Anda di halaman 1dari 8

KONSEP-KONSEP DASAR KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling
berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat
pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia
yang tidak akan terlibat dalam konunikasi.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu
organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar
dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi
dapat macet dan berantakan. Misalnya bila dalan suatu sekolah kepala sekolah tidak memberi
informasi kepada guru-guru mengenai kapan sekolah dimulai sesudah libur semester dan apa
bidang studi yang harus diajarkan oleh masing-masing guru, maka besar kemungkinannya guru
tidak dating mengajar. Skibatnya, murid-murid tidak belajar. Hal ini menjadikan sekolah tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Dari contoh itu kelihatan, bahwa dengan kelupaan memberi
informasi saja sudah memberikan efek yang lebih besar bagi sekolah. Karena pentingnya
komunikasi dalam organisasi maka perlu menjadi perhatian pengelola agar dapat membantu
dalam pelaksanaan tugasnya.
Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin
organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan
kemampuan komunikasi mereka (Kohler 1981). Untuk memahami komunikasi ini dengan
mudah, perlu terlebih dahulu mengetahui konsep-konsep dasar komunikasi. Karena itu, pada bab
1 ini disajikan dahulu konsep-konsep dasar komunikasi seperti definisi komunikasi, model
komunikasi, komponen dasar komunikasi dan prinsip-prinsip komunikasi.

A. DEFINISI KOMUNIKASI
Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan orang untukk memberikan batasan
terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai dari sudut mana mereka
memandangnya. Tentu saja masing-masing definisi tersebut ada benarnya dan tidak salah karena
disesuaikan dengan bidang dan tujuan mereka masing-masing. Berikut ini disajikan beberapa
dari definisi tersebut untuk melihat keanekaragaman yang berguna untuk menarik pengertian
yang umum dari komunikasi.

1. Definisi Hovland, Janis dan Kelley


Hovland, Janis dan Kalley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) adalah sosiologi
Amerika, mengatakan bahwa, “communication is the process by which an individual transmits
stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals”. Dengan kata-kata lain
komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk
mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini, mereka menganggap komunikasi sebagai
suatu proses, bukan sebagai suatu hal.

2. Definisi Forsdale
Menurut Louis Forsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan, “communication is the process
by which a system is estabilished, maintained and altered by means of shared signals that operate
according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu,
sehingga dengan cara ini suatu system dapat didirikan, dipelihara dan diubah. Pada definisi ini
komunikasi juga dipandang sebagai suatu proses. Kata signal maksudnya adalah signal yang
berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai aturan tertentu. Dengan adanya aturan ini
menjadikan orang yang menerima signal yang telah mengetahui aturannya akan dapat
memahami maksud dari signal yang diterimanya. Misalnya setiap bahasa mempunyai aturan
tertentu baik bahasa lisan, bahasa tulisan maupun bahasa isyarat. Bila orang yang mengirim
signal menggunakan bahasa yang sama dengan orang yang menerima, maka si penerima akan
dapat memahami maksud dari aignal tersebut, tetapi kalau tidak mungkin dia tidak dapat
memahami maksudnya.
Selanjutnya Forsdale mengatakan, bahwa pemberian signal dalam komunikasi dapat dilakukan
dengan maksud tertentu atau denganm disadari dan dapat juga terjaditanpa disadari. Kalau kita
bandingkan dengan definisi pertama, definisi Forsdale ini kelihatannya lebih umum dari definisi
pertama yang mengatakan komunikasi hanya terjadi dengan penuh kesadaran sedangkan pada
Forsdale dapat dalam kondisi sadar dan tidak sadar. Begitu juga dalam ruang lingkupnya, kalau
definisi pertama lebih menekankan komunikasi hanya di antara manusia, sedangkan pada definisi
kedua komunikasi baik di antara manusia maupun komunikasi dalam system kehidupan
binatang.

3. Definisi Brent D. Rubben


Brent D. Rubben memberikan definisi mengenai komunikasi manusia yang lebih komprehensif
sebagai berikut : Komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam
hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan,
mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.

