M E M B A N G U N S I N E R G I A L U M N I I T B U N T U K B A N G S A

Edisi 03, JULI 2008

Membangun Daerah
BOULEVARD

dengan Technopreneurship
AULA BARAT

IOTA TAU BETA

Fadel Muhammad
 Para Pembaca yang budiman,
Technopreneurship mulai populer dan
dikembangkan sejak era akhir 90-an.
Bidang ini merupakan 'pengikat' antara
teknologi, inovasi dan enterpreneurship.
Melalui Forum Lesehan IA-ITB pada
pertengahan Juni lalu, diundang Fadel
Muhammad (Gubernur Gorontalo)
sebagai pembicara, untuk menyampaikan
bagaimanakah yang bersangkutan dapat
memajukan dan Membangun Daerah
dengan Technopreneurship? Laporannya
kami sajikan pada rubrik Boulevard. Dilain
pihak, ITB pada website www.itb.ac.id
telah memfasilitasi domain email bagi
Alumni. Hal ini merupakan bentuk
pelayanan almamater kepada para
Alumni-nya, informasinya disajikan dalam
rubrik Aula Barat. Pada rubrik Iota Tau
Beta disampaikan telaahan dan laporan
praktisi survey kabel bawah laut dengan
teknik Oseanografi. Selain itu informasi
teknologi energi alternatif dapat dilihat
pada boks Inovasi. Terakhir tentunya kami
laporkan berbagai kegiatan dari pengurus
daerah, program studi ataupun komisariat
pada rubrik Kiprah. Pada kesempatan ini,
liputan acara Pengukuhan IA-ITB Pengda
Bali periode 2007-2011 oleh Ketua Umum
PP IA-ITB, Hatta Rajasa.
Selamatmembaca.
M E M B A N G U N S I N E R G I A L U M N I
Penanggung Jawab : Freddy P. Zen
Dewan Redaksi
Redaktur Pelaksana : Erick Ridzky S.
Sekretaris Redaksi : Setiawan Eko N.
Desain & Layout : Satriyo Wahyu
Sirkulasi & Distribusi : Samjah
Dokumentasi : Aria Yunita
Donna
Alamat Redaksi
Jl. Taman Patra II No. 16 Kuningan Jakarta Selatan
Telp. 021-52921564/65; Fax. 021-5207573
Email : forum_alumni_itb@yahoo.com
Mailing list : forum_alumni_itb@yahoogroups.com
2 JULI 2008
Mohon do’a dan dukungannya Telp : (62-21) 8671533 ; Fax : 8671535
Rekan alumni ITB dimanapun berada, Waktu : 06:00 - selesai (shotgun)
Bersama surat ini kami mohon doa ikhlas kita utk Ticket : Rp. 1.250.000,-
penyembuhan dan kemudahan pengobatan Untuk informasi lebih lanjut, bisa anda lihat pada:
saudara kita Ir. Hendarmin Ranadireksa (AR'62) http://pialarektor. blogspot. com/
yang saat ini sedang dirawat di RS Fatmawati, Pungky Haryono (081314817364), Ahmad Yani
Jakarta Selatan di Ruang VIP Anggrek Larat 4 (0818221899), Danil Daud (087878154256)
BankAccount : a.n Hanaria Putri
setelah mengalami penurunan tensi darah hingga
BANK MANDIRI KCP JKT Warung Buncit Raya
60/35 dan perdarahan terus-menerus setelah
pasca operasi prostat dan hernia (wasir). No : 127-00-0460720- 4
Sekretariat Panitia
Karenanya, selain doa kita, juga diharapkan
sewaktu-waktu kebutuhan donor darah golongan Gedung Patra Jasa, Lantai 5 Room 508
Jl. Gatot Subroto Kav 32-34, Jakarta Selatan
B. Terima kasih atas kebaikan anda sekalian.
Telp: 021-5251861 ; Fax: 021-5251861 ;
PS : Ny. Yani D. Hardjakusumah, isteri beliau.
email: pialarektor@ yahoo.com
Alamat : Jl. Tubagus Ismail III/14, Bandung
Contact Person : Iis / Sari
Salam,
Wassalam,
VH. Gadjahmada
S. Amril/AR'69
Energy Alternative = Clean dan Renewable
The 1st ICAEXPO, Libon, 25 -27 October 2008
Energy (Matahari, Angin, Geothermal, Air)
Rekan IAITB dan ITB yth,
Harga minyak menembus USD146/barrel dan akan
Ringkasnya, sesuai dengan situasi dan kondisi
menuju ke USD 150, oleh karena itu, yang harus di
sosial, ekonomi dan politik Indonesia saat ini, saya
pertanyakan adalah:
baru saja mendapat kesempatan menjadi Sales
1. Pantaskah masyarakat masih saling
Representative bagi The 1st ICAEXPO, Libon, 25 -
menyalahkan; 2. Pantaskah masih ada gerakan
27 October 2008. Misi saya adalah "The
demo anarchis?; 3. Pantaskah pemerintah masih
Cooperative Planner for Public and Private
tidak berpihak kepada pengembang energy
Partnerships" untuk membangun/ memperkuat
alternative?; 4. Pantaskah pemerintah hanya
pilar perencana: 1. Education; 2. Planning;
bertindak sekedar Himbauan pengetatan
3. Society; 4. Industrial Support.
penggunaan BBM?; 5. Masih adakah denyut
Yang akan saya rencanakan di ICAEXPO 2008
perekonomian, bila APBN tergerus hanya untuk
Salam, adalah Cooperative CHP berdasarkan Industri
subsidi sebesar 240 T(detik.com)?; 6. Masih
Redaktur Pelaksana Hotel, SPA & Resort di BALI, dengan dampak New
Layakkah, peran anggota DPR dalam menghadapi
Java Bali Systems, termasuk ITB, BAPPENAS, IA
situasi SOS ini?; 7. Pantaskah pemerintah hanya
ITB serta Public Electricity dan Private Industry, and
tahu 1 solusi "menaikkan kembali harga BBM)?.
beyond.
