Anda di halaman 1dari 6

Beberapa Definisi 

Hukum
April 14, 2008

Membaca beberapa literatur utamanya yang terkait dengan Ilmu Hukum, maka
akan kita temukan beberapa definisi/pengertian tentang “hukum”, dan definisi
tentang “hukum” itu dapat pula kita temui dari kamus, ensiklopedi ataupun dari
suatu aturan perundang-undangan.

Untuk melihat apa yang dimaksud dengan hukum, berikut akan diurai definisi
“hukum” dari beberapa aliran pemikiran dalam ilmu hukum yang ada, sebab
timbulnya perbedaan tentang sudut pandang orang tentang apa itu “hukum” salah
satunya sangat dipengaruhi oleh aliran yang melatarbelakanginya.

Aliran Sosiologis
Roscoe Pound, memaknai hukum dari dua sudut pandang, yakni:
1. Hukum dalam arti sebagai tata hukum (hubungan antara manusia dengan
individu lainnya, dan tingkah laku para individu yang mempengaruhi individu
lainnya, atau tata sosial, atau tata ekonomi).
2. Hukum dalam arti selaku kumpulan dasar-dasar kewenangan dari putusan-
putusan pengadilan dan tindakan administratif (harapan-harapan atau tuntutan-
tuntutan oleh manusia sebagai individu ataupun kelompok-kelompok manusia
yang mempengaruhi hubungan mereka atau menentukan tingkah laku mereka).
Hukum bagi Rescoe Pound adalah sebagai “Realitas Sosial” dan negara didirikan
demi kepentingan umum & hukum adalah sarana utamanya.

Jhering: Law is the sum of the condition of social life in the widest sense of the
term, as secured by the power of the states through the means of external
compulsion (Hukum adalah sejumlah kondisi kehidupan sosial dalam arti luas,
yang dijamin oleh kekuasaan negara melalui cara paksaan yang bersifat eksternal).

Bellefroid: Stelling recht is een ordening van het maatschappelijk leven, die voor
een bepaalde gemeenschap geldt en op haar gezag is vastgesteid (Hukum yang
berlaku di suatu masyarakat mengatur tata tertib masyarakat dan didasarkan atas
kekuasaan yang ada di dalam masyarakat itu).

Aliran Realis
Holmes: The prophecies of what the court will do… are what I mean by the law
(apa yang diramalkan akan diputuskan oleh pengadilan, itulah yang saya artikan
sebagai hukum).

Llewellyn: What officials do about disputes is the law it self (apa yang diputuskan
oleh seorang hakim tentang suatu persengketaan, adalah hukum itu sendiri).

Salmond: Hukum dimungkinkan untuk didefinisikan sebagai kumpulan asas-asas


yang diakui dan diterapkan oleh negara di dalam peradilan. Dengan perkataan
lain, hukum terdiri dari aturan-aturan yang diakui dan dilaksanakan pada
pengadilan.

Aliran Antropologi
Schapera: Law is any rule of conduct likely to be enforced by the courts (hukum
adalah setiap aturan tingkah laku yang mungkin diselenggarakan oleh
pengadilan).

Gluckman: Law is the whole reservoir of rules on which judges draw for their
decisions (hukum adalah keseluruhan gudang-aturan di atas mana para hakim
mendasarkan putusannya).

Bohannan: Law is that body of binding obligations which has been


reinstitutionalised within the legal institution (hukum adalah merupakan
himpunan kewajiban-kewajiban yang telah dilembagakan kembali dalam pranata
hukum).

Aliran Historis
Karl von Savigny: All law is originally formed by custom and popular feeling,
that is, by silently operating forces. Law is rooted in a people’s history: the roots
are fed by the consciousness, the faith and the customs of the people (Keseluruhan
hukum sungguh-sungguh terbentuk melalui kebiasaan dan perasaan kerakyatan,
yaitu melalui pengoperasian kekuasaan secara diam-diam. Hukum berakar pada
sejarah manusia, dimana akarnya dihidupkan oleh kesadaran, keyakinan dan
kebiasaan warga negara.

Aliran Hukum Alam


Aristoteles: Hukum adalah sesuatu yang berbeda daripada sekedar mengatur dan
mengekspressikan bentuk dari konstitusi; hukum berfungsi untuk mengatur
tingkah laku para hakim dan putusannya di pengadilan dan untuk menjatuhkan
hukuman terhadap pelanggar.

Thomas Aquinas: Hukum adalah suatu aturan atau ukuran dari tindakan-tindakan,
dalam hal mana manusia dirangsang untuk bertindak atau dikekang untuk tidak
bertindak.

Jhon Locke: Hukum adalah sesuatu yang ditentukan oleh warga masyarakat pada
umumnya tentang tindakan-tindakan mereka, untuk menilai/mengadili mana yang
merupakan perbuatan yang jujur dan mana yang merupakan perbuatan yang
curang.