Pada definisi inipun komunikasi juga dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatu aktivitas yang
mempunyai beberapa tahap yang terpisah satu sama lain tetapi berhubungan. Misalnya kalau kita
ingin berpidato di depan umum, sebelum berpidato tersebut kita telah melakukan serentetan sub-
aktivitas seperti membuat perencanaan, menentukan tema pidato, mengumpulkan bahan, melatih
diri di rumah, baru kemudian tampil berpidato di depan umum.
Bila diperhatikan lebih lanjut definisi Ruben ini, kelihatan bahwa Ruben memakai istilah yang
berbeda dengan dua definisi sebelumnya yang memakai istilah stimulus dan signal. Ruben
menggunakan istilah informasi untuk maksud itu, yang diartikannya sebagai kumpulan data,
pesan (message), susunan isyarat dalam cara tertentu yang mempunyai arti atau berguna bagi
system tertentu. Pengertian informasi di sini tidak hanya bersifat fakta tetapi juga bersifat fiksi,
humor atau bujukan, dan apa saja.
Istilah menciptakan informasi yang dimaksudkan Ruben di sini aalah tindakan menyandingkan
(encoding) pesan yang berarti, kumpulan data tau suatu set isyarat. Sedangkan istilah
mengirimkan informasi maksudnya adalah proses dengan mana pesan dipindahkan dari si
pengirim kepada orang lain atau dari satu tempat ke tempat lain. Pesan dikirim melalui bahasa
baik bahasa verbal maupun bahasa non verbal.
Istilah pemakaian informasi menunujuk kepada peranan informasi dalam mempengaruhi tingkah
laku manusia baik secara individual, kelompok, maupun masyarakat. Jadi jelas bahwa tujuan
komunikasi menurut Ruben ini adalah untuk mempengaruhi tingkah laku orang lain.

4. Definisi William J. Seller


Seiler (1998) memberikan definisi komunikasi lebih bersifat universal. Dia mengatakan
komunikasi adalah proses dengan mana symbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima, dan
diberi arti.
Kelihatannya dari definisi ini proses komunikasi sangat sederhana, yaitu mengirim dan
menerima pesan, tetapi sesungguhnya komunikasi adalah suatu fenomena yang kompleks yang
sulit dipahami tanpa mengetahui prinsip dan komponen yang penting dari komunikasi tersebut.
Dari keempat definisi yang diungkap[kan di atas jela, bahwa pada hakekatnya komunikasi
merupakan proses tetapi proses mengenai apa belumlah ada kesepakatan. Ada yang mengatakan
proses pengiriman stimulus, ada yang mengatakan pemberian signal dan ada pula yang
mengatakan pengiriman informasi dan symbol tetapi menurut penafsiran penulis semua istilah
itu cenderung untuk menyatakan maksud yang sama yaitu pengiriman pesan yang akan
diinterpretasikan oleh si penerima pesan.

5. Definisi yang Dipakai Dalam Buku Ini


Berdasarkan prinsip umum dari definisi di atas dan berdasarkan bahwa pengertian komunikasi
ini akan digunakan untuk memahami komunikasi organisasi, maka penulis berusaha menyusun
definisi sendiri sebagai berikut : komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal
antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku.
Si pengirim pesan dapat berupa seorang individu, kelompok atau organisasi. Begitu juga halnya
dengan si penerima pesan dapat berupa seorang anggota organisasi, seorang kepala
bagian,pimpinan, kelompok orang dalam organisasi, atau organisasi secara keseluruhan.
Istilah proses maksudnya bahwa komunikasi itu berlangsung melalui trahap-tahap tertentu secara
terus menerus, berubah-ubah, dan tidak ada henti-hentinya. Proses komunikasi merupakan proses
yang timbale balik karena antara si pengirim dan si penerima saling mempengaruhi satu sama
lain.
Perubahan tingkah laku maksudnya dalam pengertian yang luas yaitu perubahan yang terjadi di
dalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif atau psikomotor.

B. MODEL KOMUNIKASI
Yang dimaksudkan dengan model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses yang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen komikasi dengan komponen lainnya. Penyajian
model dalam bagian ini dimaksudkan untuk mempermudah memahami proses komunikasi dan
melihat komponen dasar yang perlu ada dalam suatu komunikasi.

