CAREERS IN CRISIS INTERVENTION

Kelompok 2
 
Dhita Helesta 170310070002
Lafiza Fidina 170310070008
Donny M. Ramdhan 170310070011
Aditya Pratama 170310070012
Rangga Satriawan 170310070026
Hendro Sapto U. 170310070034
Heri kriswanto170310070048
Dea Rini Noviyanti170310070049
Mustika Dewi P. 170310070052
 * SAAT KRISIS KITA MEMBUTUHKAN PEKERJA SOSIAL DAN
PROFESIONAL YANG DAPAT MEMBANTU, DAN BISA TETAP TENANG
DAN SABAR DI BAWAH TEKANAN DALAM RANGKA UNTUK
MEMBANTU ORANG LAIN

* PARA PEKERJA SOSIAL SERING DIPANGGIL UNTUK MEMBANTU

DALAM SITUASI KRISIS SEPERTI SERANGAN TERORIS (MISALNYA,
PEMBOMAN OKLAHOMA CITY PADA TAHUN 1995; SEPTEMBER 11
PEMBOMAN WORLD TRADE CENTER PADA TAHUN 2001), BENCANA
ALAM (MISALNYA, BADAI KATRINA PADA TAHUN 2005), DAN
TINDAKAN KEKERASAN (MISALNYA, PENEMBAKAN DI SEKOLAH-
SEKOLAH TINGGI DAN KAMPUS-KAMPUS, PERKOSAAN,
PENYERANGAN, PEMBUNUHAN, PERAMPOKAN, KEKERASAN GENG).

* PENTING UNTUK MEMAHAMI BAHWA INTERVENSI TERHADAP

KRISIS DISEDIAKAN DI HAMPIR SETIAP PENGATURAN PEKERJAAN
SOSIAL DAN BAHWA SEMUA PEKERJA SOSIAL TERAMPIL DALAM
SENI INTERVENSI KRISIS.
1. KARIR DALAM MANAJEMEN BENCANA DAN KEADAAN DARURAT

WEBSTER’S DICTIONARY MENDEFINISIKAN BENCANA SEBAGAI “PERISTIWA

MALAPETAKA SECARA TIBA-TIBA YANG MEMBAWA KERUSAKAN BESAR, KERUGIAN,
ATAU KERUSAKAN”.

PEKERJA SOSIAL DILATIH DALAM MENGINTERVENSI KRISIS DALAM MENANGGAPI

BANTUAN BENCANA TERSEBUT. MEREKA MEMPOSISIKAN DIRINYA UNTUK MEMBANTU
ORANG YANG MENGALAMI KEADAAN DARURAT ATAU BENCANA ALAM.

MEREKA SANGAT MENGKHAWATIRKAN DAMPAKNYA TERHADAP ORANG LAIN YANG

RENTAN TERHADAP BENCANA TERSEBUT SEPERTI ANAK-ANAK, ORANG CACAT, ORANG
MISKIN, DAN ORANG TUA.

MESKIPUN PEKERJAAN BANTUAN BENCANA BUKAN MERUPAKAN KARIR YANG UMUM

BAGI SEBAGIAN BESAR PEKERJA SOSIAL, PEKERJA SOSIAL SANGAT DIBUTUHKAN
SEBAGAI RELAWAN DALAM DUNIA INI. SEBAGIAN KECIL PEKERJA SOSIAL BEKERJA
UNTUK ORGANISASI SEPERTI PALANG MERAH, BALA KESELAMATAN ATAU FEMA
DAN MELAKUKAN PEKERJAAN INI DENGAN WAKTU SECARA PENUH, TETAPI
KEBANYAKAN PEKERJA SOSIAL ADA YANG BERIFAT SUKARELA DALAM MENJALANI
TUGASNYA DENGAN BERBAGAI BADAN-BADAN ORGANISASI UNTUK MEMBANTU
DALAM HAL-HAL YANG KRITIS.
2. PENASIHAT KEKERASAN DALAM KELUARGA

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI POLA

PERILAKU KEKERASAN YANG DIGUNAKAN SALAH SATU PASANGAN UNTUK
MENGAMBIL KEUNTUNGAN ATAU MEMPERTAHANKAN KEKUASAAN DAN KONTROL
BERLEBIHAN TERHADAP PASANGANNYA; TERMASUK DIDALAMNYA KEKERASAN
FISIK, SEKSUAL, EKONOMI,EMOSIONAL, DAN PSIKOLOGIS.

