Anda di halaman 1dari 5

SOAL

a. Menurut pendapat Anda, bagaimana kondisi Tannas bidang ideologi saat ini,
(kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pengalaman Pancasila) sudah baik
atau belum, berikan penjelasan dan bukti-bukti!

b. Untuk meningkatkan kondisi menjadi lebih baik lagi, apakah kendala-kendalanya?

c. Bagaimana cara mengatasi kendala-kendala tersebut? (Analisa bisa dikaitkan dengan


ekstrim kiri, ekstrim kanan, dan ekstrim lainnya. Ekstrim kiri : terdiri dari golongan
masyarakat penganut ajaran Marxisme/Lenninisme. Ciri : ingin mendirikan negara
komunis; revolusioner; memakai metode propaganda, agitasi, sabotase, terror, dsb;
menghalalkan segala cara; aksi sepihak. Ekstrim kanan : terdiri dari golongan
masyarakat yang menyalahgunakan ajaran agama dan ingin membentuk Negara
agama atau memberlakukan agama sebagai hukum positif. Ciri : tujuan ingin
mendirikan negara agama; menggunakan formalitas dan legalitas agama untuk kedok
kegiatannya; fanatisme sempit; menempuh segala cara : fisabillah demi kepentingan
agama. Ekstrim lainnya : golongan Liberates; golongan separatis; golongan oposisi).

1
JAWAB

a. Kondisi Pancasila sebagai Ideologi Negara


Pada dasarnya kondisi Tannas NKRI untuk waktu sekarang ini semakin
memprihatinkan. Kekuatan Pancasila sebagai Ideologi Negara semakin melemah.
Pancasila sebagai dasar negara mulai meluntur bahkan era reformasi memberikan efek
negatif terhadap bangsa Indonesia itu sendiri. Salah satu efek negatif akibat reformasi
antara lain adalah menurunnya nilai-nilai semangat persatuan, kebersamaan, dan
kesatuan bangsa dalam satu wilayah negara kesatuan republik Indonesia. Banyak
pertikaian yang terjadi pada bangsa ini. Misalnya terjadi konflik antar suku, agama,
banyaknya pemberontak yang tidak puas akan negara dan ingin menciptakan negara
sendiri (misal GAM, gerakan papua merdeka). Bahkan perselisihan antar mahasiswa
dalam satu kampus sendiripun masih terjadi, demikian pula di lingkungan pelajar,
pemuda antar kampung, dan masyarakat dengan warga masyarakat lain.
Tidak mau ketinggalan pula, konflik internal sering terjadi di kalangan para elit
politik yang menjadi konsumsi diberbagai media cetak maupun elektronik. Untuk itu,
setiap warga negara harus memiliki rasa persatuan yang kuat agar bangsa indonesia
tetap kokoh dan tidak terpecah belah.

2
Ideologi pancasila belum menjadi karakter bangsa Indonesia. Masih sering terjadi
diskriminasi antar masyarakat, khususnya antar sesama umat beragama. Indonesia
dengan mayoritas warga beragama islam mebentuk sebuah kondisi yang disebut
feodalisme religius. Dalam kasus di masyarakat Indonesia, agama Islam memegang
peran lebih besar dibandingkan agama lainnya. Selanjutnya, tampak terjadi
diskriminasi antar umat beragama Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia menjadi lemah dan pudar dalam diri
rakyatnya. Telah muncul beraneka ideologi lain di luar ideologi pancasila. Bahkan,
beberapa pihak/kelompok warga Indonesia berinisiatif untuk mengubah ideologi
Pancasila dengan ideologi lain yang diciptakan.

b. Kendala-kendala yang paling sering terjadi dalam meningkatkan kondisi Tannas


(Pancasila sebagai Ideologi Negara) menjadi lebih baik adalah :
1. Kemajemukan masyarakat dan keanekaragaman latar belakang kebudayaan
yang mempengarui kehidupan masyarakat sehari –hari.
2. Perbedaan kepentingan baik individu maupun golongan (Paham
Individualisme dan Paham Golongan).
3. Menipisnya sifat Nasionalisme dan Patriotisme masyarakat Indonesia.
c. Pengatasan kendala-kendala di atas :

Pancasila dilihat dari sifat- sifat dasarnya, dapat dikatakan sebagai ideologi
terbuka. Pancasila Sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi- dimensi idealitas,
normatif dan realitas. Rumusan- rumusan pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat

3
umum, universal, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUd 1945. Dalam
mengatasi kendala-kendala yang berhubungan dengan Tannas Ideologi Pancasila,
antara lainnya adalah :

1. Memperkokoh ketahanan nasional diberbagai bidang, melalui strategi


pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya ketahanan nasional di atas
persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagaimana diketahui bahwa ketahanan
nasional (tannas) Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan (TAHG) baik yang datang dari luar
maupun dari dalam, untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan guna mencapai tujuan
nasionalnya.
2. Perlu ditingkatkannya sikap mawas ke dalam dan mawas ke luar dalam
proses interaksi nasional. Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan
hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-
nilai kemandirian yang proporsional untik meningkatkan kualitas derajat
kemampuan bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa
Ketahanan nasional mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit.
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi, dan ikut berperan
serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri,
serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan,
dengan dunia internasional. Untuk menjamin kepentingan nasional,
kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar
memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar.
Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diuatamakan dalam bentuk
kerjasama yang saling menguntungkan.
3. Pemahaman dan kesadaran kuat akan nasionalisme dan patriotisme sebagai
bagian dari warga negara. Hal ini membantu membangun karakter bangsa
Indonesia sehingga tercipta suatu pemahaman yang kuat tentang ideologi
yang dipegang oleh NKRI.

4
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (http://xaliberdeathlock.deviantart.com/art/Pancasila-72486374 ) , diakses pada tanggal 4

September 2010

Anonim, http://www.docstoc.com/docs/36696389/PANCASILA-SEBAGAI-IDEOLOGI-DAN-DASAR-
NEGARA, diakses pada tanggal 3 September 2010

Anda mungkin juga menyukai