Akurasi Terperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Wikipedia Indonesia tidak dapat bertanggung jawab dan tidak bisa
menjamin bahwa informasi kedokteran yang diberikan di halaman ini
adalah benar.
Mintalah pendapat dari tenaga medis yang profesional sebelum melakukan pengobatan.
Jantung
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang dewasa di
Amerika. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat:
Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang
mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga
kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak
dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Pengenalan Jantung
• 2 Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
• 3 Serangan Jantung
o 3.1 Gejala Serangan Jantung
o 3.2 Tanda-tanda Peringatan Dini
o 3.3 Diagnosis
• 4 10 anggapan salah tentang penyakit jantung
• 5 Pustaka
• 6 Pranala luar
Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan
mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.
• Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai
akibat operasi).
Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami
menopause.
• Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Riwayat serangan jantung didalam keluarga sering merupakan akibat dari profil
kolesterol yang tidak normal.
• Diabetes.
• Merokok.
Resiko penyakit jantung drai merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat
badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.
Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua
orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas
tengah lebih-lebih lagi.
Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung -
dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling
radikal yang dapat diambil.
• Stress.
Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang
tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa.
Gejala-gejala ini untuk setiap orang biasa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin
dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak
dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak
nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan,
atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang
memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani
pemeriksaan ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain,
serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami -
rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga
mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan
bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding
bila berbaring dan mungkin nafas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan
pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih para yaitu ketika sampai kolaps dan
pingsan.
• Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut
iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang
berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di
dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak
mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan
ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan
aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut
silent ischemia).
• Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak
merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru
(kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
• Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah
ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita
merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk
mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau
mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
• Palpitasi (jantung berdebar-debar)
• Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang
abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan
pusing dan pingsan.
[sunting] Diagnosis
Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang
nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak.
Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah
dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan
uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan
penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat
membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu
juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama mungkin
tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus
diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan
selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti
semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika
sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama
aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik,
tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi
lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau
bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau bahkan
beberapa minggu.