1. Model Lasswell
Salah satu model komunikasi yang tua tetapi masih digunakan orang untuk tujuan tertentu adalah
model komunikasi yang dokemukakan oleh Harold Lasswell (Forsdale 1981), seorang ahli ilmu
politik dari Yale University. Dia menggunakan ilmu pertanyaan yang perlu ditanyakan dan
dijawab dalam proses komunikasi, yaitu who (siapa), says what (mengatakan apa), in which
medium atau dalam media apa, to whom atau kepada siapa, dan dengan what effect atau apa
efeknya.

2. Model Shannon
Model komunikasi lain yang banyak digunakan adalah model komunikasi dari Claude Shannon
atau lebih terkenal dengan model Shannon Wever. Model ini berbeda dengan model Lasswell
mengenai istilah yang digunakan bagi masing-masing komponen.
a. Sumber Informasi (Information Source)
Dalam komunikasi manusia yang menjadi sumber informasi adalah otak. Pada otak ini terdapat
kemungkinan message/pesan yang tidak terbatas jumlahnya. Tugas utama dari otak adalah
menghasilkan suatu pesan atau suatu set kecil pesan dari berjuta-juta pesan yang ada. Seringkali
dalam kehidupan sehari-hari pesan itu merupakan tugas yang sederhana bagi otak seperti bila
kita berjumpa dengan teman mengucapkan selamat pagi, selamat sore, mau ke mana dan
sebagainya. Tetapi dalam keadaan pesan yang kompleks menghendaki otak untuk lwbih
memikirkan dan mempertimbangkan pesan yang akan dikirimkan seperti menerangkan sesuatu
pemacahan masalah kepada orang lain. Dalam setiap kejadian, otak harus memilih pesan yang
tepat atau cocok dengan situasi. Proses pemilihan ini seringkali merupakan perbuatan yang tidak
disadari manusia.
b. Transmitter
Langkah kedua dari model Shannon adalah memilih transmitter. Pemilihan transmitter ini
tergantung pada jenis komunikasi yang digunakan. Kita dapat membedakan dua macam
komunikasi yaitu komunikasi tatap muka dan komunikasi menggunakan mesin.
Pada komunikasi tatapmuka yang menjadi transmitternya adalah alat-alat pembentuk suara dan
dihubungkan dengan otot-otot serta organ tubuh lainnya yang terlibat dalam penggunaan bahasa
nonverbal. Sedangkan pada komunikasi yang menggunakan mesin-mesin alat-alat komunikasi
yang berfungsi sebagai transmitter adalah alat itu sendiri seperti telepon, radio, televise, foto dan
film.

c. Penyandian (Enconding) Pesan


Penyandian (enconding) pesan doperlukan untuk mengubah ide dalam otak ke dalam suat sandi
yang cocok dengan transmitter. Dalam komunikasi tatap muka signal yang cocok dengan alat-
alat suara adalah berbicara. Signal yang cocok dengan otot-otot tubuh dan indera adalah
anggukan kepala, sentuhan dan kontak mata.
Pada komunikasi yang menggunakan mesin, dimana alat-alat yang digunakan sebagai perluasan
dari indera, penyandian pesan juga bberasal dari tubuh tetapi diperluas melalui jarak jauh dengan
transmitter. Misalnya radio adalah perluasan dari suara manusia, televisi perluasan dari mata dan
begitu juga dengan alat komunikasi lainnya.

d. Penerima dan Decoding


Istilah Shannon mengenai penerima dan decoding atau penginterpretasian pesan seperti
berlawanan dengan istilah penyandian pesan. Pada komunikasi tatap muka kemungkinan
transmitter menyandikan pesan dengan menggunakan alat-alat suara dan otot-otot tubuh.
Penerimaan dalam hal ini adalah alat-alat tubuh yang sederhana yang sanggup mengamati signal.
Misalnya telinga menerima dan menguraikan sandi pembicaraan, mata menerima dan
menguraikan sandi gerakan badan dan kepala, kilatan mata dan signal lainnya yang dapat dilihat
mata. Jelaslah jika seorang individu pada komunikasi tatap muka kekurangan satu atau lebih
organ tubuh maka penerimaan pesan akan menjadi macet.

e. Tujuan (Destination)
Komponen terakhir dari Shannon adalah destination (tujuan) yang dimaksud oleh si
komunikator. Destination ini adalah otak manusia yang menerima pesan yang berisi bermacam-
macam hal, ingatan atau pemikiran mengenai kemungkinan dari arti pesan. Penerima pesan telah
menerima signal mungkin melalui pendengaran, penglihatan,penciuman dan sebagainya
kemudian signal itu diuraikan dan diinterpretasikan dalam otak.

f. Sumber Gangguan (Noise)


Dalam model komunikasi Shannon ini terlihat adanya factor sumber gangguan pada waktu
memindahkan signal dari transmitter kepada si penerima. Misalnya pada waktu anda berbicara
dengan teman di jalan kedengaran suara mobil lewat, anak-anak berteriak, yang semuanya itu
mengganggu pembicaraan anda sesaat dan gangguan itu dinamakan noise.