Emmanuel Kant: Hukum adalah keseluruhan kondisi-kondisi dimana terjadi


kombinasi antara keinginan-keinginan pribadi seseorang dengan keinginan-
keinginan pribadi orang lain, sesuai dengan hukum-hukum tentang kemerdekaan.
Aliran Positivis
Jhon Austin: Hukum adalah seperangkat perintah, baik langsung ataupun tidak
langsung, dari pihak yang berkuasa kepada warga masyarakatnya yang merupakan
masyarakat politik yang independen, dimana otoritasnya merupakan otoritas
tertinggi.

Blackstone: Hukum adalah suatu aturan tindakan-tindakan yang ditentukan oleh


orang-orang yang berkuasa bagi orang-orang yang dikuasi, untuk ditaati.

Hans Kelsen: Hukum adalah suatu perintah memaksa terhadap tingkah laku
manusia… Hukum adalah kaidah-kaidah primer yang menetapkan sanksi-sanksi.

Entri ini dituliskan pada April 14, 2008 pada 8:36 am dan disimpan dalam Definisi Huk

PENGERTIAN HUKUM
Hukum mempunyai pengertian yang beraneka ragam, dari segi macam, aspek dan
ruang lingkup yang luas sekali cakupannya.kebanyakan para ahli hukum
mengatakan tidak mungkin menbuat suatu definidi tentang apa sebenarnya hukum
itu. Pendapat ini sejalan cdngan apa yang dikemukakan oleh van apel doorn yang
mengatakan bahwa hukum itu banyak seginya dan sedemikian luasnya sehingga
tidak mungkin menyatkannya dalam satu rumusan yang memuaskan. (Apeldoorn,
982: 13)

oleh sebab itu menurut Purnadi Purbacaraka, pengertian hukum atara lain dapat
dilihat dari cara-cra merealisasikan hukum tersebut dan bagaimana pengertian
masyarakat terhadap hukum, yang antara lain adalah:

1. Hukum sebagai ilmu pengetahuan;


2. Hukum sebagai disiplin;
3. Hukum sebagai kaedah;
4. Hukum sebagai tata hukum;
5. Hukum sebagai petugas (hukum);
6. Hukum sebagai keputusan penguasa;
7. Hukum sebagai proses pemerintahan;
8. Hukum sebagaiperilaku yang ajeg atau sikap yang teratur;
9. Hukum sebagai jalinan nilai-nilai. (Purbacaraka, 1982:12)

Dikemukakannya pengertian dari hukum sangat penting agar tidak terjadi


kesimpangsiuran atau kesalahpahaman dalam melakukan telaah terhadap hukum
tersebut.
Berikut ini adalah pendpat dari beberapa ahli hukum menegnai definisi hukum:

• Utrecht: himpunan peraturanperaturan (perintah+larangan) yang mengurus tata


tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat.
• S.M Amin: kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi yang
disebut hukum. Tujuan hukum adalah mengadakan ketertiban dalam prgaulan
manusia, sehingga keamanan dan ketertiban terpelihara.

• JCT Simorangkir: hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat


memaksa,yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat
yang dibuat oleh badanbadan rtesmi yang berwajib,pelanggaran mana beerakibat
diambil tindakan hukum tertentu.

• M. H. Titrtaamidjaja: hukum adalah semua aturan atau norma yang harus diturut
dalam tingkah lku tindkn-tindakan dalam pergaulan hidup dengan ancman mesti
menganti kerugian, jika melanggar aturan-aturan itu akan membahayakn diri
sendiri atau harta, unpamanya. Orang akan kehilangan kemerdekaan, didenda,
dsb.

• Lutrecht, Kansil (hal 1-49, hal 29-40)


Sebagai gejala sosial, hukum berusaha unruk terdapatnyta keseimbanagan antara
kepentingn yang terdapat di dalam masyarakat, sehingga dapat di hindarkan
timbulnya kekacauan di dalam masyarakat,

• Definisi “hukum” dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997):

1. peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh
penguasa, pemerintah, atau otoritas.

2. undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur kehidupan


masyarakat.
3. patokan (kaidah atau ketentuan).

4. keputusan atau pertimbangan yang ditenukan oleh hakim dalm pengadilan,


vonis.

• Hukum sebagai fenomena sosial : hukum terpasang pada masyarakatnya.

• Hukum sebagai institusi sosial: mengamati dan membicarakan semu struktur dan
proses yang berhubungan dengan kegiatan dan proses perwujudan tujuan hukum.
Dalam masayarakat terdapat berbagai institusi yang masing-masing diperlukan
oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

• Hukum atau ilmu hukum adalah suatu sistem aturan atau adat, yang secara resmi
dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah, atau otoritas
melalui lembaga atau institusi hukum.

Dari definisi-definisi tersebut terdapat unsur-unsur persamaannya:


• Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam unsur-unsur persamaannya.
• Peraturan diadakan oleh badan resmi yang berwajib.
• Peraturan bersifat memaksa.
• Sanksi yang tegas terhadap pelanggar.