Oleh karena itu bantu pemerintah untuk
Saya segera menghubungi kawan-kawan yang
menyelesaikan masalah ini (khususAlumni ITB)
I T B U N T U K B A N G S A
sedang menyiapkan Touchstone Energy
Yang harus di kerjakan adalah : Kita focus kepada
Cooperatives' 10th annual NET - New & Emerging
para menteri dan mantan menteri Alumni ITB
Technologies Conference will be held on January
(Hatta, Jusman, Al Hilal, Purnomo, dll) untuk focus
: John Heilmy 19-22, 2009 at the Westin La Paloma Resort and
dan mengadakan pembicaraan bersama kepada:
Herry Sugiharto Spa in Tucson,AZ. Saya pastikan Cooperative CHP
"Masalah Global ini, dengan butir target sbb:
Projects mempunyai dampak positif sosial,
Nanang Puspito 1. Desak dan realisasikan penggunaan energy
ekonomi dan politik. Sesuai UU Sistem
Sawaludin Lubis alternative; 2. Cross-kan subsidi ke PLN (90 T)
Perencanaan Pembangunan Nasional, hal ini
Adamsyah Wahab sebagian (50% ) kepada para pengguna energy
berkategori Political Planning (bukan partai partai).
M. Azhar alternative non BBM, selama 4 Tahun; 3. System
Mohon respon dan bantuan segera untuk Rapat
per-bank-kan lebih manusiawi untuk membantu
Koordinasi IA ITB dan ITB. Atas keseriusannya
pengembangan energy alternative; 4. Bebaskan
saya sampaikan terimakasih.
barang masuknya; 5. Subsidi pengembangan local
portion-nya(local content); 6. Tunda penarikan PPN
Tjahjokartiko/KOPERASI ITB 76
nya; 7. Bentuk Dewan Energi yang acountability-
nya terukur dengan jelas; 8. Bentuk Badan untuk
Undangan Turnamen Golf Piala Rektor ITB
masalah kompensasi carbon trade, khusus
Kepada para golfer Alumni ITB yth., mengenai " Clean and renewable energy
Kami mengundang anda untuk bergabung pada development".
acara Turnamen Golf I Piala Rektor ITB 2008 : Salam
Tanggal : Minggu, 27 Juli 2008 Shaukat Ally/EL’77
Tempat : Riverside Golf Club Cimanggis - Cibubur
 Dari Pengurus
Rekan-rekanAlumni yth.,
Memasuki semester kedua tahun pertama
kepengurusan PP IA-ITB, telah banyak
gagasan, inovasi, kritik dan saran yang
masuk kepada kami. Semua itu diterima
sebagai bentuk rasa memiliki, kebersamaan,
dan bentuk apresiasi dari para Alumni
sekalian.
Pada semester berikut ini, telah disusun
Freddy P. Zen program yang dapat diikuti oleh para
Alumni, antara lain adalah:
1. Bidang Organisasi, meliputi : penyusunan registrasi
kelembagaan IA-ITB; meningkatkan jumlah kepengurusan
daerah, program studi, maupun komisariat;
menyelenggarakan Kongres Luar Biasa; perumusan
mekanisme hubungan organisasi, baik antara pengurus pusat,
pengurus daerah, pengurus program studi, maupun
pengurus komisariat; mengembangkan komunikasi
kelembagaan IA-ITB baik dengan lembaga kemasyarakatan
maupun dengan institusi pemerintah;
2. Bidang Pelayanan dan Hubungan Alumni, meliputi: mailist
realationship; penyempurnaan database Alumni; pembinaan
Alumni muda melalui program SIAWare dan SITWare;
meningkatkan potensi Alumni dalam bidang selain
'keteknikan' yang dikemas dalam bentuk seminar “Engineers
Guide Series”; meningkatkan pengetahuan Alumni atas
masalah-masalah kekinian melalui ITB sharing forum;
pengembangan Alumni Career Center, dan CareerDay;
3. Bidang Hubungan Almamater, meliputi: mengembangkan
infrastruktur ITB; melakukan manajemen kemitraan IA dan
ITB dalam rangka mendukung worldclass university ;
membentuk badan koordinasi yang akan merancang
mekanisme sinergi dengan SA ITB dalam rangka membina
calon-calon peraih Nobel, baik para dosen maupun dari
kalanganmahasiswa yang berprestasi untuk itu;
4. Bidang Bisnis dan Teknopreneur, meliputi:
menyelenggarakan teknopreneur trainning programme ;
memfasilitasi pertemuan bagiAlumni dengan pebisnis sukses
tingkat nasional; membuat business directory-Alumni ITB;
mengembangkan bisnis para Alumni melalui penyaluran
modal venturamelalui PT Tekno Ventura;
5. Bidang Kemitraan, meliputi: menginventarisasikan karya
teknologi dan seni para Alumni; membangun percontohan
desa energi mandiri (smart village); menyelenggarakan
seminar dan workshop industri kreatif; pembuatan buku dan
multimedia “Seratus Tokoh ITB berpengaruh di Indonesia”;
pameran produk-produk kreatif; membentuk “dompet sosial
Alumni ITB”; danmembentuk IA-ITB Tanggap.
Semua program tersebut di atas dibuat dalam rangka memberikan
pelayanan yang optimal baik untuk para Alumni maupun bagi
almamater kita, ITB. Tentunya peran serta dan partisipasi dari para
Alumni sekalian amat diharapkan. Tidak lain semua itu, sebagai
upaya 'kecil' kita (IA-ITB), untuk ikutserta meningkatkan