C. KOMPONEN DASAR KOMUNIKASI


Dari bermacam-macam model komunikasi yang telah dikemukakan di atas kelihatan bahwa ada
bermacam-macam komponen atau elemen dalam proses komunikasi. Kadang-kadang untuk
komponen yang sama digunakan istilah yang berbeda seperti halnya ada yang menggunakan
istilah informasi dan pesan untuk menyatakan komponen pesan yang dikirimkan dan begitu juga
ada yang memakai istilah sender dan source untuk menyatakan orang yang mengirimkan pesan.
Walaupun demikian dapat disimpulkan mana diantara bermacam-macam komponen itu yang
merupakan komponen dasar komunikasi. Dalam hal ini ada empat komponen yang cenderung
sama yaitu : orang yangmengirimkan pesan, pesan yang akan dikirimkan, saluran atau jalan yang
dilalui pesan dari si pengirim kepada si penerima, dan si penerima pesan. Karena komunikasi
merupakan proses dua arah atau timbal balik maka komponen balikan perlu ada dalam proses
komunikasi. Dengan demikian, komponen dasar komunikasi ada lima, yaitu : pengirim pesan,
pesan, saluran, penerima pesan dan balikan. Masing-masing komponen tersebut akan dijelaskan
kembali secara ringkas.
1. Pengirim Pesan
Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan atau informasi yang
akan dikirimkan berasal dari otak si pengirim pesan. Oleh sebab itu sebelum pengirim
mengirimkan pesan, si pengirim harus menciptakan dulu pesan yang akan dikirimkannya.
Menciptakan pesan adalah menentukan arti apa yang akan dikirimkan kemudian
menyandikan/encode arti tersebut ke dalam suatu pesan. Sesudah itu baru dikirim melalui
saluran.

2. Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima. Pesan ini dapat berupa verbal
maupun nonverbal. Pesan secara verbal dapat secara tertulis seperti surat, buku, majalah, memo,
sedangkan pesan yang secara lisan dapat berupa percakapan tatap muka, percakapan melalui
telepon, radio dan sebagainya. Pesan yang nonverbal dapat berupa isyarat gerakan badan,
ekspresi muka, dan nada suara.

3. Saluran
Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim dengan si penerima. Channel yang biasa
dalam komunikasi adalah gelombang cahaya dan suara yang dapat kita lihat dan dengar. Akan
tetapi alat dengan apa cahaya atau suara itu berpindah mungkin berbeda-beda. Misalnya bila dua
orang berbicara tatap muka gelombang suara dan cahaya di udara berfungsi sebagai saluran.
Tetapi jika pembicaraan itu melalui surat yang dikirimkan, maka gelombang cahaya sebagai
saluran yang memungkinkan kita dapat melihat huruf pada surat tersebut. Kertas dan tulisan itu
sendiri adalah sebagai alat untuk menyampaikan pesan. Kita dapat menggunakan bermacam-
macam alat untuk menyampaikan pesan seperti buku, radio, film, televisi, surat kabar tetapi
saluran pokoknya adalah gelombang suara dan cahaya. Di samping itu kita juga dapat menerima
pesan melalui lat indera penciuman, alat pengecap dan peraba.

4. Penerima Pesan
Penerima pesan adalah yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan yang diterimanya.
Tugas dari si penerima sudah dijelaskan sebelumnya pada bagian B.

5. Balikan
Balikan adalah respons terhadap suatu pesan yang diterima yang dikirimkan kepada si pengirim
pesan. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim, pengirim akan dapat mengetahui
apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan
oleh si pengirim. Bila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim diinterpretasikan sama oleh
si penerima berarti komunikasi tersebut efektif.
Seringkali respons yang diberikan tidak seperti yang diharapkan oleh si pengirim karena si
penerima pesan kurang tepat dalam menginterpretasikan pesan. Hal ini disebabkan oleh adanya
factor-faktor dalam diri si penerima yang mempengaruhi dalam pemberian arti pesan seperti
telah disebutkan dalam model Berlo.