Kategori hukum:

• Atas dasar sumber: undng-undang, kebiasaan/adat, traktat,yurisprudensi, hukum


ilmu/doktrin.
• Atas dasar wilayah berlakunya: hyukum nasional, hukum internasiaonal.
• Atas dasar sanksinya: hukum memaksa, hukum mengatur.
• Atas dasar isinya: hukum publik, hukum privat.
• Atas dasar fungsinya: hukum materiil, hukum formil.

Ciri-ciri hukum:
• Adanya perintah/larangan.
• Perintah/larangan harus ditaaati.
Pelanggaran terhadap kaidah sosial yang merupakan keidah hukum biasanya
pemerintah yang melalui alat penegak hukum, bertindak terhadap pelanggar
hukum, yang dapat memaksa pelanggar berkelakuan menurut kaidah-kaidah tata
tertib masyarakat.

Fungsi-Fungsi Hukum

By admin | October 21, 2008

Dalam masyarakat tradisional, orang sering kali memandang hukum seagai suatu aturan
yang tidak isa diubah yang harus dipatuhi karena hal tersut merupakan agian dari
ketentuan natual sesuatu. Akan tetapi, sekarang ini para pemuat hukum membuat atau
memperlakukan hukum sebagai sesuatu alat atau instrumen yang fleksibel untuk
menyelesaikan tujuan-tujuan yang akan diamil/dipilih. Sebagai contoh, hukum intrumen
yang isa dinegosiasikan yang akan kita ahas dalam teks ini adalah dirancang untuk
menstiulasi/merangsang aktifitas komersial dengan melakukan promosi pergeakan
bebas nilai tukar uang seperti notes, cek, dan naskah/draft. Terlebih lagi, melalui teks ini,
anda dapat melihat manipulasi pengadilan yang ada dalam atuan untuk mendapatkan
hasil yang mereka inginkan. Satu kekuatan dari sikap para instrumentalis adalah adanya
kemauan untuk mengadaptasi hukum dengan kebaikan sosial lebih lanjut. Satu
kekurangan/kelemahan adalah adanya instabilitas hukum dan ketidakpastian dari
adaptasi yang sering kali dihasilkan.
Hanya sebagai individu, hukum mengatur tujuan-tujuan spesifik lebih lanjut, dimana
hukum sebagai sesuatu keseluruhan yang melayani fungsi-fungsi sosial umum. Diantara
fungsi-fungsi hukum yang paling penting diantaranya adalah:

1.Penjaga kedamaian. Aturan hukum pidana yang didiskusikan pada bab 5


menjelaskan fungsi hukum ini secara leih lanjut dari beberapa siste hukum yang
ada. Juga sepeti yang diungkapkan pada a 2, salah satu fungsi utama dari hukum
perdata/masyarakat adalah menyelesaikan masalah perselisihan antara individu.

2. memeriksa kekuatan pemerintah dan memperomosikan keeasan individu.contoh


nyata dari fungsi ini adalah adanya batasan hukum dalam peraturan pemerintah
yang ada dalam bab 3

3. memfasilitasi peencanaan dan realisasi harapah-harapan yang beralasan. Atuan-


aturan menganai hukum kontrak diahas dalam bab 9-18 yang akan memantu
dalam memenuhu fungsi hukum ini.

4. menciptakan pertumbuhan ekonomi melalui kompetisi bebas. Ketidakpercayaan


hukum yang dibahas pada bab 47-49 merupakan diantara eberapa aturan
hukum yang membantu untuk melihat dan menampilkan fungsi ini

5. menciptakan keadilan sosial dalam aad ini pemerintah telah mengintervensi


masalah-masalah sosial ekonomi priadi untuk mengoreksi ketidakadilan yang
terjadi dan memberikan semua warga akses yang sama untuk mempeolh
penghidupan yang baik dan layak. Salah satu contohnya adalah aturan-aturan
ketenagekerjaan yang terdapat pada bab 50

6. melindungi atau menjaga lingkungan. Perundang-undangan lingkungan federal


yang paling penting diahas dalam bab 51.

Jelas sekali ahwa fungsi-fungsi hukum yang erbeda dapat menyebakan konflik dan
memingungkan. Contohnya adalah adanya pertentangan ntara pertumuhan ekonomi
dengan perlindungan lingkungan. Kasus Rochin menunjukan adanya pertentangan
antara penekanan dan penegakan hukum yang efektif dengan hak-hak individu. Di
dalam hukum, seperti juga dalam kehidupan, tidak ada tidak ada sesuatu yang seperti
makan siang gratis. Dimana pada saat hukum harus erakhir dengan konflik, maka para
pemuat dan penegak hukum hanya dapat berusaha seaik mungkin untuk menciptakan
keseimbangan diantara akhir terseut. Hal ini memberikan masukan pematasan dalam
kegunaan hukum sebagai suatu alat untuk menciptakan tujuan-tujuan sosial tertentu.

Anda mungkin juga menyukai