kompentensi bangsa dalam kancah global dewasa ini.
Pengurus Pusat IA-ITB, mengucapkan terimakasih dan apresiasi
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mendukung,
memberikan gagasan, saran maupun kritik selama ini. Sehingga
program-program IA-ITB pada semester pertama dapat
terlaksana. Terimakasih.
In Harmonia Progressio!
Sekjen IA-ITB
Freddy P Zen/FI'80
BERITA KEGIATAN
4 Juni 2008
Serah Terima IA-ITB Jurusan Teknik Fisika
Acara ini dalam rangka pergantian pengurus IA-ITB Jurusan Teknik Fisika,
bertempat di Restoran “Omah Sendok” Jl. Empu Sendok No. 45 dan dihadiri
sekitar 53 orang<
6 Juni 2008
Pertandingan Persahabatan Sepak Bola antara IA-ITB dan TNI AU
Pertandingan persahabatan dilangsungkan di Stadion Lebak Bulus Jakarta ini,
diwakili oleh PS Alumni ITB dan PS.TNI-AU dengan skor akhir seri 3-1 untuk
tuan ruman TNI-AU<
7 Juni 2008
Pengukuhan Pengurus IA-ITB Daerah Bali
Kegiatan ini dilaksanakan di Bali, dalam rangka Pengukuhan Pengurus IA-ITB
Daerah Bali di Desa Muda Village Seminyak, Kuta. Dalam sambutannya waktu
melantik Pengurus IA-ITB Bali pada Sabtu 7 Juni yang lalu, Ketua Umum IA-
ITB, Hatta Rajasa, menyampaikan ingin membuat desa percontohan di Bali
yang memakai Energi Terbarukan (Renewable Energy) oleh Alumni ITB di
desa yang termasuk daerah tertinggal, bukan di kawasan yang sudah ramai
(Kuta, Sanur, dll)<
13 Juni 2008
Malam Anugerah IEC-3
Acara ini di selenggarakan oleh KM ITB yang ke-3, Jum'at 13 Juni 2008,
peserta yang mengikuti berjumlah 17, lalu disaring menjadi 10 besar untuk
dipilih pemenang ke-1, ke-2, dan ke-3. Sementara tamu yang hadir undangan
sekitar 31 orang<
18 Juni 2008
Forum Lesehan edisi Juni
Pada Forum Lesehan Juni ini, seperti biasa bertempat di Sekretariat PP IA-
ITB dengan menghadirkan Bang Fadel Muhammad (Gubernur Gorontalo)
sebagai pembicara. Tema yang diangkat adalah ”Membangun Daerah dengan
Techopreuneurship” . Forum ini dihadiri oleh lebih dari 50 orang alumni ITB dan
bertujuan berbagi pengalaman sukses dari dan untuk sesama alumni dalam
lingkup profesional, bisnis, maupun pengembangan diri<
21 Juni 2008
Rapat PembahasanADART
Rapat ini diselenggarakan di Sekretariat IA-ITB dan dihadiri oleh 20 orang,
yang terdiri dari Pengurus Pusat 8 orang, Pengurus Daerah 4 orang yang
mewakili 4 daerah, Pengurus Jurusan 2 oang wakil dan Pengurus Komisariat 1
orang wakil. Pada pertemuan itu dibahas mengenai usulan tentang
perubahan-perubahan substansi AD/ART sesuai amanat Kongres VII kepada
Pengurus Pusat periode 2007-2011. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
berbagai masukan dari berbagai kalangan Pengurus IA-ITB, dalam rangka
mempersiapkan penyempurnaan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga sebagai bahan materi yang akan dibahas pada Kongres Luar Biasa
yang akan datang<
25 Juni 2008
Seminar Green Teknopreneur dan TeknopreneurAward
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Bidang Bisnis dan Teknopreneur IA-ITB
bekerjasama dengan Ikatan Alumni ITB Angkatan 1978 di Grand Ball Room,
Hotel Mulia Jakarta dengan tema “Peluang Bisnis Teknologi di Balik
Perubahan Iklim Global. Forum ini ditujukan untuk memberikan gambaran
kepada masyarakat mengenai peluang bisnis teknologi (teknopreneurship) di
balik isu perubahan iklim global,serta menginspirasi tumbuh kembangnya
bisnis-bisnis berwawasan lingkungan yang akan berkontribusi menghadapi
tantangan perubahan iklim global<
JULI 2008 3
 P ada Forum Lesehan yang diadakan
pada 18 Juni lalu, tampil sebagai
pembicara, Fadel Muhammad,
dengan tema Membangun Daerah dengan
Technopreneurship. Acara dipandu oleh Vitex
Grandis/GD'88 dari Departemen Sosial IA-
ITB, dibuka tepat pada pukul 20.00.
Mengawali paparannya, bang Fadel,
demikian dipanggil oleh para juniornya,
menyampaikan bahwa ada tiga agenda
dasar pemerintah daerah (red. propinsi
Gorontalo), meliputi: 1. Membangun
perekonomian daerah; 2. Pengembangan
pendidikan; 3. Meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat”. Selanjutnya
dijelaskan bahwa dari tiga hal di atas, maka
pemerintah harus memiliki mind set yang
mampu memberikan Government that Costs
Less, Quality Government, Professional
Government, Digital Government, Better
Regulated Government, Honest and
TransparentGovernment.
Untuk itu dalam dataran praktis
membangun daerah perlu menautkan
entrepreneurship, innovation, dan technology
dalam satu simpul, yaitu,
T e c h n o p r e n e u r s h i p . Ya k n i
menggabungkan technology process dan
entrepreneurial skills, “ini sumber kekuatan