D. PRINSIP KOMUNIKASI
Untuk dapat memahami hakikat suatu komunikasi perlu diketahui prinsip dari komunikasi
tersebut. Menurut Seiler (1988), ada empat prinsip dasar dalam kominikasi yaitu : suatu proses,
suatui sistemik, interaksi dan transaksi, dimaksudkan atau tidak dimaksudkan. Masing-masing
dasri prinsip ini akan dijelaskan berikut ini :

1. Komunikasi adalah Suatu Proses


Komunikasi adalah suatu proses karena merupakan suatu seri kehidupan yang terus-menerus,
yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah. Komunikasi juga
bukanlah suatu barang yang dapat ditangkap dengan tangan untuk diteliti. Komunikasi menurut
Seiler (1988) lebih merupakan cuaca yang terjadi dari bermacam-macam variabel yang kompleks
dan terus berubah. Kadang-kadang cuaca hangat, matahari bersinar, pada waktu yang lain cuaca
dingin, berawan dan lembab. Keadaan cuaca mereflesikan satu variasi saling berhubungan yang
kompleks yang tidak ada pernah duplikatnya.
Komunikasi jiga melibatkan suatu variasi saling berhubungan yang kompleks yang tidak pernah
ada duplikat dalam cara yang persis sama yaitu : saling berhubugan diantara orang, lingkungan,
keterampilan, sikap, status, pengalaman, dan perasaan, semuanya menentukan komunikasi yang
terjadi pada suatu waktu tertentu. Misalnya : cobalah anda ingat hubungan yang baru terjadi
dengan seseorang akhir-akhir ini. Bagaimana terjadinya hubungan itu ? Apakah secara kebetulan
atau sengaja dipertemukan olek teman atau anda sendiri yang merencanakannya. Tidak ada dua
hubungan yang terjadi dalam cara yang persis sama atau tidak ada komunikasi yang terjadi
pengantara terjadinya hubungan itu yang persis sama. Beberapa hubungan hangat dan
adakalanya dingin sama halnya dengan cuaca.
Bila dilihat sepintas lalu suatu komunikasi mungkin tidak berarti, tetapi bila dipandang sebagai
suatu proses, maka kepentingannya sangat besar. Misalnya : suatu komunikasi yang hanya terdiri
dari satu perkataan akan dapat memperlihatkan suatu perubahan. Perubahan itu mungkin terjadi
secara langsung atau tidak langsung, berarti atau tidak berarti, tetapi semuany aitu terjadi sebagai
hasil proses komunikasi. Contoh : seorsng pengawas sedang memperhatikan karyawannya
mengerjakan sesuatu pekerjaan. Tiba-tiba pengwa tersebut mengucapkan kata salah, maka
karyawan yang sedang bekerja tersebut menghentikan pekerjaanya dan mungkin bertanya
dimana letak kesalahannya. Atau kalau karyawan tersebut tahu di mana letak kesalahannya dia
dapat langsung memperbaiki pekerjaannya pada saat diawasi tersebut.
Jadi, komunikasi tersebut di samping berubah-ubah juga dapat menimbulkan perubahan.

2. Komunikasi adalah Sistem


Seperti telah dikatakan pada bagian C bahwa komunikasi terdiri dari beberapa komponen dan
masing-masing komponen tersebut mempunyai tugasnya masing-masing. Tugas dari masing
komonen itu berhubungan satu sama lain untuk menghasilkan suatu komunikasi. Misalnya
pengirim mempunyai peranan untuk menentukan apa informasi atau arti apa yang akan
dikomunikasikan. Setelah tahu apa arti atau informasi apa yang akan dikirimkan, informasi
tersebut perlu diubah ke dalam kode atau sandi-sandi tertentu sesuai dengan aturannya sehingga
berupa suatu pesan. Jadi komponen pesan ada kaitannya dengan komponen pengirim. Bila
pengirim tidak benar menyandikan arti yang akan dikirim maka terjadilah pesan tersebut kurang
tepat. Kurang tepatnya pesan yang dikirimkan akan mempengaruhi komponen penerima dalam
menginterpretasikan isi pesan sehingga si penerima mungkin juga akan salah dalam
menginterpretasikannya. Kaitan komponen pesan dengan saluran misalnya bila pesan
disampaikan dengan lisan maka gelombang suara adalah sebagai saluran dan ini juga akan
berkaitan dengan si penerima dalam mengikuti pesan yang harus menggunakan pendengarannya
dalam menerima pesan tersebut. Begitulah, antara satu komponen dengan komponen yang lain
saling berkaitan dan bila terdapat gangguan pada satu komponen akan berpengaruh pada proses
komunikasi secara keseluruhan.

