Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN ORGANISASI

A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Ada banyak sekali rumusan atau definisi tentang manajemen yang sampai sekarang
belum ada kesepakatan antara para ahli. Disini dapat dikemukakan dua rumusan
sederhana, yaitu:
1. Marry Barken Follet
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
ada, di mana dalam kenyataannya bahwa seorang manajer (pemimpin) dalam
usaha mencapai tujuannya dengan rangkaian berbagai cara yang kemudian
dilaksanakan oleh orang-orang yang berada di bawah bimbingannya.
2. DR. Winardi
Manajemen adalah merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya organisasi
(manusia dan alam).

Dari rumusan di atas, maka dapat kita pahami bahwa:


• Manajemen adalah merupakan suatu proses untuk mencapai
tujuan.
• Manajemen adalah merupakan tindakan seni.
• Manajemen mempunyai unsur-unsur yang sering disebut
dengan fungsi manajemen, yaitu Perencanaan, Pengorganisasian, Menggerakkan,
dan Pengawasan (POAC; Planning, Organizing, Actuating, Controlling)
• Diagram yang menunjukkan definisi di atas, adalah:

Sumber Daya Perencanaan,


Organisasi Pengorganisasia,
(Manusia dan Menggerakkan,
Alam) TUJUAN
Pengawasan
B. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi sebenarnya adalah suatu makhluk hidup. Mengapa? Karena
organisasi adalah kumpulan manusia, manusia yang bersatu untuk mencapai tujuan.
Oleh karena itu kita tidak bisa memandang organisasi sebagai benda mati yang bisa
diperlakukan seenaknya. Diperlukan suatu perawatan khusus agar organisasi tetap
hidup dan berkembang. Berangkat dari pemikiran itu, prinsip-prinsip manajemen
organisasi sesungguhnya adalah manajemen orang-orang didalamnya.
SDM merupakan factor paling penting dalam keberlangsungan hidup organisasi.
Manusia adalah pendiri, perancang, pekerja, pengamat, pengkritik, pemutus suatu
organisasi. Tanpa mereka tidak ada organisasi.

C.FUNGSI MANAJEMEN
Pada dasarnya fungsi manajemen ini adalah merupakan satu rangkaian yang
tidak dapat dipecah-pecahkan, baik dakam action-nya atau operational-nya maupun
dalam cara memahaminya. Namun dalam pembahasan tentang fungsi-fungsi
manajemen ini akan dibakukan secara parsial, dengan maksud untuk memberikan
intensitas pengertian yang gak mendalam tiap unsurnya.

) PERENCANAAN (PLANNING)
Perencanaan (Planning) yaitu menentukan terlebih dahulu serangkaian
tindakan untuk mencapai tindakan yang diinginkan (Louis A. Allen)
Jadi perencanaan adalah merupakan keputusan yang diambil di muka dengan
disertai keputusan mengenai tindakan apa yang akan dilakukan, kapan,
bagaimana, dsb. Oleh karena itu menurut BESHLINE, setiap pertanyaann harus
memberikan jawaban atas pertanyaan 5W + 1H, yaitu:
 What (apa) : menayngkut tentang tujuan
 Why (mengapa) : menjelaskan mengenai
pemilihan tujuan
 When (kapan) : menjelaskan tentang waktu
 Where (di mana) : menjelaskan tentang
tempat
 Who (siapa) : menjelaskan pelaksanaannya
 How (bagaimana) : menjelaskan teknis/cara
pencapaian tujuan
Unsur-unsur yang harus ada dalam suatu perencanaan:
 Tujuan yang ingin dicapai
Tujuan ini dapat bersifat material seperti memperoleh laba dan dapat pula
bersifat moral seperti meningkatkan keahlian/keterampilan.
 Politik atau kebijaksanaan
Yaitu menyangkut tentang kebijaksanaan yang diambil dalam menjalankan
rencana, termasuk kebijaksanaan bilamana terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan rencana ketika dioperasionalkan.
 Prosedur
Yaitu langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan.
 Anggaran/Budget
Yaitu mengenai anggaran atau pendanaan meliputi sumber dana dan
penggunaannya.
 Program
Yaitu kumpulan aktivitas yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
) PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Pengorganisasian adalah menentukan dan mengelompokkan berbagai
kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan, memberikan tugas,
wewenang dan tanggung jawab serta mengatur hubungan koordinasi antara
setiap personalia/pelaksana.
Hasil dari pengorganisasian ini adalah organisasi baik dalam arti statis
maupun dinamis. Organisasi dalam arti statis adalah lembaga/wadahnya, dan
organisasi dalam arti dinamis adalah mekanisme atau tata kerja yang hidup
dalam organisasi.
Kegiatan pengorganisasian meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Penentuan tujuan dengan
jelas
b. Departemenisasi
( pengelompokan pekerjaan)
Yaitu membuat kelompok-kelompok pekerjaan yang sejenis atas alasan
tertentu.
c. Pembagian kerja
Yaitu mendistribusikan pekerjaan yang dipecah-pecah menjadi kecil-kecil
sehingga mudah dikerjakan oleh setiap orang kepada personalia yang ada.
d. Pelimpahan wewenang
Yaitu mendistribusikan wewenang kepada personalia yang diberikan tugas.
Tanpa adanya pelimpahan wewenang ini, maka bawahan/pelaksana akan
mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya dengan baik.
e. Rentangan Kontrol
Yaitu menciptakan hierarki organisasi yang realistis dan efektif sehingga
semua aktivitas dapat dipantau oleh atasan dengan baik.
f. Kesatuan Perintah
Yaitu seorang bawahan/pelaksana hanya mempunyai satu alasan darimana ia
diperintah dan kepadanya ia memberikan pertanggungjawaban.
g. Koordinasi
Yaitu usaha mengerahkan dan menciptakan keselarasn pada semua aktivitas
yang dilaksanakan sehingga dapat menunjang pada pencapaian tujuan.

