Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERORANGAN

MANAJEMEN PROYEK HIRARKI MOSLOW

Nama : Toni Septia


NIM : DBC 106 068
MK : Management
Proyek

JURUSAN / PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2009
Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

Maslow’s hierarchy of needs adalah teori motivasi yang mengatakan


orang termotivasi untuk memenuhi lima tipe kebutuhan yang dapat dibuat
peringkatnya dalam suatu hirarki. Teori yang dikembangkan oleh Abraham
Maslow lebih mendapat perhatian dari para manajer daripada teori motivasi yang
lain. Maslow memandang motivasi manusia dimulai dengan kebutuhan fisik, yang
paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri. Menurut
Maslow individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat,
setiap kebutuhan harus dipuaskan yang dimulai dari kebutuhan yang paling
rendah sebelum individu tersebut mempunyai keinginan untuk memuaskan
kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi berdasarkan tingkat hirarki kebutuhan.

Lima (5) kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling
penting hingga yang tidak terlalu krusial :

1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisikologis berada level terbawah karena kebutuhan yang paling
mendasar dalam kehidupan manusia
Contohnya adalah : Sandang/pakaian, pangan/makanan, papan/rumah, dan
kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain
sebagainya.

2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan


Segera setelah kebutuhan dasar terpenuhi, orang mulai ‘cari-cari’. Kebutuhan
level kedua, yakni kebutuhan akan rasa aman dan kepastian (safety and security
needs) muncul dan memainkan peranan dalam bentuk mencari tempat
perlindungan, membangun privacy individual (kebebasab individu)
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit,
bebas dari teror, dan lain sebagainya.

3. Kebutuhan Sosial
Ketika kebutuhan fisik akan makan, papan, sandang berikut kebutuhan keamanan
telah terpenuhi, maka seseorang beralih ke kebutuhan berikutnya yakni kebutuhan
untuk dicintai dan disayangi (social). Dalam hal ini seseorang mencari dan
menginginkan sebuah persahabatan, menjadi bagian dari sebuah kelompok, dan
yang lebih bersifat pribadi
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan
jenis, dan lain-lain.

4. Kebutuhan Penghargaan
Level keempat dalam hirarki adalah kebutuhan akan penghargaan atau pengakuan
(esteem needs). Maslow membagi level ini lebih lanjut menjadi dua tipe, yakni
tipe bawah dan tipe atas. Tipe bawah meliputi kebutuhan akan penghargaan dari
orang lain, status, perhatian, reputasi, kebanggaan diri, dan kemashyuran. Tipe
atas terdiri atas penghargaan oleh diri sendiri, kebebasan, kecakapan,
keterampilan, dan kemampuan khusus (spesialisasi). Apa yang membedakan
kedua tipe adalah sumber dari rasa harga diri yang diperoleh. Pada self esteem
tipe bawah, rasa harga diri dan pengakuan diberikan oleh orang lain. Akibatnya
rasa harga diri hanya muncul selama orang lain mengatakan demikian, dan hilang
saat orang mengabaikannya. Situasi tersebut tidak akan terjadi pada self esteem
tipe atas. Pada tingkat ini perasaan berharga diperoleh secara mandiri dan tidak
tergantung kepada penilaian orang lain. Dengan lain kata, sekali anda bisa
menghargai diri anda sendiri sebagai apa adanya, anda akan tetap berdiri tegak,
madheg pandhito, bahkan ketika orang lain mencampakkan anda!

Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri


Ketika kebutuhan akan penghargaan ini telah terpenuhi, maka kebutuhan lainya
yang sekarang menduduki tingkat teratas adalah aktualisasi diri. Inilah puncak
sekaligus fokus perhatian Maslow dalam mengamati hirarki kebutuhan. Terdapat
beberapa istilah untuk menggambarkan level ini, antara lain
- growth motivation,
- being needs, dan
- self actualization.

Pada level ini manusia akan memikirkan kebutuhan dan keinginan untuk
bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

Anda mungkin juga menyukai