nyata dalam knowledge base economy”, tegas
Fadelmengawali paparannya.
Mengapa Technopreneurship?
Pertama, technopreneurship memiliki
kemampuan mengintegrasikan berbagai
gagasan dari kelompok dan disiplin ilmu
yang berbeda. Kedua, memiliki
kemampuan merekayasa masa depan
orang, organisasi, bangsa dan negara
melalui proses pensintesaan. Dengan
demikian mampu mefasilitasi proses
pembuatan keputusan yang kompleks dan
sarat dengan tuntutan (demanding), yang
juga satu-satunya sumber keunggulan
bersaing jangka panjang. Pada era man-made
b r a i n p o w e r industries , k e b e r h a s i l a n
individual, korporat, dan ekonomi nasional
membutuhkan keahlian baru dan lebih
ekstensif dibandingkan dengan era
sebelumnya. Disinilah skill (skills don't
guarantee success) harus dihimpun dan
diorganisasikan sehingga mampu
berimplikasi kekuatan dan fungsinya.
Technopreneurship ini yang menjadi
pengikatnya.
4 JULI 2008
Fadel beramah-tamah dengan Pengurus sebelum acara dimulai
Saat ini banyak negara yang ingin unggul
dalam bersaing mempunyai
technopreneurship center antara lain,
Singapura,Malaysia, Korea, Taiwan, dll.
“Lingkungan yang dibutuhkan dalam
mengembangkan technopreneurship seperti,
keberadaan universitas dan lembaga riset
yang memiliki program pelatihan dan
pengembangan profesional untuk
menghasilkan strategic thinker yang
memiliki skill untuk menghadapi
perubahan lingkungan global. Selain itu,
kurikulum pendidikan yang memadai dan
mampu menghasilkan manusia kreatif,
inovatif, memiliki visi global dan
m e m a h a m i p e n t i n g n y a
technopreneurship”, ungkap Fadel lebih
lanjut.
“Gorontalo mengambil inspirasi
technopreneurship. Sebuah langkah awal,
meletakkan dasar kebijakan pembangunan
daerah yang bertumpu pada
entrepreneurship, inovasi, dan teknologi.
Ini sangat nyata dalam pengembangan
agropolitan.” tegasnya kemudian. Program
agropolitan dan technopreneurship dalam
Program Agropolitan Jagung, dan
pembangunan infrastruktur menjadi pilar-
pilar pembangunan pertanian di Gorontalo,
terus dikembangkan. Perencanaan dan
koordinasi, baik penyediaan alsintan dalam
bentuk unit pelayanan jasa alsintan (UPJA)
dan angkutan agropolitan, dan penyediaan
dana penjaminan petani, baik dari APBN,
APBD,ASKRINDO, BRI, dan BankMandiri,
maupun penyediaan benih unggul, pupuk
dan pengendalian hama/penyakit. Selain
itu, memperlancar pemasaran dengan
jaminan harga dasar melalui BUMD
kerjasama dengan pengusaha antar pulau
dan ekspor jugamenjadi prioritas utama.
Untuk mendukung kawasan agropolitan,
dikembangkan pula: penyediaan irigasi
(irigasi sederhana, pompa air tanpa
motor/patm), pembangunan jalan akses ke
lokasi agropolitan. Percontohan/show
window di setiap kabupaten dan posko
agropolitan, peningkatan sumberdaya
manusia bidang pertanian (kelompok tani,
petugas/penyuluh pertanian dan tenaga
pendamping), meningkatkan
efektivitas/peran maize center dalam
penelitian dan pengkajian teknologi serta
berbagai pendekatan dan inovasi yang
dilakukan untuk meningkatkan produksi
pertanian melalui pertanian modern
berbasis organik.
Disinilah pentingnya pendidikan berbasis
kawasan, yang diarahkan untuk mengubah
mindset agar lebih memiliki rasa percaya
diri . Dilakukan dengan memasukkan
pelajaran kewirausahaan ke dalam
kurikulum sekolah-sekolah di Gorontalo
agar para siswa mampu mengenali faktor
endowment daerahnya dan mengelolanya
menjadi sumber kemakmuran. Kurikulum
sekolah diarahkan pada upaya
pengembangan kreativitas dan memahami
inovasi, merancang silabus muatan lokal
untuk pendidikan berbasis kawasan
dengan memasukkan pelajaran
kewirausahaan dan pengetahuan geografi
ekonomi Gorontalo sebagai ciri khas
pendidikan berbasis kawasan.
Selanjutnya dalam membangun daerah
berbasis kawasan dengan technopreneurship
itu, saat ini pemerintah propinsi Gorotalo
tengah mengembangkan Pembangunan
Kawasan Industri Agro Terpadu (KIAT).
Melalui program ini diharapkan dapat
mengintegrasikan pengembangan sektor-
s e k t o r lainnya seperti: Perikanan,
Kehutanan, Perindustrian, Pertanian,
Energi, dan sektor Pariwisata. Dari kondisi
yang ada saat ini terlihat potensi terbesar
yang ada di Propinsi Gorontalo, antara lain:
Ikan dan hasil laut, jagung, kelapa, dan biji
jarak. Dan untuk komoditas seperti cabe,
jahe, tomat, dll merupakan komoditas
berprospek yang juga tengah
dikembangkan.
Sementara itu, teknologi yang sudah
dimanfaatkan untuk mendukung program
agropolitan, antara lain: teknologi pompa
hidram untuk irigasi, teknologi mikrohidro
sebagai sumber energi listrik perdesaan,