) MENGGERAKKAN (ACTUATING)
Adalah usaha menggerakkan anggota organisasi agar mau bertindak dan
bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam manajemen
unsure/fungsi ini adalah fungsi yang strategis dan kompleks karena fungsi ini
adalah merupakan aktivitas yang secara langsung berhubungan dengan orang per
orang; yaitu usaha untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia untuk suka rela
atau terpaksa untuk mencapai tujuan organisasi.
Strategis semua objek dari fungsi ini adalah manusia secara langsung, di mana
factor manusia adalah factor yang strategis dan dominan dalam menentukan
kehidupan organisasi.
Kompleks manusia merupakan makhluk hidup yang penuh dengan
ketakterdugaan, mempunyai perbedaan yang sangat heterogen serta mempunyai
motivasi yang sangat beragam.
Seorang manajer/pemimpin agar mampu mempengaruhi dan
menggerakkan anggotanya, maka ia harus menciptakan motivasi pada
anggotanya. Dan untuk itu maka pemimpin harus mengetahui factor-faktor yang
dapat mempengaruhi motivasi anggotanya. Factor-faktor tersebut yang paling
mudah adalah mengetahui apa yang dituntut atau yang dibutuhkan oleh
anggotanya. Dengan mengetahui ini maka pemimpin dapat memberikan
rangsangan sesuai dengan motif anggota yang diselaraskan dengan pencapaian
tujuan organisasi, sehingga anggota tetap mau bekerja dan tujuan organisasi
dapat terpenuhi.
) PENGAWASAN (CONTROLLING)
Adalah serangkaian aktivitas pengawasan guna menjamin tercapainya
tujuan sebagaimana yang direncanakan. Jadi maksud adanya pengawasan ini
adalah untuk menjamin bahwa kegiatan-kegiatan yang telah dipolakan dalam
rencana akan dilaksanakan sebagaimana mestinya sesuai dengan rencana, dan
apabila trejadi penyimpangan maka melalui mekanisme pengawsan ini akan
dapat dicari jalan keluarnya yang tidak mengakibatkan lepasnya tujuan semula.
Secara geris besarnya, pengawasan ada 2 macam:
• Pengawasan
Preventif
Yaitu pengawasan yang dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan atau
kesalahan.
• Pengawasan
Represif
Yaitu pengawasan yang dilakukan setelah terjadinya penyimpangan atau
kesalahan. Pengawasan ini kurang efektif dan banyak pemborosan.

Dalam melakukan pengawasan, seorang pemimpin dapat menggunakan cara:


• Pengecekan
laporan baik rutin maupun insidentil, lisan maupun tertulis.
• Melakukan
observasi lapangan secara rutin maupun dadakan.
 Dengan adanya pengawasan tersebut, maka diharapkan daoat tercipta suatu
iklim yang terkendali dalam pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian tujuan
organisasi.

A. MANAJEMEN DALAM GERAKAN PRAMUKA


Gerakan pramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia memiliki skala
luas, untuk itu diperlikan suatu aturan-aturan yang mengatur tata cara berorganisasi
secara berjenjang dari tingkat Gugus depan sebagai ujung tombak pengembangan
organisasi sampai dengan Kwartir Nasional.
Ketua DA/DR/DK/DS idealnya harus selalu melaporkan kegiatan kepada
pimpinan di atasnya. Pelaporan ini sebaiknya dalam bentuk tertulis dengan nota
dinas yang ditandatagani oleh ketua. Dalam kegiatan DA/DR/DK/DS dapat
menyusun suatu prosedur yang dapat dilakukan seperti:
1. melaksanakan rapat pleno
2. membentuk kelompok kerja
3. ketua DA/DK/DR/DS mengajukan usulan kepada pimpinan di atasnya
untuk mendapatkan persetujuan.
4. setelah mendapat persetujuan dari pimpinan, maka sangker (panitia)
dapat melaksanakan aktivitas sebagai berikut:
 melaksanakan koordinasi sangga kerja dan pembagian tugas
 melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait
 melakukan sosialisasi kegiatan yang akan dilaksanakan
 menyelenggarakan kegiatan
 melaksanakan evaluasi setelah kegiatan dilaksanakan
 menyusun laporan kegiatan
5. monitoring kegiatan dilaksanakan baik oleh ketua sangga kerja maupun
pimpinan
6. mengevaluasi kegitan yang telah dilaksanakan oleh sangga kerja lain
7. menyampaikan laporan pelaksanaan dan keuangan kegiatan pada
pimpinan.

Anda mungkin juga menyukai