Anda di halaman 1dari 8

PENGGUNAAN ALAT UKUR

1. Tujuan
Mempelajari karakteristik VOM, pada pengukuran tegangan, arus searah dan
bolak-balik, serta menggunakan VOM untuk mengukur Ω, C, MΩ, dB, dan L(H).

2. Teori Singkat

Gambar 2.1 Kumparan Putar

Gambar di atas adalah bentuk sederhana dari setiap alat ukur universal (VOM Volt-
Ohm-Miliamper) atau biasa disebut multitester analog, dimana di dalamnya terdapat
sebuah kumparan putar (moving coil d’Arsonval). Dalam percobaan ini alat di atas dipakai
sebagai alat ukur untuk menentukan hambatan, kapasitas, intensitas suara (dB) dan
induktansi.
Persaman dasar yang berlaku untuk system di atas adalah :
τ =N A B i cos α………………………………..(2.1)

Saat posisi diam jarum penunjuk harus berada pada penunjukan 0. Jika kumparan dialiri
arus listrik, maka reaksi fluks magnetic terhadap arus akan menghasilkan momen putar,
tetapi diimbangi oleh momen mekanis yang dihasilkan oleh pegas spiral. Alat ini
mempunyai arus defleksi penuh yang bervariasi, dan hal lain yang penting bahwa
kumparan putar juga memiliki hambatan dalam. Berikut ini beberapa parameter yang
dimiliki alat ukur yang digunakan dalam percobaan ini.
Parameter SP 6 SP 10D
A = luas efektif permukaan kumparan (cm2) 0,5 2,5
B = rapat medan magnet (Gauss) 1.500 5.000
Rm = hambatan dalam kumparan 450 820
Is = Arus defleksi penuh (µA) 450 78,5

Kepekaan (sensitivitas) dari alat ukur kumparan adalah hambatan yang harus ada
secara total yang seri dengan alat ukur, untuk memperoleh pembacaan/defleksi penuh bila
dihubungkan dengan tegangan standart 1 Volt, dengan persamaan :

1V
Kepekaan= Ω/V …………..(2.2)
arus untuk simpangan penuh

Resistor yang ada pada ujung multiterster digunakan untuk melakukan variasi batas ukur,
untuk arus yang tinggi dibutuhkan resistor parallel dengan kumparan putar, dan untuk
tegangan resistor diseri dengan kumparan putar. Teori pemberian resistor ini akan
memberikan efek pembebanan yang besarnya bergantung pada besar kepekaan alat ukur
yang digunakan.

2.1 Pengukuran Tegangan Searah (DC)


Bila sebuah alat ukur dipasang pada sebuah rangkaian, maka rangkaian yang diukur
tersebut berubah.

Gambar 2.2 Pengukuran Tegangan DC

Dengan dipasangnya Voltmeter, tegangan turun sepanjang R2, karena besarnya R2


dan dan hambatan masuk (Rin) dari alat ukur tegangan menyebabkan hambatan totalnya
menjadi lebih kecil, sehingga tegangan yang melalui R2 lebih besar dari 4,5 V (yaitu 6 V).
Persamaan yang berlaku adalah :
R ¿ . R2
R y=
R ¿ + R2

dengan Ry adalah hambatan total R2 dan voltmeter. Bila Rin (impedansi masukan) belum
diketahui dapat ditentukan dengan :

Ω
R¿ =range ( V ) × kepekaan( )
V

Tegangan yang terbaca pada voltmeter sebesar :

ε.Ry
V cb =
R 1+ R y

Bila tanpa kesalahan tegangan yang terukur pada R2 seharusnya :

ε . R2
V h=V cb=
R 1 + R2

Sehingga prosentase kesalahannya :

Ry
% error= × 100 %.........................................(2.3)
R ¿+ R y

V =V h−V cb…………..………………………..(2.4)

Jika R1 dan R2 belum diketahui, maka kesalahan pengukuran tidak bias ditentukan, tetapi
dapat diukur V jepit2 dengan dua buah voltmeter, atau voltmeter tunggal dengan jangkauan
(range) yang berbeda, melalui persamaan :

R¿ 1
( −1) V 1 V 2
R¿ 2
V= ………………………………….(2.5)
R¿ 1
V −V 1
R¿ 2 2
2.2 Pengukuran Arus Searah (DC)

