Investor Daily Indonesia,Thursday,09 July 2009-PT Priamanaya Energi mengalokasikan dana
sedikitnya USS 230 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Keban Agung di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. PT Perusahaan listrik Negara (PLN) rencananya membeli listrik dari pembangkit mulut tambang {mine mouth) ini di bawah USS 5 sen per kilowatthour (kWh) selama 30 tahun.
Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Bambang Praptono mengungkapkan, pembangunan
PLTU Keban Agung resmi dimulai Selasa, (7/7). PLTU tersebut memanfaatkan batubara kalori rendah sebagai balian bakar, dengan kapasitas sebesar 2x15 megawatt (MW). Harga beli listrik PLTU tersebut berkisar USS 4-5 sen per kWh dan siap beroperasi pada 2012," ujar Bambang kepada Investor Daily, di Jakarta, Selasa (7/7). Bambang menambahkan, penyelesaian pembangunan PLTU itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab operator swasta (independentpower prpducer/TPP), yaitu PT Primanaya Energi. Sementara itu, penyelesaian konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC) ditangani dua perusahaan sekaligus, yaitu Harbin Haguo Development Co dan Hebei EPTC. "Penandatanganan kontrak kerja sama listrik tersebut sudah terjadi pada Oktober, tahun lalu," ujarnya. Menurut Direktur PT Priamanaya Energi Adi Satria, pembangkit listrik ini merupakan pembangkit swasta kedua yang dikembangkan di pulau Sumatera, setelah pembangkit listrik tenaga panas bumi Sibayak Sumatera Utara. Diamengatakan, PLTU Keban Agung merupakan bagian dari 10% seluruh kontrak listrik yang telah ditandatangani PLN dengan pengembang listrik swasta. Adi menegaskan, PLTU Keban Agung akan memanfaatkan bahan bakar batubara dengan kebutuhan sebesar 156 ton/jam atau 1,1 juta ton per tahun. Proyek tersebut dinilai mampu menghemat pemakaian bahan bakar minyak sebanyak 567 juta liter per tahun atau setara dengan Rp 3 triliun per tahun. "Listrik yang dihasilkan dari pembangkit ini, akan ditransformasikan melalui saluran transmisi dengan tegangan tinggi 150 kilovoltampere," ujarnya seperti dikutip Antara. Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Jacobus Purwono mengatakan, pembangun-an pembangkit tersebut merupakan bagian dari proyek percepatan 10.000 MW tahap n yang melibatkan sektor swasta. Selain itu, PLTU Keban Agung merupakan solusi atas kebutuhan listrik di wilayah Sumsel yang terus bertumbuh di kisaran 11.3%. Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar menambahkan. Sumatera Selatan merupakan wilayah potensial untuk pembangunan pembangkit listrik berbasis batubara. Pasalnya, beberapa tambang batubara di daerah tersebut bisa dimanfaatkan untuk menjamin suplai bahan bakar PLTU itu, sehingga lebih efisien. Karena itu, proyek PLTU Keban Agung itu diharapkan menjadi proyek perintis yang membuka minat pihak swasta untuk berinvestasi membangun pembangkit