Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Pengertian Evolusi
Evolusi adalah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang
lama.
Ada dua macam evolusi, yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif. Evolusi progresif adalah evolusi
yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup (survive). Adapun Evolusi regresif (Retrogresif)
adalah evolusi yang menuju pada kemungkinan punah.
B. Bukti-Bukti Evolusi
1. Fosil
Kata fosil berasal dari bahasa latin fossilis yang artinya menggali. Fosil adalah tubuh, bagian tubuh,
jejak, atau sisa-sisa makhluk hidup yg telah berusia ribuan dan bahkan jutaan tahun yg telah
membatu. Fosil dapat berupa batu, dapat pula berupa terawetkan secara alami. Di lingkungan
berkapur, fosil dapat berbentuk kapur. Di lingkungan lain, fosil dapat berupa tubuh organism
seutuhnya. Ilmu yang mempelajari tentang fosil adalah palaeontologi (palaeos = tua). Proses
pembatuan pada fosil terjadi karena bahan organik secara bertahap digantikan oleh bermacam-
macam mineral, terutama persenyawaan silisium dan kapur (CaCO 3), SiO2, FeCO3, FeS2, dan
sebagainya. Di Sangiran, Jawa Tengah, banyak ditemukan fosil dalam bentuk batu. Sedangkan di
daerah pegunungan kapur, sering kita jumpai siput, kerang, atau binatang laut lain yang telah
memfosil dalam bentuk batu kapur.
2. Perbandingan Anatomi
Coba perhatikan hewan-hewan terbang berikut ini. Kupu-kupu, kelelawar, dan burung. Kupu-kupu,
burung, dan kelelawar mempunyai sayap. Tetapi secara anatomi sayap kupu-kupu berbeda denga
sayap burung dan kelelawar. Sayap burung dan kelelawar memiliki tulang-tulang yang mirip dengan
kaki depan kambing, tetapi tidak demikian dengan sayap kupu-kupu. Karena fungsinya sama, yaitu
terbang maka sayap kupu-kupu dikatakan analog dengan sayap burung dan kelelawar. Analog merujuk
pada fungsi yang sama. Sedangkan sayap burung dan kelelawar yang secara anatomi mirip dengan
kaki depan kambing dikatakan sebagai homolog. Homolog merujuk kepada bentuk dasar (anatomi)
yang sama, meskipun terkadang fungsinya berbeda. Susunan tulang tangan manusia mirip dengan kaki
depan kelinci.
3. Embriologi Perbandingan
Pada awalnya sel telur akan dibuahi sel sperma dan menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot
membelah berulang kali sehingga membentuk morula, morula berkembang menjadi blastula, blastula
berkembang menjadi gastrula hingga embrio. Perkembangan embrio semua vertebrata
memperlihatkan adanya keseragaman. Keseragaman ini tampak pada proses pembelahan,
morfogenesis, dan tahap-tahap diferensiasi awal perkembangan embrio. Perkembangan organism
sejak embrio sampai dewasa disebut ontogeny, sedangkan perkembangan organism dari bentuk
sederhana menjadi bentuk yang kompleks (filum tingkat tinggi) disebut filogeni. Ernest Haeckel
berpendapat perkembangan embrio merupakan rekapitulasi perkembangan suatu organisme.
Perkembangan embrionk moyangnya atau ontogeny merupakan ulangan singkat filogeni.
4. Alat Tubuh yang Tersisa
Organ tubuh yang tidak digunakan makin lama akan makin menyusut atau mengalami reduksi.
Namun, beberapa sisa organ tersebut terkadang masih dapat ditemukan. Contohnya, pada ular piton
terdapat sisa kaki yang mengecil. Ular piton diduga berasal dari hewan berkaki, yang kakinya semakin
mengecil. Bangsa burung, kaki-kakinya bersisik, merupakan sisa sisik dari golongan reptilian. Pada
burung kiwi terdapat sisa bangunan sayap. Paus semestinya mempunyai rambut pada kulitnya karena
golongan mamalia. Akan tetapi, semua paus tidak mempunyai rambut.
5. Perbandingan Fisiologi
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari sifat faal tubuh, yakni segala sesuatu yang berhubungan
dengan mekanisme alat-alat tubuh dalam menjalankan fungsinya. Dalam kehidupannya, makhluk
hidup melakukan metabolisme, bernapas, menghasilkan energy, melakukan reproduksi, dan peka
terhadap rangsangan. Pada semua faal tubuh tersebut, jika diperbandingkan, terdapat adanya
perkembangan, baik organnya maupun mekanismenya, dari makhluk hidup bersel satu hingga bersel
banyak, dari makhluk hidup yang berderajat rendah hingga berderajat tinggi. Akan tetapi, kegiatan
fisiologi di dalam setiap selnya memiliki kemiripan, seperti dalam hal respirasi, sintesis protein, sintesis
ATP, dan penggunaannya dalam aktivitas hidup.