Anda di halaman 1dari 2

Berikut ini adalah beberapa definisi tentang Perencanaan yang dikemukakan oleh beberapa

para ahli:

Cuningham menyatakan bahwa perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan


pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan
memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan,
dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian
Perencanaan dalam pengertian ini menitikberatkan kepada usaha untuk menyeleksi dan
menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk
mencapainya.

Menurut prajudi Atmusudirjo perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang


sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana.
Bintoro Tjokroamidjojo menyatakan bahwa perencanaan dalam arti luas adalah proses
memprsiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu. Sedangkan menurut Muhammad Fakri perencanaan dapat diartikan sebagai
proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Lebih lanjut Muhammad Fakri menyatakan
bahwa perencanaan dapat juga dikatakan sebagai suatu proses pembuatan serangkaian
kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai yang ditentukan. Dari kutipan tersebut
dapat dianalisis bahwa dalam menyusun perencanaan perlu memperhatikan hal-hal yang
berhubungan dengan masa depan, adanya kegiatan, proses yang sistematis, hasil dan tujuan
tertentu.

Kaufman mengatakan bahwa perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan secara sah dan berdaya guna.[5] Dari pendapat
Kaufman tersebut dapat dipahami bahwa perencanaan merupakan sesuatu yang menjadi
keperluan dalam sebuah system untuk mendukung tercapainya tujuan. Tidak itu saja selain
mendukung tercapainya tujuan suatu system maupun lembaga perencanaan yang
dipersiapkan hendaknya bermanfaat secara aplikasi, dan lebih penting adalah dikerjakan dan
disusun berdasarkan kepatutan serta tidak melanggar norma yang berlaku. Menurut Kaufman
dalam perencanaan mengandung elemen-elemen sebagai berikut, pertama mengindentifikasi
dan mendokumentasikan kebutuhan. Kedua, menentukan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat
prioritas. Ketiga, memperinci spesifikasi hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang
dipioritaskan. Keempat, mengidentifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap alternatif.
Kelima, mengidentifikasi strategi alternative yang memungkinkan, termasuk di dalamnya
peralatan untuk melengkapi tiap persyaratan untuk mencapai kebutuhan, untung rugi berbagai
latar dan strategi yang digunakan.

Beeby C.E sebagaimanan dikutip oleh Asnawir menyatakan bahwa perencanaan pendidikan
adalah penerapan ramalan dalam menentukan kebijaksanaan, prioritas, ekonomi dan politik,
potensi system untuk berkembang, kepentingan Negara dan pelayanan masyarakat yang
mencakup dalam system tersebut.Dari kutipan tersebut dapat dipahami bahwa perencanaan
merupakan aplikasi dari pemikiran yang tersusun untuk mencapai keinginan bersama.
Dengan demikian perencanaan yang di susun merupakan konsep yang aplikatif dan
oprasional. Dapat juga merupakan aktifitas untuk mengambil keputusan. Hal senada juga
dikatakan oleh George R. Terry bahwa perencanaan merupakan aktifitas pengambilan
keputusan tentang apa yang harus dilakukan, di mana, kapan dilakukan, bagaimana
melakukan dan siapa yang akan melakukan, sehingga tercapainya tujuan yang dinginkan.
Asnawir menyatakan perencanaan adalah kegiatan yang harus dilakukan padatingkat
permulaan, dan merupakan aktifitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan yang
tertuju pada tercapainya maksud dan tujuan yang ingin dicapai.

Anda mungkin juga menyukai