PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
WAWASAN NUSANTARA DAN DISINTEGRASI,
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI LANDASAN KEBIJAKAN
NASIONAL
Oleh:
Sumarno : K2D006096
Beberapa waktu lalu ada juga kasus seorang bapak yang dijatuhi
hukuman karena dituduh mencuri aliran listrik untuk mencharge HPnya akibat
listrik di apertemennya dimatikan pengelola apartemen. Pantaskah pencurian
listrik untuk mencharger HP dibawa ke pengadilan? Bagaimana dengan
tindakan pengelola yang merubah status kepemilikan si korban tanpa
persetujuan , tidakkah itu lebih pantas disidangkan seandainya si korban
mampu? Saya katakan mampu sebab untuk membawa kasus ke persidangan
bukanlah tanpa biaya. Betapapun anda dirugikan, jika tidak mampu secara
financial besar kemungkinan kasus anda tidak akan diperdulikan.
Apa yang terasa dalam kasus –kasus yang menimpa orang-orang kecil
ini, termasuk kasus Prita melawan RS OMNI Internasional, adalah matinya
rasa keadilan dan hukum di hadapan uang dan kekuasaan. Perusahaan-
perusahaan atau lembaga yang merasa dirugikan akan dengan mudah
menuntut pribadi atau masyarakat tak mampu dengan berbagai tuduhan
pencemaran nama baik, merugikan perusahaan,dll. Institusi Hukum Negara
juga begitu mudah menerima pengaduan tanpa melihat urgensi perkara
tersebut layak tidaknya untuk dibawa ke persidangan. Buktinya sang jaksa
dengan mudah menuntut hukuman 6 bulan penjara untuk pencurian 3 biji,
sekali lagi, 3 biji kakao !!
1.2 Permasalahan
Kesimpulan
3.1 Jangan biarkan hukum yang bersumber dari segala hukum (Pancasila) kita
mati suri akibat ulah dari para penegak hukum itu sendiri,
3.2 Hukum pancasila bukanlah bersifat kaku namun bersifal fleksible dengan
menganut azaz keadilan dan kemanusiaan yang adil dan beradab,
3.3 Jadikan Pancasila sebagai sumber hukum yang berkeadilan sehingga
kepercayaan masyarakat tetap terjaga terhadap hukum itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Iswanto, Andreas. 2009. Cicak Lawan Buaya: Kejamnya Hukum bagi Minah,
Lembeknya Hukum bagi Koruptor. http//media-cetak.co.cc.