Gambar 2.3 Pengukuran Arus DC

Dengan dipasangnya ampermeter, hambatan totalnya akan bertambah, dan arus


yang terukur akan lebih kecil. Penurunan arus elektronika dapat diabaikan.
R ¿ + Rt I '
I=
Rt

2.3 Pengukuran Tegangan Bolak-Balik


Bila voltmeter digunakan untuk mengukur arus AC, maka karakteristik kepekaan
(Ω/V) lebih rendah dari pada voltmeter yang hanya peka terhadap tegangan DC, maka dari
tegangan AC disearahkan dengan penyearah setengah gelombang. Sistem penyearahan
setengah gelombang ini menghasilkan harga rata-rata 0,318 harga maksimum dan tegangan
efektif gelombang sinusoidal (0,707) harga puncak. Hal lain bahwa kumparan putar
multitester memiliki karakteristik induktansi dan kapasitansi, sehingga memiliki batas
tanggap frekuensi (maksimal sekitar 10 kHz).

2.4 Pengukuran Respon Frekuensi


Taraf intensitas dapat digunakan untuk menyatakan system mendapat atau
kehilangan daya sesuai persamaan :
P2 E2 E
10 log =10 log 22 =20 log 2
P1 E1 E1

dimana E1 adalah masukan (input daya) dan E 2 adalah keluaran (output daya). Untuk
pengukuran kapasitans dan induktans dibutuhkan sumber tegangan bolak-balik yang telah
diketahui.

3. Percobaan Pengukuran
3.1 Peralatan

 Sumber tegangan DC
 Multitester / VOM
 Resistor-resistor
 Transformator AC (VariAC)

3.2 Percobaan

3.2.a Pengukuran Tegangan Searah

Gambar 3.1 Pengukuran tegangan DC

Susunlah rangkaian di atas dan tanyakan nilai R pada asisten. Ukur besar tegangan
pada titik ab dan bc, dengan menaikkan tegangan dan range VOM, catat dalam table
berikut :

No.  (V) Range VOM Vab Vbc


ukur min max ukur min min
1

3.2.b Pengukuran Arus DC


A

Gambar 3.2 Pengukuran Arus DC

Susunlah rangkaian di atas. Ukur resistor 10k dengan multitester. Catat besar arus
yang terukur dalam table berikut :

No.  (V) Range VOM (mA) I ukur Imin (A) Imax (A) Rin hitung
4
5

3.2.c Pengukuran Tegangan Bolak-Balik

Gambar 3.3 Pengukuran tegangan bolak-balik

Susunlah rangkaian listrik di atas. Ukur tegangan AC yang terbaca pada titik ab dan
de, catat dalam table berikut :

No.  (V) Range VOM Vab Vde


ukur min max ukur min min
1
2

3.2.d Pengukuran Respon Multitester Terhadap Frekuensi

Gambar 3.4 Pengukuran respon frekuensi multitester

Susun rangkaian di atas. Maksimumkan amplitude output dari generator frekuensi.


Ukur dan catat parameter-parameter di atas untuk rangkaian high pas filter, dilanjutkan
rangkaian low pass filter, sesuai table berikut :

High Pass Filter (dB) Low Pass Filter (dB)


No. Frekuensi generator (Hz)
Input Output Input Output
9 0
10 50
11 1000
12 2000
13 3000
14 4000
15 5000
16 6000
17 7000
18 8000
19 9000
20 10000

3. Pertanyaan Laporan
4.1 Buktikan bahwa konstruksi kumparan putar d’Arsonval memberikan simpangan jarum
secara linier terhadap arus yang mengalir pada kumparan.

4.2 Gambarkan diagram multitester, berikan analisis hambatan depan yang digunakan
untuk berbagai range pengukuran. Bagaimana cara multitester anda digunakan untuk
mengukur kapasitans, induktans, dan resistans tinggi ?

4.3 Pada pengukuran 1 sampai 3, berapa impedansi masukan dari multitester ? Berikan
analisis atas hasil pengukuran dan perhitungan dengan harga yang sesuai !

4.4 Pada pengukuran 9 sampai 20, plot respon kurva terhadap frekuensi pada kertas
berskala semi logaritmik, tentukan titik frekuensi cut off, berikan analisa rangkaian
listriknya !

4.5 Berikan komentar atas pengukuran VOM yang telah anda lakukan, dimanakah letak
kelemahan dan berikan contoh solusi. Juga beri contoh beberapa percobaan sederhana
dengan VOM.

Anda mungkin juga menyukai