Anda di halaman 1dari 3

TEORI EVOLUSI

A. Pengertian Evolusi
Evolusi adalah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang
lama.
Ada dua macam evolusi, yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif. Evolusi progresif adalah evolusi
yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup (survive). Adapun Evolusi regresif (Retrogresif)
adalah evolusi yang menuju pada kemungkinan punah.

1. Pandangan Para Ahli yang Menjadi Pondasi tentang Teori Evolusi


a. Anaximender (500 SM), mengemukakan bahwa manusia bervolusi dari makhluk akuatik mirip
ikan yg pindah ke darat.
b. Empedocles (495 – 435 SM), menyatakan bahwa kehidupan muncul dari lumpur dan tumbuhan
kemudian berubah menjadi hewan.
c. Erasmus Darwin (1731 – 1802), menyatakan bahwa kehidupan berawal dari asal mula yg sama.
d. Sir Charles Lyell (1797 – 1875), berpendapat bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses
bertahap dalam jangka waktu yang lama.
e. George Cuvier (1769 – 1832), menyatakan bahwa pada setiap masa diciptakan makhluk hidup
yang berbeda, dan disebut Teori Katastropisme.
Pendapat Lamarck ditentang oleh August Weismann. Menurut Weismann bahwa sel-sel tubuh
tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Untuk membuktikan kebenaran gagasan ini, Weismann telah
melakukan percobaan dengan mengawinkan dua tikus yang telah dipotong ekornya.
Adapun Charles Robert Darwin sendiri mengemukakan dua teori pokok, yaitu sebagai berikut.
a. Spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa-masa yang
silam.
b. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.

3. Perbedaan Pendapat Lamarck dan Darwin tentang Evolusi


Perbedaan pendapat antara Lamarck dan Darwin adalah mengenai munculnya jerapah berleher
panjang. Menurut Lamarck, nenek moyang jerapah berleher pendek. Makanan jerapah yang berupa
daun semakin lama makin berkurang sehingga daun terletak di pohon bagian atas saja.
Dari generasi ke generasi, jerapah akan meraih daun-daun yg tinggi sehingga leher jerapah akan
semakin panjang. Akhirnya, jerapah akan menurunkan jerapah yang berleher panjang sampai
sekarang. Kesimpulan Lamarck bahwa evolusi jerapah terjadi karena proses adaptasinya terhadap
makanan.Adapun menurut Darwin, populasi nenek moyang jerapah adalah heterogen, ada yang
berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Oleh karena berkompetisi mendapatkan daun di
pohon yg tinggi, jerapah yang berleher pendek kalah, maka populasi jerapah yang berleher pendek
mati dan musnah secara perlahan-lahan.

4. Pokok-Pokok Pikiran Darein tentang Evolusi.


Pokok-pokok pikiran Darwin tentang evolusi antara lain sebagai berikut.
a. Tidak ada dua individu yang sama persis dalam suatu spesies.
b. Setiap populasi cenderung bertambah banyak sebab setiap makhluk hidup mempunyai
kemampuan untuk berkembang biak, dan untuk berkembang biak perlu makanan dan ruang yg
cukup.
c. Individu-individu berkompetisi untuk memperoleh sumber daya agar mampu bertahan hidup.
d. Sifat-sifat yang diwariskan milik beberapa individu membuat mereka dapat bertahan hidup dan
bereproduksi pada keadaan lingkungan tertentu.
e. Akibat dari seleksi lingkungan tersebut, hanya individu yang adaptif terhadap lingkungan yang
dapat hidup dan menurunkan sifat adaptif tersebut. Seleksi lingkungan/alam akhirnya akan
mengubah sifat dalam populasi, bahkan menghasilkan spesies baru.
Pengertian seleksi alam adalah alam akan mengadakan seleksi terhadap individu-individu yg hidup
di dalamnya.
Pokok-pokok pikiran Darwin didasarkan karena adanya kenyataan-kenyataan berikut.
a. Adanya variasi di dalam satu keturunan.
b. Adanya kecenderungan bertambah besarnya populasi.
c. Adanaya perjuangan spesies unuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
d. Adanya kenyataan bahwa individu yg berbeda akan melahirkan keturunan yang berbeda dan
hanya individu-individu yang mempunyai sifat-sifat sesuai dengan lingkungannya saja yang
akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