ATURAN PALING UMUM BAGI PEKERJA SOSIAL DI BIDANG KEKERASAN DALAM

RUMAH TANGGA ADALAH MENYEDIAKAN TEMPAT PERLINDUNGAN BAGI WANITA.

PELAYANAN-PELAYANAN YANG BIASANYA DITAWARKAN OLEH PEKERJA SOSIAL

YANG BEKERJA DI PUSAT KRISIS PERKOSAAN ATAU KEKERASAN RUMAH TANGGA,
ANTARA LAIN PENCEGAHAN DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT, MENGINTERVENSI
KRISIS (PENYULUHAN INDIVIDU DAN KELOMPOK, PEKERJAAN DALAM LATAR
PELAYANAN KESEHATAN, PELAYANAN-PELAYANAN MANAJEMEN KASUS, ADVOKASI
HUKUM, MENOLONG KLIEN BERSIAP-SIAP MENGHADAPI SESUATU, PELATIHAN
KETERAMPILAN BAGI KORBAN, TEMPAT PERLINDUNGAN RUMAH TRANSISI), DAN
KOLABORASI DENGAN ORGANISASI MASYARAKAT LAINNYA.
3. KEBIJAKAN ADVOKASI

PEKERJA SOSIAL DALAM MENANGANI KEKERASAN KELUARGA DAN KEKERASAN

SEKSUAL, BEKERJA UNTUK MENCIPTAKAN PERUBAHAN SOSIAL DALAM MENDIDIK
ORANG TERHADAP KEKERASAN KELUARGA ATAU BEKERJA DI BIDANG POLITIK
UNTUK MENGESAHKAN UNDANG-UNDANG MEMBANTU BAGI MEREKA YANG
MENJADI KORBAN KEJAHATAN.

HAL INI MELIBATKAN LOBI LEGISLATOR DI TINGKAT LOKAL, NEGARA BAGIAN,

DAN NASIONAL UNTUK MENDAPATKAN UNDANG-UNDANG YANG DISAHKAN
UNTUK MEMBANTU KORBAN DALAM KEKERASAN RUMAH TANGGA DAN
KEKERASAN SEKSUAL DAN MELAKUKAN ADVOKASI UNTUK PENINGKATAN DANA
BAGI KORBAN KEKERASAN DALAM KELUARGA DAN KORBAN PERKOSAAN.
INTI KOMPETENSI DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN, YAITU:

1. KETERAMPILAN KONSELING YANG BAIK (INDIVIDU DAN KELOMPOK).

2. KETERAMPILAN INTERVENSI TERHADAP KRISIS YANG KUAT.
3. MEMAHAMI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DAN KEKERASAN SEKSUAL
SEBAGAI ISU YANG LEBIH BESAR YANG TERKAIT DENGAN STATUS DAN PENINDASAN
PEREMPUAN DALAM MASYARAKAT.
4. PEKA TERHADAP RASA MALU BAHWA KORBAN SERING MENGALAMI DAN
BERUSAHA MENJAGA RAHASIA DALAM KEKERASAN DAN PELECEHAN.
5. PENGETAHUAN TENTANG SISTEM HUKUM DAN UNDANG-UNDANG YANG
MENGATUR KEKERASAN RUMAH TANGGA DAN PERKOSAAN.
6. KETERAMPILAN ADVOKASI YANG KUAT.
7. KEMAMPUAN UNTUK BERKOLABORASI DENGAN SISTEM LAIN DALAM MASYARAKAT
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KLIEN ANDA (KHUSUSNYA PENGADILAN HUKUM DAN
SISTEM).
SYARAT PENDIDIKAN DAN LISENSI

* DALAM TEMPAT PERLINDUNGAN DARURAT BAGI WANITA PADA

UMUMNYA D3 DAN S1

* ADAPUN MAHASISWA PEKERJA SOSIAL YANG MENYELESAIKAN

PEKERJAANNYA DI ORGANISASI TERSEBUT KETIKA MEREKA BELUM
MENDAPATKAN GELAR DAN SEDANG MENYELESAIKANNYA.

