Anda di halaman 1dari 18

DAUR BIOGEOKIMIA

DAUR KARBON
XII TIK 2
KELOMPOK 6:
• Abdullah Ridwan {01}
• Bima Anggara Putra {05}
• Fernando Saputra {09}
• Gilang Fajar Wahyudi {12}
• NurCahya {24}
Daur Biogeokimia

siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir


dari komponen abiotik ke komponen biotik
kemudian kembali ke abiotik dan berlangsung
terus menerus.
Daur Karbon

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana


karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer,
hidrosfer, dan atmosfer Bumi
(objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus
karbon yang hampir sama meskipun hingga kini
belum diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon
utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran.
Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer,
biosfer teresterial (biasanya termasuk pula
freshwater system dan material non-hayati organik
seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan
(termasuk karbon organik terlarut dan biota laut
hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk
bahan bakar fosil).
Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar
reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika,
geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan
mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat
permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian
dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat
dengan atmosfer.
Sejarah Daur Karbon
Proses daur karbon pertama kali diusulkan pada tahun 1938 oleh fisikawan
Hans Bethe. Menurut beliau Siklus CNO (karbon-nitrogen-oksigen) atau
daur karbon atau daur cc (carbon cycle) adalah salah satu dari dua reaksi
fusi yang mengubah hidrogen menjadi helium di dalam inti bintang,
reaksi lainnya adalah reaksi rantai proton-proton. Reaksi rantai proton-
proton terutama terjadi di dalam bintang-bintang seukuran Matahari
atau lebih kecil, namun reaksi pertama dari rantai proton-proton yang
melibatkan dua proton memiliki penampang nuklir (cross section) yang
kecil. Pada temperatur yang lebih tinggi bottleneck tersebut dilalui
dengan memanfaatkan atom-atom karbon sebagai katalis dalam reaksi.
Pada kondisi suhu inti Matahari, hanya 1,7% 4He yang diproduksi melalui
mekanisme daur karbon ini, tetapi di dalam bintang-bintang yang lebih
berat daur karbon menjadi sumber energi utama.
Daur karbon juga dapat diartikan sebagai Rangkaian transformasi, karbon dioksida ditetapkan sebagai
karbon atau senyawa karbon dalam organisme-organisme hidup melalui fotosintesa atau komosintesi,
dibebaskan melalui respirasi dan atau kematian dan penguraian organisme pengikat, yang digunakan
oleh spesies heterofik, dan akhirnya dikembalikan kepada keadaan asli untuk digunakan lagi. Daur
karbon merupakan bagian dari daur energi. Reaksi fotosintesis sangat esensial untuk daur karbon
maupun daur energi, melalui proses fotosintesis tersebut karbon dioksida berhubungan dengan
mahluk hidup. Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam daur karbon, karbon
diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan energi matahari dan pigmen klorofil. Reaksi tersebut
biasanya terjadi dihutan-hutan padang rumput dan juga dirumput laut dilautan. Dalam daur
karbon,karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan yang kemudian akan dikonsumsi hewan, ikan dan
manusia untuk kebutuhan sel dan energi. Dalam bentuk karbon dioksida dikembalikan kealam, bila
hewan atau tumbuhan tersebut .mati akibat kerja mikroorganisme karbon akan dikembalikan kebumi.
Sumber utama karbon untuk mahluk hidup ada di udara. Dalam bentuk
karbondioksida jumlahnya kira-kira 0,03 % dari volume. CO2 diudara akan
difiksasi ke dalam jaringan hidup melalui fotoautotrof tanaman dan ganggang.
Pada kondisi anaerob karbondioksida direduksi menjadi (CH4) oleh
mikroorganisme Bakteri Methylococcus maupun mengoksidasi methan menjadi
karbon. Aspek penting lain dari daur karbon adalahreaksi non biologi yaitu
pertukaran antara karbon dioksida dan bikarbonat yang umumnya terjadi dalam
perairan pada kondisi tertentu karbonat akan berpresipitasi dengan membentuk
batu kapur (lime stone).
Tumbuhan hijau di permukaan bumi dan sistem karbonat di lautan
sangat efektif dalam mengikat CO¬2 dari atmosfer. Akan tetapi
karena adanya peningkatan dari pemakaian bahan bakar minyak
bimu yang disertai dengan penurunan kapasiatas pemindahan dari
tumbuhan hijau akan melampaui kontrol Cybernatik sehingga
lambat laun kandungan CO2 di atmosfer meningkat. Pada awal
revolusi industri (tahun 1800) kandungan CO2 di atmosfer sekitar
290 ppm (29 %). Dalam tahun 1958 meningkat menjadi 315 ppm,
dan dalam tahun 1980 menjadi 335 ppm.
Pembakaran bahan bakar minyak bumi yang tidak sempurna pada kendaraan
bermotor juga merupakan sumber gas CO2. Dalam konsentrasi yang tinggi (lebih
besar 100 ppm) di udara yang tidak bergerak dapat membahayakan bagi
kesehatan manusia. Gas methan (CH4) banyak di hasilkan oleh dekomposisi
bahan-bahan organik pada ekosistem rawa, pantai basah dan lahan basah.
Bakteri methan dalam kondisi anaerob mampu menguraikan bahan organik yang
menghasilkan CH4. Gas ini diketahui sebagai gas rawa, yang muncul di
permukaan air yang kemudian sebagai gas rawa, yang muncul di permukaan air
yang kemudian dioksidasi ke udara. Sebenarnya gas CH4 ini berperan dalam
mempertahankan kestabilan lapisan ozon teratas di atmosfer.
Proses daur karbon dialam pertama kali diusulkan pada tahun 1938 oleh fisikawan
Hans Bethe. Menurut beliau Siklus CNO (karbon-nitrogen-oksigen) atau daur
karbon atau daur cc (carbon cycle) adalah salah satu dari dua reaksi fusi yang
mengubah hidrogen menjadi helium di dalam inti bintang, reaksi lainnya adalah
reaksi rantai proton-proton. Reaksi rantai proton-proton terutama terjadi di
dalam bintang-bintang seukuran Matahari atau lebih kecil, namun reaksi pertama
dari rantai proton-proton yang melibatkan dua proton memiliki penampang
nuklir (cross section) yang kecil. Pada temperatur yang lebih tinggi bottleneck
tersebut dilalui dengan memanfaatkan atom-atom karbon sebagai katalis dalam
reaksi. Pada kondisi suhu inti Matahari, hanya 1,7% 4He yang diproduksi melalui
mekanisme daur karbon ini, tetapi di dalam bintang-bintang yang lebih berat
daur karbon menjadi sumber energi utama.
Siklus Daur Karbon
• balanced
Perubahan pada Daur Karbon: Efek Rumah Kaca
(Peningkatan kandungan CO2 atmosfer dan suhu)

Sebab:
1) Pembakaran bahan bakar
fosil
2) Penebangan hutan

Akibat:
1) Kandungan CO2 di
atmosfer meningkat,
panas matahari yang
terjebak di atmosfer
meningkat.
2) Suhu meningkat.

Anda mungkin juga menyukai