publik seharusnya 100 persen bebas rokok”, katanya. “Ganti mebel,
sofa, karpet, dan tirai yang telah dihuni nikotin. Nikotin masuk ke dalam materi ini. Bahan-bahan itu secara
sinambung akan muncul kembali ke permukaan”.
Peneliti mencoba menentukan, berapa lama nitrosamin dapat bertahan sebagai hasil dari interaksi
third-hand smoke dan polutan udara dalam ruangan, asam nitrit.
“Kita mengetahui, bahwa kadar residu nikotin mungkin menumpuk setelah beberapa siklus merokok,
dan kita ketahui juga, melalui proses aging (pengendapan), third-hand smoke, dapat menjadi lebih beracun
seiring bergulir waktu”, kata Destaillats, dalam pernyataan tertulisnya.
=====================================================================
World No Tobacco Day 2010
World No Tobacco Day 2010 (Hari Tanpa Tembakau Se-Dunia 2010) yang selalu diperingati setiap tahun
pada 31 Mei akan dirancang untuk menarik perhatian khusus terhadap efek berbahaya dari pemasaran
tembakau kepada wanita dan remaja putri. Menurut data yang dikeluarkan WHO, 20 persen dari 1 miliar
perokok di dunia adalah wanita. Tetapi, angka itu pasti akan meningkat. Tingkat merokok pria telah
mencapai puncak, sedangkan tingkat merokok wanita akan meningkat. Wanita merupakan target utama
peluang untuk industri tembakau yang perlu merekrut pengguna baru, untuk mengganti hampir setengah dari
pengguna yang saat ini akan mati prematur dari penyakit terkait tembakau.
Untuk itulah, pada peringatan World No Tobacco Day 2010 juga akan menyoroti kebutuhan untuk
hampir 170 pihak terhadap WHO Framework Convention on Tobacco Control (Konvensi Kerangka Kerja
WHO tentang Pengendalian Tembakau) untuk melarang semua iklan rokok, promosi, dan sponsorship
sesuai undang-undang dasar atau prinsip-prinsip konstitusional.
Laporan terbaru WHO, tentang wanita dan kesehatan: bukti hari ini, dan agenda esok hari
menunjukkan, lebih banyak bukti iklan rokok yang menargetkan perempuan. Data dari 151 negara
menunjukkan, bahwa sekitar 7 persen remaja putri merokok dibanding 12 persen remaja putra. Bahkan, di
beberapa negara remaja putri yang merokok sama jumlahnya dengan remaja putra.
Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan dalam laporan tertulisnya mengatakan, “melindungi dan
mempromosikan kesehatan wanita sangat penting untuk kesehatan dan pembangunan - tidak hanya bagi
warga negara hari ini, tetapi juga untuk generasi mendatang”.
Pada World No Tobacco Day 2010 dan sepanjang tahun berikutnya, WHO akan mendorong
pemerintah untuk memberikan perhatian khusus melindungi wanita dari upaya perusahaan rokok untuk
mendorong mereka hidup tanpa ketergantungan nikotin.
Dalam merespon imbauan dari WHO, pemerintah setempat dapat mengurangi jumlah korban
meninggal maupun lumpuh akibat berbagai jenis penyakit. Seperti jantung, stroke, kanker, dan penyakit
pernapasan yang terus meningkat di kalangan wanita. [Jun-Dwi Karyani-Berbagai Sumber]