Strategi pengendalian hewan pengerat, teknik dan kepentingan penelitian di daerah
pedalaman tropis, yang ditinjau dan di bahas dengan mengacu pada kasus Mastomys natalensis, sumber demam Lassa di Afrika barat. Masalah hewan pengerat pada kesehatan masyarakat, jauh lebih penting dan tersebar luas di daerah pedalaman tropis dari pada di negara maju. Pada akhirnya, hubungan comensalisme tikus merupakan masalah besar daerah pedalaman tropis, spesies asli semidomestik sumber penyakit dan sumber infeksi kepada manusia. Keberhasilan program pengendalian hewan pengerat di Negara maju sebagian besar tergantung pada kemauan dan kemampuan masyarakat dan pemerintah, untuk mengurangi jumlah yang relative besar pada penelitian dan pengkontrolan, tanpa toleransi yang diperoleh orang untuk tikus dan penyakit,dan pada substansi ekonomi dasar. Prasyarat ini ini biasanya tidak ditemukan di daerah pedalaman tropis. Akibatnya control hewan pengerat, teknik dan program organisasi di Negara-negara maju tidak berlaku untuk kawasan pedalaman tropis, meskipun dilakukan dengan prinsip yang sama. Untuk alasan ini disarankan dan baik yang di danai, penelitian terpadu dan program pengendalian harus dilakukan di daerah yang terkena deman Lassa. Menekan pendidikan masyarakat, pelatihan personal, pengelolaan lingkungan serta pendekatan rodentisidal.
PENDAHULUAN DAN LATAR BELAKANG
Perhatian pada pengendalian hewan pengerat di daerah pedalaman tropis, tikus
merupakan ancaman besar bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia, telah ditemukan lagi demam Lassa pada tahun 1969 dan selanjutnya mendorong peng-isolasi-an penyebab virus yang berasal dari Mastomys natalensis di Sierra Leone. Yang menajubkan adalah tingkat fatalitas meningkat tajam. Kasus ini diamati selama mewabahnya penyakit menular. Resiko tinggi dari terinfeksi kasus ini, dan kurangnya tindakan pengobatan membuat demam Lassa menjadi penyakit yang hebat(berat). Masa inkubasinya bervariasi dari 3-16 hari, memperlihatkan kecepatan melintasi udara…., hal ini memugkinkan terjadinya ledakan wabah ke-2 diseluruh penjuru dunia, sehingga demam Lassa merupakan masalah internasional yang cukup luas. Kemungkinan bahwa hubungan dengan kasus inapparent mungkin dapat menimbulkan penyakit dan wabah penyakit tersebut menimbulkan masalah tambahan. Sampai sekarang, telah diterima laporan menganai demam Lassa dari tiga Negara- negara Afrika barat: Nigeria, Liberia, dan Sierra Leone. Di Guinea telah ditemukan antibody penyakit ini. Habitat menyakit menular ini telah tersebar dari hutan tropis hingga ke sabana. Distribusi geografi dan ekologi menunjukan bahwa virus ini kemungkinan telah tersebar lebih luas di Afrika barat daripada sebelumnya. Berdasarkan informasi saat ini, infeksi pada manusia sumber alami-nya tampaknya berasal dari Mastomys natalensis. Apakah Mastomys .atau bukan Mastomys.merupakan sumber penyakit menular yang diketahui.