Fadel sedang memaparkan bahasannya
dan teknologi tepat guna pasca panen.
Kemudian lebih jauh Fadel menjelaskan,
bahwa teknopreneurship itu mampu
merealisasi pertumbuhan dan sesuatu yang
kompleks bisa dibuat sederhana. “Di
negara-negara yang ingin unggul seperti
Singapura dan Malaysia. Mereka sudah
memiliki teknopreneurship centre, tapi kita
tidak punya di Indonesia. Hal ini akan
menjadikan Indonesia ketinggalan jauh.
DibandingkanMalaysia, negara kita ini saja
sudah ketinggalan, bagaimana dengan
negara-negara lain”, lanjutnya.
Apa yang dibutuhkan supaya
technopreneurship ini bisa teraplikasikan
dengan baik, adalah keberadaan dan
dukungan dari perguruan tinggi, serta
lembaga pengembangan sumberdaya
manusia. “Penting bagi mereka memiliki
skill untuk menghadapi perubahan global
ini”, kata Fadel.
Perubahan apa yang diharapkan negeri ini
dan bagaimana cara berfikir untuk
melakukan perubahan-perubahan itu?
Lembaga pendidikan yang ada harus
mampu menghasilkan orang-orang yang
inovatif, kreatif, dan memahami wawasan
globalmelalui teknopreneurship.
Dengan mengaplikasikan technopreneurship
dalam membangun daerah, pemerintah
propinsi Gorontalo telah meraih berbagi
penghargaan, antara lain : pada 2004 dan
2005 Penghargaan Pertanian Terbaik tingkat
Nasional, dan pada 2006 propinsiGorontalo
dan propinsi Jawa Timur bersaing, yang
akhirnya penghargaan itu masih diberikan
kepadaGorontalo.
Selain itu, pertumbuhan pertanian propinsi
Gorontalo dianggap fenomenal, di
Indonesia. Untuk pertama kali produksi
jagung mencapai 20.000 ton dan meningkat
setiap tahunnya.
Partisipasi dan apresiasi masyarakat sangat
tinggi dengan adanya mekasime kawasan
industri agropolitan terpadu (KIAT), yang
merupakan revolusi pada pengelolaan
BUMD. Selama ini BUMD menyediakan
bahan baku, menjual sampai mengelola.
Namun kini, untuk pembinaan dilakukan
oleh sumberdaya manusia yang terdiri dari
para sarjana yang dibina langsung oleh
Gubernur Gorontalo itu. Mereka dilatih
untuk bisa membuat program. Sementara
untuk melakukan transaksinya melalui
KIAT. Konsep pengembangan industri
pertanian di Gorontalo adalah membangun
industri dengan memecah rantai
produksinya. “Apabila tidak dipecah, maka
rantai produksinya tidak akan menjadi
milik bersama”, ujar Fadel.
Oleh karena itu, saat ini harus mulai
memperbaharui paradigma pembangunan
(daerah) yang dimulai dengan
mengembangkan dan meningkatkan
sumberdaya manusia dalam bidang ini
yang dimulai dari kabupaten.
Setelah Fadel memaparkan konsep dan
paradigma pembangunan daerah itu
selesai, sesi tanya-jawab dibuka oleh
moderator. Para Alumni yang hadir
langsung merespon dengan beberapa
pertanyaan menarik. Seperti yang diajukan
oleh salah seorang peserta, yang
menanyakan bagaimanakah memasarkan
komoditas pertanian yang dihasilkan?
Bagaimanakah pemerintah propinsi
Gorontalo dapat mengatasi inovasi
penyelenggaraan pemerintahan daerah,
yang kerapkali berbenturan dengan
peraturan-peraturan pemerintah pusat,
sehingga menyebabkan pemerintah daerah
apabila inginmelangkah berfikir dua kali.
Dijelaskan bahwa yang bersangkutan
menemukan paradigma yang berbeda.
“Dulu saya belajar ketika awal saya jadi
Gubernur saya undang teman-teman IPB,
ketika membuat penelitian di Gorontalo
mengenai konsepArgopolitan, mereka ajari
saya. Pak Fadel, kita harus tanam jagung,
abis tanam kita petik jagungnya lalu diolah
kemudian kita jual”, kisahnya.
“Selesai satu tahun kerja, kemudian tahun
kedua, lalu saya bilang, saya ubah
paradigmanya. Apa yang saya bikin? Saya
jual terlebih dahulu jagungnya, supaya
rakyat tambah semangat. Maka saya bawa
pengusaha dari Malaysia, dan Korea,
datang beli jagung. Jadi marketnya kita atur
lebih dulu, akibatnya, orang tanam jagung.
Maka market ini sangat penting. Saya ingin
menjawab ini, kalau saya di Pusat nanti,
saya harus mengatakan market itu harus
tanggung jawab Bupati dan Gubernur, tidak
boleh dilepaskan begitu saja. Kita tidak
boleh membiarkan kelemahan-kelemahan
yang ada sekarang ini. Ketika panen harga
anjlok, karena dibiarkan begitu saja. Hal ini
terjadi karena ketidak-mampuan mengatur
market tadi. Bupati dan Gubernur harus
tanggung jawab”, jelasnya kepada peserta
Forum Lesehan.
Selanjutnya diakui Fadel, bahwa masalah
cukup besar adalah ketika dalam
mengimplementasikan program-program
daerah, kadang ada benturan dengan
peraturan pusat. “Kita ingin berinovasi tapi
terbentur dengan Pusat. Ingin bikin inovasi,
namun bertentangan dengan peraturan
yang ada. Namun, dengan keyakinnya,
selama untuk rakyat, lakukan saja. Jadi
banyak sekali yang saya buat ini
kelihatannya bertentangan, tetapi saya
paksakan saja dilakukan. Kalau kita ikut
peraturan yang ada, maka tugas kita yang
hanya 5 tahun ini, sampai selesaipun tidak
menghasilkan apa-apa untuk rakyat”,
demikian jelasnya.
Menurutnya, inovasi pada UKM sangat
penting. Namun menurut pengalamannya
harus fokus. Harus dipilih inovasi yang
tepat untuk pengembangan UKM berbasis
Pertanian. Seperti halnya konsep KIAT yang
sudah diimplemantasikannya di propinsi
Gorontalo. “Panggil teman-teman untuk
bikin, kemudian harus 'nekat'. Bupati-
bupati panggil dan langsung dikerjakan,
baru bisa jadi, lalu buat kontrak kinerja
dengan mereka”, paparnya menjawab
pertanyaan peserta.
Selanjutnya ia menceritakan, bahwa yang
mendominasi dirinya ketika sekolah di ITB
itu adalah perubahan terhadap
karakternya. “Pengalaman-pengalaman
saya di ITB ini yangmendorong saya hari ini
berbuat lebih banyak untuk rakyat”,
ujarnya.
Aplikasi yang harus dimiliki oleh
pemerintah daerah, menurutnya ada tiga:
pertama, harus berani berinovasi, tanpa
berinovasi tidak akan 'dianggap' orang;
kedua, lakukan terobosan, “harus 'nekat'
biarpun berlawanan dengan Pusat tidak
apa-apa, dibilang ‘setengah gila’ biarin,
yang penting semua untuk rakyat”,
demikian imbuhnya. Danmenurutnya yang
ketiga adalah networking. “Anda mau bikin
apa, kalau tidak punya networking tidak
akan bisa”, tegasnyamengakhiri.
Acara yang dihadiri lebih dari 50 orang
peserta, bertempat di Sekretariat IA-ITB itu,
tepat pada pukul 21.50 ditutup oleh
moderator. Terlihat para peserta begitu
puas mendengar semua paparan Alumni
ITB, orang nomor satu di Gorontalo ini.
Banyak dari peserta meminta dokumen
presentasinya, dan foto bersama 'Abang'
kita ini.n [ers]
JULI 2008 5
 AULA BARAT