B. Bukti-Bukti Evolusi

1. Fosil
Kata fosil berasal dari bahasa latin fossilis yang artinya menggali. Fosil adalah tubuh, bagian tubuh,
jejak, atau sisa-sisa makhluk hidup yg telah berusia ribuan dan bahkan jutaan tahun yg telah
membatu. Fosil dapat berupa batu, dapat pula berupa terawetkan secara alami. Di lingkungan
berkapur, fosil dapat berbentuk kapur. Di lingkungan lain, fosil dapat berupa tubuh organism
seutuhnya. Ilmu yang mempelajari tentang fosil adalah palaeontologi (palaeos = tua). Proses
pembatuan pada fosil terjadi karena bahan organik secara bertahap digantikan oleh bermacam-
macam mineral, terutama persenyawaan silisium dan kapur (CaCO 3), SiO2, FeCO3, FeS2, dan
sebagainya. Di Sangiran, Jawa Tengah, banyak ditemukan fosil dalam bentuk batu. Sedangkan di
daerah pegunungan kapur, sering kita jumpai siput, kerang, atau binatang laut lain yang telah
memfosil dalam bentuk batu kapur.
2. Perbandingan Anatomi
Coba perhatikan hewan-hewan terbang berikut ini. Kupu-kupu, kelelawar, dan burung. Kupu-kupu,
burung, dan kelelawar mempunyai sayap. Tetapi secara anatomi sayap kupu-kupu berbeda denga
sayap burung dan kelelawar. Sayap burung dan kelelawar memiliki tulang-tulang yang mirip dengan
kaki depan kambing, tetapi tidak demikian dengan sayap kupu-kupu. Karena fungsinya sama, yaitu
terbang maka sayap kupu-kupu dikatakan analog dengan sayap burung dan kelelawar. Analog merujuk
pada fungsi yang sama. Sedangkan sayap burung dan kelelawar yang secara anatomi mirip dengan
kaki depan kambing dikatakan sebagai homolog. Homolog merujuk kepada bentuk dasar (anatomi)
yang sama, meskipun terkadang fungsinya berbeda. Susunan tulang tangan manusia mirip dengan kaki
depan kelinci.
3. Embriologi Perbandingan
Pada awalnya sel telur akan dibuahi sel sperma dan menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot
membelah berulang kali sehingga membentuk morula, morula berkembang menjadi blastula, blastula
berkembang menjadi gastrula hingga embrio. Perkembangan embrio semua vertebrata
memperlihatkan adanya keseragaman. Keseragaman ini tampak pada proses pembelahan,
morfogenesis, dan tahap-tahap diferensiasi awal perkembangan embrio. Perkembangan organism
sejak embrio sampai dewasa disebut ontogeny, sedangkan perkembangan organism dari bentuk
sederhana menjadi bentuk yang kompleks (filum tingkat tinggi) disebut filogeni. Ernest Haeckel
berpendapat perkembangan embrio merupakan rekapitulasi perkembangan suatu organisme.
Perkembangan embrionk moyangnya atau ontogeny merupakan ulangan singkat filogeni.
4. Alat Tubuh yang Tersisa
Organ tubuh yang tidak digunakan makin lama akan makin menyusut atau mengalami reduksi.
Namun, beberapa sisa organ tersebut terkadang masih dapat ditemukan. Contohnya, pada ular piton
terdapat sisa kaki yang mengecil. Ular piton diduga berasal dari hewan berkaki, yang kakinya semakin
mengecil. Bangsa burung, kaki-kakinya bersisik, merupakan sisa sisik dari golongan reptilian. Pada
burung kiwi terdapat sisa bangunan sayap. Paus semestinya mempunyai rambut pada kulitnya karena
golongan mamalia. Akan tetapi, semua paus tidak mempunyai rambut.
5. Perbandingan Fisiologi
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari sifat faal tubuh, yakni segala sesuatu yang berhubungan
dengan mekanisme alat-alat tubuh dalam menjalankan fungsinya. Dalam kehidupannya, makhluk
hidup melakukan metabolisme, bernapas, menghasilkan energy, melakukan reproduksi, dan peka
terhadap rangsangan. Pada semua faal tubuh tersebut, jika diperbandingkan, terdapat adanya
perkembangan, baik organnya maupun mekanismenya, dari makhluk hidup bersel satu hingga bersel
banyak, dari makhluk hidup yang berderajat rendah hingga berderajat tinggi. Akan tetapi, kegiatan
fisiologi di dalam setiap selnya memiliki kemiripan, seperti dalam hal respirasi, sintesis protein, sintesis
ATP, dan penggunaannya dalam aktivitas hidup.

C. Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Proses Evolusi


Menurut Darwin, terjadinya evolusi karena adanya seleksi alam, sedangkan adaptasi merupakan
penyebab terjadinya seleksi alam, Darwin mengeluarkan teori evolusi yang pada intinya dapat dibagi
menjadi beberapa pokok sebagai berikut.
1. Variasi pada tumbuhan dan hewan merupakan suatu variasi karakteristik yang muncul dalam
penampakan fenotipe organism tersebut.
2. Rasio pertambahanterjadi secara geometric, yaitu jumlah setiap spesies relative tetap. Hal ini
terjadi karena banyak individu yang tersingkir oleh predator, perubahan iklim, dan proses
persaingan.
3. Struggle for existence merupakan suatu usaha individu (organisme) untuk bertahan hidup. Individu
dengan variasi yang tidak sesuai dengan kondisi umum di alam akan tersingkir.
4. Terjadi seleksi alam, yaitu pengeliminasian variasi yang tidak sesuai lingkungan.
5. Kenyataan-kenyataan tersebut menghasilkan the survival of the fittest, yaitu kelestarian didapat
dan organisme yang memiliki kualitas paling sesuai dengan lingkungan.
a. Perkawinan tak acak, alel yang membawa sifat yang lebih disukai akan menjadi lebih sering di
jumpai dalam populasi.
b. Migrasi, individu yang meninggalkan populasi akan membawa alel keluar, sebaliknya individu yang
masuk ke dalam populasi akan membawa alel yang berpotensi menjadi alel baru. pergerakan alel
ini disebut arus gen.
c. Hanyutan genetic, jika ada sebagian anggota populasi yang terpisah dari populasi besar atau kawin
hanya antarpopulasi mereka, frekuensi alel akan berubah.
d. Seleksi alam, suatu organism dapt mnyesuaikan diri dengan lingkungannya jika memiliki fenotipe yg
sesuai untuk melangsungkan proses kehidupannya dengan lancar dan aman.

Anda mungkin juga menyukai