3. Komunikasi Bersifat Interaksi dan Transaksi


Yang dimaksud dengan istilah interaksi adalah saling bertukar komunikasi. Misalnya seseorang
berbicara kepada temannya mengenai sesuatu, kemudian temannya yang mendengar memberikan
reaksi atau komentar terhadap apa yang sedang dibicarakannya itu. Begitu selanjutnya
berlangsung secara teratur ibarat orang yang bermain lempar bola. Seorang melemparkan yang
lainnya menagkap kemudian yang menangkap melemparkan kembali kepada si pelempar
pertama.
Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang kita lakukan tidak seteratur itu prosesnya. Banyak
dalam percakapan tatap muka kita terlibat dalam proses pengiriman pesan simultan tidak terpisah
seperti contoh di atas. Dalam keadaan demikian komunikasi tersebut bersifat transaksi. Sambil
menyandikan pesan kita juga menginterpretasikan pesan yang kita terima. Misalnya dalam
situasi pengajaran di kelas antara guru dan murud seringkali memperlihatkan komunikasi
nteraksi ini. Sambil guru menyampaikan informasi kepada murid atau sedang menjelaskan
pengajran, muridpun menyampaikan pesan kepada guru dalam bermacam-macam bentuk. Jadi
komunikasi yang terjadi antara manusia dapat berupa interaksi dan transaksi.

4. Komunikasi Dapat Terjadi Disengaja Maupun Tidak Disengaja


Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai maksud tertentu dikirimkan
kepada penerima yang dimaksudkan. Misalnya seorang pimpinan bermaksud mengadakan rapat
dengan kepala-kepala bagiannya. Apabila pimpinan tersebut mengirimkan pesan yang berisi
undangan rapat kepada kepala-kepala bagiannya, maka itu dinamakan komunikasi yang
disengaja. Tetapi apabila pesan yang tidak sengaja dikirimkan atau tidak dimaksudkan untuk
orang tertentu untuk menerimanya maka itu dinamakan komunikasi tidak disengaja. Misalnya
sesearang memakai warna pakaian yang agak terang yang tidak mempunyai maksud untuk
mengirimkan pesan tertentu, kadang-kadang diterima secara tidak sengaja sebagai pesan oleh
orang lain, karena tanpa disadari orang lain melihat warna pakaian yang dipakainya.
Komunikasi yang ideal terjadi apabila seseorang bermaksud mengirim pesan tertentu terhadap
orang lain yang ia inginkan untuk menerimanya. Tetapi itu belumlah merupakan jaminan bahwa
pesan itu akan efektif, karena tergantung pada faktore orang lain yang juga ikut berpengaruh
kepada proses komunikasi. Kadang-kadang ada juga pesan yang sengaja dikirimkan kepada
orang yang dimaksudkan tetapi sengaja tidak diterima oleh orang itu. Misalnya orang tua yang
sengaja berbicara kepada anaknya tetapi anaknya tidak mau mendengarnya.
Ada juga situasi komunikasi yang tidak sengaja tetapi diterima oleh orang lain dengan sengaja.
Misalnya : dalam situasi kelas yang heningtiba-tiba seorang murid berdiri maju ke depan
mengambil kapur untuk mengisap tinta penanya. Gerakan murid yang tidak sengaja sebagai
pesan itu diterima murid-murid lainnya sebagai pesan karena tiba-tiba temannya yang lain
memprhatikan geraknya yang menimbulkan bermacam-macam interpretasi bagi mereka. Dari
bermacam-macam contoh di atas jelaslah, bahwa komunikasi itu dapat terjadi disengaja maupun
tidak dengan sengaja.

Anda mungkin juga menyukai