B ANDUNG, itb.ac.id Dalam waktu

dekat, Institut Teknologi Bandung
segera merilis domain surat
elektronik (email) alumni.itb.ac.id. Sesuai
namanya, domain email ini didedikasikan
bagi alumni Institut Teknologi Bandung
program sarjana, magister, maupun
doktoral. Layanan baru ini mengukuhkan
reputasi Kampus Ganesha 10 sebagai
perintis penyedia layanan email
institusional setelah sebelumnya ITB
menyediakan akun email untuk seluruh
civitas akademikanya dengan domain
*.students.itb.ac.id. Layanan email alumni
ini bertujuan untuk menjalin komunikasi
tanpa batas antara ITB dengan alumninya.
Layanan ini akan menjadi pintu gerbang
(gateway) dalam menjaring aspirasi
alumni, mengkomunikasikan program-
program ITB kepada alumni sekaligus
menelusuri jejak (tracking) keberadaan
alumni setelahmenyelesaikan studinya.
Menurut Arief Bachtiar (FT'96),
penanggung jawab program, hingga akhir
tahun 2008, sebanyak seribu orang alumni
ditargetkan sudah dapat memanfaatkan
layanan email ini. Jumlah pengguna
diproyeksikan terus naik mencapai 5000
orang setiap tahunnya. Angka ini, kata
Arief, akan digapai melalui serangkaian
sosialisasi dan publikasi serta dengan
Tampilan website domain email alumni.itb.ac.id
menyediakan helpdesk email offline dan
online. Secara teknis, domain email alumni
memanfaatkan Windows Live™ @edu.
Platform baru dari Microsoft yang khusus
disediakan untuk melayani institusi
pendidikan dan bersifat gratis. Fasilitas
yang ditawarkan oleh akun email ini antara
lain kapasitas penyimpan (inbox) email
hingga 5GB. Kapasitas yang
memungkinkan pengguna dapat mengirim
atau menerima email dengan lampiran file
(attachment) yang lebih besar.
Akun email alumni bahkan memilikimedia
penyimpan online berkapasitas 500 MB
bernama Windows Live@edu SkyDriveTM.
Dilengkapi dengan akses berpassword,
filefile yang disimpan dalam storage online
ini dapat diakses kapanpun dan di
manapun selama ada koneksi internet.
Selain fitur tersebut, akun email alumni juga
dilengkapi berbagai fasilitas pendukung
seperti MSN Messenger untuk
berkomunikasi online, Photo gallery
sebagai album foto online untuk
menyimpan foto kegiatan ataupun pribadi,
Blog dan Windows Live writer untuk
menuliskan ide, pemikiran, berita, catatan
harian, log, dan lainnya, Calendar untuk
membuat jadwal online yang bisa dishare
dengan sesama pengguna, serta fasilitas
Push Mail untuk menerima email melalui
perangkat mobile. Pun tersedia fasilitas
untuk membuat group mail dengan jumlah
user intra domain yang tak terbatas.
Adapun fasilitas SPAM filtering, virus
scanning, dan pembersihan virus
merupakan fasilitas standar yang sudah
termasuk didalamnya.
Melalui layanan ini, ITB akan selalu
menginformasikan berita terkini yang
terkait dengan alumni serta mereview dan
meminta feedback dari alumni-alumni ITB
yang sudah tersebar di seluruh daerah demi
meningkatkan kualitas layanan pendidikan
di ITB.
“Dengan fasilitas email ini diharapkan
alumni bisa selalu memperoleh informasi-
informasi terkini dari Institut Teknologi
Bandung”, ujarArief.n [Kristiono/ITB]

Inovasi Multijunction cell Spectrolab tersebut mampu melewati batas teoritik sebesar 37%
untuk single-junction cells pada 1000 matahari. Spectrolab juga menyatakan bahwa
efisiensi multijunction cells mereka bisa mencapai 58%, jika menggunakan lebih dari
Sel Surya dengan Efisiensi mencapai 40,7% tiga subsel.n

S
pectrolab, anak perusahaan Boeing mengumumkan hasil penelitiannya
tentang sel surya produksinya yang mencapai efisiensi 40%. Sel surya yang
Hidrogen Kelak Bisa Menggantikan Bensin.