* TERAPIS ATAU ADMINISTRATIF MUNGKIN MEMBUTUHKAN S1 DAN

BEBERAPA TAHUN PENGALAMAN SEBELUMNYA.

* SELAIN ITU KITA AKAN DIBERIKAN PELATIHAN MENDALAM MENGENAI

PENYEBAB DAN DINAMIKA DALAM PELECEHAN SEKSUAL DAN
KEKERASAN PASANGAN, DAN JUGA BEBERAPA JAM PELATIHAN
SUPERVISOR.
ASPEK TERBAIK DALAM PEKERJAAN INI YAITU :

* BEKERJA DENGAN BERMACAM-MACAM KELOMPOK DARI INDIVIDU-INDIVIDU DAN

KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KEWASPADAAN MASYARAKAT DAN PENGETAHUAN
MENGENAI DV DAN PELECEHAN SEKSUAL

* MEMILIKI KESEMPATAN UNTUK MENJADI PENDUKUNG YANG HADIR DALAM KEHIDUPAN

KORBAN; MENJADI SESEORANG YANG PERCAYA PADA KORBAN DAN MEMAHAMINYA

* MEMILIKI LINGKUNGAN KERJA YANG MENDUKUNG DAN BEKERJA DENGAN REKA YANG
MENGERTI KONDISI EMOSIONAL NAIK DAN TURUN
DALAM PEKERJAAN

* MENYAKSIKAN KORBAN KEKERASAN SEMBUH DARI PENDERITAAN DAN MENGAMBIL

LANGKAH KE ARAH KEHIDUPAN BEBAS DARI KEKERASAN, MEMBANTU WANITA DAN
ANAK-ANAK YANG MENEMUKAN DIRI MEREKA DALAM KRISIS SERIUS

* MEMPUNYAI KESEMPATAN DALAM MENGEDUKASI MASYARAKAT DAN BEKERJA DALAM

PENCEGAHAN TERHADAP MASALAH DV

* MEMBERIKAN PERTOLONGAN SEGERA DAN TEMPAT YANG AMAN UNTUK TINGGAL

* MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MENCEGAH DV DAN PELECEHAN SEKSUAL DENGAN

MENGEDUKASI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN YANG SEHAT DAN DAMPAK
KEKERASAN PADA PRIA, WANITA DAN ANAK-ANAK
ASPEK MENANTANG DALAM PEKERJAAN INI

* KETIKA SEBUAH SISTEM TIDAK DAPAT MENCEGAH KEJAHATN SERIUS ATAU

MEMATIKAN YANG DIALAMI KORBAN

* JIKA KITA PERNAH MENJADI KORBAN KEKERASAN MAKA INI AKAN LEBIH
MENANTANG UNTUK MELAKUKAN PEKERJAAN INI DIMANA KITA HARUS BEKERJA
DENGAN MENGHALAU BEKAS LUKA EMOSIONAL DAN KESEMBUHAN

* MENYAKSIKAN KORBAN YANG MENDERITA AKIBAT DAMPAK (BEKAS LUKA EMOSI

DAN FISIK) DARI DV DAN PELECEHAN SEKSUAL

* BEKERJA DENGAN ORANG-ORANG YANG MENYALAHKAN KORBAN DARIPADA

PELAKU, DAN KENAPA KITA SEBAGAI MASYARAKAT MENOLERIR HAL INI

* BEKERJA DENGAN KORBAN YANG BELUM SIAP MENINGGALKAN SITUASI KEKERASAN

ATAU KETIKA MERKA TERPAKSA KEMBALI UNTUK HAK PELAKU KEKERASAN DENGAN
ALASAN KEUANGAN ATAU KURANGNYA DUKUNGAN

* MEMBERI DUKUNGAN DAN MENGADVOKASI KORBAN UNTUK MEYAKINKAN BAHWA

KEBUTUHAN DAN ANAK –ANAK AMAN DAN TERLINDUNGI.

* MENEMUKAN GARIS ANTARA PENDIDIKAN DAN PEMBERDAYAAN KORBAN, DAN

MENGIJINKAN MEREKA UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN SENDIRI ATAS HIDUPNYA, DAN
LAIN-LAIN.