ada saat ini menggunakan teknologi single-junction silicon cells yang hanya
memanfaatkan intensitas cahaya 1 matahari dan mempunyai efisiensi yang optimal
pada rentang energi photon yang kecil. Spectrolab menerapkan teknologi
concentrator multijunction solar cells yang memanfaatkan sinar matahari dengan
maksimal, setara dengan 100 matahari. Sinar matahari tersebut dikonsentrasikan
dengan lensa-lensa atau kaca-kaca. Hasilnya, rentang energi photon yang lebih luas
bisa didapat dengan memanfaatkan panjang gelombang yang berbeda-beda dari
sinar matahari, efisiensi yang didapat juga jauhmeningkat.
Teknologi tersebut dicapai dengan penggunaan bahan semikonduktor metamorfik
baru. Pada desain Spectrolab, sel multijunction tersebut membagi spektrum sinar
matahari menjadi tiga bagian dengan menggunakan tiga subsel. Setiap subsel
mampu menangkap sinar dengan panjang gelombang yang berbeda. Efisiensi yang
didapat dari hasil pengukuran menunjukkan efisiensi bisamencapai 40,7%.
P
enelitian yang dilakukan di Amerika saat ini adalah untuk membuat hidrogen
menjadi lebih stabil dan ekonomis dibandingkan bahan bakar yang berasal
dari minyak bumi. Isu pemanasan global dan kebutuhan konservasi sumber
bahan bakar fosil telah mendorong David Sholl, seorang profesor kimia dan peneliti
dari Carnegie Mellon University untuk memulai penelitian mengenai material yang
ringan dan ekonomis sebagai tempat penyimpanan hidrogen. Penelitian yang
dilakukan saat ini terfokus pada material atau bahan metal hydrides, seperti alanate
dan borohydride. Penelitian pada material tersebut dilakukan untuk meningkatkan
efisiensi kendaraan berbahan bakar hidrogen dan mengurangi polusi yang mungkin
terjadi.Material tersebut diharapkanmampu menyimpan hidrogen dalam jumlah yang
besar, tetapi juga mudah melepas hidrogen untuk mensuplai fuel cell untuk
kendaraan. Hal ini lebih menguntungkan daripada disimpan dalam sebuah tabung
gas bertekanan.n [energyportal]

6 JULI 2008
Informasi Teknologi dan Bisnis
K abel bawah laut atau dikenal
dengan subsea cable merupakan
infra struktur bawah laut (under
water) yang berfungsi sebagai kabel listrik
dari pembangkit di pulau ke platform atau
anjungan. Kabel tersebut senantiasa harus
di inspeksi secara rutin dan berkala. Obyek
kabel yang disurvey kali ini adalah kabel
yang menghantarkan arus listrik dari
pembangkit di pulau Pabelokan ke
anjungan (platform) Zelda P dan Krisna P
di WKP CNOOC SES laut Jawa. Hal itu
dimaksudkan agar pasokan listrik ke
anjungan tidak sering padam dengan cara
melihat keadaan fisik kabel yang
mengahantarkan listrik 35 KVA dan 15
KVA dari Pabelokan ke Zelda dan Krisna.
Kabel bawah laut tersebut sudah berumur
sekitar 30 tahun, jadi sangat rawan akan
kerusakan. Sedangkan untuk mengganti
kabel-kabel tersebut sangat mahal
biayanya. Oleh karena itu, hasil survey
kabel bawah laut ini memberikan
gambaran bagian kabel mana saja yang
dikatagorikan rawan dan perlu mendapat
perbaikan.
Mengapa Teknik Oseanografi?
Oseanografi merupakan ilmu terapan
untuk mempelajari fisika dan dinamika
laut melalui metoda dan teknik
pengukuran seperti halnya geodesi.
Peralatannyapun semakin hari semakin
cangggih seperti halnya side scan sonar
dan ROV yang secara umum
menggunakan gelombang suara dan
cahaya dalam metoda dan teknik
pengambilan datanya di bawah laut,
dalam hal ini obyeknya kabel bawah laut.
Dalam melakukan survey kabel bawah
laut, seorang ahli teknik oseanogafi
haruslah menguasai cara kerja alat,
keadaan lapangan lepas pantai yang
menjadi obyek pengukuran, kapal dan
crew kapal, bahan bakar minyak, air bersih
serta tenaga kerja lainnya seperti teknisi,
juru masak dan tenaga serba guna. Hal ini
berkaitan dengan manajemen. Tanpa
Oleh : Hasanuddin W.M./ GM’76
ROV Sea Eye Falcon 1255
Pengetahuan ini maka akan timbul
kerugian dan kecelakaan kerja.
Peralatan yang digunakan dalam survey
kabel bawah laut ini adalah side scan sonar
(SSS) Klein 3000 dan ROV Sea Eye Falcon
1255.
Apa sebabnya teknik oseanografi? Karena
yang menjadi manajer dalam kegiatan
survey kabel ini tiada lain adalah sarjana
teknik oseanografi. Pekerjaan survey
oseanografi di lepas pantai merupakan
pekerjaan yang sangat kompleks, lain
halnya dengan pekerjaan di darat yang
biasa dilakukan oleh sarjana teknik
geofisika, teknik geodesi dan teknik
geologi. Ilustrasinya adalah, kalau saja
terjadi kerusakan atau kekurangan
peralatan di offshore maka tidak mungkin
kita kembali ke daratan karena biaya
survey akan membengkak. Kapal akan
menghabiskan banyak BBM dan waktu
untuk bolak balik offshore-daratan. Oleh
karenanya, mengapa seorang enjinir
oseanografi harus mengetahui seluk beluk
peralatan dan teknik memperbaikinya.
Atau minimal pemeriksaan peralatan yang
harus berjalan baik sebelum melaut.
Gambar di bawah ini adalah transducer
ROV yang hilang akibat kurang kontrol
cara mengikat dan membaut alat juga
faktor arus yang deras di sekitar laut Jawa.
Padahal alat yang hilang itu mahal
harganya dan jarang sekali dipasaran.
Artinya harus indent dulu, dan terpaksa
proyek ditunda akibat hilangnya
transducer.
Ada hal lain yang perlu juga diperdalam
secara empirik yaitu manajemen
pengendalian kapal saat ROV sudah turun
ke laut. Pada saat turun ke dasar laut posisi
kapal haruslah tetap, propeler kapal harus
dimatikan, dan oleh karenanya kapal
dikendalikan dengan bowthruster yang
berada di bawah kapal. Selanjutnya pilot
ROV yang memberi komando untuk
mengejar target kabel bawah laut tersebut.
Arah angin dan arah arus laut merupakan
hal yang mutlak untuk diantisipasi
gerakan kapal. Terkadang kapal hanyut
oleh terpaan angin. Dan ROV yang
mempunyai kekuatan yang kecil karena
trushter ROV relatif lebih kecil daripada
bowthruster. Seandainya memang harus
terpaksa survey, maka manakala musim
gelombang di offshore seharusnya survey
dilakukan pada waktu slek, saat
gelombang mereda biasanya sehari 1
sampai dengan dua jam. Ilustrasi dibawah
ini merupakan manajemen teknik
oseanografi.
Kerja PraktekMahasiswaOseanografi
Pada kegiatan survey kabel laut ini, ada
dua orang dari ITB yang satu Hilman
mahasiswa S1 Prodi Oseanografi dan
Dominic alumni S1 Oseanografi Fakultas
Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut
Teknologi Bandung (FITB ITB). Hal ini
merupakan implementasi kerjasama
antara F ITB-PPPGL dan PT Patra
Dinamika (PertaminaGroup). Pelaksanaan
kegiatan 7 s/d 17 Juni 2008.
Hasil SurveyKabel Laut
Dari hasil survey kabel laut dengan
menggunakan 2 teknik oseanografi yaitu
SSS dan ROV, maka kabel listrik yang
diletakan didasar laut yang
menghubungkan antara pembangkit di
Pabelokan dan Platform Zelda dan
Platform Krisna (CNOOC SES) area maka
sekitar 70 persen kabel masih baik dan
ekspose sedangkan 30 persen terkubur
(burried).n
JULI 2008 7
 Oleh karena itu, pengembangan
percontohan desa energi terbarukan
seperti di kabupaten Nusa Penida perlu
terus dikembangkan.
Pada kesempatan itu, panitia membuka
sesi tanya-jawab dan dialog langsung
antara Ketua Umum dengan para Alumni
yang hadir saat itu. Pertanyaan pertama
disampaikan oleh para Alumni yang
dijawab oleh bang Hatta dengan lugas dan
diselingi seloroh ringan. Ditengah-tengah
peserta yang hadir, terlihat Prof. Kino,
Alumni ITB'68/tokoh masyarakat
kabupatenNusaPenida.
Selanjutnya, pada jelang akhir acara
dilakukan lelang dua buah lukisan 3-
dimensi karya Alumni senirupa angkatan
'70, yg dimenangkan oleh bang Hatta,
dengan harga penutupan 25 juta rupiah.
Satu lukisan disumbangkan kepada
Pengda Bali, dan satu lagi lukisan 'ganesa'
dipasang di sekretariat IA-ITB Pusat.

Pengurus IA-ITB daerah Bali berfoto bersama Ketua Umum IA-ITB, Hatta Rajasa, seusai Acara Pengukuhan
Dilain pihak, masyarakat Bali ketika itu
tengah merayakan hari dewa pendidikan

V
illa Desa Muda, yang berlokasi di Seminyak, Bali, pada
pagi hari tujuh Juni 2008 terasa berbeda. Ditempat itu
diselenggarakan perhelatan IA-ITB pengurus daerah
Bali, yakni pengukuhan para pengurus baru, yang diketuai oleh
B.Antariksa (Erik)/EL'86.
Tepat pada pukul 10.00 waktu Bali, rombongan Ketua Umum IA-
ITB tiba di lokasi perhelatan, didampingi para pengurus pusat
lainnya terdiri dari, Amir Sambodo (Kabid Bisnis &
Teknopreneur), dan Jetty R Hadi (Kabid Organisasi), disambut
paraAlumni dan pengurus IA-ITB daerah Bali. Lalu acara segera
dibuka, dan dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan,
Indonesia Raya. Dilanjutkan laporan Ketua Panitia Pelaksana, yang
disampaikan oleh Suryawan/SI'86.
Setelah laporan panitia selesai, kemudian Jetty R Hadi, sebagai
Ketua Bidang Organisasi PP IA-ITB membacakan surat
keputusan Pengurus Pusat IA-ITB tentang Pengukuhan Pengurus
IA-ITB Daerah Bali periode 2007-2011. Dilanjutkan pengukuhan
para pengurus daerah Bali oleh Ketua Umum Pengurus Pusat IA-
ITB,Hatta Rajasa.
Dalam sambutannya, Ketua Umum menugaskan Pengurus
Daerah Bali untuk segera membuat sedikitnya dua program yang
mendukung adaptasi Global Climate Change, yakni: program
penanaman bakau di wilayah pantai Bali, dan pengembangan
energi terbarukan bagi masyarakat desa. "Program ini harus
berjalan tahun ini dan akan dibiayai langsung oleh pusat",
tegasnya.
MenurutHatta, bahwa secara global kitamengalami krisis energi.
'saraswati', sehingga dari 200 Alumni anggota IA-ITB daerah
Bali, hanya 50 org yg hadir, serta paraAlumni dari luar Bali, yang
tergabung dalam Persatuan Golf Ganesha (PGG) yang sedang
mengikuti turnamen golf tahunan PGG ketika itu, ikut
menyemarakkan di tempat perhelatan.
Acara diakhiri tepat 11.20 dengan bersama-sama menundukkan
kepala, berdoa. Selesai acara, rombongan beristirahat sejenak,
dan tepat pukul 12.00 perjalanan dilanjutkan ke Tanah Lot
mengikuti turnamen golf tahunan PGG.n [ers]
B
ertempat di Pendopo Kota Bandung, Senin (16/6) telah
dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara
Pemerintah Kota Bandung dengan Institut Teknologi
Bandung. Nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Walikota
Bandung, Dada Rosada, dan Rektor ITB, Prof. Djoko Santoso,
sepakat untuk bersama-sama melaksanakan tugas
pembangunan nasional di bidang penelitian, pendidikan, dan
pengabdian kepada masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
Dalam sambutannya, Rektor ITB mengharapkan dengan
kerjasama ini perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam
pembangunan Kota Bandung yang berkelanjutan. Pada saat yang
bersamaan, ditandatangani pula nota kesepahaman dengan
empat perguruan tinggi lainnya, yaitu UNPAD, UPI, STIALAN dan
UNPAR.n [itb.ac.id]

8 JULI 2008